Anda di halaman 1dari 3

Jenis penukar panas atau Heat Exchanger berdasarkan

konstruksinya adalah dibawah ini:

1. Double Pipe Heat Exchanger

2. Plate and Frame Heat Exchanger

3. Shell anf Tube Heat Exchanger

4. Adiabatic wheel Heat Exchanger

5. Pillow plate Heat Exchanger

6. Dynamic scraped surface Heat Exchanger

7. Phase-change Heat Exchanger

Beberapa kriteria utama Heat Exchanger

yang dibutuhkan:

1. Perbedaan suhu aliran panas dan dingin yg kecil guna

meningkatkan efisiensi

2. Rasio luas permukaan terhadap volume yg besar untuk

meminimalkan kebocoran

3. Perpindahan panas yang tinggi untuk sebagai bentuk

efektifitas luas permukaan

4. Massa yg rendah untuk meminimalkan waktu start up

5. Kemampuan multi channel untuk mengurangi jumlah Heat

Exchanger

6. Kemampuan menerima tekanan yg tinggi

7. Pressure Drop yg rendah

Dalam aplikasi Heat Exchanger di lapangan banyak

permasalahan yang masih ditimbulkan, misalnya panas yang

ditransfer oleh Heat Exchanger belum maksimal sehingga

menyebabkan fluida atau equipment yang didinginkan

mengalami overheating, terjadinya penurunan tekanan


sehingga kerja pompa menjadi berat dan menimbulkan

kerusakan karena efek dari kavitasi itu sendiri. Hal ini

berindikasi pada tingginya biaya untuk operation dan

maintenance. Yang pada akhirnya menyebabkan lost budget

dari sistem operasional yang tidak efektif.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan

memperluas bidang perpindahan kalor, membuat aliran

turbulen dalam pipa serta memakai bahan yang mempunyai

konduktivias yang tinggi. Untuk memperluas permukaan Heat

Exchanger ada yang dilakukan dengan memperbesar

permukaan pipa bagian dalam dan ada yang dilakukan dengan

modifikasi penambahan fin pada pipa bagian dalam yang

sekaligus membentuk aliran turbulen pada pipa bagian luarnya.

Namun adanya fin tersebut akan menaikkan penurunan tekanan

(Pressure Drop).

Idealnya heat exchanger mempunyai koefisien

pepindahan kalor menyeluruh (U) yang tinggi sehingga mampu

mentransfer kalor dengan baik dan mempunyai penurunan

tekanan (ΔP) yang rendah. Hal ini menjadi masalah yang perlu

dikaji lebih jauh terutama untuk memperkecil penurunan

tekanan tetapi koefisien perpindahan kalornya masih tetap

tinggi.

Klasifikasi Heat exchanger Konstruksi dengan luas

permukaan diperluas (extended surface)

1) Sirip pelat (plate fin)

2) Sirip tube (tube fin)

• Heat pipe wall

• Ordinary separating wall


Dari berbagai variasi tersebut diharapkan dapat

menghasilkan alat penukar kalor yang memiliki unjuk kerja

yang baik yaitu alat penukar kalor yang memiliki koefisien

perpindahan kalor menyeluruh yang tinggi tetapi mempunyai

penurunan tekanan yang rendah

Anda mungkin juga menyukai