Anda di halaman 1dari 22

ALAT PENUKAR KALOR

• Apabila ada dua macam zat cair atau gas di dalam


proses yang akan saling bertukar kalornya, maka kita
memerlukan alat penukar kalor yang sesuai dengan
material yang akan berpindah tersebut.
• Pada industri-industri kimia, alat penukar kalor
biasanya digunakan untuk pemanasan dan
pendinginan suatu fluida proses.
• Fluida proses adalah fluida yang akan diubah menjadi
produk
Alat penukar kalor berdasarkan fungsinya dapat
digolongkan pada beberapa nama:

1. Exchanger :
Berfungsi untuk memanfaatkan perpindahan kalor diantara
dua fluida proses. Steam dan air pendingin tidak termasuk
sebagai fluida proses, tetapi merupakan fluida utilitas.
2. Heater :
Berfungsi utk memanaskan fluida proses, dan sebagai bahan
pemanas digunakan steam (fluida utilitas).
3. Cooler :
Berfungsi mendinginkan fluida proses, dan sebagai bahan
pendingin digunakan air (fluida utilitas).
4. Condenser :
Berfungsi untuk mengembunkan uap atau menyerap kalor laten
penguapan.
5. Boiler :
Berfungsi untuk membangkitkan uap.
6. Reboiler :
Berfungsi sebagai pensuplai kalor yang diperlukan bottom
produk pada distilasi. Biasanya menggunakan steam sebagai
media pemanas.
7. Evaporator :
Berfungsi memekatkan suatu larutan dengan cara menguapkan
airnya.
8. Vaporizer :
Berfungsi untuk menguapkan suatu cairan selain air.
Beberapa jenis alat penukar kalor yang banyak
dipakai

Penukar kalor pipa ganda


(double pipe heat exchanger)

Adalah alat perpindahan ka1or yang terdiri dari dua pipa


konsentris (pipa kecil yang dibungkus oleh pipa yang lebih
besar). Dimana satu fluida menga1ir lewat pipa dalam
sedangkan fluida yang lain mengalir lewat anulus, antara
dinding pipa dalam dan dinding pipa luar. Alat ini digunakan
da1am industri skala kecil. dan umumnya digunakan dalam
ska1a laboratorium.
Untuk luas permukaan perpindahan kalor antara 100-200 ft2
digunakan penukar kalor jenis pipa ganda
Double Pipe

Aliran searah Aliran lawan arah


Penukaran kalor diantara dua fluida di dalam alat
penukar kalor, biasanya dibatasi oleh dinding
pemisah dan kedua fluida ini tidak mengalami kontak
langsung.

Salah satu alat penukar kalor yang sederhana terdiri


dari pipa panjang di dalam suatu pipa kedua. Kalor
akan bertukar diantara fluida di dalam dan di luar
pipa yaitu yang berada pada daerah anulus.
STANDAR UKURAN KOMERSIAL

Ukuran standar yang biasa terdapat pada Penukar kalor pipa


ganda:
Diameter luar, in Diameter dalam, in
2 1¼
2½ 1¼
Ukuran standar 3 yang biasa terdapat
2 pada Penukar
4 kalor pipa ganda:3
Penukar kalor pipa-tabung
(shell and tube heat exchanger)

Alat terdiri dari seberkas pipa yang dipasang diantara


shell atau tabung. Kadang-kadang medium yang akan
didinginkan dibawa melalui pipa dan medium yang akan
dipanaskan dibawa sekeliling pipa (shell). Adakalanya hal
yang sebaliknya berlaku. Pilihan ini bergantung kepada
berbagai keadaan yaitu sifat ada media (cair atau gas),
viskositas, terdapatnya kotoran padatan, dan sebagainya.

Dengan adanya dinding sekat vertikal (baffle) di shell akan


membuat aliran yang turbulen dan akan meningkatkan
laju perpindahan panas.
Gambar 1. Penukar kalor pipa tabung (shell and tube heat exchanger)
• Untuk luas permukan perpindahan kalor yang lebih
dari 200 ft2 karena untuk luas lebih besar dari 200
ft2 jika menggunakan pipa ganda akan memerlukan
tempat yang luas, dan karena banyaknya sambungan
dapat menyebabkan titik/tempat terjadinya
kebocoran semakin banyak.
• Industri skala besar memerlukan alat perpindahan
kalor dengan luas perpindahan kalor yang besar.
Untuk itu lebih sesuai digunakan penukar kalor pipa
tabung (shell and tube).
Keuntungan dari tipe shell and tube :

• Konfigurasi alat ini memberikan luas permukaan


yang besar dalam volume yang kecil.
• Mempunyai bentuk yang baik untuk operasi
bertekanan.
• Menggunakan teknik fabrikasi yang sudah baik.
• Dapat dikonstruksi dari sejumlah besar material.
• Mudah dibersihkan.
• Penukar kalor pendingin udara
Pemakaian alat ini adalah apabila air pendingin yang
digunakan terbatas, sehingga udara digunakan sebagai
pendingin . Contoh : alat colling tower untuk mendinginkan
air panas guna disirkulasi lagi sebagai air pendingin
Penentuan fluida dalam
shell atau tube
Fluida bertekanan tinggi dialirkan di dalam tube karena tube
standar cukup kuat menahan tekanan yang tinggi.
Fluida berpotensi fouling dialirkan di dalam tube agar pembersihan
lebih mudah dilakukan.
Fluida korosif dialirkan di dalam tube karena pengaliran di dalam
shell membutuhkan bahan konstruksi yang mahal yang lebih
banyak.
Fluida bertemperature tinggi dan diinginkan untuk memanfaatkan
panasnya dialirkan di dalam tube karena dengan ini kehilangan
panas dapat dihindarkan.
Fluida dengan viscositas yang lebih rendah dialirkan di dalam tube
karena pengaliran fluida dengan viscositas tinggi di dalam
penampang alir yang kecil membutuhkan energi yang lebih besar.
Fluida dengan viskositas tinggi ditempatkan di shell karena dapat
digunakan baffle untuk menambah laju perpindahan.

• Fluida dengan laju alir rendah dialirkan di dalam tube.


Diameter tube yang kecil menyebabkan kecepatan linier
fluida (velocity) masih cukup tinggi, sehingga menghambat
fouling dan mempercepat perpindahan panas.
• Fluida yang mempunyai volume besar dilewatkan melalui
tube, karena adanya cukup ruangan.
ANALISIS KINERJA ALAT PENUKAR KALOR

1. Nilai Fouling factor (nilai faktor kekotoran)


• fouling adalah peristiwa terakumulasinya padatan yang tidak dikehendaki di
permukaan Heat Exchanger yang berkontak dengan fluida kerja, termasuk
permukaan heat transfer. Peristiwa tersebut adalah pengendapan, pengerakan,
korosi, polimerisasi dan proses biologi.
• Angka yang menunjukkan hambatan akibat adanya kotoran yang terbawa fluida
yang mengalir di dalam HE.
• Akibat fouling menyebabkan tahanan kotoran adalah kotoran (kerak) yang
terbentuk selama penukar kalor dioperasikan meningkat dan akan menyebabkan
koefisien perpindahan kalor menjadi berkurang.
• Rd (hitung) = tahanan kotoran
• UC = koefisien perpindahan ka1or dalam keadaan bersih.
• UD = koefisien perpindahan kalor dalam keadaan kotor
• Rd(ketentuan) dihitung dlm kondisi kedua permukaan pipa tidak dibersihkan.
Harga ini merupakan batas tahanan yang maksimum, dimana setelah itu kalor
yang diijinkan menjadi 1ebih kecil dari yang dibutuhkan.
• Bila dimisa1kan fluida yang 1ewat ada1ah fluida organik, maka harga
Rd= 0,001 (ketentuan, Tabel 12, Kern, 1965). Nilai Rd (hitung) harus
1ebih besar dari Rd (ketentuan).
• Rd hitung berkisar antara 100% - 125% Rd(ketentuan).

2. Penurunan tekanan
• Penurunan tekanan yang terjadi dalam masing-masing aliran harus
dalam batas-batas yang diizinkan yaitu:
• Untuk aliran uap dan gas, ΔP antara 0,5-2 psi
• Untuk a1iran liquida (cairan), ΔP antara 5-10 psi.
Penyebab Pressure drop

1. Friksi aliran dengan dinding


2. Pembelokan aliran

• Jika ΔP terlalu besar :


-   Disebabkan jarak antar buffle yang terlalu dekat
-   Aliran menjadi lambat
-   Perlu tenaga pompa yang besar

• Jika ΔP terlalu rendah :


- Perpindahan panas tidak sempurna
PROFIL SUHU PADA ALAT
PENUKAR KALOR
LMTD pada aliran lawan arah
(Countercurent)
LMTD pada aliran searah
(paralel flow)

Anda mungkin juga menyukai