Anda di halaman 1dari 4

Nama : Andreansyah Dwi Pratama

NIM : 191910801017
Pertemuan 6 EOR

Fractional flow : Kondisi aliran terdifusi di mana saturasi tersebar merata di seluruh


ketebalan. Bergantung dari perbandingan antara viskositas air dan viskositas minyak
a) Vertical efficiency : tebal reservoir yang tersapu dibagi dengan total tebal reservoir
b) Areal efficiency : Luas area reservoir yang tersapu dibagi dengan total luas area reservoir
c) Displacement efficiency : kemampuan fluida pendesak dalam mendesak minyak yang
terdapat di reservoir, dihitung dengan cara membagi volume minyak terdesak dengan volume
minyak awal pada areal yang tersapu.
d) Total efficiency : Hasil kali antara ED , EA, dan Ev
e) Breaktrhrough : Kondisi saat fluida pendesak mencapai sumur produksi dan ikut
diproduksikan bersama fluida yang didesak.
f) Sweep efficiency : Areal efficiency
g) Capilarry force : Gaya yang terjadi pada pipa kapiler, yang menyebabkan terangkatnya
fluida dalam pipa tersebut, akibat dari gaya adhesi yang bekerja antara fluida dan dinding
kapiler.
h) Viscous force : see viscosity
i) Huff & Puff : Proses injeksi uap panas dan produksi dari sumur yang sama dengan tujuan
mengurangi viskositas fluida reservoir.
j) Injection pattern : Pola sumur injeksi dan produksi pada suatu lapangan. Umumnya pola
yang digunakan adalah direct line drive , staggered line drive, four spot, five spot, seven spot,
9 spot, peripheral, peripheral & crestal
k) Capillary number : Bilangan kapiler yang menunjukan besarnya nilai tegangan antar
muka. _ada umunya, injeksi air memiliki bilangan kapiler +/- 10-6. Jika bilangan ini
dinaikkan menjadi 10-4 sampai 10-2 dengan menurunkan tegangan antarmuka 100 atau
10000 kali lipat besarnya, perolehan minyak akan meningkat.
l) Drainage : Proses pendesakan fluida wetting phase oleh fluida non wetting phase
m) Imbibisi : Proses pendesakan fluida non-wetting phase oleh fluida wetting phase
1. Injeksi Air
– Buckley-Laveret : Persamaan yang digunakan untuk menentukan nilai saturasi pada jarak
tertentu dari titik injeksi pada proses pendesakan 1 dimensi.
– Welge method : Metode penentuan saturasi air rata-rata di belakang front dengan cara
mengintegrasikan distribusi saturasi dari titik injeksi ke front.
– Teori pendesakan frontal : model dimana saturasi air sebagai fluida pendesak tiba-tiba
naik pada front kemudian berangsur-angsur naik hingga mencapai (1-Sor).
– Fractional flow : Kondisi aliran terdifusi di mana saturasi tersebar merata di seluruh
ketebalan. Bergantung dari perbandingan antara viskositas air dan viskositas minyak
– Viscous fingering : Segregasi akibat gravitasi yang berbentuk saluran kecil bercabang-
cabang.
– Channeling : Breakthrough yang terjadi lebih dini daripada peramalan dengan metoda
welge karena kondisi Buckley-Leverett tidak stabil (Ms>1).
– Oil bank : Sebuah wadah yang mengandung kumpulan minyak pada kuantitas tertentu
– Water breakthrough : Kondisi saat air sepbagai fluida pendesak mencapai sumur produksi
dan ikut diproduksikan bersama dengan minyak.
– Interstitial water saturation : Saturasi air yang tersisa di batuan, ketika minyak sudah
mengisi pori.
– Mobility ratio : Perbandingan mobilitas antara fluida pendesak dengan fluida yang
didesak. Jika nilainya lebih kecil dari 1 maka pendesakan akan stabil, jika nilainya lebih besar
dari 1, maka akan terjadi fingering.
– Injectivity :
Suatu prosedur yang dilakukan untuk menetapkan laju alir dan tekanan untuk melakukan
proses injeksi tanpa merekahkan formasi.
– Pore volume : total volume pori dalam reservoir yang dapat terisi oleh fluida reservoir.
1. Injeksi CO2
– Miscible front : Front pendesakan gas CO2 yang larut dengan minyak sehingga efisiensi
pendesakan dapat meningkat.
– Miscibility : Ketercampuran suatu fluida dengan fluida lainnya.
– CO2 Slug : Larutan CO2 yang digunakan sebagai sumber injeksi CO2. Biasanya slug
memiliki densitas yang lebih besar dibandingkan fluida sekitarnya.
– Gravity segregation : Pemisahan 2 buah fasa fluida yang berbeda akibat perbedaan
densitas.
– Minimum Miscible Pressure : Tekanan minimal agar 2 buah fluida yang berbeda dapat
saling tercampur.
– First contact miscibility : Ketercampuran yang terjadi secara langsung karena tidak
melewati kontak dua fasa.
1. Injeksi Inert Gas : nitrogen ; berupa injeksi tak tercampur ; dapat bercampur dengan
multiple contact.
2. Injeksi Gas diperkaya :
– Intermediate molecular weight hydrocarbon : etana, propena, dan butane
– korelasi benham : korelasi untuk menentukan tekanan ketercampuran pada injeksi gas
diperkaya
1. Injeksi Gas kering pada tekanan tinggi
– Lean hydrocarbon : HC ringan yang komposisinya terdiri dari metana atau etana
– First contact miscible flood : Injeksi yang terjadi ketercampuran secara langsung karena
tidak melewati kontak dua fasa.
1. Injeksi soda api : menurunkan tegangan antarmuka (mengubah kebasahan batuan)
sehingga efisiensi pendesakan meningkat
2. Injeksi polimer : Polimer memperbaiki efisiensi sweep dan vertical dengan
menurunkan mobilitas fluida pendesak.
3. Injeksi surfactant
– Jenis surfactant : Uniflood & Maraflood
– Kosentrasi : Kandungan presentase dari suatu zat terhadap total zat yang akan dicampur.
– Interfacial tension (IFT) : Gaya tegangan yang bekerja antar muka dari dua molekul yang
berbeda.
– Emulsifikasi : Suatu proses untuk mencegah menempelnya minyak pada permukaan fasa
pendorongnya
1. Injeksi air panas
– Heat capacity : Energi panas yang dimiliki oleh sebuah zat tiap kilogram dan °C.
1. Injeksi uap
– Korelasi jones
– Steam soak : Salah satu tahap cyclic steam injection setelah penginjeksian uap yang
dilakukan selama beberapa minggu. Pada tahap ini, sumur ditutup selama beberapa hari untuk
mendistribusikan uap secara merata supaya minyak menjadi lebih mudah untuk
diproduksikan.
– Cyclic injection : Salah satu metode perolehan thermal dengan cara menginjeksikan uap ke
dalam sumur. Terdapat 3 tahapan – (1) Injeksi uap ke dalam reservoir, (2) Periode soak,
menutup sumur dengan tujuan menyeragamkan panas untuk mencairkan minyak, (3) Minyak
diproduksikan. Ketiga tahapan ini dapat terus berulang selama produksi minyak masih
menghasilkan profit.
– Korelasi Myhill-Stegemeir : Salah satu korelasi model analitik yang berdasarkan konsep
pendesakan frontal satu dimensi. Metode tersebut cukup baik dalam memprediksi rasio
minyak-uap, namun akumulasi peramalan laju produksi biasanya memperoleh hasil yang
terlalu optimis pada waktu-waktu awal.
1. Internal combustion
– Forward combustion : Proses perolehan minyak dengan cara : pembakaran reservoir di
sekitar sumur injeksi. Kemudian front pembakaran bergerak bersama-sama minyak ke arah
sumur produksi..
– Reverse combustion : Proses perolehan minyak dengan cara : pembakaran reservoir di
sekitar sumur injeksi. Kemudian front pembakaran menyebar jauh ke arah sumur injeksi,
sedangkan minyak bergerak ke arah sumur produksi..
– Specific heat : Suatu parameter yang menyatakan banyaknya panas yang doperlukan untuk
menaikkan suhu satu satuan masa batuan tersebut sebesar 1°C.
– Heat loss : Panas yang hilang akibat kesetimbangan yang dihasilkan dari lingkungan
sekitarnya, seperti friksi mekanik, influens dari energi yang lebih kecil, atau penurunan
tekanan

Anda mungkin juga menyukai