Oleh :
Agnes Eunike Hanna Delaya (1501331)
Rani Abriyana (1501245)
Rizqi Azjwar Aswwad (1401136)
Ronaldo Gracio Nober Batto (1501461)
Metode EOR dipilih berdasarkan jenis minyak yang ada didalam reservoir. Untuk
minyak ringan, biasanya digunakan gas miscible injection, untuk minyak sedang digunakan
chemical injection, dan untuk minyak berat digunakan thermal injection. Teknik termal
bekerja dengan menginjeksikan fluida bertemperatur tinggi ke dalam formasi untuk
menurunkan viskositas minyak sehingga mudah mengalir. Dengan menginjeksikan fluida
tersebut, juga diharapkan tekanan reservoir akan naik dan minyak akan terdorong ke arah
sumur produksi. Merupakan teknik EOR yang paling popular dan seringnya menggunakan air
panas (water injection) atau uap air (steaminjection).
Gas hidrokarbon kering (lean hydrocarbon) yang dihasilkan dari gas separator di
lapangan dan gas sisa dari pabrik (bahan bakar alami). Kekurangan dari injeksi gas kering
pada tekanan tinggi adalah :
1. Proses ini terbatas, sebab reservoir minyak harus kaya
komponen C2-C4.
2. Proses ini memerlukan tekanan injeksi yang besar.
3. Biaya yang diperlukan untuk gas alam mahal, gas-gas
pengganti memerlukan tekanan yang lebih besar.
•
BAB III
Setelah 5 tahun masa injeksi gas, proyek-proyek Handil IOR telah berhasil
meningkatkan perolehan minyak dari 11 reservoir waterflooded. Sangat jelas
pengaruh injeksi gas terhadap keseluruhan produksi minyak, dengan total produksi
rata-rata dari reservoir IOR adalah 4500 bopd atau hampir tiga kali lipat dibandingkan
bila dilakukan injeksi air. Sebelum di injeksi gas, secara umum reservoir-reservoir
tersebut telah waterflooded, sehingga dengan gejala kenaikan produksi minyak dan
GOR disertai dengan penurunan kadar air, kemungkinan dipengaruhi oleh
terproduksinya kolom minyak (oil-rim) dari daerah tudung gas, berkurangnya saturasi
minyak sebagai pengaruh gravity drainage, meningkatnya lifting effeciency terhadap
produksi liquid sebagai pengaruh “gaslift alamiah” (setelah gas breakthrough) atau
terproduksinya kembali gas injeksi, serta efek penambahan energi oleh injeksi gas
sehingga meningkatkan perbedaan tekanan antara sumur injektor dengan sumur
produksi.
Produksi gas yang berlebihan dengan GOR yang sangat tinggi atau gas cycling
menjadi masalah di beberapa reservoir. Semenjak November 1995, volume kumulatif
gas injeksi adalah 105.8 bcf, kumulatif gas yang terproduksi kembali sebanyak 69.3
bcf, sehingga kumulatif injeksi gas bersih adalah sebanyak 36.5 bcf. Pada Gambar-7
diperlihatkan keinerja laju injeksi gas dan gas yang terproduski untuk keseluruhan
reservoir, dengan rata-rata injeksi sekitar 60 MMscfd Heterogenitas reservoir,
kekuatan aquifer serta pengaturan gas cycling pada pencapain target adalah tantangan
yang paling sulit dihadapi.
BAB IV
KESIMPULAN
1. Injeksi lean gas adalah proses perolehan minyak sisa paling sesuai untuk
reservoir-resevoir waterflood di lapangan Handil.
1. Didier Caié, S. Gunawan: “Handil Field-Three Years of Lean Gas Injection into
Waterflooded Reservoirs”- 1999 SPE Asia Pacific Improved Oil Recovery
Conference, Kuala Lumpur, Malaysia, October 25-26, 1999.
3. Gunawan, S., Caie,D., “Handil Field: Three years of Lean Gas Injection into
Waterflooded Reservoirs”, SPE 57289, SPE Asia Pacific Improved Oil Recovery
Conference, Kuala Lumpur, October 1999.
4. Herwin, H., Cassoue, E., Yusuf, H.,”Reviving the Mature Handil Field: From
Integrated Reservoir Study to Field Application”, SPE 110882, November 2007.