Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

METODE ENHANCED OIL RECOVERY


MENGGUNAKAN INJEKSI LEAN GAS DI LAPANGAN
HANDIL

Oleh :
Agnes Eunike Hanna Delaya (1501331)
Rani Abriyana (1501245)
Rizqi Azjwar Aswwad (1401136)
Ronaldo Gracio Nober Batto (1501461)

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI MINYAK & GAS BUMI


BALIKPAPAN
2018
BAB I
PENDAHULUAN

Lapangan Handil berlokasi di daerah dataran delta sungai Mahakam,


merupakan lapangan minyak dan gas yang besar, dimana akumulasi
hidrokarbon tersebut terperangkap disepanjang antiklin yang terpotong oleh
patahan normal, yang bertindak sebagai pembatas dan membedakan antara
kompartemen Handil Utara dan Handil Selatan. Ditinjau dari sudut geologi,
lapangan ini cukup rumit, zona-zona penghasil minyak bumi terperangkap pada
reservoir batupasir yang diendapkan oleh sistem delta dengan didominasi oleh
facies channel. Pada struktur monoklinal inilah endapan delta yang berlapis-
lapis diketemukan pada kedalaman antara 200 hingga 3500 mss dan lebih dari
500 akumulasi minyak bumi telah dikenali dan dipetakan. Lapangan ini telah
memasuki tahap akhir pengembangan konvensional, dengan kadar air hingga
90% dan produksi kumulatif pada akhir tahun 1995 telah mencapai 95% dari
perkiraan cadangannya.
Berbagai studi telah dilakukan sejak tahun 1980-an untuk menentukan
metode pengembangan yang sesuai untuk lapangan ini, dan mengevaluasi
tingkat perolehan minyak tersisa yang mungkin masih dapat dihasilkan. Studi
ini mencakup riset dan percobaan laboratorium, simulasi reservoir, deskripsi
reservoir dan geologi secara detail, desain perlengkapan permukaan dan sumur,
termasuk perhitungan ekonomi-nya. Sebagai contoh, proses perolehan dengan
injeksi surfactant, injeksi gas CO2 dan injeksi gas tercampur, telah diselidiki
namun kemudian ditinggalkan karena tidak ekonomis dan ketidak tersedianya
sumber gas. Oleh karena itu disimpulkan hanya injeksi lean gas yang paling
sesuai dan ekonomis untuk kondisi lapangan ini.
BAB II
TEORI DASAR

Metode EOR dipilih berdasarkan jenis minyak yang ada didalam reservoir. Untuk
minyak ringan, biasanya digunakan gas miscible injection, untuk minyak sedang digunakan
chemical injection, dan untuk minyak berat digunakan thermal injection. Teknik termal
bekerja dengan menginjeksikan fluida bertemperatur tinggi ke dalam formasi untuk
menurunkan viskositas minyak sehingga mudah mengalir. Dengan menginjeksikan fluida
tersebut, juga diharapkan tekanan reservoir akan naik dan minyak akan terdorong ke arah
sumur produksi. Merupakan teknik EOR yang paling popular dan seringnya menggunakan air
panas (water injection) atau uap air (steaminjection).

Gas hidrokarbon kering (lean hydrocarbon) yang dihasilkan dari gas separator di
lapangan dan gas sisa dari pabrik (bahan bakar alami). Kekurangan dari injeksi gas kering
pada tekanan tinggi adalah :
1. Proses ini terbatas, sebab reservoir minyak harus kaya
komponen C2-C4.
2. Proses ini memerlukan tekanan injeksi yang besar.
3. Biaya yang diperlukan untuk gas alam mahal, gas-gas
pengganti memerlukan tekanan yang lebih besar.


BAB III

LEAN GAS INJECTION


LAPANGAN HANDIL

3.1 SKENARIO PRODUKSI-INJEKSI.

Studi simulasi pada reservoir-reservoir yang telah dipilih, menghasilkan skenario


produksi-injeksi yang akan dijalankan sebelum dan selama injeksi gas, dengan
langkah-langkah berikut; - Menghentikan injeksi air, dan mulai injeksi gas dengan
laju injeksi sekitar 55 MMscfd . - Membuka sumur-sumur produksi dengan mengikuti
pola barisan. - Mengatur keseimbangan antara volume produksi dan injeksi, untuk
menjaga agar tekanan reservoir tetap atau konstan. - Mengoptimalkan interval
perforasi pada sumur-sumur produksi. - Menutup sumur produksi bila GOR melebihi
10,000 scf/bbl, dan membuka kembali secara periodik untuk observasi. - Tidak
membatasi besarnya kadar air.

HANDIL RESERVOIR FLUID

3.2 KINERJA PRODUKSI MINYAK.

Setelah 5 tahun masa injeksi gas, proyek-proyek Handil IOR telah berhasil
meningkatkan perolehan minyak dari 11 reservoir waterflooded. Sangat jelas
pengaruh injeksi gas terhadap keseluruhan produksi minyak, dengan total produksi
rata-rata dari reservoir IOR adalah 4500 bopd atau hampir tiga kali lipat dibandingkan
bila dilakukan injeksi air. Sebelum di injeksi gas, secara umum reservoir-reservoir
tersebut telah waterflooded, sehingga dengan gejala kenaikan produksi minyak dan
GOR disertai dengan penurunan kadar air, kemungkinan dipengaruhi oleh
terproduksinya kolom minyak (oil-rim) dari daerah tudung gas, berkurangnya saturasi
minyak sebagai pengaruh gravity drainage, meningkatnya lifting effeciency terhadap
produksi liquid sebagai pengaruh “gaslift alamiah” (setelah gas breakthrough) atau
terproduksinya kembali gas injeksi, serta efek penambahan energi oleh injeksi gas
sehingga meningkatkan perbedaan tekanan antara sumur injektor dengan sumur
produksi.

3.3 KINERJA INJEKSI GAS

Produksi gas yang berlebihan dengan GOR yang sangat tinggi atau gas cycling
menjadi masalah di beberapa reservoir. Semenjak November 1995, volume kumulatif
gas injeksi adalah 105.8 bcf, kumulatif gas yang terproduksi kembali sebanyak 69.3
bcf, sehingga kumulatif injeksi gas bersih adalah sebanyak 36.5 bcf. Pada Gambar-7
diperlihatkan keinerja laju injeksi gas dan gas yang terproduski untuk keseluruhan
reservoir, dengan rata-rata injeksi sekitar 60 MMscfd Heterogenitas reservoir,
kekuatan aquifer serta pengaturan gas cycling pada pencapain target adalah tantangan
yang paling sulit dihadapi.
BAB IV

KESIMPULAN

1. Injeksi lean gas adalah proses perolehan minyak sisa paling sesuai untuk
reservoir-resevoir waterflood di lapangan Handil.

2. Perolehan minyak kumulatif dan terhindarnya penurunan produksi selama


periode injeksi gas membuktikan keberhasilan proyek Handil IOR.
3. Kesinambungan injeksi gas dan kestabilan gas-front sangat dibutuhkan guna
mengoptimalkan mekanisme gravity drainage.
4. Metode IOR dengan injeksi lean gas yang secara ekonomis menguntungkan,
diharapkan dapat diterapkan pada reservoir-reservoir yang memiliki kesamaan
karakteristik batuan, sifat fluida, struktur dan minyak tersisa.
DAFTAR PUSTAKA

1. Didier Caié, S. Gunawan: “Handil Field-Three Years of Lean Gas Injection into
Waterflooded Reservoirs”- 1999 SPE Asia Pacific Improved Oil Recovery
Conference, Kuala Lumpur, Malaysia, October 25-26, 1999.

2. K. Madaoui, S. Sathikumar, B. Thiebot, L. Bouvier: “Experimental and numerical


investigation into the feasibility of gas injection in waterflooded reservoir” – 21st
Annual conventional-Indonesian Petroleum Association-jakarta-October 1992.

3. Gunawan, S., Caie,D., “Handil Field: Three years of Lean Gas Injection into
Waterflooded Reservoirs”, SPE 57289, SPE Asia Pacific Improved Oil Recovery
Conference, Kuala Lumpur, October 1999.

4. Herwin, H., Cassoue, E., Yusuf, H.,”Reviving the Mature Handil Field: From
Integrated Reservoir Study to Field Application”, SPE 110882, November 2007.

Anda mungkin juga menyukai