Anda di halaman 1dari 4

BAB III

TEORI DASAR

3.1 Dicline Curve


Peningkatan produksi minyak dan gas bumi dilakukan dengan cara mencari
cadangan-cadangan minyak dan gas bumi di dalam perut bumi. Adapun beberapa isitilah
yang dapat digunakan dalam cadangan minyak dan gas, yaitu:

1. Original Oil in Place (OOIP)


Adalah kandungan minyak yang terdapat dalam resevoir.
2. Ultimate Recovery (UR)
Adalah batas dari minyak atau gas yang dapat diproduksikan.
3. Original Gas in Place (OGIP)
Adalah kandungan gas yang terdapat dalam resevoir.
4. Recovery Factor (RF)
Adalah Perbandingan antara minyak atau gas dengan batas yang dapat
diproduksikan.
5. Remain Reserves (RR)
Adalah banyaknya minyak dan gas yang tersisa didalam resevoir setelah di
produksi.

Dalam meramalkan resevoir dimasa depan, maka dapat digunakan metode decline
curve analysis. Decline curve dapat dibagi menjadi 3, yaitu Exponential decline, hyperbolic
decline dan harmonic decline.

3.1.1 Exponential Decline

Exponential Decline terjadi ketika log produksi yang diplotkan dengan waktu
menghasilkan garis lurus pada kertas semilog. Exponential decline memiliki ciri khas yaitu
jika penurunan produksi pada suatu waktu akan sebanding dengan lajunya.

3.1.2 Hyperbolic Decline


Hyperbolic Decline terjadi ketika plot log produksi dengan waktu membentuk garis
melengkung pada kertas semilog. Kurva ini dapat dikatakan sebagai sebagai Hyperbolic jika
harga dari exponent decline (b) lebih dari O dan kurang dari 1.

3.1.3 Harmonic Decline

Merupakan bentuk khusus dari tipe Hyperbolic Decline, dimana harga dari exponent
decline (b)=1 dan besar penurunan produksi perwaktu sebanding dengan laju produksi.

3.2 workover

Workover atau kerja ulang adalah suatu kegiatan untuk meningkatkan produktivitas
sumur dengan cara mencari dan memperbaiki kerusakan sumur sehingga diperoleh kembali
laju produksi yang optimum.

Penggunaan metode workover dapat digunakan dalam pengukuran peningkatan


resevoir. Dimana, penelitian ini dilakuan secara langsung dengan kegiaatan workover pada
suatu sumur dan data tersebut di ambil dari pengamatan langsung di lapangan. Ada dua data
yang di peroleh yaitu data primer dari data sumur setelah workover dan sekunder berupa dara
sebelum workover,SOP,dan peta lokasi penelitian. Setelah didapat data-data dari sumur
tersebut, maka dapat di lakukan perbandingan hasil produksi selama sebulan sebelum dan
sesudah workover.

3.3 Injeksi Air

Metode injeksi air dapat dilakukan untuk meningkatkan jumlah produksi. Dimana
sebelum melakukan metode ini, harus kembali mengamati kondisi dari resevoir tersebut.
Kemudian setelah di lakukan pengamatan maka dapat melakukan validasi model G & G
untuk melakukan peramalan produksi dengan kondisi “Existing” dengan cara merubah sumur
shut-in menjadi sumur injeksi air untuk meningkatkan produksi. Alasan dilakukan injeksi air
adalah:

1. Air yang mudah didapat.


2. Pengadaan air yang mudah.
3. Berat kolom air dalam sumur injeksi turut memberikan tekanan, sehingga
cukup banyak mengurangi tekanan injeksi yang perlu diberikan di
permukaan.
4. Mudah tersebar ke daerah reservoir, sehingga efisiensi penyapuannya cukup
tinggi.
5. Memiliki efisiensi pendesakan yang sangat baik.

Tujuan utama penginjeksian air ini adalah untuk memberikan tambahan energi
kedalam resevoir. Pada proses ini, air akan mendesak minyak dengan mengikuti jalur arus
(Stream line) yang dimulai dari sumur injeksi kemudian ke sumur produksi. Setelah terjadi
pendesakan minyak oleh air, maka laju alir produksi akan kembali normal atau meningkat
dari sebelumnya.

3.4 Electric Stimulation Oil Recover (ESOR)

Merupakan teknologi yang dikembangkan untuk mengukur arus listrik searah ke


dalam revoir melalui pipa produksi dan tidak melakukan perbaikan faktor pemulihan
produksi minyak bumi ( Recovery Factor). Nama ESOR diambil dari teknologi yang sudah
ada yaitu EEOR( Electric Enhanced Oil Recovery). Dalam penerapannya, ESOR cenderung
memantau besaran arus searah yang dihantarkan kedalam resevoir dan pipa produksi.
Berdasarkan hukum Ohm, parameter ini dapat dikendalikan oleh masuknya tegangan listrik
arus searah.

Jika besarnya resistansi rangkaian peralatan sumur minyak dan reservoir tetap, maka
besarnya tegangan listrik arus searah yang efektif menjadi penting untuk diketahui agar
stabilitas aliran arus listrik searah terjaga.

Dalam melakukan penelitian dapat dilakukan dengan 2 sumur untuk dilakukan


penerapan teknologi ESOR. Dimana 2 sumur itu di jadikan sebagai anoda dan katoda. Dalam
pengambilan data dapat dilakukan secara langsung dilapangan, setelah didapat datanya maka
data tersebut dapat di kombinasikan dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif.
Pengoperasian peralatan pendukung termasuk alat pengukur untuk pengumpulan data
sepenuhnya dilakukan oleh pihak penyedia jasa. Pemantauan kegiatan oerasi dan Supervisi
maka dapat dibantu oleh personil yang berada di lapangan.

Anda mungkin juga menyukai