TEORI DASAR
Dalam meramalkan resevoir dimasa depan, maka dapat digunakan metode decline
curve analysis. Decline curve dapat dibagi menjadi 3, yaitu Exponential decline, hyperbolic
decline dan harmonic decline.
Exponential Decline terjadi ketika log produksi yang diplotkan dengan waktu
menghasilkan garis lurus pada kertas semilog. Exponential decline memiliki ciri khas yaitu
jika penurunan produksi pada suatu waktu akan sebanding dengan lajunya.
Merupakan bentuk khusus dari tipe Hyperbolic Decline, dimana harga dari exponent
decline (b)=1 dan besar penurunan produksi perwaktu sebanding dengan laju produksi.
3.2 workover
Workover atau kerja ulang adalah suatu kegiatan untuk meningkatkan produktivitas
sumur dengan cara mencari dan memperbaiki kerusakan sumur sehingga diperoleh kembali
laju produksi yang optimum.
Metode injeksi air dapat dilakukan untuk meningkatkan jumlah produksi. Dimana
sebelum melakukan metode ini, harus kembali mengamati kondisi dari resevoir tersebut.
Kemudian setelah di lakukan pengamatan maka dapat melakukan validasi model G & G
untuk melakukan peramalan produksi dengan kondisi “Existing” dengan cara merubah sumur
shut-in menjadi sumur injeksi air untuk meningkatkan produksi. Alasan dilakukan injeksi air
adalah:
Tujuan utama penginjeksian air ini adalah untuk memberikan tambahan energi
kedalam resevoir. Pada proses ini, air akan mendesak minyak dengan mengikuti jalur arus
(Stream line) yang dimulai dari sumur injeksi kemudian ke sumur produksi. Setelah terjadi
pendesakan minyak oleh air, maka laju alir produksi akan kembali normal atau meningkat
dari sebelumnya.
Jika besarnya resistansi rangkaian peralatan sumur minyak dan reservoir tetap, maka
besarnya tegangan listrik arus searah yang efektif menjadi penting untuk diketahui agar
stabilitas aliran arus listrik searah terjaga.