Mesin Penggerak : Berasal dari Mesin Gas (langsung dari Casing Annulus), Diesel, Motor
Bakar Dan Listrik. Penggerak utama ini disesuaikan dengan tempat dan tersedianya sumber
tenaga tersebut. Dalam hal ini mesin hanya digunakan untuk mendapatkan energi langsung.
Peralatan Dipermukaan : Peralatan ini Meneruskan Energi dari Mesin Kebagian Peralatan
Bawah Permukaan. Untuk melakukan hal ini, maka gerakan turun naik pada Sucker Rod,
dan Kecepatan Putaran (RPM)
SUCKER ROD PUMP (POMPA ANGGUK)
(Sambungan)
Mesin harus dikurangi, supaya sesuai dengan
kecepatan pompa tertentu dengan
menggunakan ”Gear Reducer”. Antara
Sucker Rod dengan Peralatan Permukaan
dihubungkan oleh Polished yang bergerak
turun naik melalui Stuffing Box. Bagian atas
Polished Rod diikat pada Carrier Bar, yang
dihubungkan dengan “Horsehead” melalui
Wireline Hanger yang fleksible. Disain diatas
diperlukan agar Polished Rod tetap dapat
bergerak Naik Turun Secara Vertical ada
Tanpa Gesekan yang besar dalam Stuffing
Box. Walking Beam disangga oleh Sampson
Post didekat titik beratnya. Gerakan mesin
yang diberikan oleh Crank diteruskan ke
Walking Beam melalui Pitman. Panjang
langkah Polished Rod (PRSL = Polished Rod
Stroke Lenght) ditentukan oleh jarak dari
Pitman Bearing Ke Crank Shaff (As).
SUCKER ROD PUMP (POMPA ANGGUK)
(Sambungan)
Hal lain yang penting adalah Merancang Counter Balance. Semua gerak menaikkan
fluida keatas dilakukan oleh gerakan keatas dengan berat fluida dan rod ditanggung
oleh Unit Pompa Dipermukaan. Pada saat kebawah tidak ada beban, tetapi rod malah
bergerak Dipercepat Kebawah. Bila beban keatas dan kebawah ini tidak di Imbangi,
maka unit pompa akan mudah rusak dan kesetimbangan bagian pada mesin tidak
ada, yaitu besar-kecil-besar dan seterusnya. Untuk ini dipasang Counter Balance agar
terjadi distribusi merata pada pembebanan. Efek Counter Balance tergantung dari
Beratnya, Posisinya, dan Geometri alat-alatnya.
API mempunyai standardisasi mengenai jenis peralatan pompa dipermukaan:
C 160 D 173 64
(1) (2) (3) (4)
(1) : A = Air Balanced, B = Beam Counter Balanced, C = Conventional
M = Plark II.
(2) : 160= Peak Torque rating, dalam ribuan In Lb.
(3) : 173= Polished Rod Rating, dalam ratusan lb.
(4) : 64= Panjang Langkah (Stroke) Maximum, In (biasanya dapat di atur 54 In
dan 48 In, tergantung pabrik
SUCKER ROD PUMP (POMPA ANGGUK)
(Sambungan)
Peralatan Di bawah Permukaan
Gambar disamping
memperlihat-kan runtutan dari
gerakan keatas dan kebawah
pompa. Pada Gerak Plunger
kebawah, Standing Valve
Tertutup, Travelling Valve
Terbuka, fluida bergerak
masuk dari Barrel ke Plunger.
Pada gerakan keatas Standing
Valve Terbuka karena
Penghisapan, dan Travelling
Valve Tertutup akibat Beban
Fluida di atasnya. Working
Barrel digunakan untuk tempat
Naik Turunnya Plunger dan sbg
Tempat Pengumpul Cairan.
SUCKER ROD PUMP (POMPA ANGGUK)
(Sambungan)
SUCKER ROD PUMP (POMPA ANGGUK)
(Sambungan)
Jenis Pompa ada dua jenis yaitu : Tubing Pump
Dan Rod Pump. Gambar di atas, memperlihatkan
perbedaan antara keduanya. Pada Tubing Pump,
Working Barrel melekat di Tubing dan harus
dipasang dengan tubing. Pada Rod Pump Working
Barrel dan Plunger dapat diangkat dari Rodnya saja
tanpa mengangkat tubing. Tubing Pump lebih luas
tabungnya dari Rod.
ELECTRIC SUBMERSIBLE PUMP
Pompa Centrifugal, yang lazimnya disebut juga dengan ESP (Electric
Submersible Pump) adalah salah satu jenis pompa yang digunakan untuk
memproduksikan minyak dengan cara Pengangkatan Buatan. Pada
umumnya dipakai untuk sumur-sumur yang berproduksi besar dengan
GOR yang rendah. Namun juga ada perusahaan-perusahaan minyak
yang menggunakan Pompa Centrifugal untuk memproduksi sumur-
sumur dengan Viskositas Tinggi, GOR Tinggi dan Temperature yang
tinggi. Submersible Pump adalah Pompa Centrifugal yang mempunyai
Impeller (bagian yang berputar) dan Diffuser (bagian yang diam).
Tenaga dalam bentuk tekanan didapat dari cairan yang sedang
dipompakan disekitar impeller. Gerak Putar Impeller mengakibatkan
cairan ikut berputar. Ada dua arah gerakan yang dihasilkan oleh putaran
impeller, yaitu Arah Radial (Akibat Dari Gaya Centrifugal) dan Arah
Tangensial. Resultan dari kedua arah gaya tersebut adalah merupakan
arah aliran cairan yang dipompakan
ELECTRIC SUBMERSIBLE PUMP
(Sambungan)
Ada Dua Jenis Submersible Pump yaitu :
1. Cable Suspended Pump System (CSPS)
Jenis ini Jarang Dipakai. Hanya ada di Kanada dan pernah dicoba di
Indonesia yaitu di Arimbi Field (ARCO). Kabel untuk jenis CSPS ini
mempunyai fungsi ganda selain dipakai sebagai transmisi tenaga listrik
dari permukaan ke pompa juga dipakai untuk mengantungkan Pump
Assembly pada saat memasukkan pompa kedalam sumur (Run In Hole).
Dari pengamatan yang dilakukan ARCO untuk jenis CSPS ini
mempunyai kelemahan, yaitu Frekwensi Perawatan (Cabut/Masuk) harus
sering dilakukan. Kerusakan yang sering terjadi adalah pada kabel.
Karena fungsi gandanya ini maka kabel pada CSPS dibuat dengan Armor
(pelindung) khusus sehingga harganya pun relatif mahal. Keuntungan
pemakai jenis CSPS ini diantara lain ialah cara perawatannya (Cabut /
Masuk Pompa) mudah, tidak perlu bantuan Snubbing Unit.
ELECTRIC SUBMERSIBLE PUMP
(Sambungan)
2. Pompa Tipe Konvensional
Pompa Centrifugal jenis ini lebih umum dan banyak
dipakai. Pump Assembly disambung dengan
Rangkaian Tubing (Tubing String). Kabel hanya
dipakai sebagai Trasmisi Tenaga Listrik Dari
Permukaan Ke Pompa. Biasanya masa pakai pompa
jenis ini lebih lama dari pada jenis CSPS. Untuk
perawatan sumur yang menggunakan pompa jenis ini
diperlukan Snubbing Unit dan Crew. Untuk melakukan
perawatan pompa jenis ini diperlukan waktu yang lebih
lama dari pada pompa jenis CSPS ( 5 hari).
GAS LIFT
Gas Lift adalah suatu pengangkatan fluida dari suatu sumur dengan cara
menambahkan Gas Bertekanan Tinggi kedalam kolom fluida didalam sumur.
Gas yang diinjeksikan kekolom fluida mengangkat fluida keper-mukaan secara :
a. Pengurangan Gradient Fluida
b. Pengembangan Gas Injeksi
c. Pendorongan Fluida Oleh Gas Yang Ditekan
Terdapat Dua Macam Gas Lift :
a. Continous Gas Lift, dimana gas dengan tinggi diinjeksikan secara terus-
menerus untuk meringankan fluida didalam pipa produksi agar tetap mengalir
kepermukaan.
b. Intermittent Gas Lift, dimana gas dengan volume tinggi diinjeksikan secara
berselang dibawah suatu kolom fluida agar dapat menggerakkan fluida tersebut
kepermukaan.
GAS LIFT
(Sambungan)
INSTALLASI GAS LIFT
Didalam Suatu Komplesi Gas Lift maka Pada
umumnya ada segi tipe Installasi Gas Lift :
a. Installasi Terbuka (Open Installation)
b..Installasi Setengah Tertutup
(Semi-Closed Installation)
c. Installasi Tertutup (Closed Installation)
GAS LIFT
(Sambungan)
INSTALLASI TERBUKA
Installasi ini mempunyai keuntungan dari segi rendahnya biaya
dan kesederhanaannya. Kerugiannya adalah pada setiap kali
sumur ditutup, maka annulus akan terisi fluida sehingga Gas Lift
Valve akan terisis fluida pada saat gas diinjeksikan. Demikian
juga pada saat produksi berjalan, perubahan-perubahan tekanan
gas injeksi akan mengakibatkan naik turunnya permukaan fluuida
di annulus dan akan selalu ada fluida yang mengalir melaui gas
lift valve yang beroperasi. Aliran Fluida Melalui Gas Lift Valve
ini tidak diinginkan sebab akan merusak Gas Lift Valve terutama
apabila fluida membawa kotoran dari formasi yang akan
mengauskan dudukan dan stem gas lift valve atau
mengganjalkannya.
GAS LIFT
(Sambungan)
INSTALLASI SETENGAH TERTUTUP
Installasi ini direkomendasikan untuk Installasi Continous
Gas Lift. Fluida tidak akan masuk annulus karena disekat
Packer, sedangkan kemungkinan masuk ke Annulus dari
tubing ada sebab biasanya gas lift dilengkapi dengan Check
Valve (Katup Balik).
GAS LIFT
(Sambungan)
INSTALLASI TERTUTUP
SIstem Installasi Tertutup sama dengan setengah tertutup
dengan kekecualian Adanya Standing Valve Diujung
Tubing. Installasi ini digunakan terutama untuk Intermittent
Gas Lift System karena kegunaan standing valve ini untuk
mencegah tekanan gas injeksi masuk keformasi.
HYDRAULIC PUMP
Pengaliran Minyak Bumi dari dalam reservoir
kepermukaan melalui Tubing Atau Casing dapat
terjadi secara Sembur Alam, bila tenaga yang dimiliki
oleh Minyak Bumi tersebut memang mampu
melakukan hal itu. Hal sebaliknya adalah tenaga yang
dimiliki memerlukan bantuan tenaga dari luar agar
supaya minyak dapat mengalir sampai permukaan.
Metoda pengangkatan minyak bumi kepermukaan
seperti ini dikenal sebagai Metoda Pengangkatan
Buatan (Artificial Lift). Kedalam kelompok metoda
inilah Pompa Hydraulic digabungkan.
HYDRAULIC PUMP
(Sambungan)
Metoda Pengangkatan Cairan Dengan Pompa
Hidrolik Memanfaatkan Cairan Bertekanan
Tinggi (Power Fluid) untuk menggerakkan
pompa dibawah permukaan. Energi yag
menggerakkan pompa ini berasal dari pompa
dipermukaan (biasanya disebut Triplex atau
Quintuplex), energi penggerak ini disalurkan
melalui cairan bertekanan tinggi yang dialirkan
untuk melayani satu atau lebih unit pompa
disumur-sumur.
HYDRAULIC PUMP
(Sambungan)
PENENTUAN UKURAN POMPA
Pemilihan Ukuran Pompa Hidrolik erat sekali
hubungannya dengan laju produksi yang diinginkan dan
kedalaman sumur. Salah satu kriteria ukuran pompa
adalah perbandingan dengan luas torak mesin dengan
pompanya.