Anda di halaman 1dari 24

BAB V – ARTIFICIAL LIFT

ARTIFICIAL LIFT

Pada setiap oil production well yang siap untuk


Sasaran
diproduksikan, diharapkan fluida akan mengalir
Setelah mempelajari bab V
ke permukaan dengan menggunakan tenaga/
Artificial Lift saudara dapat
tekanan reservoir yang tersedia secara alami
mengetahui:
(flowing).
 Prinsip dasar artificial
lift Biasanya proses ini akan berlangsung sampai
 Proses kerja down hole pada satu titik dimana tenaga yang tersedia akan
pump berkurang, sehingga kemampuan untuk
 Komponen utama dari mengangkat fluida ke permukaan akan berkurang
down hole pump dan atau berhenti sama sekali. Supaya fluida yang
surface facility masih ada dalam sumur dapat mengalir lagi ke
 Pengetahuan kesela- permukaan, maka diperlukan tenaga pengganti
matan dan penanganan yang lazim disebut Artificial Lift (AL)
down hole pump
Definisi artificial lift adalah mekanisme
Ringkasan pengangkatan fluida dari dalam sumur ke
 Pengertian artificial permukaan dengan menggunakan down hole
lift pump ketika tekanan dari sumur (reservoir
 Jenis artificial lift pressure) tidak mampu lagi mendorong fluida
 SPS ke permukaan. Artificial lift terdiri dari dua
 Beam Type PU kelompok komponen: fasilitas di permukaan
 Gas lift (surface facilities) dan fasilitas dalam sumur
 PCP
(down hole facilities). Jenis artificial lift:
 HPU
a. Electric Submersible Pump (REDA, Baker Lift,
 Keselamatan dalam
Centri Lift, Kobe, Phoenix)
penanganan down hole
b. Beam pumping unit (National, Axelson)
pump
c. Gas lift (Macco, Mc Murry Oil Tools,
Weatherford)
d. Progressive cavity pump (Rodemip, Moyno,
National Oil Well)
e. Hydraulic pump unit/reciprocating rod lift
(contoh Weatherford)

129
Bab V - Artificial lift

Beberapa hal yang mempengaruhi pemilihan jenis artificial lift adalah:


 Karakteristik sumur (sand, temperature, velocity)
 Produksi (productivity index)
Berikut ini kita akan membahas prinsip kerja dan komponen dari setiap jenis AL.

ELECTRIC SUBMERSIBLE PUMP (ESP)

Electric Submersible Pump (ESP) adalah suatu


jenis artificial lift yang menggunakan pompa
listrik di dalam sumur yang menggunakan gaya
centrifugal untuk mengangkat fluida ke
permukaan. ESP terdiri dari beberapa stage,
dimana setiap stage terdiri dari satu impeller
dan diffuser yang dipasang pada shaft. Impeller
berfungsi untuk memindahkan fluida dari satu
stage ke stage di atasnya. Diffuser yang
merupakan bagian yang tidak berputar,
berfungsi untuk mengarahkan fluida ke stage
berikutnya.
Komponen Electric Submersible Pump:
a. Down hole:
 Motor, tenaga penggerak utama dari
rangkaian ESP
 Protector, pelindung motor terhadap
“gangguan” di dalam sumur (misal
mencegah masuknya fluida ke dalam
motor)
 Gas separator/pump intake, pemecah
gelembung gas supaya tidak mengganggu
proses pemompaan
 Pump, terdiri dari sejumlah stage untuk
mengisap dan mendorong fluida ke
permukaan
 Power cable, sarana pengantar arus
Gbr. 5.1 Submergible pump system
listrik dari permukaan ke motor

130
Bab V - Artificial lift

b. Surface:
 Step down transformer, menurunkan voltage dari power line
(13.2 KV) sesuai dengan hose power motor yang dipakai
 Switchboard, alat kontrol dan monitor kinerja down hole motor/
pump/power cable
 Junction box (vent box), tempat melepaskan gas ke atmosfir yang
migrasi dari dalam sumur melalui power cable, supaya tidak
mengganggu/membahayakan sistem di switchboard

Cara kerja Electric Submersible Pump:


1. Electric power disuplai dari transformer (step down) menuju
switchboard
2. Melalui switchboard, semua kinerja dari ESP dan kabel akan
dikontrol/dimonitor (amperage, voltage)
3. Dari switchboard, power akan diteruskan ke motor melalui power
cable yang terikat sepanjang tubing dan ESP unit
4. Melalui motor, electric power akan dirubah menjadi mechanical
power yaitu berupa tenaga putaran
5. Tenaga putaran akan diteruskan ke protector dan pump melalui
shaft yang dihubungkan dengan coupling
6. Shaft dari pompa berputar, dan pada waktu yang sama impeller
akan ikut berputar untuk mendorong fluida (gaya centrifugal) yang
masuk melalui pump intake atau gas separator ke permukaan
7. Fluida yang didorong secara terus menerus akan mengisi tubing,
bergerak ke permukaan dan terus menuju gathering station

Area di sekitar sumur yang menggunakan ESP mempunyai resiko bahaya


kebakaran dan listrik yang tinggi, oleh karena itu aspek keselamatan
harus diperhatikan:
 Dilarang memasuki switchboard atau daerah di sekitar transformer
 Dilarang merokok
 Dilarang menimbulkan percikan api dari benturan benda keras
seperti menokok, karena dikhawatirkan adanya kebocoran gas
dari tubing doughnut dan sambungan pipa
 Dilarang melakukan penggalian sebelum mendapat izin resmi dari
yang berwenang (merujuk kepada proses general work permit)

131
Bab V - Artificial lift

BEAM TYPE PUMPING UNIT (BTPU)

Artificial lift yang sesuai untuk digunakan di HO adalah Beam Type Pumping
Unit (BTPU), karena faktor formasi yang banyak menimbulkan problem pada
pompa seperti kandungan pasir dan kekentalan minyak (viscosity) yang tinggi.
Walaupun sudah dilakukan cara untuk menurunkan kekentalan minyak dengan
metode penginjeksian steam, namun problem pasir merupakan hal yang harus
dipertimbangkan untuk penentuan jenis artificial lift.
Komponen surface facilities:

Gbr. 5.2 Komponen beam type pumping unit

132
Bab V - Artificial lift

Cara kerja surface facilities:


1. Motor dihubungkan ke gear box (gear reducer) melalui drive sheave
dan belt
2. Gear box berfungsi untuk menurunkan putaran (RPM) melalui sheave
motor ke drive sheave gear box dengan menggunakan sheave motor
yang lebih kecil. Selanjutnya putaran diturunkan lagi sesuai dengan
yang dibutuhkan melalui gear reducer. Angka inilah yang menjadi
kecepatan langkah pompa atau yang disebut dengan stroke per
minute (SPM).
3. Kemudian, gerakan berputar diubah menjadi gerakan lurus ke atas
melalui crank, wrist pin, pitman arm dan equalizer
4. Gerakan lurus ke atas pitman arm dihubungkan dengan walking beam
melalui equalizer dan tail bearing menjadi gerakan naik turun
5. Untuk mengubah gerakan naik turun walking beam menjadi gerakan
tegak lurus polished rod (vertical reciprocating), dipasang horse head
yang memiliki bentuk 1/8 lingkaran.
Horse head dilengkapi dengan bridle
dan carrier bar yang berfungsi sebagai
gantungan polished rod. Polished rod
dengan rangkaian sucker rod akan
menggerakkan down hole pump (sucker
rod pump).

Bridle

Carrier bar

Gbr. 5.3 Horse Head

133
Bab V - Artificial lift

Komponen sub-surface facility (sucker rod pump)


 Sucker rod
 Polished rod
 Pump assembly

1
1
1

Polished rod

2 2
2

Sucker rod 4 3
3
4

6
5
5 6

7 8

Keterangan :

1 = Horse head
2 = Polished rod
3 = Stuffing box
9
4 = Pumping tee
5 = Well head
6 = Casing
7 = Sucker rod
8 = Tubing
9 = Fluid level
10 = Pump

1 = Horse Head
Gbr. 5.4 Pumping Unit dan rangkaian sucker rod pump
134
2 = Polished Rod
3 = Stuffing Box
4 = Pumping Tee
5 = Well Head
6 = Casing
7 = Sucker Rod
8 = Tubing
9 = Fluid Level
10 = Pump Bab V - Artificial lift

a. Sucker rod

Berfungsi untuk menghubungkan pump assembly dalam sumur dengan


beam pumping unit melalui polished rod di permukaan.

Sucker rod body

Coupling

Up set bead

Wrench square

Pin shoulder

Thread

Gbr. 5.5 Typical API sucker rod

Standar API sucker rod adalah , , , 1” dan 1


dengan panjang 25’ sampai 30’. Sucker rod yang banyak
digunakan adalah yang mempunyai ukuran 3/4, 7/8, dan 1”

Menurut klasifikasinya sucker rod dapat dibedakan atas 3 (tiga) grade,


yaitu grade C, K, dan D:
 Grade C Rods – Untuk beban ringan sampai sedang pada sumur
non-corrosive. AISI 1536 Carbon-Manganese Alloy Steel.
 Grade K Rods - Untuk beban ringan sampai sedang pada sumur
corrosive. AISI 4623 Nickel-Molybdenum Alloy Steel.
 Grade D Rods - Untuk beban berat pada sumur non-corrosive atau
sumur yang sudah diinjeksi dengan corrotion inhibitor. AISI 4142
Chromium-Molybdenum Alloy Steel.

135
Bab V - Artificial lift

b. Polished rod
Polished rod mempunyai ukuran yang lebih besar dari sucker rod dan
mempunyai permukaan yang halus dan licin. Polished rod dipasang di
bagian atas dari sucker rod string yang akan bergerak di dalam stuffing
box.
Standar diameter dari polished rod adalah 1⅛”, 1¼”, dan 1½” dengan
panjang 22’dan 30’/joint. Polished rod yang banyak dipakai adalah yang
berukuran 1¼”dan 1½”.
Pada saat bekerja, polished rod selalu bergerak keluar masuk melalui
stuffing box dimana proses pengausan karet stuffing box sudah dimulai.
Setiap kebocoran akan menyebabkan pencemaran di sekitar sumur. Oleh
sebab itu untuk mengganti karet stuffing box, pumper harus mengetahui
ukuran outside dan inside diameter karet stuffing box yang akan diganti
sesuai dengan ukuran polished rod yang digunakan.
c. Pump assembly
Komponen pump assembly:
1. Seating nipple, bagian paling bawah dari pompa sebagai tempat
duduknya standing valve
2. Standing valve assembly, terdiri dari:
 Ball valve
 Valve seat (hold down)
 Body
 Fishing neck
3. Traveling valve assembly, terdiri dari:
 Ball valve
 Plunger
 Valve rod
 Puller
4. Pump barrel, tempat menampung fluida sebelum masuk ke dalam
rangkaian pipa
Sucker rod pump ada dua jenis yaitu tubing pump dan rod pump (insert
pump).

136
Bab V - Artificial lift

Kedua jenis pompa ini mempunyai komponen yang sama tetapi


konstruksi dan cara pemasangan berbeda. Keterangan lebih lanjut
mengenai perbedaan keduanya akan dibahas di modul selanjutnya.

137
Bab V - Artificial lift

Cara kerja pompa (tubing pump):

 Up-stroke
Pada saat plunger bergerak ke atas, traveling valve akan menutup
karena mendapat tekanan dari fluida yang di atasnya, sehingga fluida
yang terperangkap akan memasuki rangkaian pipa. Pada saat yang
sama, tekanan di dalam barrel akan berkurang (vacuum), sehingga
tekanan formasi akan mendorong standing valve sampai terbuka dan
fluida masuk ke dalam barrel.

 Down-stroke
Pada saat down stroke, standing valve menutup karena tekanan fluida
yang di atasnya dan pengaruh berat ball valve sendiri. Sedangkan
traveling valve akan membuka terdorong oleh fluida yang ada dalam
barrel, kemudian fluida tersebut mengisi pipa. Proses ini akan berlanjut
sampai pipa penuh berisi fluida dan bergerak menuju ke permukaan.

Casing

Sucker rod

Fluid level

Plunger

Barrel

Traveling valve
Casing/Tubing annulus

Compression chamber

Standing valve

UPSTROKE DOWNSTROKE

Catatan:
Kecepatan fluida memasuki barrel tergantung dari pengaturan Stroke Per
Minute (SPM).

138
Bab V - Artificial lift

Area di sekitar BTPU mempunyai resiko bahaya yang tinggi, oleh karena itu aspek
keselamatan harus diperhatikan pada saat BTPU hidup (horse head yang bergerak
turun naik dan counter weight yang berputar) dan pada saat pelaksanaan
pengambilan sample, pemeriksaan tekanan sumur, pengambilan fluid level data
(sonolog), dynometer survey, bump down job, dan tapping process:
 Dilarang merokok
 Dilarang berada di bawah horse head atau di dekat counter weight
 Pastikan tidak ada tekanan sumur pada saat akan mengganti karet
stuffing box
 Pasang hand brake dan pawl lock sewaktu akan bekerja pada
pumping unit atau wellhead
 Gunakan peralatan yang tepat dan cara yang benar sewaktu
melakukan bump down dan tapping
 Periksa dan ukur kandungan gas sebelum bekerja di sekitar wellhead

GAS LIFT
Metode pengangkatan fluida dari dalam sumur ke permukaan dengan
menginjeksikan gas ke annulus dan kemudian masuk ke dalam inlet dari gas
lift assembly sehingga menurunkan tekanan hidrostatik di dalam
tubing. Sistem ini biasanya digunakan apabila tekanan reservoir lebih besar
dari tekanan di dalam sumur tetapi tidak cukup kuat mendorong fluida ke
permukaan. Apabila tersedia sumber gas yang cukup, metode ini mempunyai
operation cost yang relatif rendah dari metode artificial lift yang lain,
karena:
 Tidak memerlukan tenaga listrik
 Proses memperbaiki gas lift assembly lebih mudah
Komponen gas lift assembly:
a. Side pocket mandrel
b. Gas lift valve (ports)
c. Production packer

139
Bab V - Artificial lift

Cara kerja:

1. Gas diinjeksikan melalui annulus


2. Gas masuk ke dalam rangkaian pipa
melalui inlet/port dan gas lift valve
3. Gas bersama dengan fluida bergerak
ke permukaan melalui side pocket
mandrel terus menuju ke separator,
dimana akan dipisahkan antara fluida
dan gas. Fluida dialirkan ke production
line (GS) dan gas akan kembali ke
annulus (kembali ke proses no.1)

Artificial lift jenis ini dapat dijumpai di


lapangan Libo. Area di sekitar sumur yang
menggunakan gas lift mempunyai resiko
bahaya kebakaran yang tinggi, oleh
karena itu aspek keselamatan harus
diperhatikan:
 Dilarang keras merokok
 Dilarang memasuki daerah di sekitar
sumur
 Dilarang menimbulkan percikan api
dari benturan benda keras seperti
menokok, karena dikhawatirkan
terdapat kebocoran gas dari tubing
doughnut dan sambungan pipa
 Yakinkan pressure gauge berfungsi
dengan benar

Gbr. 5.6 Gas lift

140
Bab V - Artificial lift

PROGRESSIVE CAVITY PUMP (PCP)

PCP adalah metode pengangkatan fluida ke permukaan dengan menggunakan


motor di permukaan (di atas well head) untuk memutar rod assembly sampai
ke pompa di dalam sumur.
Komponen PCP:
1 1. Hollow-quill design
2. Gear box

2 3. Brake
4. Gas/oil collection chamber
3 5. Casing
6. Tubing
4
7. Sucker rod string
8. Tubing-mounted stator
9. Rotor

5
6

Gbr. 5.7 Progressive cavity pump

141
Bab V - Artificial lift

Cara kerja:
Putaran motor di permukaan
diteruskan ke helical gear melalui
sucker rod. Dengan putaran rotor
(spiral) akan menimbulkan gerakan
positive displacement, sehingga
fluida yang masuk melalui inlet
akan terdorong mengisi rangkaian
pipa menuju ke permukaan.

Apabila terjadi kebocoran atau


kerusakan stator, maka
efficiency pompa berkurang atau
gagal. PCP sangat cocok dipakai
untuk sumur yang memproduksi
minyak dengan viscocity tinggi,
bertemperatur rendah, sumur
yang berpasir (sandy well), dan
juga cocok untuk directional
wells (high torque rotor).

142
Bab V - Artificial lift

Area di sekitar sumur yang menggunakan PCP mempunyai resiko bahaya


kebakaran dan listrik yang tinggi, oleh karena itu aspek keselamatan harus
diperhatikan:
 Dilarang memasuki switchboard atau daerah di sekitar transformer
 Dilarang merokok
 Dilarang menimbulkan percikan api dari benturan benda keras seperti
menokok, karena dikhawatirkan terdapat kebocoran gas dari
doughnut
 Pastikan V-belt guard terpasang dengan benar
 Dilarang melakukan penggalian sebelum mendapat izin resmi dari
yang berwenang (merujuk kepada proses general work permit)

HYDRAULIC PUMPING UNIT (HPU)

HPU adalah metode artificial lift yang cara kerja down hole pump- nya
sama dengan tubing pump dari BPU, tetapi komponen, sumber tenaga, dan
cara kerja di permukaan (surface) berbeda. HPU dilengkapi dengan piston
yang digerakkan secara turun/naik oleh hydraulic pump dan motor sehingga
pemasangan surface pumping unit ini tidak membutuhkan area yang besar.
Komponen HPU:
a. Sucker rod
b. Tubing anchor/catcher
c. Down hole pump, terdiri dari:
 Seating nipple
 Standing valve
 Traveling valve
 Pump barrel

Cara kerja:
Sama seperti down hole tubing pump

143
Bab V - Artificial lift

Area di sekitar HPU mempunyai resiko bahaya


yang tinggi, oleh karena itu aspek
keselamatan harus diperhatikan pada saat
HPU hidup dan pada saat pelaksanaan
pekerjaan berikut: Pengambilan sample,
pemeriksaan tekanan sumur, pengambilan
fluid level data (sonolog), pemasangan atau
pekerjaan dynometer survey, bump down job,
dan tapping.
 Dilarang merokok
 Dilarang berada di sekitar HPU
 Pastikan tidak ada tekanan sumur pada
saat akan mengganti karet stuffing box
 Gunakan peralatan yang tepat dan cara
yang benar sewaktu melakukan bump
down dan tapping
 Periksa dan ukur kandungan gas sebelum
bekerja di sekitar wellhead

Gbr. 5.8 Hydraulic pumping unit

144
Bab V - Artificial lift

Checkpoint 501

Topik Definisi dan jenis artificial lift

Saudara mampu menjelaskan:


Sasaran  Definisi artificial lift
 Jenis dari artificial lift

Prosedur
Saudara menjelaskan seperti berikut.

a. Definisi artificial lift

Artificial lift adalah mekanisme pengangkatan fluida dari dalam sumur


ke permukaan dengan menggunakan down hole pump ketika tekanan dari
sumur (reservoir pressure) tidak mampu lagi mendorong fluida ke
permukaan.

b. Jenis artificial lift:

1. Electric Submersible Pump


2. Beam pumping unit
3. Gas lift
4. Progressive cavity pump
5. Hydraulic pump unit/reciprocating rod lift

145
Bab V - Artificial lift

Checkpoint 502

Perbedaan utama pompa dan tenaga penggerak


Topik artificial lift

Saudara mampu menjelaskan perbedaan utama


Sasaran pompa dan tenaga penggerak untuk semua jenis
artificial lift

Prosedur
Saudara menjelaskan seperti berikut.

Perbedaan pompa dan tenaga penggerak dari setiap jenis artificial lift:
1. Electric Submersible Pump menggunakan down hole motor dan
centrifugal pump system
2. Sucker rod pump menggunakan surface beam type pumping unit dan
positive displacement pump system
3. Gas lift menggunakan gas yang dialirkan melalui annulus
4. Progressive cavity pump menggunakan surface electric motor dan
positive displacement pump system
5. Hydraulic pumping unit menggunakan surface hydraulic pump/electric
motor dan positive displacement pump system

146
Bab V - Artificial lift

Checkpoint 503

Topik Komponen Electric Submersible Pump

Saudara mampu menjelaskan komponen Electric


Sasaran
Submersible Pump

Prosedur
Saudara menjelaskan seperti berikut.
Komponen Electric Submersible Pump:

1. Down hole:

 Motor, tenaga penggerak utama dari rangkaian ESP


 Protector, pelindung motor terhadap “gangguan” di dalam sumur
(misal masuknya fluida ke dalam motor)
 Gas separator/pump intake, pemecah gelembung gas supaya tidak
mengganggu proses pemompaan
 Pump, terdiri dari sejumlah stages untuk mengisap dan mendorong
fluida ke permukaan
 Power cable, sarana pengantar arus listrik dari permukaan ke motor

2. Surface:

 Step down transformer, menurunkan voltage dari power line (13.2


KV) sesuai dengan horse power motor yang dipakai
 Switchboard, alat kontrol dan monitor kinerja down hole
motor/pump/power cable
 Junction box (vent box), tempat melepaskan gas ke atmosfir yang
migrasi dari dalam sumur melalui power cable, supaya tidak
mengganggu/membahayakan sistem di switchboard

147
Bab V - Artificial lift

Checkpoint 504

Topik Cara kerja beam type pumping unit

Sasaran Saudara mampu menjelaskan cara kerja beam type


pumping unit (surface dan down hole pump)

Prosedur
Saudara menjelaskan seperti berikut.

a. Cara kerja beam type pumping unit:


1. Motor dihubungkan ke gear box (gear reducer) melalui drive sheave
dan belt
2. Gear box berfungsi untuk menurunkan putaran (RPM) melalui sheave
motor ke drive sheave gear box dengan menggunakan sheave motor
yang lebih kecil. Selanjutnya putaran diturunkan lagi sesuai dengan yang
dibutuhkan melalui gear reducer. Angka inilah yang menjadi kecepatan
langkah pompa atau yang disebut dengan stroke per minute (SPM).
3. Kemudian, gerakan berputar diubah menjadi gerakan lurus ke atas
melalui crank, wrist pin, pitman arm dan equalizer
4. Gerakan lurus ke atas pitman arm dihubungkan dengan walking beam
melalui equalizer dan tail bearing menjadi gerakan naik turun
5. Untuk mengubah gerakan naik turun walking beam menjadi gerakan
tegak lurus polished rod (vertical reciprocating), dipasang horse head
yang memiliki bentuk 1/8 lingkaran. Horse head dilengkapi dengan
bridle dan carrier bar yang berfungsi sebagai gantungan polished rod.
Polished rod dengan rangkaian sucker rod akan menggerakkan down
hole pump (sucker rod pump).

b. Cara kerja down hole pump (sucker rod pump)


1. Up-stroke
Pada saat plunger bergerak ke atas, traveling valve akan menutup
karena mendapat tekanan dari fluida yang di atasnya, sehingga fluida
yang terperangkap akan memasuki rangkaian pipa. Pada saat yang sama

148
Bab V - Artificial lift

tekanan di dalam barrel akan berkurang (vacuum), sehingga tekanan


formasi akan mendorong standing valve sampai terbuka dan fluida
masuk ke dalam barrel.

2. Down-stroke
Pada saat down stroke, standing valve menutup karena tekanan
fluida yang di atasnya dan pengaruh berat ball valve sendiri.
Sedangkan traveling valve akan membuka terdorong oleh fluida yang
ada dalam barrel, kemudian fluida tersebut mengisi pipa. Proses ini
akan berlanjut sampai pipa penuh berisi fluida dan bergerak menuju
ke permukaan.

149
Bab V - Artificial lift

Checkpoint 505
Aspek keselamatan pada sumur yang menggunakan
Topik ESP dan BTPU

Saudara mampu menjelaskan aspek keselamatan


Sasaran pada sumur yang menggunakan ESP dan beam type
pumping unit

Prosedur
Saudara menjelaskan seperti berikut.

1. Aspek keselamatan pada sumur yang menggunakan ESP


Area di sekitar sumur yang menggunakan ESP mempunyai resiko bahaya
kebakaran dan listrik yang tinggi, oleh karena itu aspek keselamatan
harus diperhatikan dan dipatuhi:
a. Dilarang memasuki switchboard atau daerah di sekitar transformer
b. Dilarang merokok
c. Periksa atau ukur kandungan gas (gas detector) sebelum melakukan
pekerjaan di sekitar wellhead
d. Dilarang menimbulkan percikan api dari benturan benda keras seperti
menokok pada wellhead, karena dikhawatirkan terdapat kebocoran
gas dari tubing doughnut atau sambungan pipa
e. Dilarang melakukan penggalian sebelum mendapat izin resmi dari
yang berwenang (merujuk kepada proses general work permit)

2. Aspek keselamatan pada sumur yang mempergunakan BTPU


Area di sekitar beam type pumping unit mempunyai resiko bahaya yang
tinggi, oleh karena itu aspek keselamatan harus diperhatikan pada saat
BTPU hidup (horse head yang bergerak turun naik dan counter weight
yang berputar) dan pada saat pelaksanaan pekerjaan seperti: Pengambilan
sample, pemeriksaan tekanan sumur, pengambilan fluid level data
(sonolog), dynometer survey, bump down job, dan tapping process:

 Dilarang merokok

150
Bab V - Artificial lift

 Dilarang berada di bawah atau didekat counter weight dan


horse head pada saat pumping unit dalam keadaan hidup
 Pastikan tidak ada tekanan sumur pada saat akan mengganti
karet stuffing box
 Pasang hand brake dan pawl lock sewaktu akan bekerja pada
pumping unit atau wellhead
 Gunakan peralatan yang tepat dan cara yang benar sewaktu
melakukan bump down dan tapping
 Periksa dan ukur kandungan gas sebelum bekerja di sekitar wellhead

151
Bab V - Artificial lift

152

Anda mungkin juga menyukai