Anda di halaman 1dari 12

TUGAS I

TEKNOLOGI RESERVOIR DAN PEMROSESAN


HIDROKARBON

Disusun Oleh:
Carolina Betani (04311540000080)
Ardi Ardiansyah (04311540000081)
Ramadhani Satya P (04311540000082)

DEPARTEMEN TEKNIK KELAUTAN


FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2017
BAB I PENDAHULUAN
1.1 GUMUSUT KAKAP FIELD
A. Informasi Umum Gumusut Kakap
Gumusut Kakap terletak di barat laut Malaysia pada lepas pantai
Sabah Blok J dan K. Field ini ditemukan pada tahun 2003. Terdapat beberapa
sumur pada Gumusut Kakap field seperti Gumusut 1B, Gumusut 2 dan
Gumusut 3. Gumusut 1B berlokasi di 120 km lepas pantai dibagian selatan.
Dari Sabah Blok J dan K. Gumusut 2 dan Gumusut 3 di Blok J dan Blok K di
bor pada tahun 2004-2005. Operator Gumusut Kakap adalah Sabah Shell
(Gumusut) 33%, Murphy Oil (Kakap) 14%, Conoco Philips Sabah 33% dan
Petronas Carigali 20%. Dengan kontraktornya MISC Berhad, FMC
Technologies, Malaysia Marine and Heavy Engineering, Atwood Oceanics, JP
Kenny, Saputra Acergy, Technip Geoproduction.
Dengan produksi mencapai 148.000 barel per day, platform
Gumusut menyumbang 25% produksi minyak negara. Field ini terdiri dari 19
sumur subsea dengan minyak yang dialirkan melalui pipa sepanjang 200km ke
terminal minyak dan gas di Kimanis, Sabah. Pada tahun 2008 pengembangan
pengeboran dimulai, produksi mulai pada awal November 2012. Pada produksi
awal dihasilkan 25.000 barrel.
Butuh 676km tabung stainless steel untuk membangun platform
dengan berat sama dengan 30.000 mobil. Lebih dari 140 kru dapat bekerja di
platform. Platform dijangkar dengan kedalaman 1200m dengan 12km rantai
seberat 160kg. Empat sumur utama bernama Gumusut 1, Gumust 2, Kakap 1
dan Kakap 2.

Gambar 1. Lokasi Basin Sekitar Malaysia


B. Gumusut Kakap Reservoir dan Kondisi Permukaan
Karakteristik reservoir Gumusut Kakap :
Gas Hydrate ditemukan pada kedalaman 28-223 m dibawah dasar laut, gas
ini terbentuk dari 1-Methane Hydrate (Korosif). Reservoirnya berupa
Cekungan Sabah di Barat Laut yang merupakan field offshore yang lapisannya
terbentuk dari zaman Middle Miocene, sedimennya terhampar sepanjang barat
sabah sampai palung sabah. Masa Middle Miocene terjadi sekitar 5.2 juta – 2.6
juta tahun yang lalu.

Gambar 2. Lokasi Gumusut Kakap Field


Kondisi permukaan Gumusut Kakap :
Slope dasar laut mengarah ke barat laut dengan kemiringan gradien 5-15
derajat. Survey seismic menunjukkan peristiwa Mass Transport yang cukup
besar. Kedalaman sumur berkisar 900-1200m. Bulge mengalami kenaikan 120
m sampai 150 m diatas seafloor dengan panjang sekitar 8 km. Permukaan bulge
merupakan salah satu tanda dari rangkaian anticline dan kondisi disekitarnya
pun hampir sama. Bulge menandakan terdapatnya kandungan HC dibawah area
tersebut. Gumusut-2, Kakap-1 dan Kakap-2 dibor di area bulge. Banyak
patahan dangkal yang dapat membahayakan proses drilling karena Gumusut
Kakap terletak pada lempengan teratas daerah tumbukan sehingga rawan
gempa kecil dan besar.

Gambar 3. Peta Geologi Barat Laut Malaysia


C. Gumusut Kakap HC
Jenis Hydrocarbon pada Gumusut Kakap ada:
Tabel 1: Komponen Hidrokarbon

Hidrokarbon % fraksi mol

CO2 1.34
N2 0.16
methana 59.99
ethana 7.42
propana 3.08
I-butana 0.82
N-butana 1.85
I-pentana 0.64
N-pentana 1.08
hexana 1.91
heptana plus 21.71
Total 100.000

D. Gumusut Kakap Production Equipment

Gambar 4. Semi Submersible Gumusut-Kakap


Terdapat 5 Komponen utama dalam sebuah rig, yaitu :

1. Hoisting System: fungsi utamanya menurunkan dan menaikkan tubular (pipa


pemboran, peralatan completion atau pipa produksi) masuk-keluar lubang sumur.
Menara rig (mast atau derrick) termasuk dalam sistem ini.
Gambar 5. Hoisting System
2. Rotary System: berfungsi untuk memutarkan pipa-pipa tersebut di dalam sumur.
Pada pemboran konvensional, pipa pemboran (drill strings) memutar mata-bor
(drill bit) untuk menggali sumur.

Gambar 6. Rotary System


3. Circulation system: untuk mensirkulasikan fluida pemboran keluar masuk sumur
dan menjaga agar properti lumpur seperti yang diinginkan. Sistem ini meliputi (1)
pompa tekanan tinggi untuk memompakan lumpur keluar masuk-sumur dan pompa
tekanan rendah untuk mensirkulasikannya di permukaan, (2) peralatan untuk
mengkondisikan lumpur: shale shaker berfungsi untuk memisahkan solid hasil
pemboran (cutting) dari lumpur; desander untuk memisahkan pasir; degasser untuk
mengeluarkan gas, desilter untuk memisahkan partikel solid berukuran kecil, dsb.
Gambar 7. Circulation System
4. Blowout prevention system: peralatan untuk mencegah blowout (meledaknya
sumur di permukaan akibat tekanan tinggi dari dalam sumur). Yang utama adalah
BOP (Blow Out Preventer) yang tersusun atas berbagai katup (valve) dan dipasang
di kepala sumur (wellhead).

Gambar 8. Blowout Prevention System


5. Power System: yaitu sumber tenaga untuk menggerakan semua sistem di atas dan
juga untuk suplai listrik. Sebagai sumber tenaga, biasanya digunakan mesin diesel
berkapasitas besar.

Gambar 9. Power System


E. Gumusut Kakap Production Process and Equipment
Fungsi dari suatu fasilitas produksi pada anjungan baik di darat maupun di
lepas pantai adalah untuk memisahkan aliran fluida dari sumur (well stream)
menjadi tiga komponen (fase), yaitu minyak, gas, dan air. Selanjutnya, memproses
minyak dan gas tersebut sesuai dengan permintaan pasar dan mengolah air buangan
untuk memenuhi persyaratan lingkungan. Air dipisahkan dari minyak dan gas
dipisahkan dari cairan didalam alat yang disebut dengan istilah separator (alat
pemisahan). Pada separator ini, hidrokarbon rantai kimia rendah (dengan berat jenis
rendah, sehingga lebih cenderung berbentuk gas), dipisahkan untuk mendapatkan
minyak yang stabil dan tekanan uap sesuai dengan kriteria pasar. Gambar dibawah
ini merupakan contoh separator yang digunakan untuk memisahkan gas dari cairan
atau air dari minyak. Separator dapat berbentuk horizontal atau vertikal.
Gas yang telah mengalami proses pemisahan perlu diberi tekanan dan diolah
agar layak dijual, misalnya ditingkatkan tekannya dengan alat engine-driver
reciprocating compressor. Untuk kebutuhan tekanan yang lebih besar dapat
digunakan turbine driver centrifugal compressor, dan integrated reciprocating
compressor.
Gas yang terpisah dalam bentuk uap jenuh harus dikeringkan sesuai dengan
standar pasar (kurang dari 7 lb/MMscf). Pengeringan tersebut misalnya dilakukan
dengan menggunakan glycol dehydrator. Pada pemisalan ini, cairan glycol kering
dipompa ke menara vertikal yang akan mengurnagi kadar air pada gas (uap air
dalam gas diserap kedalam cairan glycol). Glycol basah (yang telah mengandung
air yang diserap dari gas) mengalir ke horizontal reboiler untuk dipanaskan sampai
menguap, selanjutnya didinginkan sampai air dan glycol terpisah.
Gas dari beberapa lokasi sumur ditemukan mengandung kontaminan CO2
dan H2S yang harus di murnikan sehingga memenuhi permintaan pembeli. Dalam
kaitan dengan kebutuhan konsumen, minyak dan emulasi dari separator yang masih
mengandung air juga perlu dikeringkan (airnya dihilangkan atau dikurangi).
Pembeli biasanya meminta batas minimal kandungan basic sediment dan air (antara
0.5 –3%) dan kadar garam antara (10-25 lb/thousand barrel). Gambar 10 dibawah
ini adalah tipe direct-fired heater-treater yang digunakan untuk memisahkan air
dari minyak dan emulsi. Alat ini dapat berbentuk horizontal atau vertical. Treaters
dapat dibangun tanpa fire tubes (pipa pemanas), hal ini akan membuatnya seperti
separator.

Gambar 10. direct-fired heater-treater


Pengolahan minyak dapat menggunakan gunberrel tanks, yang terdiri dari
dua macam yaitu eksternal atau internal gas boot. Gunberrel tanks dengan internal
gas boot dapat dilihat pada Gambar 11. Selanjutnya, proses produksi minyak harus
juga mencakup pengukuran secara akurat minyak mentah. Hal ini dapat dilakuakn
secara otomatis dengan menggunakan Lease Automatic Costody Transfer (LACT.
Setelah memenuhi syarat lingkungan, biasanya air dapat dibuang atau dikirim untuk
diolah didarat atau disalurkan ke reservoir dengan cara diinjeksikan ke dalam
sumur. Dalam hal diinjeksikan kedalam sumur, proses ini dilengkapai filter untuk
menangkap partikel-partikel padat.

Gambar 11. Gunberrel Tank

Adapun pemisahan minyak dan air menggunakan alat separator. Alat-alat


yang lain yang sering digunakan Comigated Plate Interceptoe (CPI), flotation unit
skim piles dan skim tanks. Partikel-partikel padat yang dihasilkan dalam prose
pemisahan ini dapat dibuang sesuai persyaratan lingkungan. Tangki sedimentasi,
filster, hidrosiklone, dan decander termasuk dalam fasilitas produksi untuk
menangani partikel-partikel ini.

Gambar 11. Separator Horizontal


F. Tekanan Operasi dan Suhu
Minyak bumi merupakan campuran hidrokarbon yang memiliki susunan
senyawa kompleks, terdiri dari senyawa alkana, alkuna, alkena, senyawa aromatik,
naftalena. Senyawa tersebut memiliki rantai dengan panjang yang berbeda serta
titik didih yang berbeda. Pemisahan senyawa tersebut dilakukan berdasarkan
fraksinya, karena kita minyak bumi tersusun atas beberapa senyawa-senyawa
hidrokarbon dan senyawa lainnya, sangat tidak praktis dan membutuhkan dana
ekonomi yang tinggi bila memisahkan minyak bumi berdasarkan persenyawaanya.
Oleh sebab itu pemisahan minyak bumi dilakukan berdasarkan fraksinya.
Minyak mentah akan dialirkan melalui tingkatan yang paling bawah dan
dipanaskan dengan suhu mencapai lebih dari 375o C, fraksi yang lebih rendah akan
menguap ke tingkatan selanjutnya berdasarkan suhu fraksinya dan terus selanjutnya
hingga tingkatan yang paling atas dimana fraksi paling ringan akan keluar. Berikut
tabel suhu pada distilasi bertingkat (2011, How Stuff Works) :

Tabel 2. Suhu Distalasi

Selain itu, subsea Tree digunakan di area sumur minyak dan gas, fungsinya
adalah untuk mengontrol prooduksi dari sumur minyak. Terpasang pada wellhead
atau kepala sumur dan subsea tree juga dapat mengatur injeksi fluida atau gas
kedalam sumur. Oleh karena subsea tree mengontrol produksi dari sumur, maka
tekanan dan suhu nya perlu diperhatikan. Sejak 1950 subsea tree dipasang di kepala
sumur untuk mengontrol aliran.

Tabel 3. Tekanan Subsea Tree

Gumusut-Kakap menggunakan teknologi 5”x2” 10K modular EVDT tree


system yang dikonfigurasi sesuai dengan kebutuhan area. The modular EVDT tree
concept dengan standardized tree materials membuat subsea tree ini tidak hanya
mampu untuk mengontrol aliran produksi, tapi juga mengontrol injeksi air dan gas..
Semua subsea tree dibangun dengan menggunakan API Material Class HH dengan
menggunakan CRA cladding pada setiap bagiannya. Suhu aliran maksimum yaitu
210 F dan tekanan yang diizinkan 6000 psi.

Gambar 12. Subsea Tree

G. Produk Akhir
Semi Submersible di Gumusut-Kakap merupakan bangunan FPS (Floating
Production System), yaitu suatu bangunan terapung yang digunakan sebagai tempat
untuk memproses reservoir dari production wells. Reservoir tersebut diproses untuk
memisahkan antara water, gas dan crude oil. FPS ini biasanya tidak mempunyai
storages permananen untuk menampung crude oil, jadi hasil produksi langsung di
pompa ke tempat lain, seperti FSO, FSU atau disalurkan langsung melalui pipeline
ke onshore. Hasil Fraksinya antara lain :
 Fraksi Satu, fraksi ini merupakan fraksi paling ringan dan berbentuk gas. Gas
yang dihasilkan adalah LNG (Propana & Butana) dan LPG (Metana dan Etana).
 Fraksi Dua, fraksi ini merupakan petroleum eter. Fraksi yang memiliki suhu
titik didih yang lebih kecil dari fraksi petroleum eter akan terus menguap ke
tray/tingkatan selanjutnya. Sedangkan fraksi petroleum eter akan dialirkan
menuju tempat penampungan.
 Fraksi Tiga, fraksi bensin/gasolin. Fraksi ini merupakan susunan dari
campuran alkana.
 Fraksi Empat, fraksi Minyak tanah yang merupakan campuran alkana yang
memiliki panjang rantai C12H26-C15H32.
 Fraksi Lima, fraksi Diesel dimana merupakan campuran alkana yang memiliki
panjang rantai C15H32-C16H34.
 Fraksi Enam, fraksi Pelumas dan fraksi Paraffin.
 Fraksi Tujuh, fraksi ini merupakan residu yang keluar dari tray distilasi
bertingkat paling bawah. Fraksi ini merupakan fraksi berat dimana merupakan
campuran sisa yang tidak menguap dengan pemanasan suhu lebih dari 375o
Celsius. Umumnya merupakan campuran yang dimafaatkan sebagai aspal.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai