Nama Mahasiswa :
Hadiid Anugrah(5301412080)
Rombel : 001
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, pemotong
(switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau fungsi lainnya. Transistor dapat
berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan
inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit
sumber listriknya. Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal. Tegangan atau arus
yang dipasang di satu terminalnya mengatur arus yang lebih besar yang melalui 2
terminal lainnya. Transistor adalah komponen yang sangat penting dalam dunia
elektronik modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier
(penguat).
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa perbedaan transistor FET dan BJT?
2. Bagaimana cara kerja dari transistor FET dan BJT?
3. Bagaimana cara menentukan respon frekuensi transistor FET dan BJT?
C. TUJUAN
1. Mengetahui perbedaan transistor FET dan BJT
2. Mengetahui cara kerja transistor FET dan BJT
3. Mengetahui cara menentukan respon frekuensi transistor FET dan BJT
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
Ada dua tipe dasar transistor, yang masing-masing bekerja secara berbeda. Tipe
dasar transistor tersebut diantaranya :
Bipolar Junction Transistor (BJT) adalah piranti tiga-saluran yang terbuat dari
bahan semikonduktor terkotori. Dinamai Bipolar karena operasinya menyertakan
baik elektron maupun lubang elektron
2. FET (Field Effect Transistor)
2. Arus input: BJT membutuhkan arus input, FET tidak membutuhkan arus input
6. Resistor input: sebuah FET tidak membutuhkan sebuah resistor di depan terminal
gatenya. Hal ini dapat menjadikan rangkaian yang bersangkutan jauh lebih
sederhana
7. Tahanan output: kebanyakan FET memiliki tahanan yang sangat rendah ketika
berada dalam keadaan aktif, biasanya kurang dari 1 Ohm. Hal ini membuat
komponen-komponen ini sangat cocok untuk digunakan dalam rangkaian saklar
transistor.
Sedikit berbeda dengan cara kerja pada transistor bipolar. Dimana pada transistor effect
(FET) ini hanya menggunakan satu jenis polaritar atau pembawa muatan arus listrik. Hal
ini jelas berbeda dengan transistor bipolar yang memiliki dua polaritas pembawa muatan.
Untuk transistor effect ( FET ), arus yang masuk tidak akan terbagi menjadi dua aliran
seperti pada transistor bipolar. Karena posisi letak depletion zone dari resistor effect
terdapat di kedua sisi bukan berada di tengah-tengah. Sebenarnya untuk tipe atau jenis
transistor dari BJT dan FET sendiri sama saja fungsinya, yang membedakan adalah dari
cara kerja transistornya saja
1
𝑓1𝑏 = 𝐶𝐵
2𝜋(𝑅𝑠 + 𝑍𝑖𝑛)
1
𝑓1𝐶 = 𝐶𝐶
2𝜋(𝑅𝐶 + 𝑅𝐿)
1
𝑓1𝑒 = 𝐶𝐸
2𝜋𝑅𝑜𝑢𝑡
1
f1G = CC
2π(R S + R in ) 1
1
𝑓1𝐷 = 𝐶𝐶
2𝜋(𝑅𝐷 + 𝑅𝐿 ) 2
1
f2G =
(2πR′ in CG)