Anda di halaman 1dari 11

ELEKTRONIKA DASAR 2

TEHNIK PENGANGKAT IMPEDANSI DAN


PENGARUH PENAMBAHAN RANGKAIAN
PENYANGGA PADA RANGKAIAN

OLEH
FERA DESNAWATI(17033013)
NURUL HIKMAH HIDAYAH(170330)

DOSEN PENGAMPU : Drs.Hufri,M.Si


Rangkaian Teknik Pengangkat Impedansi
Teknik pengangkat impedansi
terdiri dari :
1. Menambah rangkaian common
kolektor di belakang rangkaian
common emitor
• Akan membuat impedansi masukan
besar sehingga jatuh tegangan akan
kecil dan impedansi keluaran kecil
sehingga jatuh tegangan akibat
pembebanan akan kecil.
2.Menambah rangkaian
hubungan darlington
dibelakang rangkaian
common emitor

Pada teknik ini akan


memperbesar nilai β sehingga
peluang memperkecil jatuh
tegangan semakin besar
dibanding dengan
penambahan common
kolektor dibelakang common
emitor.
Pengaruh Penambahan Rangkaian Penyangga pada
Rangkaian Penguat
• Penambahan Hubungan Darlington Dibelakang Common Emitor
• Dengan penambahan penguat common kolektor dibelakang common
emiter telah dapat mengangkat tegangan keluaran dalam keadaan
terbeban atau memperkecil jatuh tegangan akibat pembebanan
Cara untuk menentukan tegangan akhir dari penguat apabila penyangga dengan
hubungan Darlington dipasang dibelakang common emiter

• Menentukan tegangan keluaran dalam keadaan terbuka dan tegangan keluaran dalam keadaan terbeban dengan mengikuti langkah-
langkah 1 sampai 8.
1

• Karena rangkaian penguat Darlington dipasang dibelakang common emiter maka tegangan keluaran dalam keadaan terbuka V O untuk
common emiter merupakan tegangan sumber VSD bagi penguat Darlington.
2

• Arus listrik DC yang mengalir pada kaki emitor dapat ditentukan dari loop keluaran penguat Darlington, tahanan antara kaki base transitor
pertama dan ground (Rit) dan Impedansi masukan dari hubungan Darlington masing-masing ditentukan melalui persamaan :

RitD  1  1D  reD1 1  1D  1   2 D  re2 D  RED 


3 RiD 
RBD  RitD
 RBD // RitD
RBD  RitD
• Antara impedansi masukan penguat Darlington berperan sebagai rangkaian pembagi
tegangan dengan tahanan RSD, sehingga tegangan masukan pada penguat Darlington
didapatkan
4 ViD 
R iD
RiD  RSD
VSD

• Harga penguatan dari penguat Darlington mendekati satu. tegangan keluaran dalam
keadaan terbuka pada penyangga dengan hubungan Darlington diberikan :
5 • VOD = KVD ViD

• Nilai impedansi keluaran dari penguat Darlington dapat ditentukan dengan menggunakan
persamaan berikut : re1D RBD // RSD
ROD  re 2 D  
6 1   2 D  1  1D  1   2 D 

• Bila pada keluaran dari penyangga dengan hubungan Darlington diberi beban sebesar RL,
tahanan beban dengan impedansi keluaran berperan sebagai rangkaian pembagi tegangan
Tegangan keluaran dalam keadaan terbeban dari penguat diberikan :
7 VOLD 
RL
RL  ROD
VOD
• Jatuh tegangan akibat pemberian beban merupakan selisih
dari tegangan keluaran pada rangkaian penyangga dengan
hubungan Darlington dengan tegangan keluaran dalam
keadaan terbeban dan dapat dituliskan dalam bentuk:
8 • VD= VOD VOLD

• Dengan nilai yang besar dari penguat Darlington


menghasilkan impedansi masukan yang besar dan
impedansi keluaran yang lebih kecil dari common kolektor

9 sehingga jatuh tegangan akibat pembebanan semakin kecil.


Penambahan Common Kolektor Dibelakang
Common Emiter
Arus listrik yang mengalir pada terminal emiter IE pada penguat common emiter dapat ditentuk melalui loop keluaran,
sehingga tahanan antara terminal emiter dan base re dan tahanan antara base dengan ground atau hie dapat ditentukan
menggunakan persamaan
hie = ( 1 +  )

Pada bagian masukan penguat tahanan hie tersusun secara secara paralel dengan tahanan RB. Berdasarkan tahanan
hie dan RB impedansi masukan dari penguat ditentukan menggunakan pers
R hie
RiE  BE  RBE // hie
RBE  hie

Besarnya tegangan masukan pada penguat diberikan :


RiE
Vi  VS
RiE  RS

Besar impedansi keluaran dari penguat mendekati tahanan RC karena tahanan Roe jauh lebih besar dibandingkan dengan
tahanan RC. Karena nilai faktor  diketahui dan tahanan hie dapat dihitung maka besar penguatan dapat ditentukan melalui
persamaan :  R  R
KVE  1 C
 1 C

hie 1  1  re
besar tegangan keluaran dalam keadaan terbuka adalah :
VO = KVE ViE

Bila pada output penguat diberi beban sebesar RL maka pada output penguat terjadi pembebanan. Disini tahanan beban
RL berperan sebagai rangkaian pembagi tegangan dengan impedansi keluaran penguat, sehingga tegangan keluaran
dalam keadaan terbeban menjadi : R
VOL  L
VOL
RL  ROL

Adanya pembebanan pada output penguat menyebabkan jatuh tegangan sebesar


V = VOE VOL

Bila pada output dalam keadaan terbuka dari penguat common emiter dipasang common kolektor sebagai buffer, maka
VO dan ROuntuk penguat common emiter merupakan VSC dan RSC bagi common kolektor.

Arus listrik DC yang mengalir pada terminal emiter dapat ditentukan dari loop keluaran penguat common kolektor, tahanan antara base
dan ground (Rit) dan Impedansi masukan dari penguat common kolektor masing-masing ditentukan melalui persamaan

Rit  1  1  rec  REC 


RBC Rit
RiC   RBC // Rit
RBC  Rit
Antara impedansi masukan penguat common kolektor berperan sebagai rangkaian pembagi tegangan dengan tahanan
RSC, sehingga tegangan masukan pada penguat common kolektor didapatkan : RiC
ViC  VSC
RiC  RSC

Harga penguatan dari common kolektor mendekati satu. sehingga tegangan keluaran dalam keadaan terbuka
pada common kolektor diberikan :
VOC = KVC ViC

Nilai impedansi keluaran dari penguat common emitor dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan
berikut : R // RSC
ROC  rEC  BC
1  1 

Bila pada ouput dari penguat common kolektor diberi beban sebesar RL, tahanan beban dengan impedansi
keluaran berperan sebagai rangkaian pembagi tegangan. Tegangan keluaran dalam keadaan terbeban dari
penguat diberikan : RL
VOLC  VOC
RL  ROC

Jatuh tegangan akibat pemberian beban dapat ditentukan melalui persamaan :


VC = VOC  VOLC
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai