Anda di halaman 1dari 8

LEMBAR KERJA SISWA

PERCOBAAN TANGKI BOCOR

Kelompok : ……….
Kelas : ……….
Anggota : 1. ………………….
2. …………………..
3. …………………..
4. ………………….
5. ………………….

Tujuan Praktikum:

Setelah melakukan percobaan, diharapkan:

1. Siswa memahami konsep hukum Bernoulli


2. Siswa memahami konsep kasus tangki bocor
3. Siswa dapat menghitung kelajuan cairan yang mengalir dari lubang dinding tangki bocor
dengan persamaan Bernoulli.
4. Siswa memahami hubungan antara ketinggian lubang kebocoran tangki dengan jarak
jatuh cairan yang mengalir dari lubang kebocoran
5. Siswa memahami hubungan antara ketinggian lubang kebocoran tangki dengan kelajuan
cairan yang mengalir dari lubang kebocoran

Alat dan Bahan:

1. Sebuah wadah kotak yang bergaris/ berskala cm pada pemukaan dalamnya


2. Botol minum plastik/wadah air (sebagai tangki) yang sudah dilubangi sebanyak 3 dengan
ketinggian berbeda
3. Penyangga tangki
4. Stopwatch
5. Kain lap/ tissue
6. Air
7. Penggaris
8. Lakban (untuk menutup lubang)
Skema Percobaan:

Langkah Percobaan:

1. Siapkan peralatan dan rangkailah


2. Isilah botol dengan air dengan keadaan lubang kebocoran masih tertutup lakban.
3. Catat tinggi permukaan air dalam botol (h1).
4. Catat jarak antara lubang kebocoran paling bawah dengan permukaan lantai (h2).
5. Lepaskan lakban dari permukaan lubang paling bawah dan amati aliran airnya.
6. Catatlah jarak terjauh air yang mengalir dari lubang kebocoran tangki (x) dengan melihat
skala pada permukaan wadah kotak.
7. Ulangilah percobaan tersebut dengan tinggi lubang yang berbeda (dengan cara bergiliran
tiap lubang dilepas dan dipasang lakbannya)

Tabel Pengamatan:

No. h1 h2 x
1.
2.
3.
Analisis Data:

1. Turunkan rumus menghitung kecepatan air yang mengalir dari lubang kebocoran
berdasarkan persamaan Bernoulli!
2. Hitunglah nilai v tiap data berdasarkan jawaban nomor (1).
3. Buatlah grafik hubungan antara h2 dan x kemudian jelaskan!
4. Buatlah grafik hubungan antara h2 dan v kemudian jelaskan!

Kesimpulan:

Fluida mencakup zat cair dan gas karena kedua zat ini dapat mengalir. Sebaliknya, batu dan
benda-benda keras atau seluruh zat padat tidak digolongkan ke dalam fluida karena tidak bisa
mengalir. Susu, minyak pelumas, dan air merupakan contoh zat cair dan semua zat cair itu dapat
dikelompokan ke dalam fluida karena sifatnya yang dapat mengalir dari satu tempat ke tempat
yang lain. Selain zat cair, zat gas juga termasuk fluida. Zat gas juga dapat mengalir dari satu
tempat ke tempat lain. Hembusan angin merupakan contoh udara yang berpindah dari satu
tempat ke tempat lain. Fluida merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan sehari-
hari. Setiap hari manusia menghirupnya, meminumnya, terapung atau tenggelam di dalamnya.
Setiap hari pesawat udara terbang melaluinya dan kapal laut mengapung di atasnya. Demikian
juga kapal selam dapat mengapung atau melayang di dalamnya. Air yang diminum dan udara
yang dihirup juga bersirkulasi di dalam tubuh manusia setiap saat meskipun sering tidak disadari.
Fluida ini dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu fluida statis dan fluida dinamis. Pada laporan
ini, yang akan dibahas adalah fluida dinamis.

Fluida ideal adalah fluida yang tidak dapat ditempatkan dan bagian- bagiannya tidak mengalami
gaya gesekan. Fluida ideal disebut juga fluida yang tidak kompersibel yaitu fluida yang tidak
mengalami perubahan volume karena tekanan, mengalir tanpa gesekan dan alirannya stasioner.
Aliran stasioner yaitu aliran fluida yang mengikuti garis air atau garis tertentu. Fluida dinamis
adalah fluida yang mengalir atau bergerak terhadap sekitarnya. Pada pembahasan fluida dinamis,
kita akan mempelajari mengenai persamaan kontinuitas, hukum Bernoulli, teorema Torricelli,
dan penerapannya. Fluida ideal memiliki ciri-ciri berikut ini.
Alirannya tunak (steady), yaitu kecepatan setiap
partikel fluida pada satu titik tertentu adalah tetap, baik
besar maupun arahnya. Aliran tunak terjadi pada aliran
yang pelan.

Alirannya tidak rotasional, artinya pada setiap titik


partikel fluida tidak memiliki momentum sudut
terhadap titik tersebut. Alirannya mengikuti garis arus
(streamline).

Tidak kompresibel (tidak termampatkan), artinya fluida tidak mengalami perubahan volume
(massa jenis) karena pengaruh tekanan.

Tidak kental, artinya tidak mengalami gesekan baik dengan lapisan fluida di sekitarnya maupun
dengan dinding tempat yang dilaluinya. Kekentalan pada aliran fluida berkaitan dengan
viskositas.

Besaran-besaran dalam fluida dinamis


Rumus Debit
Persamaan Kontinuitas

Air yang mengalir di dalam pipa air dianggap mempunyai debit yang sama di sembarang titik.
Atau jika ditinjau di dua tempat, maka: Debit aliran 1 = Debit aliran 2.

Persamaan Kontinuitas

Keterangan
Hukum Bernoulli

Hukum Bernoulli adalah hukum yang berlandaskan pada hukum kekekalan energi yang dialami
oleh aliran fluida. Hukum ini menyatakan bahwa jumlah tekanan, energi kinetik per satuan
volume dan energi potensial per satuan volume memiliki nilai yang sama pada setiap titik
sepanjang suatu garis arus.

Jika m adalah massa zat cair yang berpindah, ρ ( rho) adalah massa jenis zat cair, dan m/ρ adalah
volume zat cair yang berpindah, maka jumlah semua usaha yang menggerakkan zat cair adalah
sama dengan bertambahnya energi kinetik dan energi potensial.

Rumus Persamaan Bernoulli

Teorema Torricelli

Torricelli mengatakan bahwa kelajuan fluida menyembur keluar dari lubang yang terletak pada
jarak h di bawah permukaan atas fluida dalam tangki sama seperti kelajuan yang akan diperoleh
sebuah benda jatuh bebas dari ketinggian h. Teorema ini hanya berlaku jika ujung wadah terbuka
terhadap atmosfer dan luas lubang jauh lebih kecil dari luas penampang wadah.

Rumus umum Teorema Torricelli:

x=v.t
Keterangan:

x = jarak tempat air jatuh (m)

v = kecepatan pancaran air (m/s)

t = selang waktu (s)

Penerapan Dalam Teknologi Pesawat Terbang

Gaya angkat pesawat terbang bukan karena mesin, tetapi pesawat bisa terbang karena
memanfaatkan hukum bernoulli yang membuat laju aliran udara tepat di bawah sayap. Karena
laju aliran di atas lebih besar, maka mengakibatkan tekanan di atas pesawat lebih kecil daripada
tekanan di bawah pesawat. Akibatnya terjadi gaya angkat pesawat dari hasil selisih antara
tekanan di atas dan di bawah dikali dengan luas efektif pesawat.

Rumus umum gaya angkat pesawat:

Anda mungkin juga menyukai