Anda di halaman 1dari 6

Percobaan Penguat Push Pull

I. TUJUAN

1. Mempelajari prinsip kerja penguat dorong tarik


2. Mengukur tegangan prasikap (bias) dan melihat bentuk gelombang
3. Mengukur impedansi masukan dan keluaran
4. Mengukur penguata daya dan daya guna
5. Melihat cacat penyebrangan

II. TEORI

Penguat daya dapat dibagi menjadi 4 kelas


1. Kelas A
2. Kelas B
3. Kelas AB
4. Kelas C
Bentuk keluaran untuk masukan bentuk arus dapat dilihat pada gambar 1

Ic Kelas A Ic Kelas B

Icq Icq

t t
0
1800
Ic Kelas AB Ic Kelas C

Icq Icq

t t
0
Penguat 180 18020 adalah grafik untuk menentukan
daya dorong tarik bekerja pada kelas B. Gambar
arus keluar dan bentuk tegangan untuk transistor tunggal yang bekerja pada kelas B.
Ic Ic
Ic

Ib t
0 0 Vmin Vcc
0 Ib

Vmax

Gambar 2

Gambar 3a menunjukkan rangkaian equivalent ac untuk sebuah emitter follofer selama


setengah periode positif dari tagangan sumber dioda emitter on.
Gambar 3b sebuah transistor pnp dengan rangkaian equivalent ac untuk sebuah emitter
follower. Selama setengah periode positip dioda emitter dalam prasikap balik (dioda off).
Untuk mendapatkan rangkaian dorong tarik (push-pull) kita gabungkan 2 emiter follower
seperti gambar 3b.
Suatu hal yang kritis dari kelas B adalah titik Q diatas rangkaian kelas B. ideal titik B
praktis titik Q diatas sedikit sumbat. Karena adanya potensial pembatas yaitu tidak ada arus
yang mengalir melalui Q1 jika signal kurang dari 0,7 Volt (untuk silicon) demikian pula Q2
(-0,7 Volt).

A B C
Gambar 3
Ib1 Ib2

Q1
crossover
Vb2 t

Q2

Ib2

Gambar 4
Karena pengguntingan ini terjadi pada saat transistor yang satu menutup dan yang lain
membuka yang disebut cacat penyebrangan (gambar 4). Untuk mencegah cacat
penyebrangan kita harus memacu bias maju sedikit pada tiap dioda emitter sebagai bias
rembesan (lihat gambar 5)

Bias pembagi Pembagi dioda


Gambar 5
Efisiensi
Suatu pengukuran kemampuan komponen aktif dalam mengubah daya dc dari suplly ke daya
ac yang diserahkan pada beban disebut efisiensi perubahan.

Dayasignalyangdiserahkanpadabeban
 
Dayadcyangdi sup llypadarangkaian

Untuk rangkaian push pull, daya keluarannya adalah :

2 2 2
Vrms Vrms Vm V pp
P0  Vrms   
RL RL 2 RL 8 RL
Gambar 5 Catu memberi daya dc kepada transistor sebesar

Pdc = Vcc x Idc dc = I2 – I1

Idc adalah arus ke transistor dirata-rata 1 siklus karena signal ½ gelombang

Im
I dc 

2V I
Pdc  cc m

I (V  Vmin )
P0  m cc
2
2Im
Pi  (Vcc )

P I  (Vcc  Vmin )
 o  m
Pi 4 IV
 V
 (1  m ) x100%  Vmin  Vcc
4 Vcc

  x100%  78,5%
4

TATA LAKSANA PERCOBAAN


1. Rangkaia untai seperti gambar 6

ambar 6

2. Hidupkan catu daya dan catat arus penjar (tanpa signal / Ic & Ip)
3. UkurR1dan catat tegangan searah pada titik 1 – 4 dengan Osciloskope
4. Pasang CRO pada keluaran dan AFG pada masukan
5. Ukur dan catat signal tegangan pada titik 1 – 4 (CRO kedudukan AC), ukur I1 dan
I2
6. Ukur dan catat impedansi masukan dan impedansi keluaran
7. Gambarkan cacat penyebrangan (crose over distoration)

Percobaan II

2. Hidupkan catu daya dan catat arus penjar (tanpa signal/ Ic & Ip)
3. Ukur dan catat tegangan searah pada titik 1 – 4 dengan Osciloskope (CRO)
4. Pasang CRO pada keluaran dan AFG pada masukan
5. Ukur dan catat signal tegangan pada titik 1 – 4 (CRO kedudukan AC), ukur I 1 dan !2
Ukur dan catat impedansi masukan dan impedansi keluaran
Gambarkan cacat penyebrangan (cross over distiration)

Percobaan II

Buat rangkaian gambar diatas


A. Mengukur Impedansi masukan
1. Hubungkan masukan non inverting Op-Amp dengan AFG 0,2Vpp. Pasang
beban RL = 22 Ohm. Atur Rp sehingga tegangan AFG tidak cacat. Bila
sudah maksimum naikkan tegangan AFG sehingga keluarannya 0 tidak cacat
2. Lepaskan beban RL pasang Rvar1 (>10K) pada masukan non inverting Op-
Amp
3. Ubah Rvar1 sehingga tegangan sesudah Rvar1= ½ x tegangan sebelum Rvar

A. Mengukur Impedansi Keluaran


1. Lepaskan Rvar1 dan pasang AFG catat keluaran 0 = Vo
2. Hubungkan Rvar2 pada keluaran O
3. Ubah Rvar2 sehingga keluaran = ½ x Vo
4. Ukur dan catat besarnya Rvar2
Hubungkan ke AFG dilepas dan catat arus penjarnya
Ukur tegangan dc pada titik 1 -4 dengan CRO pada R1 = 22 Ohm)
Hubungkan AFG dan ukur tegangan AC pada titik 1 – 4 dengan CRO [ada
R1 = 22 Ohm

Tugas Laporan
Bandingkan hasil praktek dengan perhitungan teori
Hitung efisiensinya
Gambar dan hitung besarnya cacat penyebrangan
Buat kesimpulan dan saran

Anda mungkin juga menyukai