Penguat kelas A
VCC
RL
Vo
vs
P V I VCC
V I V 1
s CC CC (ave) CC C (Q CC 2
)
RL
Sehingga effisiensi dari penguat kelas A adalah
V CC2 8R L
(max) 100%
Po(max)
P V 2
2R
s CC L
Dissipasi maksimum terjadi jika tidak ada output yang dihasilkan atau
Po = 0, sehingga:
Q1
Ic1
vi iL
Ic2
Q2
RL
-VCC2
Untuk
vs >0 : Q1 konduksi
Q2 cut-off
iC1 mengalir dari VCC1 Q1 RL VCC1 Vo
<0
vs <0 : Q1 cut-off
Q2 konduksi
iC2 mengalir dari VCC2 RL Q2 VCC2 Vo
>0
Arus yang mengalir di beban iL = iC2 - iC1. Jika nilai puncak vce1
ic1
ic2
iL
s CC av CC RL CC
2V V 2
P P P p p
V
D s o CC
RL 2RL
dPD 2 Vp 2
0 maka V
VCC V
dV R R p CC
p L L
Sehingga diperoleh :
2 V 2
V 2
PD(max) CC 0, 2 CC
2
R RL
L
2
VCC
Dari Po(max , diperoleh daya disipasi maksimum adalah
) 2RL
PD(max) = 0,4 Po(max) (ini untuk kedua transistor). Sehingga untuk
masing-masing transistor adalah PD(max) = 0,2 Po(max).
vBE2 vBE1
iB2
sinyal input
Penguat kelas AB
Karena karakter non linear dari transistor, maka ada distorsi harmonik
yaitu distorsi crossover. Distorsi ini dapat dieliminasi dengan
memberikan tegangan bias DC kecil pada masing-masing transistor,
misalnya menggunakan dua buah dioda atau dua buah transistor yang
kira-kira sama dengan 2 V seperti ditunjukkan pada Gambar 1.
Kerugianya dalam hal effisiensi, karena ada daya stand-by tsb.
R1
20 V
D1Q2
RL
R3
D2
Q3
20 V
vs
Q1
R2
RE
R1 VR1 2V
1, 2 k.
1,
iB 2 7mA
Pada saat vs = 0 V2E = VEN + VEB2 = 20,8 V
iC1
(20,8 2x0,8) V
= 1,2 k = 16 mA
Pilih VRE = 1,5 V agar transistor Q2 dan Q3 beropersai sebagai
kelas AB, sehingga
VRE
RE = 1,5 V
iC1 16 mA = 94 .
Penguat Kelas-C
Penguat kelas C akan mengalir arus di kolektor kurang dari 180 o
pada setiap siklusnya tidak sinusoida, ada rangkaian tangki
resonansi, LC seperti ditunjukkan pada gambar berikut.
Gambar 3 , Penguat kelas C tertala dan tanggapan frekuensinya
fr 1
2πLC
dan
VCE(cut) VCEQ ICQrc
Penjumlah
+ vi
v Penguat v
s A o
-
v
f Balikan
Gambar 15.1 Skema rangkaian dasar balikan
v f vo
(15.2)
Biasanya kita memerlukan yang sangat stabil, yang
biasanya terdiri atas pembagi tegangan sederhana.
3. Penjumlah dengan fungsi
vi vS
vf (15.3)
da
n
vi 0
Kita mempunyai
vS v f vo (15.4)
sehingga kita mendapatkan
vo / vS
1/ (15.5)
vo A vi
Av S v o
sehing vo Av S A vo (15.6
ga )
dan
juga
vo A 1 (15.7
vS 1 1
A )
A
1
jika , bentuk di atas akan menjadi
A
vo 1
vS (15.8)
jadi penguatan hanya tergantung sepenuhnya pada , dimana
ini dapat dibuat dengan sepasang resistor. Sebagai gambaran
diambil contoh A = 104 dan = 0,01, maka
vo
104 102
vS
1 104
99,01
Rangkaian
terbuka
Gain R
Gain Gain
A 1/f
f
Rangkaian
tertutup D
Gain A/(1+A )
f ' FT f (1 A
FT (bagian frekuensi tinggi) (15.9)
)
f ' FR f FR
1 A (bagian frekuensi rendah) 15.10)
Pada persamaan 15.9 dan 15.10 nampak bahwa tanggapan
frekuensi dapat ditingkatkan
(melebar) dengan faktor yang sama, yaitu walaupun
sebesar 1 A penguatan
mengalami
penurunan.
Karena
A 1
/
1 / mendekati harga
dimana A adalah penguatan lingkar penguatan
terbuka, dan lingkar-tertutup, maka
A
11
A
1
A , maka
Namun
demikian saat
A
A
1 A
Jadi sepanjang penguatan lingkar-tertutup lebih kecil dari A,
penguatan akan berharga
~1/.
vo ao a v a
1 i 2 i (15.12)
v v
o o
vi vi
(a) (b)
Gambar 15.3 Keluaran penguat (a) kondisi ideal dan (b)
keadaan riil
vi V sin t
(15.1
3)
1
sin t 2 cos 2 (15.1
1
t 4)
2 2
DB DA /1 A
(15.1
5)
15.4 Pengaruh Balikan Pada Hambatan Masukan dan Keluaran
Ada beberapa cara untuk memasang balikan. Pada prinsipnya,
dengan pemasangan balikan akan meningkatkan kualitas
hambatan masukan maupun hambatan keluaran (akan mendekati
keadaan ideal) yaitu
Cont
oh Sebuah penguat tegangan A mempunyai kinerja
Tentu saja harga di atas tidak dapat dipenuhi dengan harga resistor
standar. Dua buah harga resistor standar yang mungkin diambil
adalah
R1 20 k dan
R2 390
dima
na
R1 51.28
R2 R 1 R 2
20,39 k
1 A 20 .
Oleh sebab itu kita memprediksi besarnya perubahan parameter
penguat juga akan meningkat dengan faktor 1 A , seperti terlihat
pada tabel berikut.
Toleransi penguatan 20 % 1%
f FR 50 Hz 2,5 Hz
Rin 50 k 1 M
Rout 100 5