Anda di halaman 1dari 25

Penguat Daya

Garis beban DC dan AC dari Penguat Emiter Sekutu Karena kapasitor dianggap hubung-singkat untuk sinyal AC maka tahanan beban yang dilihat oleh transistor adalah : rC = RC // RL Oleh karena itu garis beban menjadi seperti gambar berikut ini.

Jenuh AC dan Putus AC


+VCC R1 RC R1 RC +VCC RS

vs R2 RE RL R2 RE

rB rC VCE vIN

vce + ic .rC = 0 vce ic = rC ic = I C = I C I CQ vce = VCE = VCE VCEQ I C = I CQ + VCEQ rC VCE rC rC

I C ( SAT ) = I CQ +

VCEQ

VCE ( SAT ) = VCEQ + I CQ .rC

Kepatuhan Keluaran
Kepatuhan keluaran AC adalah tegangan puncak ke puncak yang dapat dihasilkan penguat tanpa terpotong.

PP 2.ICQ.rC atau PP = 2.VCEQ

Contoh 10-1

Data dari 2N3904 : IC(MAX) = 200 mA VCEQ = 40 V Hitung kepatuhan tegangan.

VB = 1,8V IE = 1,1V / 1k = 1,1 mA ICQ IE = 1,1mA VCE = 10V (1,1mA)(4600) = 4,94V VCEQ = 4,94V Arus jenuh DC = VCC / (RC + RE) = 10V / 4,6k = 2,17mA Tegangan putus DC = 10V rC = 3k6 // 1k5 = 1,06k Arus jenuh AC : IC(jenuh) = 1,1mA + 4,94V / 1,06k = 5,76mA VCE(putus) = 4,94V + (1,1mA)(1,06k) = 6,11V Ayunan tegangan maksimum positip adalah : ICQ.rC = (1,1mA)(1,06k) = 1,17V Ayunan negatip = - 4,94V Untuk kepatuhan diambil harga terkecil, yaitu 1,17V sehingga Kepatuhan adalah PP = 2 x 1,17V = 2,34V

Pengikut Emiter
rE = RE // RL I C ( sat ) = I CQ + VCEQ rE

VC ( sat ) = VCEQ + I CQ .rE PP 2 I CQ .rE = 2VCEQ

rE = RE // RL I C ( sat ) = I CQ + VCEQ rE

VC ( sat ) = VCEQ + I CQ .rE PP 2 I CQ .rE = 2VCEQ

Penguat Basis Sekutu


Garis beban sama dengan penguat Emiter Sekutu. Tahanan beban efektip adalah : rC = RC // RL Kepatuhan tegangan keluaran juga sama dengan penguat Emiter Sekutu.

Penguat Terbenam
+VCC R1 RC

RS

rE vs R2 RE RL

I C ( sat ) = I CQ +

VCEQ rC + rE

VCE ( sat ) = VCEQ + I CQ (rC + rE ) rC PP = 2 ICQ.rC = 2VCEQ . rC + rE

Kepatuhan Keluaran AC Maksimum


Ayunan tegangan lebih kecil untuk Q yang berada ditengah garis beban DC

Ayunan tegangan terbesar diperoleh jika titik Q berada ditengah garis beban AC. Untuk itu harus dipenuhi ketentuan berikut : Untuk penguat Emiter Sekutu : ICQ.rC = VCEQ Untuk penguat Kolektor Sekutu : ICQ.rE = VCEQ Untuk penguat trebenam : ICEQ.rC = VCEQ .rC / (rC + rE)

Operasi Kelas A
Transistor selamanya bekerja di daerah aktip sehingga arus kolektor akan mengalir selama 360o siklus tegangan keluaran. Penguatan Tegangan tanpa beban : A = RC / rE Tahanan efektip pada kolektor : rC = RC // RL Sehingga penguatan tegangan berbeban menjadi : A = rC / re

Faktor Penguatan Arus :Ai = ic / ib Faktor Penguatan Daya : Pin = vin.iin Pout = vout. ic Ap = Pout / Pin = Av.Ai

Daya Beban
VL = 0,707.VP VP = VPP / 2 VL = 0,707.VPP / 2 PL = (VPP)2 / 8.RL

Daya Beban Maksimum


PP2 / 8.RL

Disipasi Daya Transistor


PDQ = VCEQ.ICQ PD(maks) = PDQ

Konsumsi Arus I1 = VCC / (R1 + R2) I2 = ICQ IS = I1 + I2 PS = VCC.IS Efisiensi Tahapan = 100%.PL(maks) / PS

Operasi Kelas B
+VCC R1 R1 +VCC R2 vin R2 RL R2 R2

Setiap transistor hanya menghantar 180o dari siklus AC. Oleh karena itu disebut rangkaian Push-Pull. ICQ = 0 VCEQ = VCC / 2

R1

R1

(a)

(b)

IC VCC 2RL Garis beban DC Garis beban AC rE vout vs zin(base) RL

VCE (c) VCC 2 (d)

Garis beban DC Arus jenuh adalah tak terhingga karena tidak ada tahanan pada kolektor ataupun emiter. Oleh karena itu garis beban DC merupakan garis vertikal. Ini merupakan hal yang berbahaya karena disipasi daya bisa sangat besar sehingga dapat merusak transistor. Garis beban AC IC(sat) = ICQ + VCEQ/rE VCE(sat) = VCEQ + ICQ.rE Karena ICQ = 0 dan VCEQ = VCC/2 dan rE = RL maka : IC(sat) = VCC/2.RL ICE(cutoff) = VCC/2 PP VCC/2

Analisis AC Av = RL/(RL + rE) zin(base) (RL + rE) zout = re + rB/ Faktor Penguatan Arus Ai Ap = Av.Ai

Cross-over Distortion Pada pelintasan titik nol, terjadi peralihan kerja dari transistor-1 ke transistor-2. Jika transistor-2 mungkin baru bekerja beberapa saat setelah transistor-1 menyumbat sehingga menyebabkan cross-over distortion.

Distorsi Nonlinier Pada penguat kelas-A terjadi perbedaan penguatan antara setengah siklus pertama dengan setengah siklus kedua. Cara mengatasinya ialah dengan melakukan pembenaman. Pengikut emiter pada penguat kelas-B menekan distorsi ini lebih jauh lagi sehingga keluaran akan berbentuk lebih simetri. Penyebab distorsi lainnya ialah adanya harmonisa. Penguat kelas-A menghasilkan semua harmonisa, yaitu f, 2f, 3f, 4f dan seterusnya. Penguat kelas-B hanya menghasilkan harmonisa ganjil saja, yaitu f, 3f, 5f, 7f, dan seterusnya. Oleh karena itu distorsi harmonisa penguat kelas-B lebih rendah. Daya Beban PL = (VPP)2 / 8.RL PL(maks) = PP2 / 8.RL Karena PP = 2.VCEQ maka PL(maks) = VCEQ2 / 2.RL

PL PP 8.RL

PD

PP2 40.RL

VPP 0,63.PP (b) (c)

VPP

Disipasi Daya Transistor PD = PP2 / 40.RL Penguras Arus IS = I1 + I2 IC(sat) = VCEQ / RL I2 = 0,318.IC(sat) = 0,318.VCEQ / RL PS = VCC.IS Efisiensi = 100%.PL(maks) / PS(maks)

Anda mungkin juga menyukai