PENDAHULUAN
hilangnya
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
tidak terlalu menentukan dan cacat amplitudo dengan mudah dapat dihindari.
Telah digunakan model-model linear untuk meramalkan unjuk kerja penguat satu
tingkat pada frekuensi menengah.
Selanjutnya
akan ditinjau
pengaruh
keluaran
penguat
tahapan
Vo
dengan A merupakan
Vi
suatu fungsi frekuensi kompleks. Beban penguat itu dapat berupa suatu transduser
atau penguat pada tahap berikutnya. Bila komponen-komponen sinyal masukan
dan karakteristik sumber dan beban
diketahui, dapat diramalkan keluarannya jika diketahui pula tanggapan frekuensi
penguat tersebut.
Rangkaian penguat sinyal kecil khas
ditunjukkan
Rangkaian
pada
yang
Gambar
1.3.
ditunjukkan
itu
mendidik
untuk
meninjau
pendekatan
dengan
1
1
Z ser R 2
R 1
C
CR
1
R
Z par
2
1 (CR) 2
1
2
(C )
R
(1.2)
Tampak bahwa dalam Persamaan (1.2) itu bahwa jika CR 10, Zser R dalam
0,5%. Juga jika CR 0,1, Zpar R dalam 0,5%. Bila persyaratan itu dipenuhi,
impedansinya
adalah
resistif
murni
dan
tidak
bergantung
kepada
1
1
1
R RT j
1 j
1 j
C C
C C ( R RT )
C C ( R RT )
(1.6)
VL
1
1
VO
1 j1
2
didefinisikan oleh
1
C C ( R RT )
co
(1.7)
Dengan mengacu kepada Gambar 1.7. pada suatu frekuensi yang didefinisikan
oleh
11
1
CC1 ( Rs RG )
(1.8)
Tegangan masukan Vgs akan turun sebesar 70% bila dibandingkan dengan Vo dan
penguatan penguat itu akan berkurang. Pada suatu frekuensi yang didefinisikan
oleh
12
1
CC 2 ( RD RL )
(1.9)
Tegangan keluaran Vos akan turun sebesar 70% bila dibandingkan dengan gmVgsR
dan penguatannya akan berkurang. Penguatan tegangan frekuensi rendah
keseluruhan untuk penguat FET dapat dinyatakan sebagai
AL AO
1
j
j
1
1
CC1 ( Rs RG )
CC 2 ( RD RL )
(1.10)
AL
1
1
AO 1 j11 1 j12
Analisis
tanggapan
frekuensi
rendah
(1.11)
yang
telah
dibahas
sebelumnya
penting
frekuensi
dalam
menentukan
potong
bawah.
Pendekatan praktis dalam hal ini adalah dengan mengandaikan bahwa kapasitorkapasitor gandengan itu masih efektif pada frekuensi yang membuat CS harus
diperhitungkan. Dengan pengandaian itu, model penguat FET frekuensi rendah
diberikan pada Gambar 1.9.
Pada frekuensi rendah, penguatan tegangan berkurang karena arus gmVgs mengalir
melalui Zs (yang merupakan kombinasi paralel antara RS dan CS) menimbulkan
suatu tegangan yang mengurangi tegangan sinyal Vs. Pada rangkaian tertutup
masukan,
Vgs = Vs gmVgsZS
atau
Vgs
Vs
1 gm Z S
(1.12)
Vo
, berkurang dengan faktor (1 + gmZS). Frekuensi
Vs
2 . Karena ZS
adalah besaran kompleks, tidak terlalu sederhana untuk menetapkan nilai CS. Oleh
karena itu diperlukan kiat khusus untuk menentukan suatu pendekatan.
Dengan RS tidak disimpangi, penguatannya akan rendah (tetapi tidak sama dengan
nol, karena nilai maksimum ZS adalah sama dengan nilai RS). Dengan RS
disimpangi, penguatannya adalah AV = g mRo. Oleh karena itu andaikan CS cukup
besar sehingga pada f1 reaktansi
1
sama dengan resistansi efektif yang
1CS
VOC g mVgs RS g m
Vs
g R
RS m S Vs
1 g m RS
1 g m RS
(1.13)
RT
VOC
RS
1
I SC 1 g m RS g 1
m
RS
(1.14)
1
. Oleh
gm
1 2f1
CS RT
gm
1
RS
(1.15)
CS
impedansi
masukan yang
sesuai untuk
penguat itu
sedhingga tidak
membebani
sumber
sinyal
kecil
mikrofon).
dengan
(antena
atau
Impedansi
Masing-masing hal itu dapat dilaksanakan dengan cara yang berlainan dan dengan
menggunakan
penggunaannya.
lebih
dari
satu
tingkat
penguatan,
bergantung
kepada
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
Universitas Hasanuddin.
III.2 ALAT DAN BAHAN
III.2.1 Alat Beserta fungsinya
Adapun alat yang digunakan pada percobaan ini, sebagai berikut:
1. Papan Rangkaian , berfungsi sebagai tempat untuk membuat rangkaian
5. Multimeter ,berfungsi sebagai alat ukur resistansi ,kuat arus ,dan tegangan
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1 HASIL
IV.1.1 Tabel Data
Resistor
Kapasitor
RB11 = 51 K
CD1 = 100 Nf
RB12 = 6.8 K
CD2 = 100 F
RB21 = 22 K
CE1 = 100 F
RB22 = 3.9 K
CE2 = 100 F
RC1 = 10 K
C1 = 1 nf
RE11 = 100 K
C2 = 10 F
RE12 = 1 K
C3 = 10 F
RE21 = 1 K
C4 = 1 nF
RE22 = 220
Cin = 1 F
IV.1.2.2 Penguat B
IV.1.3.2 Penguat B
V in = 0,016 Volt
A= Vout / V
= 0,028 / 0,016
= 0,285 / 0,02
= 1,75 volt
= 14,25 volt
Menghitung penguat B
A = Vout / Vin
A = Vout / V in
= 0,016 / 0,014
= 0,012 / 0.016
= 1,14 volt
= 0,75 volt
A = V out / V in
= 0,03 / 0.016
= 0,022 / 0,01
= 1,875 volt
= 2,2 volt
IV.1.5 Pembahasan
Pada kebanyakan penguat sumber isyarat dihubungkan dengan masukan melalui sebuah
kapsitor penggandeng, agar arus panjar pada basis tidak masuk kedalam sumber isyarat. Jika ini
terjadi tegangan panjar transistor akan terganggu, hal ini serupa juga dilakukan pada keluaran,
yaitu untuk menghubungkan penguat dengan suatu beban.Gandeng yang menggunakan
kapasitor disebut dengan gandengan RC. Suatu contoh penguat dengan gandengan RC adalah
penguat emitor ditanahkan (common emitor).
Pada praktikum Penguat Gandengan RC ini menggunakan dua buah transistor
emitor ditanahkan yang digandengkan. Kedua transistor tersebut memiliki tipe
yang sama.
Adapun untuk resistor yang digunakan memiliki nilai resistansi yang yang
berbeda-beda dari yang paling kecil, yaitu RE11, RE12, dan RE21, hingga yang
paling besar RE22. Perbedaan pada nilai resistansi yang dipakai pada rangkaian
menyatakan bahwa resistor tersebut memiliki fungsi masing-masing dalam
rangkaian yang dibuat penguat gandengan RC.
Komponen kapasitor yang digunakan memiliki nilai kapasitansi mulai dari
sampai . Kapasitor decoupling CD1 (kapasitor keramik) berfungsi untuk
mencegah osilasi yang terjadi pada frekuensi tinggi, sedangkan kapasitor
decoupling CD2 (kapasitor elektrolit) berfungsi untuk mencegah osilasi yang
terjadi pada frekuensi rendah .
Jika dilihat berdasarkan isyarat keluaran penguat, baik penguat A, penguat B,
maupun penguat AB sama-sama mempunyai output yang lebih besar dari pada
inputnya, sehingga penguatan peroleh cukup kecil yaitu penguat A ( 1,75 volt dan
14,25 volt) , penguat B ( 1,14 volt dan 0,75 volt ) dan penguat AB (1,875 volt dan
2,2 volt ).Nilai penguat ini diperoleh dari V out / V in.Selain itu juga jika
frekuensinya semakin besar maka semaikn besar pula penguatan yang akan
dihasilkan.
BAB V
PENUTUP
V.1 KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat ditarik setelah melakukan praktikum ini
adalah sebagai berikut:
1.Telah mampu menentukan titik-titik pengukuran pada rangkaian penguat.
2 Telah mampu mengukur hilangnya tegangan pada penggandengan dua
penguat.
3.Telah mampu mengukur tanggapan amplitudo penguat.
4. Telah mampu memahami kegunaan kapasitor kopling, kapasitor miller, dan
kapasitor pintas serta pengaruhnya terhadap lebar jalur frekuensi kerja.
V.2 Saran
V.2.1 Laboratorium Elektronika dan Instrumentasi
Kritik dan saran untuk laboratorium elektronika dan instrumentasi yaitu:
1. Alat dan bahan praktikum sudah cukup banyak, akan tetapi sebaiknya perlu
ditambah lagi.
2. Alat yang tidak dapat berfungsi dengan baik sebaiknya diperbaiki atau
diganti.
V.2.2. Asisten
Kritik dan saran untuk asisten yaitu :
1. Sikap asisten sudah cukup baik dalam membimbing praktikan selama
praktikum berlangsung, akan tetapi perlu ditingkatkan lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2011.PenguatGandengRC(http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/2028573
3-S...pdf diakses pada tanggal 18 April 2014)
Anonim.2011.emiter ditanahkan
(http://fmipa.unmul.ac.id/gjm/pedoman_akademik_fmipa.pdf diakses pada
tanggal 18 April 2014 )
Sutrisno. 1987. Elektronika Teori dan penerapannya. Jilid 2. Bandung: Penerbit
ITB.
Unsri ,Zamroni, dkk, 2004, Acuan pelajaran Fisika. Jakarta: yudistira
Wahyunggoro, Oyas. 1998. Pengukuran Besaran Listrik. Yogyakarta: Diktat
bahan kuliah Jurusan Teknik Elektro Universitas Gadjah Mada.
Yohannes, H.C. 1979. Dasar-dasar Elektronika. Jakarta: Ghalia Indonesia.
LAPORAN PRAKTIKUM
NAMA
NUR AENI
NIM
H2 11 11 002
KELOMPOK
I ( SATU )
ASISTEN
ANDI WIRAMANDA
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2014