Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PENDAHULUAN

PRATIKUM ELEKTRONIKA DASAR 2

“Rangkaian Penguat Op-Amp Satu Tahap”

NAMA : MUTIARA NURUL FITRI

NIM : 20033022

PRODI : PENDIDIKAN FISIKA B

DOSEN : Drs.Hufri,M.si

LABORATORIUM ELEKTRONIKA DAN INSTRUMENTASI

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS

NEGERI PADANG

2022
Rangkaian penguat menggunakan op-amp satu tahap

A.tujuan

1. memiliki hubungan antara tegangan keluaran dengan tegangan masukan untuk sumber
tegangan AC dan DC dari penguat membalik dan tak membalik
2. Menentukan besar penguatan dari penguatan pembalik dan tak membalik
3. Menyelidiki pengaruh pembebanan terhadap arus dan tegangan keluaran

B. Alat dan bahan

1. Alat
a. Osiloskop 2 channel
b. Audio generator atau generator fungsi
c. DC variabel/power supply
d. Multimeter digital
e. Multimeter analog
f. Catu daya polaritas ganda
2. Bahan
a. Tahanan karbon
b. Kapasitas elektrolit
c. Ic uA 741
d. Potensiometer
e. Baterai 9 volt 2 bua
f. Kabel penghubung
g. Papan project board

C.landasan teori

1. Penguat Membalik

Pada penguat membalik sumber isyarat dihubungkan dengan masukan membalik


sedangkan masukan tak membalik langsung dihubungkan ke ground atau dipasang sebuah
tahanan antara masukan tak membalik dengan ground. Tahanan R1 dipasang antara
sumber isyarat dengan masukan membalik, dan tahanan R2 dipasang antara masukan
membalik dengan terminal keluaran. Pemasangan tahanan R3 dimaksudkan untuk semakin
meyakinkan tidak ada arus yang mengalir pada masukan op-amp. Tegangan keluaran diambil
diantara terminal keluaran dengan ground seperti pada Gambar 7.2:
R2

R1 V+

a _

b +

V-

Vi Vo

R3

Gambar 7.2. Rangkaian Penguat Membalik

Adanya hambatan masukan Ri yang sangat besar antara masukan membalik dan
tak membalik mengakibatkan arus yang mengalir ke dalam masukan membalik sangat kecil.
Persamaan arus pada titik percabangan sesuai dengan hukum Kirchhoff I yaitu I1 = I2 +
I3. Oleh karena titik a dan titik b ada dalam keadaan terhubung singkat maya dan b pada
tanah, maka titik a ada pada tanah maya. Tegangan isyarat pada titik a mendekati nol, akan
tetapi titik a terpisah dari tanah oleh hambatan masukan yang sangat besar. Akibat
adanya hambatan dalam antara masukan membalik dan tak membalik yang sangat besar maka
tidak ada arus yang mengalir pada tahanan masukan atau I3 0, sehingga I1 = I2.
Kedua masukan op-amp ada dalam keadaan hubung singkat maya dan bahwa arus isyarat
yang masuk ke dalam op-amp amat kecil sehingga dapat diabaikan, merupakan dasar berfikir
terhadap cara kerja rangkaian yang mengandung op-amp.

Pada loop masukan dapat ditentukan persamaan tegangan sesuai dengan hukum
Kirchoff II tentang tegangan dari suatu loop tertutup.

Vi Va = I1 R1
(7.1)
Impedansi masukan pada penguat amat tinggi sehingga arus yang mengalir pada penguat
sangat kecil dan dapat diabaikan. Tegangan antara titik a dan b atau Vab = 0, sehingga
Va
= Vb = 0. Dalam kondisi ini tegangan masukan menjadi :

Vi = I1 R1

(7.2) Kuat arus yang mengalir pada tahanan R1 didapat :


Vi
I1 (7.3)
R1

Sementara itu pada bagian keluaran penguat berlaku persamaan tegangan sesuai dengan
hukum Kirchoff II :

Va VO = I2 R2 , tegangan di titik a ( Va ) = 0 maka :

VO = I2 R2

(7.4) Kuat arus yang mengalir melalui tahanan R2 diberikan :


Vo
I2 (7.5)
R2

Diketahui dari karakteristik op-amp yaitu impedansi masukan sangat tinggi sehingga op-
amp hampir tidak menarik arus. Melalui persamaan I1 = I2 diperoleh hubungan
antara
tegangan keluaran dengan tegangan masukan dari penguat membalik dalam bentuk :
R2
VO (7.6)
R1 i
V

Penguatan lingkar tertutup dari penguat membalik ini adalah perbandingan antara tegangan
keluaran dengan tegangan masukan. Dari definisi yang telah dikemukakan penguatan lingkar
tertutup dari penguat membalik diekspresikan dalam bentuk :
R
AV (7.7)
2
R1

Suatu hal yang menarik tentang ekspresi penguatan adalah ternyata penguatan dari
rangkaian ini hanya tergantung kepada tahanan eksternal R1 dan R2 yang diberikan, tidak
tergantung kepada penguatan dan parameter lain dari op-amp sendiri. Hal ini terjadi karena
dalam analisis rangkaian dilakukan dengan memasukkan parameter-parameter ideal dari
suatu op-amp seperti impedansi masukan dan impedansi keluaran. Tanda minus dalam
persamaan hanya untuk menyatakan perbedaan fase antara tegangan keluaran dengan
tegangan masukan dari penguat membalik. Hal ini berarti jika masukan penguat positif,
maka keluaran akan negatif.

Bila pada keluaran penguat dalam keadaan terbuka dihubungkan dengan tahanan
beban RL, dengan impedansi keluaran yang amat rendah dari op-amp tidak akan
menyebabkan terjadinya jatuh tegangan pada keluaran akibat pembebanan. Karena itu
tegangan keluaran dalam keadaan terbeban akan mendekati tegangan keluaran dalam
keadaan terbuka atau VOB = VO.

2. Penguat Tak Membalik

Untuk penguat tak membalik isyarat masukan dihubungkan dengan masukan tak
membalik () pada op-amp dan masukan membalik dihubungkan ke ground melalui R1.
Balikan melalui tahanan R2 dan R1 tetap dipasang pada masukan tak membalik agar
membentuk balikan negatif. Rangkaian penguat tak membalik dapat diperhatikan pada
Gambar 7.3 berikut ini :

R2
a + V+
b

R1 V+
V

V-
R2

+ Vi R1

Vo
Vi
Vo

Gambar 7.3a. Rangkaian Penguat Tak b. Rangkaian Ekivalen dari

Membalik (Sutrisno, 1987 :121) Penguat Tak Membalik


Untuk menghitung penguatan dari penguat tak membalik dapat dilakukan dengan
mengubah gambar (7.3a) menjadi sebuah rangkaian ekivalen berupa rangkaian pembagi
tegangan seperti gambar (7.3b). Dengan menggunakan anggapan bahwa penguatan lingkar
terbuka (Av,lb) adalah sangat besar berhingga , dapat ditentukan penguatan lingkar
tertutup dari penguat tak membalik. Pada gambar (7.3b) diketahui masukan membalik dan tak
membalik berada pada keadaan hubungan singkat maya, sehingga Vab = 0. Pada rangkaian
berlaku persamaan tegangan seperti :

Vi = Vab + VBC = VBC


(7.8)

Sementara itu dari rangkaian pembagi tegangan melalui tahanan R1 dan R2 didapat
hubungan antara tegangan masukan dengan tegangan keluaran dalam bentuk :
R1
V (7.9)
Vi O
1R R 2

Berdasarkan persamaan (33) di atas tegangan keluaran dari penguat tak membalik
dapat dituliskan seperti :
R1 R 2 R2
VO Vi 1 Vi (7.10)
R1 R1

Penguatan lingkar tertutup dari penguat tak membalik diperoleh melalui


perbandingan antara tegangan keluaran dengan tegangan masukan :
R2
AV 1 (7.11)
R1

Dari persamaan tanda (+) pada tegangan keluaran dan penguatan menunjukkan
penguat tak membalik. Seperti halnya penguat membalik, penguatan dari penguat tak
membalik tidak tergantung kepada parameter op-amp, tetapi hanya tergantung kepada
tahanan eksternal R1 dan R2 . Berarti untuk penguat tak membalik tegangan keluaran
yang dihasilkan sefase dengan tegangan masukan dan besarnya tergantung kepada nilai
tahanan R1 dan R2 yang diberikan.
D.tugas pendahuluan

1. Jelaskanlah perbedaan antara penguat membalik dengan penguat tak membalik ?


Jawab:
Pada penguat membalik sumber isyarat dihubungkan dengan masukan
membalik sedangkan masuan tak membalik langsung dihubungkan ke ground atau
dipasang sebuah tahanan antara masukan tak memblikdengan ground, sedangkan
Untuk penguat tak membalik isyarat masukan dihubungkan dengan masukan
tak membalik (+) pada op-amp dan masukan membalik dihubungkan ke ground
melalui R1.
2. Rancanglah sebuah penguat membalik agar menghasilkan penguatan 80 kali
Jawab:
Penguat membalik adalah : Av = -

Nilai R2 = 560KΩ, R1 = 2KΩ

Av = - =- = - 280 kali

3. Rancang pula sebuah penguat tak membalik agar menghasilkan muatan sebesar 80
kali
Jawab:
Av = 1+

Nilai R2 = 158KΩ, R1 = 2KΩ

Av = 1+ = 1+ = 1+79= 80 kali

4. Sebuah penguat tak membalik dengan tahanan ri = 2 kohm dan tahanan RF = 50


kohm. pada bagian masukkan penguat dihubungkan dengan sumber sarat berupa
gelombang sinus dari audiogenerator. Apabila amplitudo gelombang sinus
divariasikan dengan tegangan puncak masing-masing
a) Tentukanlah tegangan keluaran dari penguat untuk setiap tegangan masukan
yang diberikan
b) Buatlah hubungan antara tegangan keluaran dengan tegangan masukan
c) Tentukanlah penguatan dari penguat tak membalik secara grafik
Jawab:
Vin = 2 Vp
Vo = 1+ Vi = (1+ 10 mV = 260 mV
Vi = 12mV

Vo = 1+ Vi = ( 1+ 12 mV = 312 mV

Vi = 14mV

Vo = 1+ Vi = ( 1+ 14 mV = 364 mV

Vi = 16mV

Vout = * Vin = * 0.02 V = 0.52 V

Vout = * Vin = * 0.024 V = 0.624 V

Vout = * Vin = * 0.028 V = 0.728 V

Hubungan antara tegangan keluaran dengan tegangan masukan adalah


sebanding,semkin besar tegangan masuan maka tegangan keluaran juga
semakin besar,begitu sebaliknya.

penguatannya
A =( ) +1 = ( ) +1

= 26 kali
5. melalui cara dan komponen yang sama seperti pada soal nomor 4 lakukan pula
untuk penguat membalik

jawab :
Vo = 1+ Vi = ( 1+ 12 mV = 312 mV

Vi = 14mV
Vo = 1+ Vi = ( 1+ 14 mV = 364 mV

Vi = 16mV

Vo = 1+ Vi = ( 1+ 16mV = 416 mV

Vi = 18mV

Vo = 1+ Vi = ( 1+ 18mV = 468 mV

Vo = Vi = ( 20mV = 500 mV
Hubungan antara tegangan keluaran dengan tegangan masukan adalah
sebanding,semkin besar tegangan masuan maka tegangan keluaran juga semakin
besar,begitu sebaliknya.

penguatannya
A =( )=( )

= 25 kali

E.prosedur kerja

1. Merancang besar penguatan dari penguat membalik sesuai dengan diinginkan


2. Menyiapkan semua peralatan, komponen dan bahan yang diperlukan untuk kegiatan
praktikum
3. merakit komponen yang diperlukan untuk penguat membalik pada gambar 1 pada
papan project board
4. menyiapkan sumber isyarat gelombang sinus dari audiogenerator dengan tegangan
puncak dalam orde mv dan osiloskop 2 channel
5. menghubungkan bagian masukan dari penguat dengan sumber isyarat sinusoida yang
berasal dari audio generator. Mengukur tegangan masukan pada penguat dengan
menggunakan salah satu Chanel osiloskop
6. menghubungkan pula bagian keluaran dari penguat membalik dengan cara yang lain
dari osiloskop. Mengukur tegangan keluaran dari penguat membalik dalam keadaan
terbuka
7. Untuk nilai komponen tetap memvariasikan tegangan masukan dari penguat secara
teratur dan mengukur setiap tegangan keluaran dan tegangan masukan
8. memasukkan data hasil pengukuran dan perhitungan tegangan keluaran dan tegangan
masukan pada tabel 1
9. Dengan menetapkan suatu nilai tegangan keluaran,memvariasikan nilai tahanan beban
keluaran dan melakukan pengukuran terhadap arus serta tegangan keluaran dalam
keadaan terbeban. Memasukkan data hasil pengukuran arus dan tegangan keluaran
pada tabel 2
10. Dengan mengganti tegangan sumber audio generator dengan suatu DC variabel atau
power supply,memvariasikan tegangan sumber dalam orde MV dan melakukan
pengukuran terhadap tegangan masukan dan tegangan keluaran pada
penguat.memasukkan data hasil pengukuran tegangan masukan dan tegangan
keluaran pada tabel 3
11. Melalui prosedur yang sama dengan penguat membalik,belokan pula pengamatan
terhadap penguat tak membalik seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.
Memasukkan data hasil pengukuran pada tabel 4 dan 5
Daftar pustaka

Tim elektronika dasa 2.2020.modul praktikum elektronika dasar 2.padang:unp.

Anda mungkin juga menyukai