Anda di halaman 1dari 8

PRAKTIKUM MESIN-MESIN LISTRIK

Polaritas Transformator

Oleh:
Nama : Ŕezi Angraini
Nim : 21063043
Seksi : 20220630063
Prodi : pendidikan teknik elektro

Dosen Pengampu:
Ichwan Yel Fianhar, ST, M.eng.Sc

Pendidikan Teknik Elektro


Fakultas Teknik
UNP
2023
A. TUJUAN

1. Menentukan arah vektor belitan primer dan belitan sekunder serta


menentukan diagram pasornya
2. Menetukan polaritas transformator satu fasa penjumlahan dan pengurangan
3. Menentukan perbandingan (ratio) transformasi dari transformator satu fasa.

B. TEORI

Transformator 1 fasa memiliki dua sisi kumparan yaitu kumparan


primer dan kumparan sekunder. Pada sisi kumparan primer diberikan
tegangan sumber baik yang mempunyai tegangan tinggi ataupun yang
mempunyai tegangan rendah, masing-masing ujung primer dari transformator
satu fasa, polaritasnya selalu bergantian pada waktu bekerja. Hal yang sama
juga terjadi pada kumparan sekunder.
Menurut ASA (American Standards Association) pada sisi tegangan
tinggi diberi tanda H1, H2, dan H3 dimana H1 terletak di sebelah kiri pembaca,
H2 disebelah kanan pembaca (apabila menghadap dari sisi tegangan rendah)
sedangkan pada kumparan tegangan rendah ujung-ujungnya diberi nama x1,
x2, x3 dan seterusnya. Untuk polaritas pengurangan letak x1, berdekatan
dengan H1 dan untuk polaritas penjumlahan letak x1 bersebrangan dengan H1
untuk lebih jelas disajikan pada gambar 1. Polaritas suatu transformator
sangat tergantung arah belitan primer dan belitan sekunder. Langkah yang
diperlukan untuk menentukan polaritas transformator yaitu sebagai berikut:
a. Terminal sisi primer H1 diberi tanda (x) atau titik.
b. Hubungkan terminal H2 yang tidak ditandai dengan salah satu terminal
tegangan rendah x2 (sisi sekunder) perhatikan gambar 2.

c. Ukur tegangan terminal H1 dengan x1, dinyatakan tegangan tersebut


sebagai Vx.
Apabila tegangan Vx > Vp, itu berarti polaritas penjumlahan, dimana
terminal x2 arah belitannya sama dengan arah belitan tegangan tinggi H1.
Maka diterminal x2 mempunyai tanda yang sama dengan 1a. bila tegangan Vx
< Vp, itu berarti polaritas pengurangan, dimana terminal x2 berlawanan arah
belitannya dengan arah belitan tegangan tinggi H1, maka terminal x2
mempunyai tanda yang berbeda seperti yang disajikan pada gambar 1.

H1 H2 H1 H2

H1 X1

H2 X2
X2 X1 X1 X2

Gambar 1. polaritas penjumlahan dan pengurangan

Xd2

55 V

Xb2

55 V

Xb1
Xa2

55 V

Gambar 2. Transformator 1 fasa

C. PERALATAN

1. Transformator, V.A., 1k, %0 Hz, Yuasa Tuusinki Kogyo, Co. Ltd.


2. Ohm Meter Jembatan Weston type V 37888935.2
3. Voltmeter AC/DC
4. Kabel Jumper 6 buah

D. PROSEDUR

1. Percobaan Praktikum
a. Ujung kumparan tegangan tinggi disambungkan dengan ujung
kumparan tegangan rendah yang terdekat.
b. Ujung-ujung yang lain dipasang Voltmeter Vx
c. Ujung-ujung kumparan tegangan tinggi dihubungkan dengan sumber
tegangan 220 V dan dipasang Voltmeter Vp.
d. Setelah rangakaian selesai, Minta Dosen atau Teknisi untuk memeriksa
rangakaian. Sebelum dioperasikan.
e. Amati beberapa besar tegangan pada kedua alat ukur, catat tegangan
yang terbaca pada voltmeter. jika Vx > Vp kedua GGl induksi saling
menjumlahkan dan disebut polaritas penjumlahan sedangkan apabila
Vx < Vp GGl induksi saling mengurangi dan disebut polaritas
pengurangan.
f. Lanjutkan percobaan untuk beberapa belitan sekunder atau belitan
keluaran dari trafo dengan mengikuti langkah-langkah yang sama.
Selain itu lakukan juga dengan tegangan keluaran disisi sekunder yang
bervariasi.
g. Lakukan analisis terhadap data hasil pengamatan yang telah dilakukan.

1. Penutup
h. Setiap selesai melaksanakan praktikum, kembalikan semua peralatan
yang digunakan ke dalam toolboox, minta teknisi untuk memeriksa
kelangkapan peralatan.
i. Buatlah laporan harian berdasarkan data-data yang didapatkan selama
praktikum.
j. Bersihkan workshop dan rapikan kembali meja dan kursi.

E. DIAGRAM RANGKAIAN
Tabel percobaan polaritas transformator 1 fasa

V1 V2 VH1-xa1
140 37,5 170
140 35 110
140 37,5 170
140 35 110

Kesimpulan :
Jenis polaritas
1. Polaritas penjumlahan, karena hasil tegangan pada Vh-xa merupakan penjumlahan antara
tegangan V1 dan V2
2. Polaritas pengurangan, karena hasil tegangan Vh-xa merupakan hasil pengurangan antara V1 dan
V2
3. Polaritas penjumlahan, karena hasil tegangan pada Vh-xa merupakan penjumlahan antara
tegangan V1 dan V2
4. Polaritas pengurangan, karena hasil tegangan Vh-xa merupakan hasil pengurangan antara V1 dan
V2

B. TUGAS

1. Buatlah rangkaian polaritas dari transformator penjumlahan.

2. Buatlah rangkaian polaritas dari transformator pengurangan.


3. Buatlah kesimpulan dari hasil praktikum yang telah dilaksanakan.
Dari praktikum diatas, saat kita mengukur nilai V1 , V2 , dan Vh-xa. Jika nilai V1 dan
V2 dijumlahkan maka nilainya Vh-xa, berarti polaritas trafo tersebut adalah polaritas
penjumlahan. Namun, jika nilai Vh-xa merupakan pengurangan dari nilai V1 dan V2,
maka polraitas transformator tersebut adalah polaritas pengurangan.

Anda mungkin juga menyukai