Anda di halaman 1dari 2

PERCOBAAN 4

POLARITAS TRANSFORMATOR

I. Tujuan:
1. Memahami pengertian polaritas pada transformator
2. Menentukan polaritas transformator
3. Melihat beda fasa antara tegangan input dan output pada dua polaritas
transformator yang berbeda

II. Teori
Transformator dapat membalik fasa antara tegangan input dan outputnya dengan
mengubah arah lilitan sekunder berlawanan dengan arah lilitan primernya. Pada
transformator untuk alat ukur/instrumentasi, polaritas transformator dapat dilihat
dengan adanya titik (dot) pada lilitan primer dan sekunder, sedangkan pada
transformator daya dapat dilihat dengan huruf H1 dan H2 untuk sisi tegangan tinggi
dan X1 dan X2 untuk sisi tegangan yang lebih rendah.

Input - output sefasa Input - output berlawanan fasa


H1 X1 H1 X2
H2 X2 H2 X1

Polaritas subtraktif Polaritas additif

Gambar 4.1: Polaritas transformator


H1 dan X1 mempunyai polaritas yang sama, yang berarti bila H 1 positif, maka X1
juga positif. Polaritas suatu transformator penting diketahui untuk memparalelkan,
menyerikan ataupun menghubungkan transformator tersebut menjadi sistem tiga fasa.
Transformator dikatakan mempunyai polaritas additif bila H1 dan X1 letaknya ber-
lawanan secara diagonal dan polaritas subtraktif bila letak H 1 dan X1 berseberangan
segaris (lihat gambar 4.1). Polaritas subtraktif merupakan polaritas standard pada
transformator daya. Polaritas transformator yang tidak diketahui (tanpa tanda dot atau
huruf H dan X), dapat diketahui dengan melakukan percobaan.

12
Peralatan yang digunakan
1. Transformator 1 fasa: 220/48V; 5 A 1 buah
2. Autotransformator: 1 KVA: 0 ~ 240 Volt 1 buah
3. Voltmeter AC: 0 ~ 300 Volt 2 buah

III. Prosedur percobaan


Auto Transformator
Transformator
S Percobaan
H1 A
220 V
V1
H2 B

V2
Gambar 4.2: Rangkaian percobaan polaritas
1. Buatlah rangkaian percobaan seperti pada gambar 4.2, saklar S dalam keadaan
terbuka dan autotransformator dalam keadaan minimum.
2. Tutup saklar S dan kemudian tegangan output autotransformator dinaikkan hingga
mencapai tegangan tertentu, tidak perlu mencapai tegangan nominal transformator
yang dicoba.
3. Catatlah pembacaan V1 dan V2 .
4. Bila V1 > V2 , maka transformator bersifat ………… dan menurut standarisasi titik
A adalah titik .….. dan titik B adalah titik …..., bila V1 < V2, maka transformator
bersifat ………… dan titik A adalah titik .…. dan titik B adalah titik ……
5. Bila telah diketahui polaritasnya, lihatlah tegangan input dan output pada layar
osiloskop

IV. Tugas dan pertanyaan


1. Jelaskan mengapa dengan mengubah hubungan antara titik H dan X akan diperoleh
tegangan yang lebih tinggi ataupun lebih rendah dari tegangan yang diberikan?
2. Dalam penggunaan transformator satu fasa untuk beban satu fasa apakah kita perlu
memperhatikan polaritas transformator.
3. Apakah polaritas transformator mempengaruhi faktor transformasinya?
4. Apa akibatnya bila kita tidak memperhatikan polaritas dalam memparalel
transformator. Jelaskan secaras ringkas.

-zb-

13

Anda mungkin juga menyukai