Anda di halaman 1dari 3

I.

PENDAHULUAN
1. Tujuan Percobaan

➢ Menentukan polaritas, jenis dan terminal pada transformator blank.


2. Manfaat Percobaan

➢ Untuk mengetahui polaritas, jenis dan terminal pada transformator blank.

3. Alat dan Bahan

➢ Transformator 220V / 48 V.
➢ Regulator Tegangan (0 – 220).
➢ Multimeter.
➢ Kabel Penghubung.

II. PEMBAHASAN

1. Dasar Teori

Masing – masing lilitan ujung primer dari suatu transformator satu


fasa polaritasnya selalu bergantian pada waktu transformator digunakan
berubah – ubah karena menggunakan sumber listrik AC.

Hal ini juga terjadi pada kumparan sekunder.

Pada gambar trafo diatas belum diketahui kutub (+) dan (-) (Polaritas)
Transformator. Ujung lilitan ke-1 bisa saja menjadi kutub (+) dan (-)
misalkan ujung lilitan primer 1 positif maka akan mempengaruhi ujung
lilitan 2 sehingga arus lewat dari ujung 1 ke ujung 2 dan terjadi fluks utama
menuju kumparan sekunder.
Begitu juga dengan ujung sekunder 3 dan 4, belum diketahui polaritas
dan kutub (+) dan (-) nya. Jika ujung lilitan sekunder 3 bernilai (-) dan 4
bernilai (+) maka fluks 2 akan timbul searah dengan fluks utama sehingga
melebihi tegangan sumber.

1
Hal ini bertentangan dengan hokum lenz bahwa polaritas tegangan
induksi pada kumparan harus berlawanan arah. Oleh karena itu ujung ke 3
tidak boleh (-). tetapi harus (+) agar fluks yang timbul berlawanan arah
dengan fluks utama. Sehingga transformator dapat bekerja dengan baik. Oleh
karena itu mengetahui polaritas trafo sangat penting untuk penyusunan
transformator (untuk memparalel transformator atau autotransformator).

Terminal 1 mempunyai polaritas yang sama dengan 3, yaitu (+)


sedangkan terminal 2 mempunyai polaritas yang sama dengan 4, yaitu (-).
Posisi polaritas tersebut diatas disebut dengan polaritas substractive
(pengurangan). Jika 1 sama dengan 4 positif (+) dan 2 sama dengan 3 negatif
(-) maka disebut polaritas additive (penjumlahan) dengan arah lilitan
kebalikan lilitan primer.

2. Gambar Rangkaian

3. Langkah Percobaan
a. Buat rangkaian transformator seperti pada gambar.
b. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk percobaan.
c. Hubungkan ujung kumparan tegangan tinggi dengan ujung
kumparan tegangan rendah yang terdekat.
d. Ujung kumparan tegangan rendah yang lain hubungkan dengan voltmeter
(V2).

e. Ujung kumparan tegangan tinggi dihubungkan dengan sumber dan


pasang voltmeter (V1)
f. Hubungkan lilitan primer dan sekunder dan pasang voltmeter (V3)

g. Setelah pengukuran selesai. Bila tegangan V1 < V3 maka GGL Induksi


saling menjumlahkan dan dikatakan Additive Polarity. Dapat dihitung
dengan rumus V3 = V1 + V2
h. Apabila tegangan V1 > V3 maka GGL Induksi akan saling mengurangi
dan dikatakan Substractive Polarity dapat dihitung dengan rumus V3 =
V1 – V2

2
3

Anda mungkin juga menyukai