Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRATIKUM MESIN LISTRIK

“ tranformator 3 fasa”

Oleh:

Ksatria Nugraha

21130067

Dosen pengampu:

Dr. Hansi Effendi, S.T., M.Kom.

PROGRAM STUDI D-IV TEKNIK ELEKTRO INDUSTRI

DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2023
A. Tujuan
1. Menentukan pergeseran sudut 00 antara garis netral dari kumparan
primer hubungan star (Y) dan kumparan sekunder hubungan star (Y)
suatu transformator tiga fasa
2. Menentukan pergeseran sudut 00 antara garis netral dari kumparan
primer hubungan delta (Δ) dan kumparan sekunder hubungan delta (Δ)
dari suatu tranformator tiga fasa.

B. Teori
Transformator tiga fasa adalah perangkat elektromagnetik yang
digunakan untuk mengubah tegangan dan arus listrik dalam sistem tiga fasa.
Sistem tiga fasa adalah cara umum untuk mengirim daya listrik dalam
jumlah besar, terutama dalam pembangkitan listrik dan distribusi daya.
Transformator tiga fasa memiliki tiga gulungan: satu gulungan
primer (input) dan dua atau tiga gulungan sekunder (output), tergantung
pada jenis transformatornya. Masing-masing gulungan tersebut terisolasi
satu sama lain. Pada sisi kumparan primer diberikan tegangan sumber, baik
yang mempunyai tegangan tinggi maupun tegangan rendah. Pemberian
tanda untuk kumparan primer dinyatakan dengan huruf (H1, H2, dan H3)
sedangkan pada sisi kumparan sekunder terdapat tegangan induksi, baik
bertegangan rendah maupun bertegangan tinggi yang biasanya dinyatakan
dalam huruf kecil (x1, x2, dan x3).
Polaritas suatu tranformator sangat tergantung arah belitan primer
dan belitan sekunder. Setelah diketahui polaritas setiap belitan transformator
tiga fasa disisi primer maupun disisi sekunder, barulah dapat dilakukan
hubungan sudut pergeseran fasa terhadap tranformator tersebut. Kesalahan
menetukan polaritas transformator akan mengakibatkan terjadinya
hubungan singkat (short circuit) atau tidak seimbang tegangan line dan arus.
Untuk menentukan sudut pergeseran antara kumparan primer dan kumparan
sekunder mempunyai beberapa persyaratan sebagai berikut;
1. Tranformator dalam hubungan bintang (star) yang terdapat titik netral
sebagai garis netral listrik
2. Arah vektor untuk sisi tegangan sekunder dapat minus maupun plus
3. Arah vektor tiap fasa berbeda 1200 listrik satu sam lainnya
4. Melukiskan arah setiap vektor seaarah dengan perputran jarum jam
5. Mengukur sudut persgeseran dari garis netral kumparan tinggi ke garis
netral tahanan stator R1 dapat dihitung langsung dari hasil pengukuran
dengan multimeter dan menggunakan sumber arus searah. Dalam
melakukan pengukuran menggunakan sumber arus searah, yang penting
adalah mengetahui hubungan dari belitan stator atau rotor dalam
hubungan star (Y) dan delta (Δ) Hubungan star (Y) .
Tahanan arus bolak balik adalah lebih besar dari pada tahanan arus searah
hal ini disebabkan adanya arus pusar, skin effect dan histerisis. Dengan
demikian sebagai pendekatan faktor K terletak antara 1,15 sampai dengan
1.35. untuk ini nilai yang paling mendekati ideal diambil k= 1.25. Maka
besar tahanan berdasarkan sumber arus bolak balik diperoleh: Rac= R1 =
k.Rdc
Dengan mengikuti persyaratan diatas dapat dilakukan hubungan pergeseran
fasa antara belitan primer dan belitan sekunder dalam pengelompokkan
sebagai berikut;
1. Pergeseran fasa = 00 (YY0,ΔΔ0 dan ΔZ0)
2. Pergeseran fasa 1800 ( YY6, ΔΔ6 dan ΔZ0)
3. Pergeseran fasa = -30 (ΔY1, ΔΔ1 dan ΔZ1) 4. Pergeseran fasa =
+30 (ΔY11, YΔ11 dan YZ11) untuk menetukan sudut pergeseran
fasa dari suatu transformator yaitu sudut garis netral listrik antara
belitan primer dan belitan sekunder, sedangkan dalam hubungan star
(Y) terdapat garis netral listriknya. Pada hubungan delta (Δ)
sebenarnya tidak ada titik netral listrik, tapi dapat dimisalkan titik
betral listrik ada dititik tengah delta.
Dalam mentukan sudut pergeseran fasa suatu tranformator tiga fasa adalah
dengan mengukur pergeseran fasa dari garis netral tegangan rendah (sisi
sekunder) ke garis netral tegangan tinggi (sisi primer), searah dengan arah
perputaran jarum jam, vektornya setelah H1 dan x1 dihubungkan
(diimpitkan).
C. Peralatan
1. Transformator TT.222.3 fasa, 2kVA., 220 volt / 2 X63,5 Volt
2. Ohm Meter Jembatan Weston type V 37888935.2
3. Voltmeter AC/DC
D. Procedure
1. Percobaan Transformator Hubungan Y/Y00 b
a. Rangkailah tranformator 3 fasa sisi primer hbungan star (Y).
b. Rangakaian tranformator 3 fasa sisi sekunder hubungan star (Y)
c. On-kan Switch S, ukur tegangan sisi primer sesuai dengan ratingnya,
ukur tegangan sisi sekunder.
d. Buat diagram vektor sisi primer (H1), tarik garis netral tempatkan
vektor sisi sekunder (x1)
e. Lukislah diagram vektor transformator tersebut
2. Percobaan Transformator Hubungan Δ/Δ00
a. Rangkailah tranformator 3 fasa sisi primer hbungan star (Δ).
b. Rangakaian tranformator 3 fasa sisi sekunder hbungan star (Δ)
c. On-kan Switch S, ukur tegangan sisi primer sesuai dengan ratingnya,
ukur tegangan sisi sekunder.
d. Buat diagram vektor sisi primer (H1), tarik garis netral tempatkan
vektor sisi sekunder (x1)
e. Lukislah diagram vektor transformator tersebut
3. Penutup
a. Setiap selesai melaksanakan praktikum, kembalikan semua
peralatan yang digunakan ke dalam toolboox, minta teknisi untuk
memeriksa kelangkapan peralatan.
b. Buatlah laporan harian berdasarkan data-data yang didapatkan
selama praktikum.
c. Bersihkan workshop dan rapikan kembali meja dan kursi.

E. Diagram rangkaian
Transformator Y/Y0º

Tranformator ∆/∆0°

Anda mungkin juga menyukai