Anda di halaman 1dari 10

PENGEMBANGAN ORGANISASI

Prospek Pengembangan Organisasi Publik di Indonesia dari Konsep


Manajemen Perubahan/Transformasi Organisasi Di DInas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kota Padang

DISUSUN OLEH :

NAMA : FAJRI VALENTINO


NIM : 20042205
SEKSI KELAS : 202310430013

DOSEN PENGAMPU MATAKULIAH

Pratiwi Nurhabibi, M.Sos, M.Si

DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini tentang " Prospek
Pengembangan Organisasi Publik di Indonesia dari Konsep Manajemen
Perubahan/Transformasi Organisasi Di DInas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota
Padang".

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
turut memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya, tidak akan bisa
maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.Sebagai penyusun, kami
menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari penyusunan maupun tata bahasa
penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami dengan rendah hati menerima saran
dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga
inspirasi untuk pembaca.

Padang, 16 Desember 2023

Penulis
BAB 1

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Sebuah organisasi akan senantiasa mengalami pasang surut dalam kehidupannya


ada organisasi yang berkembang dengan pesat dalam era perubahan namun banyak pula
organisasi yang tidak dapat berkembang atau tidak sempat berkembang sama sekali dan
bahkan mati. Kemudian di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil merupakan unsur
penyelenggara urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah bidang administrasi
kependudukan dan pencatatan sipil serta tugas pembantuan yang dilimpahkan kepada
Daerah. Sektor pemerintah memiliki berbagai masalah dan faktor kompleks seperti biaya,
kualitas, perencanaan, dan keamanan. Sektor pemerintah melibatkan banyak pihak dengan
berbagai keahlian. Hal ini tidak lepas dari peran manusia sebagai sumber daya utama dalam
suatu sistem pemerintahan. Sehingga manajemen sumber daya manusia (SDM) menjadi
salah satu kunci sukses dalam keberlangsungan perusahaan. Salah satu faktor kunci
keberhasilan pada dinas kependudukan dan pencatatan sipil dalam mencapai visi dan
misinya adalah kualitas SDM yang baik. Menyelenggarakan urusan pemerintah dengan
tingkat kerumitan dan kesinambungan yang tinggi setiap prosesnya juga membutuhkan
pendidikan yang tinggi dari pegawai yang lebih didominasi oleh manusia, hubungan antar
sistem dalam organisasi yang merupakan prasyarat tercapainya organisasi yang efektif
secara langsung membutuhkan kemauan. untuk mengelola sumber daya manusia yang lebih
baik. Perusahaan akan selalu menaikkan produktivitas melalui konsistensi dalam
menghasilkan kinerja terbaik dan mempertahankan keunggulan kompetitif dan faktor yang
dianggap paling potensial dalam memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahan adalah
sumber daya manusia, dan terkait dengan cara mengelola sumber daya tersebut.

Strategi organisasi/perusahaan yang kompetitif akan dibuat melalui masukan dari


sumber daya dan menjadi dasar dalam penyusunan perencanaaan sumber daya manusia
(human resources planning). Hal ini bisa terwujud melalui proses yang didorong oleh
instrumen kebijakan dengan melakukan analisis dan identifikasi kebutuhan sumber daya
manusia serta ketersediannya. Tindakan tersebut melalui tahapan pemeriksaan/audit sumber
daya manusia, guna memperoleh dasar pengambilan keputusan terhadap kondisi objektif
dari berbagai isu strategi dalam kebutuhan SDM yang direncanakan.

Pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Padang ditemui adanya masalah yaitu
menurunnya kinerja kerja pegawai, hal ini dibuktikan pada kurang adanya penerapan
budaya organisasi tentang kesadaran diri untuk hadir tepat waktu. Kedisiplinan
tanggungjawab yamg kurang diterapkan jugamenjadi salah satu penyebab menurunnya
kinerja kerja karyawan, hal ini ditunjukkan dengan adanya karyawan yang kurang
menjalankan tugasnya dengan baik seperti pada bagian pelayanan terdapat beberapa
karyawan yang tidak menempati kursinya sehingga ada beberapa loket yang kosong
akibatnya menimbulkan lamanya antrian. Penyebab yang timbul selanjutnya yaitu
mengenai lingkungan kerja yang kurang penerangan dan sirkulasi udara yang kurang baik.
Sudah sebaiknya perusahaan perlu meningkatkan kedisiplinan dan memupuk budaya
organisasi tentang kesadaran diri agar menjadi kebiasaan karyawan guna mendorong
semangat mereka dalam bekerja. Selanjutnya perlu diciptakan lingkungan kerja yang
nyaman sehingga karyawan bersemangat untuk menyelesaikan tugas demi tugasnya.

Kondisi lingkungan eksternal dengan tingkat ketidakpastian yang tinggi, serta


lingkungan yang semakin dinamis dan kompleks menjadi faktor pemicu terbesar pada
banyak organisasi untuk melakukan inovasi. Inovasi yang dikembangkan pada organisasi
publik melibatkan perubahan karakteristik dan rancangan produkproduk jasa dan proses-
proses produksi, termasuk pembangunan, penggunaan, dan adaptasi teknologi yang relevan.
Menurut Mangkunegara (2010), lingkungan kerja mempunyai hubungan yang sangat erat
terhadap kinerja karyawan, motif berprestasi yang perlu dimiliki oleh karyawan harus
ditumbuhkan dari dalam diri sendiri dan dari lingkungan kerja, karena motif berprestasi
yang ditumbuhkan dari dalam diri sendiri akan membentuk suatu kekuatan diri dan jika
situasi lingkungan kerja turut menunjang maka pencapaian kinerja akan lebih mudah.
BAB II
PEMBAHASAN

Organisasi seringkali terjadi keadaan yang tidak mengalami pertumbuhan yang


disebabkan keengganan manusia untuk mengikuti perubahan, dimana perubahan dianggap
bisa menyebabkan dis equilibrium (hilangnya keseimbangan moral). Hal ini mengakibatkan
penyakit masyarakat atau tindakan yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam
organisasi sehingga perlu dilakukan pengembangan organisasi untuk melakukan evaluasi,
adaptasi, kaderisasi dan inovasi. Pengembangan organisasi merupakan proses terencana
untuk mengembangkan kemampuan organisasi dalam kondisi dan tuntutan lingkungan
yang selalu berubah, sehingga dapat mencapai kinerja yang optimal yang dilaksanakan oleh
seluruh anggota organisasi.

Pengembangan Organisasi merupakan program yang berusaha meningkatkan


efektivitas keorganisasian dengan mengintegrasikan keinginan individu akan pertumbuhan
dan perkembangan dengan tujuan keorganisasian. Organisasi pasti mengalami perubahan
demi untuk mempertahankan daya tahannya dan juga mempertahankan tujuan organisasi
tersebut. Oleh karena itu, organisasi harus mengalami perubahan, demi untuk ketercapaian
tujuan organisasi dan juga untuk mempertahankan eksistensi dari organisasi itu sendiri.
Perubahan bagi organisasi dimana manusia yang berada di dalamnya dilakukan oleh
manusia, manusia tersebutlah yang menginginkan terjadinya perubahan dalam organisasi
sehingga organisasi melalui kesepakatan bersama anggota-anggota dapat mencapai tujuan
tersebut.

Perubahan dalam organisasi bukan semata untuk kepentingan organisasi, tetapi


justru yang lebih berkepentingan adalah manusia yang ada dalam organisasi. Organisasi
dijadikan objek oleh kegiatan manusia, dimana manusia mencari manfaat yang
sebesarbesarnya dari aktivitas organisasi melalui manusia-manusia yang ada di dalamnya.
Untuk mengalami perubahan tersebut, organisasi juga harus mengalami perkembangan,
dimana perkembangan ini merupakan tahapan untuk perubahan organisasi tersebut
Proses pengambangan organisasi sebagai bagian dari rencana perubahan organisasi
dilakukan dengan diawali oleh tindakan diagnosis, tindakan ini dilakukan untuk
mengetahui kebutuhan rencana perubahan dan pengembangan organisasi. Tindakan
diagnosis ini dilakukan dengan mengumpulkan dan menganalisa sebanyak mungkin halhal
yang berkaitan dengn tujuan perubahan organisasi. Setelah tahap pengumpulan dan analisa
tersebut, proses selanjutnya adalah melakukan tindakan intervensi dengan melakukan
kerjasama dengan orang-orang yang memiliki keinginan untuk melakukan perubahan.
Maka di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Padang memerlukan manajemen
perubahan/tranformasi di beberapa bidang seperti kinerja pegawai dan kondisi lingkungan
di organisasi pemerintahan ini.

Pertama,Kinerja pegawai adalah hasil proses dari pekerjaan tertentu secara


terencana pada waktu dan tempat dari pegawai dan organisasi bersangkutan. kinerja
merupakan sesuatu yang berhubungan dengan tugas kerja yang diberikan. Kinerja bukanlah
akhir-akhir dari serangkaian proses kerja, melainkan penampilan keseluruhan mulai dari
kegiatan input, proses output, dan bahkan hasil. Menurut Wirawan (2009) mengatakan
kinerja adalah keluaran yang dihasilkan oleh indikator-indikator atau fungsi sebuah
pekerjaan atau suatu profesi dalam kurun waktu tertentu. Kinerja atau Performance adalah
gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan sebuah program aktivitas atau
keputusan dalam mewujudkan, tujuan, sasaran, visi, dan misi organisasi yang dilimpahkan
melalui perencanaan strategis su atu organisasi. Menurut Rivai (2009), “Kinerja adalah
tampilan keadaan lengkap dari perubahan selama periode tertentu, merupakan hasil atau
pencapaian yang dipengaruhi oleh kegiatan operasional perusahaan dalam memanfaatkan
sumber dayanya”.

Menurut Mangkunegara (2013) menyatakan: “Kinerja adalah hasil kerja kualitas


dan kuantitas yang digapai oleh seorang pegawai dalam menjalankan tugasnya sesuai
dengan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya”. Menurut Wibowo (2013)
Menyatakan “Kinerja adalah hasil kerja yang memiliki hubungan kuat dengan tujuan
starategis organisasi, kepuasan pelanggan, dan berkontribusi terhadap pekonomian”.
Menurut Hasibuan (2012) kinerja adalah sebuah hasil kerja yang dicapai seseorang dalam
menjalankan tugasnya atas keterampilan, usaha dan kesempatan. Berdasarkan paparan
diatas kinerja adalah suatu hasil yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas
yang didasarkan atas keterampilan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu menurut
standar dan kriteria yang telah ditentukan. Bahkan Menurut Rivai (2009) mengemukakan
bahwa penilaian kinerja adalah hasil kerja pegawai dalam lingkup tanggung jawabnya.
Dengan kata lain penilaian kinerja pegawai dapat dilihat dari bagaimana hasil pencapaian
kinerja perusahaan.

Kedua, kerja adalah faktor yang paling berpengaruh dalam menopang hasil kerja
yang maksimal. Apabila lingkungan kerja tidak kondusif maka akan mengakibatkan kurang
meningkatnya kinerja pada pegawai, begitu pula sebaliknya apabila lingkungan kerja
kondusif dan baik maka kinerja pegawai akan semakin meningkat. Oleh sebab itu,
lingkungan kerja harus diperhatikan dengan sangat hati-hati karena lingkungan kerja
merupakan rumah kedua bagi karyawan setelah tempat tinggal. Dengan menciptakan dan
memperhatikan lingkungan kerja yng baik, maka karyawan akan merasa lebih nyaman, dan
tentunya akan sangat mempengaruhi kinerja kerjanya. Karyawan akan dapat melaksanakan
aktivitasnya dengan baik dan hasil yang optimal jika didukung oleh kondisi lingkungan
yang baik. Sebuah kondisi lingkungan dibilang baik apabila manusia dapat melakukan
aktivitasnya secara, sehat, optimal, aman, dan nyaman. Menurut Farida (2016) lingkungan
kerja adalah suatu keadaan dimana tempat kerja yang baik mencakupi fisik dan non fisik
yang bisa memberikan kesan nyaman, aman, tentram, perasaan betah dan sebagainya.
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Dari paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa Dinas Kependudukan dan


Pencatatan Sipil Kota Padang menghadapi beberapa masalah yang mempengaruhi kinerja
pegawai, antara lain kurangnya penerapan budaya organisasi terkait disiplin dan tanggung
jawab, serta kondisi lingkungan kerja yang kurang optimal. Kinerja pegawai yang menurun
dapat berdampak pada pelayanan publik dan menciptakan ketidakpuasan di antara
masyarakat.

Pengembangan organisasi, terutama melalui manajemen perubahan, menjadi kunci


untuk mengatasi masalah ini. Proses pengembangan organisasi harus terencana dengan
baik, melibatkan semua anggota organisasi, dan bertujuan untuk meningkatkan efektivitas
dan kinerja organisasi secara keseluruhan.

SARAN

1. Peningkatan Budaya Organisasi: Diperlukan upaya nyata dalam meningkatkan


budaya organisasi, terutama terkait disiplin, tanggung jawab, dan kesadaran diri. Ini
dapat dilakukan melalui program pelatihan, workshop, dan kampanye internal yang
mendorong kesadaran akan pentingnya kedisiplinan.
2. Perbaikan Lingkungan Kerja: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil perlu
memperhatikan kondisi lingkungan kerja fisik. Penerangan, sirkulasi udara,
kebersihan, dan kenyamanan harus diperbaiki untuk menciptakan lingkungan kerja
yang kondusif. Hal ini dapat meningkatkan semangat kerja dan kinerja pegawai.
Manajemen Perubahan: Implementasi manajemen perubahan perlu dilakukan secara
menyeluruh. Proses ini melibatkan diagnosis awal, identifikasi kebutuhan
perubahan, intervensi yang tepat, dan dukungan terus-menerus. Keterlibatan
pegawai dalam perencanaan dan implementasi perubahan sangat penting.
3. Pengembangan Keterampilan Pegawai: Program pengembangan keterampilan
pegawai harus diperkuat. Pelatihan berkala dan peningkatan kualifikasi pegawai
dapat meningkatkan kinerja dan memberikan kontribusi positif pada
penyelenggaraan tugas di bidang administrasi kependudukan dan pencatatan sipil.
4. Monitoring dan Evaluasi: Implementasi langkah-langkah perbaikan harus terus
dipantau dan dievaluasi secara berkala. Sistem pengawasan yang baik akan
membantu mengidentifikasi potensi permasalahan dan memberikan respons yang
cepat.

Melalui langkah-langkah tersebut, diharapkan Dinas Kependudukan dan Pencatatan


Sipil Kota Padang dapat mengatasi tantangan yang dihadapi, meningkatkan kinerja
pegawai, dan memberikan pelayanan publik yang optimal kepada masyaraka
DAFTAR PUSTAKA

Siahaan, A., & Zen, W. L. (2012). Manajemen Perubahan: Telaah Konseptual, Filosofis
Dan Praksis Terhadap Kebutuhan Melakukan Perubahan Dalam Organisasi.
Citapustaka Media Perintis.

Amir, Mohammad Faisal. (2015). Memahami Evaluasi Kinerja Karyawan, Konsep, dan
Penilaian Kinerja di Perusahaan. Penerbit Mitra Wacana Media, Jakarta.

Jufrizen, J., & Lubis, A. S. P. (2020). Pengaruh Kepemimpinan Transformasional dan


Kepemimpinan Transaksional terhadap Kinerja Pegawai Dengan Locus Of Control
Sebagai Variabel Moderating. Maneggio : Jurnal Ilmiah Magister Manajemen, 3(1),
41– 59.

Setiyaningsih, R. (2017). Pengembangan Sumber Daya Aparatur Di Kantor Dinas


Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kota Palu Provinsi Sulawesi
Tengah. Katalogis, 5(1).

Supri, A. (2021). Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara di Dinas


Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kota Makassar (Doctoral dissertation,
Universitas Hasanuddin).

Furqoni, M. (2014). Strategi Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik Di Kantor Dinas


Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Ponorogo. Publika, 2(3).

Oktavia, R., & Fernos, J. (2023). Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Budaya Organisasi
Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kota
Padang. Jurnal Economina, 2(4), 993-1005.

Anda mungkin juga menyukai