Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN

PRAKTIKUM FISIKA UMUM

PERCOBAAN KALOR

Disusun Oleh:

Nama :Rido Fajar Rachmadi


NIM :022100025
Jurusan :Teknofisika Nuklir
Program studi :Elektronika Instrumentasi

POLITEKNIK TEKNOLOGI NUKLIR INDONESIA

BADAN RISET DAN INOVASI NASIONAL

2021
KARAKTERISTIK TRANSISTOR

I. Tujuan
1. Mengetahui karakteristik transistor.
2. Mengetahui karakteristik kontrol FET.
3. Mengetahui karakteristik keluaran FET.
4. Mendemonstrasikan tegangan peak - point dari UJT.
5. Menggunakan UJT sebagai generator sawtooth.

II. Dasar Teori


Pada tahun 1951 Shockley menemukan komponen elektronika aktif yang dibuat dari
bahan semikonduktor. Hal ini berarti transistor hanya akan dapat diukur dan bekerja
apabila dirinya teraliri arus listrik. Dua macam transistor yang diproduksi pabrik ialah
PNP dan NPN, dan yang sering digunakan dalam suatu rangkaian elektronika adalah jenis
transistor Bipolar Junction (BJT), Field Effect Transistor (FET), dan Uni Junction
Transistor (UJT).
Field Effect Transistor merupakan sebuah transistor yang bekerja berdasarkan
pengontrolan arus dengan pengaruh medan listrik. Besarnya arus yang mengalir
didalamnya dipengaruhi oleh medan listrik ditimbulkan akibat pemberian bias pada FET
tersebut.
Transistor dapat digunakan antara lain adalah untuk penguat, pemotong, stabilisasi
tegangan, modulasi sinyal dan lain-lain. Berikut jenis penguat menggunakan transistor
berdasarkan letak pemasangan ground dan pengambilan output.
1. Common Base (kaki basis digroundkan, bersifat sebagai penguat tegangan)
2. Common Emitter (kaki emitter digroundkan, bersifat sebagai penguat tegangan)
3. Common Collector (kaki kolektor digroundkan, bersifat sebagai penguat arus)
III. Alat dan Bahan

No. Nama Jumlah


1. Power Supply DC 1
2. Project Board 1
3. Resistor 470Ω, 30Ω, 2000Ω 3
4. Transistor BC 108, BD 135 2
5. Multimeter 3
6. Kabel Jepit 4
Tabel 1 Alat dan Bahan

IV. Langkah Kerja

Percobaan 1 Karakteristik Masukan Transistor


1. Membangun rangkaian seperti Gambar 1

Gambar 1 Rangkaian Karakteristik Masukan Transistor

2. Memilih arus basis IB sesuai dengan harga yang diberikan pada Tabel 2,
mengukur dan mencatat tegangan basis emitter VBE
3. Menggambar grafik arus basis IB sebagai fungsi tegangan basis emitter VBE,
Sedangkan tegangan VCE tetap 0 Volt
Percobaan 2 Karakteristik Kontrol Arus Transistor
1. Membangun rangkaian seperti Gambar 2

Gambar 2 Rangkaian Karakteristik Kontrol Arus Transistor


2. Memilih arus basis IB sesuai dengan harga yang diberikan dalam Tabel 3 dan
mengukur arus kolektor IC. Menghitung penguatan arus β dan mencatat hasilnya.
3. Menggambar grafik arus kolektor IC sebagai fungsi arus basis IB sedangkan
tegangan kolektor emitter tetap pada 12 Volt
4. Menentukan β (current transfer ratio) oleh slope pada karakteristik kontrol arus

V. Analisa Data

Percobaaan 1 Karakteristik Masukan Transistor

IB (mA) 0,1 0,5 1 5 15


VBE (V) 5,8 6,3 6,5 7,4 7,7
Tabel 2 Data Percobaan Karakteristik Masukan Transistor
Karakteristik Masukan Transistor
16 15
14
12
10
8
IB

6 5
4
2 0.5 1
0.1
0
5.8 6.3 6.5 7.4 7.7
VBE

Grafik 1 Percobaan Karakteristik Masukan Transistor

Percobaan 2 Karakteristik Kontrol Arus Transistor

VCE=12 Volt

IB (mA) 0 0,4 0,5


IC (mA) 0,1 60 150
IC Tidak terdefinisi 150 300
β=
IB
Tabel 3 Data Percobaan Karakteristik Kontrol Arus Transistor

Karakteristik Kontrol Masukan Transistor


160 150
140
120
100
80
60
IC

60
40
20
0.1
0
0 0.4 0.5
IB

Grafik 2 Karakteristik Kontrol Arus Transistor

VI. Pembahasan
Pada percobaan 1 berjudul karakteristik masukan transistor, didapat data dimana
seiring meningkatnya arus pada basis transistor tegangan basis emitter akan meningkat
pula. Meskipun begitu, tegangan basis emitter ini tidak naik secara mendadak. Disini
terlihat fungsi sebuah transistor sebagai penguat tegangan pada rangkaian.
Percobaan karakteristik kontrol arus transistor ini praktikan mengalami kendala
dimana disaat akan dilakukan pengambilan data, power supply DC yang digunakan
mengalami kerusakan pada channel 2 yang mana menghambat jalannya praktikum pada
saat itu. Sehingga kami sebagai praktikan harus melakukan praktikum bergantian dengan
praktikan lain yang mana membuat praktikum terasa terburu-buru dan lama. Pada
praktikum 2 ini didapat data dimana pada saat arus IB meningkat maka arus pada IC.
Kenaikan ini terkesan secara beriringan dan teratur yang mana seiring dengan fungsi
transistor itu sendiri yang menguatkan dan menstabilkan tegangan. Penguatan ini
IC
ditunjukkan dengan nilai β yang dapat dihitung dari
IB
Pada rangkaian praktikum ini praktikan tidak dapat melakukan percobaan 3
dikarenakan terbatasnya waktu dan rusaknya satu atau dua alat yang ada.

VII. Kesimpulan
Berikut beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum ini
1. Transistor aktif dengan mendapat arus listrik
2. Transistor berfungsi sebagai penguat arus dan tegangan
3. Besar penguatan transistor dapat dihitung sebagai nilai β

VIII. Referensi
Warnana,Dwa Desa.2016.Materi pokok elektronika edisi 1. Tangerang Selatan.

Anda mungkin juga menyukai