Anda di halaman 1dari 11

Tegangan tembus di udara pada tegangan tinggi searah karena pengaruh polaritas

I. JUDUL PRAKTIKUM

“Tegangan tembus di udara pada tegangan tinggi searah karena pengaruh polaritas.”

II. TUJUAN PRAKTIKUM

 Mahasiswa dapat membandingkan dan mempelajari terjadinya tegangan tembus pada

berbagai jenis konfigurasi elektroda akibat tegangan tinggi searah

 Mahasiswa dapat menganalisis dan mempelajari terjadinya tegangan tembus pada

konfigurasi elektroda oleh tegangan searah polaritas positif dan negative

III. DASAR TEORI

Seperti pada percobaan dengan tegangan bolak-balik, tegangan tembus didalam gas

dipengaruhi tipe bentuk tegangan, bentuk medan listrik dan kondisi gas ( tekanan dan

temperature).

Tegangan tembus pada sela elektroda merupakan fungsi kuat medan listrik pada sela

tersebut. Pada elektroda tajam yang akan menimbulkan medan yang sangat tidak

homogeny. Didepan elektroda terjadi ionisasi secara cepat karena mobilitasnya didalam

medan listrik.

Pengaruh polaritas pada sela jarum-piring, pada elektroda runcing dihasilkan ionisasi

tumbukan apabila tegangan nyala dilampaui. Dikarenakan mobilitas electron yang tinggi,

maka electron dengan cepat meninggalkan daerah medan elektrik yang terionisasi. Ion-ion

yang lebih lambat membentuk muatan ruang didekat elektoda jarum dan mengubah

distribusi potensial. Pada jarum negative, electron akan bergerak menuju elektroda piring.

Laporan Tegangan Tinggi 1


Tegangan tembus di udara pada tegangan tinggi searah karena pengaruh polaritas

Ion-ion yang tertinggal dekat sekali pada jarum membentuk kuat medan yang sangat tinggi

tepat pada ujung jarum, sedang ruang medan yang lainnya menunjukan potensial yang kecil

saja.

Dengan demikian pertambahan kanal pelepasan muatan kearah piring menjadi

dipersulit. Pada jarum positif, elektron-elektron bergerak menuju jarum. Ion-ion yang

tertinggal akan mengurangi kuat medan pada sekitar permukaan jarum. Karena itu kuat

medan kearah piring akan menaik sehingga mempermudah perkembangan kanal-kanal

pelepas muatan.

IV. GAMBAR RANGKAIAN

V. LANGKAH PERCOBAAN

1. Membuat rangkaian seperti pada rangkaian gambar rangkaian di atas.

2. Memasangkan elektroda jarum-jarum.

Laporan Tegangan Tinggi 2


Tegangan tembus di udara pada tegangan tinggi searah karena pengaruh polaritas

3. Mengambil s = 10mm, menaikkan V p sampai terjadi tembus pada sela elektroda.

Mencatat U2 pada saat terjadinya tembus. Mengulangi sedikitnya 3 kali.

4. Mengulangi langkah 3 untuk s ; 20mm, 30 mm, 40 mm, dan 50 mm.

5. Mengulangi langkah 3 dan 4 untuk konfigurasi elektroda :

 Batang-batang

 Piring-piring

 Jarum-piring

6. Mengulangi langkah 5.3 untuk polaritas yang berbeda.

7. Menurunkan tegangan, mematikan sumber dan percobaan selesai.

VI. DATA PERCOBAAN

Positif

jarum- piring- jarum-


Batang-batang piring-piring
No Sphere piring jarum jarum
(kV) (kV) (kV) (kV) (kV)
8 8 4 2 4
1 10 mm 8 8 4 4 4
6 8 4 2 4
12 18 8 10 6
2 20 mm 12 20 8 10 6
12 20 12 10 6
14 42 18 22 14
3 30 mm 16 42 18 22 14
14 42 18 22 14
20 62 24 32 18
4 40 mm 18 62 24 32 18
18 66 24 30 18
22 82 26 48 18
5 50 mm 22 82 26 48 18
22 84 28 42 18

Laporan Tegangan Tinggi 3


Tegangan tembus di udara pada tegangan tinggi searah karena pengaruh polaritas

Negatif

batang-
sphar
no batang piring-piring jarum-jarum jarum-piring piring-jarum
e
(kV) (kV) (kV) (kV) (kV)
8 6 2 4 4
1 10 8 6 2 4 4
8 6 2 4 4
12 14 4 10 10
2 20 10 14 4 10 10
10 14 4 10 10
14 30 10 22 16
3 30 14 30 10 22 16
14 30 10 22 16
20 48 14 40 26
4 40 18 48 14 40 26
18 46 14 40 26
34 58 18 52 38
5 50 34 60 16 52 38
34 60 16 52 38

VII. ANALISA DATA DAN GRAFIK

Positif

Data hasil perhitungan

Batang-batang piring-piring jarum-piring piring-jarum jarum-jarum


No Sphere

1 10 mm 7.333333333 8 4 2.67 4

2 20 mm 12 19.3 9.33 10 6

3 30 mm 14.67 42 18 22 14

4 40 mm 18.67 63.3 24 31.33 18

5 50 mm 22 82.67 26.67 46 18
Grafik polaritas positif

Laporan Tegangan Tinggi 4


Tegangan tembus di udara pada tegangan tinggi searah karena pengaruh polaritas

Vbd = f (s)
90
80
70
60 Batang-Batang
50 piring-piring
jarum-piring
kV

40 piring-jarum
30 jarum-jarum

20
10
0
10 mm 20 mm 30 mm 40 mm 50 mm
Sphere

Negatif

Data hasil perhitungan

batang- jarum-
batang piring-piring jarum-jarum piring piring-jarum
No sphare
(kV) (kV) (kV) (kV) (kV)

1 10 8 6 2 4 4

2 20 10.66666667 14 4 10 10

3 30 14 30 10 22 16

4 40 18.66666667 47.33333333 14 40 26

5 50 34 59.33333333 16.66666667 52 38

Grafik polaritas negatif

Laporan Tegangan Tinggi 5


Tegangan tembus di udara pada tegangan tinggi searah karena pengaruh polaritas

Vbd = f(s)
70
60
50 batang-batang
40 piring-piring
jarum-jarum
kV

30 jarum-piring
20 piring-jarum

10
0
10 20 30 40 50
Sphere

Bolak-Balik (AC)

Vbd = f (S)
60

50

40
jarum-jarum
Bola-piring
Bola-bola
30
kV

piring-piring
jarum-piring
Batang-batang
20

10

0
10 20 30 40 50
Sphere (mm)

VIII. PEMBAHASAN

Laporan Tegangan Tinggi 6


Tegangan tembus di udara pada tegangan tinggi searah karena pengaruh polaritas

a. Pembahasan data

Praktikum Tegangan Tinggi kali ini yaitu membahas tentang Tegangan Tembus di Udara

pada Tegangan Tinggi DC Karena Pengaruh Polaritas. Polaritas ini sendiri terdiri dari

polaritas positif dan polaritas negative. Untuk elektroda yang digunakan terdiri dari Jarum –

Jarum, Batang – Batang, Piring – Piring, Piring – Jarum, dan Jarum – Piring.

Pertama tama yaitu melakukan praktikum tegangan tinggi dengan polaritas positif (+),

dilakukan yaitu dengan mensetting pada panel yaitu merubah switch pada polaritas positif.

Pada hal ini, elektroda yang digunakan, terdiri dari Jarum – Jarum, Batang – Batang, Piring –

Piring, Piring – Jarum, dan Jarum Piring. Dalam pengujiannya masing – masing dari elektroda

diukur tegangan tembus (Ûd) tiga kali pengujian. Setelah itu nilai dari tegangan tembus ini

sendiri di rata – rata kan. Dari data yang didapatkan bahwa dapat diketahui karakteristik

tegangan tembus cenderung mengalami kenaikan seiring dengan lebarnya jarak sela,

semakin lebar jarak sela maka semakin besar pula tegangan tembusnya. Begitu pula

sebaliknya, semakin kecil jarak sela antar elektroda (s) maka semakin kecil pula tegangan

tembus (Ûd) yang dihasilkan. Hal ini disebabkan jika di antara elektroda diterapkan suatu

tegangan V, maka akan timbul suatu medan listrik E yang mempunyai besar dan arah

tertentu. Karena adanya medan listrik tersebut, maka elektron-elektron bebas yang ada di

udara akan mendapatkan energi yang cukup kuat untuk menimbulkan proses ionisasi. Jika

jarak sela antar elektroda itu kecil maka energi yang diperlukan untuk proses ionisasi juga

kecil, dan sebaliknya jika jarak sela semakin besar maka energi yang diperlukan untuk

proses ionisasi akan semakin besar. Dengan demikan maka semakin besar jarak sela maka

energi yang diperlukan semakin besar sehingga tegangan yang diterapkan juga akan

Laporan Tegangan Tinggi 7


Tegangan tembus di udara pada tegangan tinggi searah karena pengaruh polaritas

semakin besar pula. Berikut merupakan nilai tegangan tembus yang paling tinggi untuk

setiap masing – masing elektroda pada kondisi dimana s = 50 mm ;

Ûd
No Elektroda (kV)
1 Jarum - Jarum 18
2 Batang - Batang 22
3 Piring -Piring 82.67
4 Jarum - Piring 26.67
5 Piring - Jarum 46

Dapat diamati pada table berikut, bahwa tegangan tembus yang paling tinggi terdapat
pada konfigurasi Piring – Piring yaitu dengan nilai Ûd = 82.67 kV. Ini terjadi karena factor
bentuk elektroda berikut. Dimana ukuran dari elektroda Piring - Piring merupakan paling
besar, memiliki luas penampang diatas rata – rata, jika dibandingkan dengan elektroda yang
lain. Hal ini memungkinkan terjadinya tegangan tembus yang lebih besar, yang tidak dimiliki
oleh elektroda lain yang diuji cobakan. Selain itu pada konfigurasi Jarum – Piring dan Piring
– Jarum terjadi perbedaan nilai tegangan tembus, meskipun elektroda yang dipasang sama.
Rupanya karena cara memasangnya yang berbeda dapat mengakibatkan perbedaan nilai
tegangan tembusnya. Nilai tegangan tembus yang lebih tinggi diantara kedua elektroda
tersebut adalah pada Piring – Jarum yaitu dengan nilai Ûd = 46 kV.

Untuk pengujian pada polaritas negatif, yang pertama dilakukan adalah mensetting
switch pada panel menunjukan negatif. Setelah itu membalik posisi diode. Dan untuk
pengujiannya sama seperti yang dilakukan pada polaritas positif. Dari hasil data yang
diperoleh, kesimpulannya sama, dimana jarak (s) dari sela elektroda, berbanding lurus
dengan tegangan tembus yang terjadi (Ûd). Berikut merupakan hasil tegangan tembus
terbesar yang dihasilkan oleh masing – masing elektroda pada kondisi dimana s = 50 mm ;

Ûd
No Elektroda (kV)

Laporan Tegangan Tinggi 8


Tegangan tembus di udara pada tegangan tinggi searah karena pengaruh polaritas

1 Jarum - Jarum 16.67


2 Batang - Batang 34
3 Piring -Piring 59.33
4 Jarum - Piring 52
5 Piring - Jarum 38

Pada data pengamatan, untuk elektroda Piring - Piring pada jarak (s) = 50 mm Ini sama
dengan pengujian pada polaritas positif, dimana elektroda Piring – Piring memiliki tegangan
tembus yang paling besar dibandingkan dengan elektroda yang lain. Ukuran dari elektroda
mempengaruhi besarnya tegangan tembus. Namun pada polaritas negative nilai pada
konfigurasi Jarum – Piring dan Piring – Jarum terjadi perbedaan nilai tegangan tembus pada
polaritas positif. Nilai tegangan tembus yang lebih tinggi diantara kedua elektroda tersebut
adalah pada Jarum - Piring yaitu dengan nilai Ûd = 52 kV.

Dari hasil percobaan dapat dibandingkan besarnya tegangan tembus untuk kedua
polaritas dari setiap elektroda, berikut tabel yang mewakili hal tersebut ;

Polaritas
No Elektroda Negatif Positif
Ûd (kV) Ûd (kV)
1 Jarum - Jarum 16.67 18
2 Batang - Batang 34 22
3 Piring -Piring 59.33 82.67
4 Jarum - Piring 52 26.67
5 Piring - Jarum 38 46

Maka berdasarkan table berikut, dapat diambil kesimpulan, bahwa pada pengujian
polaritas negative rata-rata memiliki tegangan tembus (Ûd) yang lebih besar jika
dibandingkan dengan pengujian polaritas positif. Ini dikarenakan polaritas negative memiliki
kuat medan listrik yang lebih tinggi di sekitar elektroda, dibandingkan dengan kuat medan
listrik pada polaritas positif. Tegangan tembus atau Streamer Breakdown ini sendiri
berbanding lurus dengan kuat medan listrik dari sebuah elektroda.

Laporan Tegangan Tinggi 9


Tegangan tembus di udara pada tegangan tinggi searah karena pengaruh polaritas

b. Pembahasan grafik

Polaritas Positif dan Negatif

Dari grafik Polaritas positif dan negative dapat diketahui bahwa nilai tegangan tembus

yang terbesar terdapat pada konfigurasi Piring – Piring sedangkan untuk tegangan tembus

yang terkecil terdapat pada konfigurasi Jarum – Jarum. Dari grafik diatas terbukti bahwa

setiap elektroda memilki tegangan tembus yang berbeda-beda sesuai dengan jarak antar

sela. Tegangan tembus terlihat lebih tinggi menggunakan polaritas negative dibandingkan

dengan tegangan tembus pada polaritas positif.

Perbandingan dengan Tegangan Tinggi AC

Jika dibandingkan, nilai tegangan tembus AC nilainya lebih rendah dibandingkan dengan

tegangan tembus DC. Ada beberapa kesamaan antara tegangan tembus AC dan DC yaitu

nilai tegangan tembus yang paling besar adalah pada konfigurasi piring – piring, sedangkan

untuk nilai tegangan tembus yang terkecil untuk AC terdapat pada konfigurasi Batang-

Batang dan untuk yang DC nilai tegangan tembus terkecil terdapat pada konfigurasi jarum -

jarum. Hal yang mempengaruhi perbedaan ini adalah polaritas pada tegangan tinggi DC.

IX. KESIMPULAN

 Tegangan tembus atau Streamer Breakdown dipengaruhi oleh :


- Jarak antar sela elektroda
- Elektroda yang digunakan
- Polaritas
 Pada pengujian, polaritas negative rata-rata memiliki tegangan tembus (Ûd) yang
lebih besar jika dibandingkan dengan pengujian polaritas positif. Ini dikarenakan

Laporan Tegangan Tinggi 10


Tegangan tembus di udara pada tegangan tinggi searah karena pengaruh polaritas

polaritas negative memiliki kuat medan listrik yang lebih tinggi di sekitar elektroda,
dibandingkan dengan kuat medan listrik pada polaritas positif.
 Pada konfigurasi Jarum – Piring dan Piring – Jarum terjadi perbedaan nilai tegangan
tembus, meskipun elektroda yang dipasang sama. Rupanya karena cara
memasangnya yang berbeda dapat mengakibatkan perbedaan nilai tegangan
tembusnya.
 Nilai tegangan tembus AC nilainya lebih rendah dibandingkan dengan tegangan
tembus DC. Hal yang mempengaruhi perbedaan ini adalah polaritas pada tegangan
tinggi DC.
 Elektroda-elektroda uji memiliki tegangan tembus yang berbeda-beda. Berikut merupakan
urutan elektroda yang memiliki tegangan tembus paling tinggi ke tegangan tembus paling
rendah dengan jarak sela yang sama sebagai berikut :
Polaritas negative: Elektroda Piring - Piring > Jarum - Piring > Piring – Jarum > Batang -
Batang > Jarum – Jarum
Polaritas Positive: : Elektroda Piring - Piring > Piring – Jarum > Jarum – Piring > Batang -
Batang > Jarum – Jarum.

X. DAFTAR PUSTAKA

Deni, Ahmad. 2005. Modul Praktikum Tegangan Tinggi. Bandung ; Politeknik Negeri Bandung, Jurusan
Teknik Konversi Energi.

Kuffel, E. 2000. High Voltage Engineering Fundamentals Second Edition. Butterworth-Heinemann.

Zein, Hermagasantos. 2010. Buku Bahan Ajar Teknik Tegangan Tinggi. Bandung ; Politeknik Negeri
Bandung, Jurusan Teknik Konversi Energi.

Laporan Tegangan Tinggi 11

Anda mungkin juga menyukai