Anda di halaman 1dari 6

6 April 2020

Nama : Sabrila Wanda

Kelas : 161724027

Matakuliah : Etika Profesi

Tugas :

1. Informasi mengenai kode etik profesi pembangkit listrik. Berikan Opini mengenai
pelanggaran etika pada profesi tersebut.
( Sumber :https://www.hakit.org/index.php/tentang-kami/hakit)

HIMPUNAN AHLI PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK INDONESIA

( HAKIT )

Himpunan Ahli Pembangkitan Tenaga Listrik Indonesia yang disingkat


HAKIT adalah Organisasi profesi nirlaba yang didirikan pada tanggal 30 Juli 2002.
HAKIT ingin memberikan kontribusi dalam pengembangan sektor Ketenagalistrikan
yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan dengan memanfaatkan sumber daya
energi secara optimal, melaksanakan pelayanan universal kualitas tinggi, andal dan
aman, sehingga dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kesejahteraan
rakyat. 

Tujuan Perkumpulan HAKIT


Terwujudnya perhimpunan profesi pengembangan pemanfaatan energi
terutama untuk menunjang sektor ketenagalistrikan dan berkontribusi serta berperan
penting dalam bisnis ketenagalistrikan.

Kode Etik
1. Memahami dan menaati ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku;
2. Memahami dan menaati peraturan kedinasan, organisasi dan ketatalaksanaan yang
berlaku;
3. Memahami dan menaati Standar Operasional Prosedur (SOP) inspeksi
ketenagalistrikan;
4. Memahami dan menaati ketentuan Keselamatan Ketenagalistrikan (K2) serta
ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) saat melaksanakan inspeksi
ketenagalistrikan;
5. Memiliki dan menunjukkan surat tugas inspeksi ketenagalistrikan;
6. Menggunakan tanda pengenal Pegawai Negeri Sipil Direktorat Jenderal
Ketenagalistrikan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral;
7. Bersikap dan bertingkah laku sopan dalam melaksanakan inspeksi ketenagalistrika;
8. Melaksanakan inspeksi ketenagalistrikan sesuai dengan kewenangan penugasan;
9. Menyampaikan laporan dan/atau berita acara hasil inspeksi ketenagalistrikan
berdasarkan hasil klarifikasi atas fakta lapangan;
10. Melakukan pengolahan dan analisa data secara objektif berdasarkan fakta lapangan
dan kaidah keilmuan yang berlaku;

Penegakan Kode Etik


Pelanggaran terhadap Kode Etik dijatuhi Sanksi Moral atau Tindakan
Administratif.

Sanksi moral dapat berupa permohonan maaf secara lisan dan/atau tertulis.
Tindakan administratif berupa rekomendasi dari Majelis Kode Etik kepada Pejabat
yang berwenang untuk menjatuhkan hukuman sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang- undangan mengenai disiplin.

Contoh kasus :
( Sumber : https://properti.kompas.com/read/2017/10/25/200000221/langka-di-
indonesia-tenaga-teknik-kelistrikan-disertifikasi-?page=all )
Artikel diatas merupakan berita dalam upaya untuk meningkatkan SDM yang
ada di Indonesia guna menjalankan amanat Pasal 44 ayat 6 Undang-Undang (UU)
Nomor 30 tahun 2009 tentang ketenagalistrikan yang mewajibkan setiap tenaga teknik
dalam usaha ketenagalistrikan wajib memiliki sertifikat kompetensi. Hal ini wajib
dicermati para pemangku kebijakan agar tunduk dan patuh. Jika berani
mengenyampingkan atau melakukan hal-hal yang tidak sejalan dengan UU itu, maka
ada konsekuensinya. UU Ketenagalistrikan disusun dengan mempertimbangkan
bahwa tenaga listrik mempunyai peran yang sangat penting dalam mewujudkan tujuan
pembangunan nasional. Setiap orang yang tidak memenuhi keselamatan
ketenagalistrikan dapat terkena sanksi sesuai ketentuan yang berlaku, baik itu pidana
maupun sanksi pencabutan izin usaha penyediaan tenaga listrik atau izin operasi.

Hal tersebut baik dilakukan untuk mendukung tujuan dari dibuatnya sebuah
kode etik guna meningkatkan Kredibilitas, Profesionalisme, dan Integritas dari suatu
profesi agar semua pihak yang terlibat secara langsung atau tidak mendapatkan
manfaat bagi dirinya sendiri atau orang lain dalam menjalankan profesinya
tersebut.gggggg

ggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg

2. Berikan opini tentang kasus pelanggaran kode etik di slide 22.

Artikel diatas merupakan berita yang menyebutkan salah satu dokter di RS.
Permata Hijau, Bimanesh Sutarjo, ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan
merintangi penyidikan yang sedang dilakukan oleh KPK terhadap tersangka Ketua
DPR Setya Novanto dalam kasus e-KTP.

Dalam kasus ini, Dokter Bimanesh Sutarjo dianggap melakukan pelanggaran


pada kode etik dokter. KPK menemukan bukti bahwa Dokter Bimanesh Sutarjo
menghalangi proses penyidikan dengan melakukan rekayasa pada data medis Setya
Novanto. Bukti tersebut akan dilakukan penyelidikan termasuk dalam ranah profesi
atau pidana umum.

Dalam suatu Kode Etik Kedokteran Indonesia (KODEKI) pasal 2 yang


berbunyi “Seorang  dokter wajib   selalu  melakukan  pengambilan  keputusan
profesional secara  independen, dan mempertahankan perilaku profesional dalam
ukuran yang tertinggi.”, dan pasal 3 “Dalam melakukan pekerjaan kedokterannya,
seorang dokter tidak boleh dipengaruhi oleh sesuatu yang mengakibatkan hilangnya
kebebasan dan kemandirian profesi.”. Apabila Dokter Bimanesh Sutarjo terbukti
menyalahi kode etik maka akan dilakukan pendampingan dan pemeriksaan secara
internal oleh IDI. Hal tersebut perlu adanya tindakan tegas dari IDI baik pemeriksaan
ataupun pemberian sanksi kepada Dokter Bimanesh Sutarjo, agar nantinya dapat
menimbulkan efek jera bagi para anggota IDI lainnya untuk tetap berpegang teguh
pada kode etik yang telah disepakati agar tercapainya tujuan yang telah disepakati.

Pelanggaran kode etik dalam kehidupan masyarakat sangat lah beragam, baik
dalam skala besar atau kecil tetap saja dilanggar oleh karena itu perlu adanya tindakan
tegas bagi para Majelis yang diberikan tanggung jawab untuk mengawasi anggota
perhimpunan tersebut untuk bertindak secara tegas apabila ditemukan pelanggaran
yang mungkin saja efeknya tidak dirasakan langsung oleh anggota atau sang
pelanggar secara langsung, tapi bisa saja berdampak besar pada masyarakat luas di
ruang lingkung perhimpunan tersebut yang terlibat baik secara langsung ataupun tidak
langsung.

3. Cari berita di media terkait pelanggaran kode etik dan berikan opini
(Sumber :
 https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20190930193107-78-435459/ojk-
sanksi-pegawai-karena-pemalsuan-dokumen
 https://www.ojk.go.id/id/regulasi/otoritas-jasa-keuangan/undang-
undang/Pages/undang-undang-nomor-21-tahun-2011-tentang-otoritas-jasa-
keuangan.aspx )

Artikel diatas merupakan salah satu contoh pelanggaran kode etik yang di
lakukan oleh salah satu pegawai Otoritas Jasa Keuangan, dalam pemeriksaan internal
yang dilakukan oleh OJK didapatkan bukti atas dugaan pemalsuan dokumen yang
mengakibatkan penyalahan wewenang dalam pengawasan bank.
Dalam kasus ini sebuah kode etik dibuat agar menegakkan kredibilitas guna
menjaga kepercayaan masyarakat terhadap OJK, kredibilitas yang dimaksud salah
satunya dibangun dengan membangun integritas yang tinggi dari seluruh pegawai
OJK. Pelaksanaan kode etik tersebut pasti mempunyai dasar hukum, pada kasus ini
dasar hukum yang digunakan adalah Undang-undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang
Otoritas Jasa Keuangan BAB VII Kode Etik dan Kerahasiaan Informasi, UU ini berisi
mengenai penjelasan mengenai kode etik yang dimiliki OJK, serta kerahasiaan
informasi yang harus dilakukan beserta sanksi jika terjadi pelanggaran.
Maka sesuatu yang sudah jelas dasar hukumnya pasti meliki kekuatan hukum
yang sah. Pada kasus ini pihak OJK dengan tegas memberikan sanksi administrasi
bagi pelanggar, sanksi tersebut diberikan karena terbukti melakukan tindakan
indisipliner yang tidak hanya melanggar kode etik, tetapi juga melanggar ketentuan
disiplin pegawai.
Oleh karena itu, dalam penyelenggaran profesi perlunya ada kode etik yang
mengatur suatu profesi untuk mencapai tujuan – tujuan tertentu sesuai dengan apa
yang ingin dicapai profesi tersebut. Dalam pelaksanaannya apabila ditemukan
pelanggaran harus diberikan sanksi secara tegas sesuai UU yang berlaku atau
ketetapan yang telah dimiliki perkumpulan profesi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai