Nomor Group :7
Jurusan : Fisika
No Percobaan :1
Ary Prasetyo
TEORI RANGKAIAN DASAR RESISTOR
A. Tujuan
- Menentukan serta mengetahui dan mempelajari hubungan antara kuat arus (𝐼) dan
tegangan (𝑉) yang mengalir pada sebuah rangkaian listrik berdasarkan Hukum
Ohm, Hukum Kirchoff, dan Teorema Thevenin.
- Dapat menggunakan Teori Kirchoff pada analisa rangkaian resistor.
-
B. Teori Dasar
Beberapa resistor dapat dirangkai dalam bentuk kombinasi seri dan paralel. Bila
resistor dirangkai dalam kombinasi seri dan paralel maka terjadi proses pembagian arus
dan tegangan listrik.
Dalam beberapa percobaan seperti, Hukum Ohm, Hukum Kirchoff dan Teorema
Thevenin, resistor digunakan sebagai komponen utama. Setiap percobaan terdapat tujuan
yang berbeda. Pada percobaan pertama ini akan membahas tentang hukum Ohm.
Hukum Ohm
Hukum ohm menyatakan: "Besarnya kuat arus (I) yang melalui konduktor antara
dua titik berbanding lurus dengan beda potensial (V) di dua titik tersebut, dan
berbanding terbalik dengan hambatan atau resistansi (R) diantara mereka". Dengan kata
lain bahwa besar arus listrik (I) yang mengalir melalui sebuah hambatan (R) selalu
berbanding lurus dengan beda potensial (V) yang diterapkan kepadanya.
Pada dasarnya, bunyi hukum ohm adalah: "Besar arus listrik (I) yang mengalir
melalui sebuah penghantar atau konduktor akan berbanding lurus dengan beda potensial
atau tegangan (V) yang diterapkan kepadanya dan berbanding terbalik dengan
hambatannya (R)". Secara matematis, hukum ohm dapat dirumuskan menjadi persamaan
seperti dibawah ini:
V=IxR
C. Peralatan
1. Resistor 4,73 Ω
2. Resistor 680.000 Ω
3. Resistor 10.000.000 Ω
4. Resistor 10 Ω
5. Resistor 1.000 Ω
6. Voltmeter
7. DC Voltage
8. Am peremeter
9. Ground
10. Kabel Penghubung
D. Cara Kerja
Pada percobaan ini kita akan melakukan percobaan rangkaian resistor berdasarkan
Hukum Ohm, yaitu hubungan antara hasil tegangan pada rangkaian resistor dengan
arus yang akan dihasilkan kemudian menentukan nilai resistor (R) pada rangkaian.
4 7 3 10-2 5%
= 4,73 Ω ± 5%
6 8 104 5%
= 680k Ω ± 5%
1 0 0 105 ± 1%
= 10M Ω ± 1%
1 0 0 10-1 ± 1%
= 10 Ω ± 1%
1 0 0 103 ± 1%
= 100.000 Ω ± 1%
F. Pengolahan Data
Menentukan hambatan resistor pada rangkaian paralel (R3,R4,R5) denganmetode least square.
2
No. X = I(A) Y = V(v) X X.Y
1. 0,00244 0,02 5,9536 x 10-6 0,0000488
2. 0,00247 0,04 6,1009 x 10-6 0,0000988
3. 0,00249 0,06 6,2001 x 10-6 0,0001494
4. 0,00251 0,09 6,3001 x 10-6 0,0002259
5. 0,00253 0,11 6,4009 x 10-6 0,0002783
6. 0,00255 0,13 6,5025 x 10-6 0,0003315
7. 0,00260 0,15 6,76 x 10-6 0,00039
8. 0,00265 0,17 7,0225 x 10-6 0,0004505
9. 0,00271 0,19 7,3441 x 10-6 0,0005149
10. 0,00276 0,21 7,6176 x 10-6 0,0005796
∑ 0,02571 1,17 66,2023 x 10-6 0,0030677
Menghitung Nilai Koefisien Regresi a
(∑y)(∑X2)−(∑X)(∑Xy)
𝑎 =
n(∑𝑥2)−(∑𝑥)2
(1,17)(66,2023 × 10−6)−(0,02571)(0,0030677)
𝑎=
10(66,2023 × 10−6)−(0,0030677)2
n(∑Xy)−(∑X)(∑y)
𝑏=
n(∑𝑥2)−(∑𝑥)2
10(0,0030677)−(0,02571)(1,17)
𝑏=
10(66,2023 × 10−6)−(0,0030677)2
b = 413,9211512
Nilai Rrp = Nilai b = 413,9211512 Ω
1 1 1 1 1 1 1 10+10+1
Xlit = = + + = + + =
𝑋𝑙𝑖𝑡 𝑅3 𝑅4 𝑅5 1.000 1.000 100.000 100.000
10.000
X𝑙i𝑡 = = 476,19
21
2.7
2.6
2.5
2.4
2.3
2.2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
G. Pembahasan
Pada percobaan pertama ini , yaitu rangkaian resistor berdasarkan hukum ohm.
Langkah pertama yaitu membuat rangkaian terlebih dahulu pada sirkuit yang terdapat
di laman web multisim, setelahnya ambil data 10 kali dengan tegangan input yang
berbeda yaitu 1V hingga 10V. Yang menghasilkan kuat arus mulai dari 2,44 mA
hingga 2,76 mA. Kesalahan Literatur yang ada yaitu sebesar 13,08%. Hal itu bisa
terjadi karena kurang telitinya saat perhitungan dan ketika percobaan.
Ketika suatu rangkaian listrik mengandung resistor, arus listrik yang mengalir
melalui resistor akan mengalami hambatan atau resistansi, yang ditentukan oleh nilai
resistansi dari resistor tersebut. Hukum Ohm menyatakan bahwa tegangan listrik V
yang diterapkan pada resistor adalah proporsional terhadap arus listrik I yang
mengalir melalui resistor, dengan konstanta proporsional yang disebut resistansi R:
V = IR
Artinya, semakin besar nilai resistansi suatu resistor, semakin besar pula
tegangan listrik yang diperlukan untuk menghasilkan arus listrik yang sama melalui
resistor tersebut. Sebaliknya, semakin besar tegangan listrik yang diterapkan pada
resistor, semakin besar pula arus listrik yang mengalir melalui resistor tersebut jika
nilai resistansinya tetap.