NPM : P22030120903
UAS MATKUL : STATISTIK
DOSEN PENGAMPU : ATIKA HENDRYANI,S.Kom., M.Kes
Alih Jenjang Teknologi Rekayasa Elektromedis 2020
Jawaban :
1. a. Korelasi adalah salah satu teknik analisis dalam statistik yang digunakan untuk
mencari hubungan antara dua variabel yang bersifat kuantitatif. Hubungan dua variabel
tersebut dapat terjadi karena adanya hubungan sebab akibat atau dapat pula terjadi
karena kebetulan saja. Dua variabel dikatakan berkolerasi apabila perubahan pada
variabel yang satu akan diikuti perubahan pada variabel yang lain secara teratur
dengan arah yang sama (korelasi positif) atau berlawanan (korelasi negatif). Fungsi dari
kolerasi adalah Dapat mengukur beberapa hubungan variable, Dapat memotivasi kerja
terhadap produktivitas variable, Dapat menemukan kualitas dengan layanan, Dapat
melakukan tingkatan inflasi pada variabel yang tertentu
2. a. Setelah memasukkan data pada rumus koefisien korelasi di dapatkan nilai sebesar
0,994234. Jadi Koefisien Korelasi antara durasi tidur dengan energi positif adalah 0,99,
berarti kedua variable tersebut memiliki hubungan yang erat dan bentuk hubungannya
adalah linear positif.
b.
Subjek X Y XY X² Y²
1 150 90 13,500 22,500 8100
2 130 85 11,050 16,900 7225
3 200 95 19,000 40,000 9025
4 100 70 7,000 10,000 4900
5 120 70 8,400 14,400 4900
6 150 100 15,000 22,500 10000
7 40 60 2,400 1,600 3600
8 30 55 1,650 900 3025
9 70 65 4,550 4,900 4225
10 100 80 8,000 10,000 6400
N=10 1090 770 90,550 143,700 61,400
3. a. Tujuan analisis Regresi linear sederhana adalah untuk menganalisa hubungan sebab
akibat suatu variabel terhadap variable lainnya. Regresi Linear Sederhana adalah
Metode Statistik yang berfungsi untuk menguji sejauh mana hubungan sebab akibat
antara Variabel Faktor Penyebab (X) terhadap Variabel Akibatnya. Faktor Penyebab
pada umumnya dilambangkan dengan X atau disebut juga dengan Predictor sedangkan
Variabel Akibat dilambangkan dengan Y atau disebut juga dengan Response
b. Ada. Setelah memasukkan data pada rumus koefisien korelasi di dapatkan nilai
sebesar 0,942. Jadi Koefisien Korelasi suhu ruangan dengan jumlah cacat Produksi
adalah 0,942, berarti kedua variable tersebut memiliki hubungan yang erat dan bentuk
hubungannya adalah linear positif.
c. Variabel Faktor penyebab (X) : Suhu Ruangan dan Variabel Akibat (Y) : Jumlah Cacat
Produksi.
d.
Subjek X Y XY X2 Y2
1 24 10 240 576 100
2 22 5 110 484 25
3 21 6 126 441 36
4 20 3 60 400 9
5 22 6 132 484 36
6 19 4 76 361 16
7 20 5 100 400 25
8 23 9 207 529 81
9 24 11 264 576 121
10 25 13 325 625 169
11 21 7 147 441 49
12 20 4 80 400 16
13 20 6 120 400 36
14 19 3 57 361 9
15 25 12 300 625 144
15 325 104 2344 7103 872