Anda di halaman 1dari 18

Laporan Praktikum “MEDAN MAGNET

SOLENOIDA”
Modul L6 – Medan Magnet Solenoida
Fadel Pasha Parluhutan/22526016
Asisten: Diah Retnowati
Tanggal praktikum: 29 Maret 2023
Rekayasa Tekstil – Fakultas Tekhnologi Industri
Universitas Islam Indonesia

Abstrak— Medan magnet solenoid adalah penjumlahan vektor dari medan yang dihasilkan oleh masing-
masing individu putaran kawat (lilitan) yang membentuk solenoid. Penlitian ini penting untuk dilakukan
karena pada pengaplikasian teori dengan praktikum masih belum dilakukan pada kehidupan sehari – hari.
Dalam pehitungan ditemukan medan magnet dengan pehitungan gaya Lorentz gaya ampere dan ditemukan
hasil - hasil perhitungan sepeti pada analisis data. Mengalirkan arus listrik dari trafo pada dua solenoida
yang sudah diukur diameter dan tingginya. Kemudian menghitung kuat arus ada pada masing-masing
solenoida dengan magnetic field tester. Membandingkan perbedaan arus magnet ketika kedua solenoida
diregangkan. Melakukan tiga kali pengambilan sampel untuk mendapatkan data dari praktikum.Pada jarak
15 cm daya magne yang dihasilkan juga tingi seagkan sketika semakin jauh 25 cm maka medan magnet
mengecil.
Kata kumci— medan magnet, arus listrik, solenoida.

I. PENDAHULUAN
Pada praktikum kali ini kita akan dikenalkan mengenai gaya yang ditimbulkan di suatu kumparan
yang diberi arus listrik. Gaya yang dimaksud kali ini biasa kita kenal dengan nama gaya lorentz. Dengan
pemahaman yang terdapat pada hukum gaya lorentz, kita akan dapat mengetahui hubungan yang
ditimbulkan antara kemagnetan dan kelistrikan. Tujuan praktikum ini dilakukan untuk
mengimplementasikan hubungan antara arus listrik dengan medan magnet berdasarkan Hukum Biot
Savart, gaya lorentz, dan hukum ampere, dan mengamati pengaruh arus listrik pada solenoida kedua.
Pada praktikum L6 ini merupakan percobaan analitik yang dilakukan untuk menganalisa
distribusi medan magnet pada solenoida dan dapat menggunakan hukum Biot Savart yang
diformulasikan dengan menentukan medan magnet di sekitar panjang solenoida yang terbatas. Setiap
penelitian membutuhkan variabel. Pada percobaanini variabel bebas adalah jari - jari solenoida dan
banyaknya kumparan. Sedangkan variabel terikat adalah medan magnet yang dihasilkan. (Sudharma,
2016)
Solenoida itu sendiri yaitu salah satu dari jenis kumparan yang terbuat dari kabel panjang yang
dililitkan secara rapat dan dapat diasumsikan bahwa panjangnya jauh lebih besar daripada diameternya.
Dalam kasus solenoida ideal, panjang kumparan adalah tak hingga dan dibangun dengan kabel yang
saling berhimpit dalam lilitannya, dan medan magnet di dalamnya adalah seragam dna paralel terhadap
sumbu solenoida. Kuat medan magnet untuk solenoida ideal adalah:
𝐵 = η 𝑖𝑛
Keterangan :
𝐵 = Kuat medan magnet
𝜂0= permeabilitas ruang kosong
In= jumlah lilitan
Medan magnet dalam solenoida jauh lebih kuat bila dibandingkan dengan medan magnet pada
kawat arus. Jika arah arus sesuai dengan arah putaran jarum jam, berarti ujung solenoida yang dituju
menjadi kutub utara. Jika arah arus berlawanan arah dengan putaran jarum jam berarti ujung solenoida
yang dituju menjadi kutub selatan. Cara menimbulkan medan magnet pada solenoida adalah dengan
mengaliri arus listrik yang disebut elektromagnetik yaitu memperbanyak jumlah lilitan pada kumparan
dan memperbesar kuat arus yang mengalir pada kumparan. (Arum, 2018)
Medan magnet, dalam ilmu fisika, adalah suatu medan yang dibentuk dengan menggerakkan
muatan listrik atau arus listrik yang menyebabkan munculnya gaya di muatan listrik yang bergerak
lainnya. Sebuah medan magnet adalah medan vektor; yaitu berhubungan dengan setiap titik dalam ruang
vektor yang dapat berubah menurut waktu. Arah dari medan ini adalah seimbang dengan arah jarum
kompas yang diletakkan didalam medan tersebut.
Dalam kehidupan sehari-hari banyak ditemukan dan sangat berdekatan dengan magnet. Bahkan
banyak barang - barang disekitar kita memiliki sifat magnet. Contohnya dari berbagai bidang seperti
bidang kedokteran, permesinan, alattransportasi, komunikasi, dan hardware komputer.
Gaya Lorentz adalah gaya yang ditimbulkan akibat adanya arus listrik dalam suatu medan
magnet. Jadi, kita memiliki suatu benda konduktor yang berada di dalam medan magnet, kemudian kita
aliri benda tersebut dengan arus listrik, maka akan timbul suatu gaya yang mampu menggerakkan benda
tersebut. Arah dari gaya lorentz selalutegak lurus dengan arah arus listrik (I) dan arah medan magnet
(B). Arus listrik mengalir dari salah satu ujung kawat menuju ujung kawat lainnya. Sedangkan
magnetnya mengarah dari magnet berkutub utara di sebelah kanan menuju magnet berkutub selatan di
sebelah kiri. Oleh karena itu, gaya lorentz yang timbul akan mengarah keatas dan membengkokkan
kawat ke arah atas pula. (Zubaidah, 2015).

II. METODE PRAKTIKUM


A. Langkah Percobaan

Menyiapkan alat dan bahan praktikum

Mengatur tegangan dari travo sebesar 5 volt dan mencatat besar AI


pada laporan sementara

Memvariasikan jarak antara kedua solenoida sebanyak 15 cm, 20 cm,


dan 25 cm

Mengukur dan mencatat besarnya arus I 2 menggunakan multimeter


dan kuat medan magnet dengan Fluxmeter

Mengulangi percobaan hingga tiga kali pada setiap variasi jarak dan
tegangan trafo antara 5volt,6volyt,dan 7volt
Merapikan kembali semua alat dan bahan percobaan seperti semula

B. Gambar Alat

1.Multimeter 2. Solenoida 3. Inti besi

4.field magnetic 5. Trafo 30A 6,9,12volt 6. Kabel jumper

III. DATA PERCOBAAN


Data percobaan:

No d (cm) V = 5 Volt I = …. V = 6 Volt I = …. mA V = 7 Volt I = …. mA


mA
.

I I I H
H (Tesla)
(mA) H (Tesla) (mA) (mA) (Tesla)

1. 15 1 2 0,76
2 x 10−6 2,7x 10−6 3 x 10−6
0,45 0,66

2. 15 0,44 0,66 0,80


2,4x 10−6 2,4x 10−6 3x 10−6

3. 15 0 2,4x 0,65 0,81


10−6 2,7x 10−6 3x 10−6
0,46

4. 20 01,1 0,31 0,34


x 10−6 1,3 x 10−6 1,5x 10−6
0,07
5.
20 0,14 1,1 x 10−6 0,31 1,4 x 10−6 0,35 1,5 x 10−6

6. 20 0,16 1,1 x 10−6 0,30 1,4 x 10−6 0,24 1,7 x 10−6

7. 25 0,08 0,5 x 10−6 0,16 0,8 x 10−6 0,20 0,9 x 10−6

8. 25 0,08 0,5 x 10−6 0,16 0,9 x 10−6 0,21 1,1 x 10−6

9. 25 0,04 0,7 x 10−6 0,17 0,8 x 10−6 0,22 1,1 x 10−6

Diameter Solenoida : 8,253 cm


Panjang Solenoida : 15,5 cm

IV. ANALISIS DATA


Analisis Data :
1. Menentukan rerata kuat arus dan ketidak pastiannya
a) Untuk V= 5volt
d= 15cm

I(A) 𝜹𝑰(𝑰 − 𝑰)𝟐


𝜹𝑰(𝑰 − 𝑰)

0,45 0 0

0,44 -0,01 0,0001

0,46 0,01 0,0001

Σ =1,35 Σ = 0,0002

𝚺𝑰 1,35
𝑰̅ = = = 𝟎, 𝟒𝟓 𝒎𝐴 = 4,5.10−4 𝑨
𝒏 3

|𝜹𝑰(𝑰 − 𝑰)|𝟐 0,0002


𝚫𝑰̅ = √ = √ = 𝟎, 𝟏. 𝟏𝟎−𝟒 𝑨
𝒏−𝟏 2

Jadi = 𝐼̅ ± ∆𝐼 ̅ = (4,5 ± 0,1)10−4 𝐴

d= 20cm

I(A) 𝜹𝑰(𝑰 − 𝑰) 𝜹𝑰(𝑰 − 𝑰)𝟐

0,07 -0,05 0,0025


0,14
0,02 0,0004
0,16
0,04 0,0016
Σ = 0,37 Σ = 0,0045

𝚺𝑰 1,35
𝑰̅ = = = 1,2.10−4 𝑨
𝒏 3

|𝜹𝑰(𝑰 − 𝑰)|𝟐 0,0045


𝚫𝑰̅ = √ = √ = 0,4.10−4 𝑨
𝒏−𝟏 2

Jadi = 𝐼̅ ± ∆𝐼 ̅ = (𝟏, 𝟐 ± 𝟎, 𝟒) 10−4 𝐴

d= 25cm

I(A) 𝜹𝑰(𝑰 − 𝑰) 𝜹𝑰(𝑰 − 𝑰)𝟐

0,08 0,02 0,0004

0,08 0,02 0,0004

0,04 -0,02 0,0004

Σ = 0,2 Σ = 0,0012

𝚺𝑰 0,2
̅𝑰 = = = 0,6.10−4 𝑨
𝒏 3

|𝜹𝑰(𝑰 − 𝑰)|𝟐 0,0012


𝚫𝑰̅ = √ = √ = 0,2.10−4 𝑨
𝒏−𝟏 2

Jadi = 𝐼̅ ± ∆𝐼 ̅ = (𝟎, 𝟔 ± 𝟎, 𝟐)10−4 𝐴

b) Untuk V= 6 volt
d= 15cm

I(A) 𝜹𝑰(𝑰 − 𝑰) 𝜹𝑰(𝑰 − 𝑰)𝟐

0,01 0,0001
0,66
0,01 0,0001
0,66
0 0
0,65

Σ = 1,97 Σ = 0,0002
𝚺𝑰 1,97
̅𝑰 = = = 𝟔, 𝟓. 10−4 𝑨
𝒏 3

|𝜹𝑰(𝑰 − 𝑰)|𝟐 0,0002


𝚫𝑰̅ = √ = √ = 𝟎, 𝟏. 10−4 𝑨
𝒏−𝟏 2
Jadi = 𝐼̅ ± ∆𝐼 ̅ = (𝟔, 𝟓 ± 𝟎, 𝟏 )10−4 𝐴

d= 20cm

I(A) 𝜹𝑰(𝑰 − 𝑰) 𝜹𝑰(𝑰 − 𝑰)𝟐

0,31 -0,01 0,0001

0,31 -0,01 0,0001

0,30 0 0

Σ = 0,92 Σ =0,0002

𝚺𝑰 0,92
̅𝑰 = = = 𝟑. 10−4 𝑨
𝒏 3

|𝜹𝑰(𝑰 − 𝑰)|𝟐 0,0002


𝚫𝑰̅ = √ = √ = 𝟎, 𝟏. 10−4 𝑨
𝒏−𝟏 2

Jadi = 𝐼̅ ± ∆𝐼 ̅ = (𝟑 ± 𝟎, 𝟏)10−4 𝐴

d= 25cm

I(A) 𝜹𝑰(𝑰 − 𝑰) 𝜹𝑰(𝑰 − 𝑰)𝟐

0,16 0 0

0,16 0 0

0,17 0,01 0,0001

Σ = 0,49 Σ =0

𝚺𝑰 0,49
̅𝑰 = = = 𝟏, 𝟔. 10−4 𝑨
𝒏 3

|𝜹𝑰(𝑰 − 𝑰)|𝟐 0,0001


𝚫𝑰̅ = √ = √ = 𝟎, 𝟎𝟕. 10−4 𝑨
𝒏−𝟏 2

Jadi = 𝐼̅ ± ∆𝐼 ̅ = (𝟏, 𝟔𝟎 ± 0,07) 10−4 𝐴

c) Untuk V= 7 volt
d= 15cm
I(A) 𝜹𝑰(𝑰 − 𝑰) 𝜹𝑰(𝑰 − 𝑰)𝟐

0,76 -0,03 0,0009


0,80 0,01 0,0001
0,81 0,02 0,0004

Σ =2,37 Σ =0,0014
𝚺𝑰 2,37
̅𝑰 = = = 𝟕, 𝟗. 10−4 𝑨
𝒏 3

|𝜹𝑰(𝑰 − 𝑰)|𝟐 0,0014


𝚫𝑰̅ = √ = √ = 𝟎, 𝟐. 10−4 𝑨
𝒏−𝟏 2

Jadi = 𝐼̅ ± ∆𝐼 ̅ = (𝟕, 𝟗 ± 𝟎, 𝟐 ) 10−4 𝐴

d= 20 cm

I(A) 𝜹𝑰(𝑰 − 𝑰) 𝜹𝑰(𝑰 − 𝑰)𝟐

0,34 0,03 0,0009


0,35 0,04 0,0016
0,24 -0,07 0,0049

Σ = 0,93 Σ =0,0074
𝚺𝑰 0,93
𝑰̅ = = = 𝟑, 𝟏. 10−4 𝑨
𝒏 3

|𝜹𝑰(𝑰 − 𝑰̅)|𝟐 0,0074


𝚫𝑰̅ = √ = √ = 𝟎, 𝟔. 10−4 𝑨
𝒏−𝟏 2

Jadi = 𝐼̅ ± ∆𝐼 ̅ = (𝟑, 𝟏 ± 𝟎, 𝟔) 10−4 𝐴

d= 25cm

I(A) 𝜹𝑰(𝑰 − 𝑰)𝟐


𝜹𝑰(𝑰 − 𝑰)

0,20 -0,01 0,0001


0,21 0 0
0,22 0,01 0,0001

Σ =0,63 Σ = 0,0002
𝚺𝑰 0,63
̅𝑰 = = = 𝟐, 𝟏. 10−4 𝑨
𝒏 3
|𝜹𝑰(𝑰 − ̅𝑰)|𝟐 0,0002
𝚫𝑰̅ = √ = √ = 𝟎, 𝟏. 10−4 𝑨
𝒏−𝟏 2

Jadi = 𝐼̅ ± ∆𝐼 ̅ = 2, 𝟏 ± 𝟎, 𝟏) 10−4 𝐴

2. Menentukan rerata Kuat Medan Magnet dan ketidakpastiannya


a).Untuk V= 5 volt
d= 15cm

H(Tesla) ̅ )𝟐
𝜹𝑯(𝑯 − 𝑯
̅)
𝜹𝑯(𝑯 − 𝑯
2 x 10−6
-026 x 10−6 0,06x10-12
2,4 x 10−6 0,14 x 10−6 0,01x10-12
2,4 x 10−6 0,14 x 10−6 0,01x10-12

Σ = 6.8x10-6 Σ =0,08x10-12
𝚺𝑯 6.8𝑥10−6
̅=
𝑯 = = 𝟐, 𝟐𝟔𝒙𝟏𝟎−𝟔 𝑻𝒆𝒔𝒍𝒂
𝒏 3

̅ )|𝟐
|𝜹𝑯(𝑯 − 𝑯 |0,08𝑥10−12 |
̅=√
𝚫𝑯 = √ = 𝟎, 𝟐𝒙𝟏𝟎−𝟔 𝑻𝒆𝒔𝒍𝒂
𝒏−𝟏 2

̅ ± ∆𝐻
Jadi = 𝐻 ̅ = (2,26 ± 0,2)𝟏𝟎−𝟔 𝑻𝒆𝒔𝒍𝒂

d= 20cm

H(Tesla) ̅ )𝟐
𝜹𝑯(𝑯 − 𝑯
̅)
𝜹𝑯(𝑯 − 𝑯
1,1 x 10−6 0 0
1,1 x 10−6 0 0

1,1 x 10−6 0 0

Σ = 3,3 x10-6 Σ =0
−6
𝚺𝑯 3,3 𝑥10
̅=
𝑯 = = 𝟏, 𝟏 𝒙𝟏𝟎−𝟔 𝑻𝒆𝒔𝒍𝒂
𝒏 3

̅ )|𝟐
|𝜹𝑯(𝑯 − 𝑯 |0|2
̅=√
𝚫𝑯 = √ = 𝟎 𝑻𝒆𝒔𝒍𝒂
𝒏−𝟏 2

̅ ± ∆𝐻
Jadi = 𝐻 ̅ = (1,1 ± 0) 𝟏𝟎−𝟔 𝑻𝒆𝒔𝒍𝒂
d= 25cm

H(Tesla) ̅ )𝟐
𝜹𝑯(𝑯 − 𝑯
̅)
𝜹𝑯(𝑯 − 𝑯
0,5 x 10−6 -0,06 x10-6 −𝟏𝟐
0,0036 𝑥 𝟏𝟎
0,5 x 10−6 -0,06 x10-6 0,0036 x 𝟏𝟎
−𝟏𝟐

0,7 x 10−6 0,14 x10-6 0,0196 x 𝟏𝟎


−𝟏𝟐

Σ = 1,7x10-6 Σ =00268 x 𝟏𝟎
−𝟏𝟐

𝚺𝑯 1,7𝑥10−6
̅=
𝑯 = = 𝟎, 𝟓𝟔𝒙𝟏𝟎−𝟔 𝑻𝒆𝒔𝒍𝒂
𝒏 3

̅ )|𝟐 −𝟏𝟐
|𝜹𝑯(𝑯 − 𝑯 00268 x 𝟏𝟎
̅=√
𝚫𝑯 = √ = 𝟎, 𝟏𝟏 x 𝟏𝟎−𝟔 𝑻𝒆𝒔𝒍𝒂
𝒏−𝟏 2

̅ ± ∆𝐻
Jadi = 𝐻 ̅ = (0,56 ± 0,11)𝟏𝟎−𝟔 𝑻𝒆𝒔𝒍𝒂

b) Untuk V=6 volt


d= 15cm

H(Tesla) ̅ )𝟐
𝜹𝑯(𝑯 − 𝑯
̅)
𝜹𝑯(𝑯 − 𝑯
2,7 x 10−6 −6 −12
0,1 x 10 0,01 x 10
2,4 x 10−6 -0,2 x 10
−6
0,04 x 10
−12

2,7 x 10−6 0,1 x 10


−6
0,01 x 10
−12

Σ = 7,8x10-6 Σ = 0,06 x 10
−12

𝚺𝑯 7,8𝑥10−6
̅=
𝑯 = = 𝟐, 𝟔𝒙𝟏𝟎−𝟔 𝑻𝒆𝒔𝒍𝒂
𝒏 3

̅ )|𝟐
|𝜹𝑯(𝑯 − 𝑯 0,06 x 10−12 −6
̅=√
𝚫𝑯 = √ = 𝟎, 𝟏𝟕 𝒙 10 𝑻𝒆𝒔𝒍𝒂
𝒏−𝟏 2

̅ ± ∆𝐻
Jadi = 𝐻 ̅ = (2,60 ± 𝟎, 𝟏𝟕)10−6 𝑻𝒆𝒔𝒍𝒂

d= 20cm

H(Tesla) ̅ )𝟐
𝜹𝑯(𝑯 − 𝑯
̅)
𝜹𝑯(𝑯 − 𝑯

1,3x10-6 -0,06x10-6 0,0036x10-12


1,4x10-6 0,04x10-6 0,0016x10-12
1,4x10-6 0,04x10-6 0,0016x10-12
Σ = 4,1x10-6 Σ =0,0068x10-12
𝚺𝑯 4,1𝑥10−6
̅=
𝑯 = = 𝟏, 𝟑𝟔𝒙𝟏𝟎−𝟔 𝑻𝒆𝒔𝒍𝒂
𝒏 3

̅ )|𝟐 −12
|𝜹𝑯(𝑯 − 𝑯 0,0068 𝑥 10
̅=√
𝚫𝑯 = √ = 𝟎, 𝟎𝟓𝒙𝟏𝟎−𝟓 𝑻𝒆𝒔𝒍𝒂
𝒏−𝟏 2

̅ ± ∆𝐻
Jadi = 𝐻 ̅ = (1,36 ± 0,05) 10−6 𝑻𝒆𝒔𝒍𝒂

d= 25cm

H(Tesla) ̅ )𝟐
𝜹𝑯(𝑯 − 𝑯
̅)
𝜹𝑯(𝑯 − 𝑯
0,8 x 10−6
-0,03 x 10−6 0,0009 x 10−12
0,9 x 10−6 0,07 x 10−6 0,0049 x 10−12
0,8 x 10−6 0,07 x 10−6 0,0049 x 10−12

Σ = 2,5x10-6 Σ =0,0107 x 10−12


𝚺𝑯 2,5𝑥10−6
̅=
𝑯 = = 𝟎, 𝟖𝟑𝒙𝟏𝟎−𝟔 𝑻𝒆𝒔𝒍𝒂
𝒏 3

̅ )|𝟐
|𝜹𝑯(𝑯 − 𝑯 0,0107 x 10−6
̅=√
𝚫𝑯 = √ = 𝟎, 𝟎𝟕𝟑 x 10−5 𝑻𝒆𝒔𝒍𝒂
𝒏−𝟏 2

̅ ± ∆𝐻
Jadi = 𝐻 ̅ = (𝟎, 𝟖𝟑 ± 0,073) 10−6 𝑻𝒆𝒔𝒍𝒂

c) Untuk V= 7 volt
d= 15cm

H(Tesla) ̅ )𝟐
𝜹𝑯(𝑯 − 𝑯
̅)
𝜹𝑯(𝑯 − 𝑯

3x10-6 0 0
3x10-6 0 0
3x10-6 0 0

Σ = 9x10-6 Σ =0
𝚺𝑯 9𝑥10−6
̅=
𝑯 = = 𝟑𝒙𝟏𝟎−𝟔 𝑻𝒆𝒔𝒍𝒂
𝒏 3

̅ )|𝟐
|𝜹𝑯(𝑯 − 𝑯 |0𝑥10−2 |2
̅=√
𝚫𝑯 = √ = 𝟎 𝑻𝒆𝒔𝒍𝒂
𝒏−𝟏 2
̅ ± ∆𝐻
Jadi = 𝐻 ̅ = (3 ± 0 )0,0107 x 10−6 𝑻𝒆𝒔𝒍𝒂

d= 20cm

H(Tesla) ̅ )𝟐
𝜹𝑯(𝑯 − 𝑯
̅)
𝜹𝑯(𝑯 − 𝑯

1,5x10-6 -0,06x10-6 0,0036x10-12


1,5x10-6 -0,06x10-6 0,0036x10-12
1,7x10-6 0,14x10-6 0,0196x10-12

Σ = 4,7x10-6 Σ =0,0268x10-12
𝚺𝑯 4,7𝑥10−6
̅=
𝑯 = = 𝟏, 𝟓𝟔𝒙𝟏𝟎−𝟔 𝑻𝒆𝒔𝒍𝒂
𝒏 3

̅ )|𝟐
|𝜹𝑯(𝑯 − 𝑯 0,0268x 10−12
̅=√
𝚫𝑯 = √ = 𝟎, 𝟏𝟏𝒙𝟏𝟎−𝟔 𝑻𝒆𝒔𝒍𝒂
𝒏−𝟏 2

̅ ± ∆𝐻
Jadi = 𝐻 ̅ = (𝟏, 𝟓𝟔 ± 𝟎, 𝟏𝟏)10−6 𝑻𝒆𝒔𝒍𝒂

d= 25cm

H(Tesla) ̅ )𝟐
𝜹𝑯(𝑯 − 𝑯
̅)
𝜹𝑯(𝑯 − 𝑯

0,9x10-6 -0,13x10-6 0,0169x10-12


1,1x10-6 0,07x10-6 0,0049x10-12
1,1x10-6 0,07x10-6 0,0049x10-12

Σ = 3,1x10-6 Σ =0,0267x10-12
𝚺𝑯 3,1𝑥10−6
̅=
𝑯 = = 𝟏, 𝟎𝟑𝒙𝟏𝟎−𝟔 𝑻𝒆𝒔𝒍𝒂
𝒏 3

̅ )|𝟐
|𝜹𝑯(𝑯 − 𝑯 0,0267 x 10−12
̅=√
𝚫𝑯 = √ = 𝟎, 𝟏𝟏 𝒙 10−6 𝑻𝒆𝒔𝒍𝒂
𝒏−𝟏 2

̅ ± ∆𝐻
Jadi = 𝐻 ̅ = (𝟏, 𝟎𝟑 ± 𝟎, 𝟏𝟏) 10−6 𝑻𝒆𝒔𝒍𝒂

3. Menentukan nilai rapat medan magnet dan ketidakpastiannya


a). Untuk V= 5 volt
d= 15cm
̅ = (4𝜋𝑥10−6 )𝑥(2,26𝑥10−6 ) = 𝟐, 𝟒𝟖𝒙𝟏𝟎−𝟏𝟐 𝑻𝒆𝒔𝒍𝒂
𝑩 =𝝁𝑯
∆𝐁 = √|𝛍|𝟐 |∆𝐇|𝟐 = √|(4πx10−7 )|2 x|0,2x10−12 |2 = 0,22x 10−12 𝑇𝑒𝑠𝑙𝑎

Jadi, 𝐵̅ ± ∆𝐵̅ = (𝟐, 𝟒𝟖 ± 𝟎, 𝟐𝟐) 10−6 𝑻𝒆𝒔𝒍𝒂

d= 20cm
̅ = (4𝜋𝑥10−7 )𝑥(𝟏, 𝟏𝒙𝟏𝟎−𝟔 ) = 𝟏, 𝟑𝟓𝒙𝟏𝟎−𝟏𝟐 𝑻𝒆𝒔𝒍𝒂
𝑩 =𝝁𝑯

∆𝐁 = √|𝛍|𝟐 |∆𝐇|𝟐 = √|(4πx 10−7 )|2 |0|2 = 0 𝑇𝑒𝑠𝑙𝑎

Jadi, 𝐵̅ ± ∆𝐵̅ = (1,35 ± 𝟎) 10−12 𝑻𝒆𝒔𝒍𝒂

d=25
̅ = (4𝜋𝑥10−7 )𝑥(𝟎, 𝟓𝟔𝑥10−6 ) = 0,70𝒙𝟏𝟎−𝟏𝟐 𝑻𝒆𝒔𝒍𝒂
𝑩 =𝝁𝑯

∆𝐁 = √|𝛍|𝟐 |∆𝐇|𝟐 = √|(4𝜋𝑥10−7 )|2 x|0,11x10−6 |2 = 0,13 x 10−12 𝑇𝑒𝑠𝑙𝑎

Jadi, 𝐵̅ ± ∆𝐵̅ = (0,70 ± 𝟎, 𝟏𝟑)10−12 𝑻𝒆𝒔𝒍𝒂

b). Untuk V= 6 volt

d= 15cm
̅ = (4𝜋𝑥10−7 )𝑥(𝟐, 𝟔𝒙𝟏𝟎−𝟔 ) = 𝟑, 𝟐𝟔𝒙𝟏𝟎−𝟏𝟐 𝑻𝒆𝒔𝒍𝒂
𝑩 =𝝁𝑯

∆𝐁 = √|𝛍|𝟐 |∆𝐇|𝟐 = √|(4𝜋𝑥10−7 )|2 x|0,17x10−6 |2 = 0,21𝑥10−12 𝑇𝑒𝑠𝑙𝑎

Jadi, 𝐵̅ ± ∆𝐵̅ = (𝟑, 𝟐𝟔 ± 𝟎)10−12 𝑻𝒆𝒔𝒍𝒂

d= 20cm
̅ = (4𝜋𝑥10−7 )𝑥(𝟏, 𝟑𝟔𝒙𝟏𝟎−𝟔 ) = 𝟏, 𝟕𝟎𝒙𝟏𝟎−𝟏𝟐 𝑻𝒆𝒔𝒍𝒂
𝑩 =𝝁𝑯

∆𝐁 = √|𝛍|𝟐 |∆𝐇|𝟐 = √|(4𝜋𝑥10−7 )|2 x|0,05x10−6 |2 = 0,06 x 10−12 𝑇𝑒𝑠𝑙𝑎

Jadi, 𝐵̅ ± ∆𝐵̅ = (𝟏, 𝟕𝟎 ± 𝟎, 𝟎𝟔)10−12 𝑻𝒆𝒔𝒍𝒂

d= 25cm
̅ = (4𝜋𝑥10−7 )𝑥(𝟎, 𝟖𝟑𝒙𝟏𝟎−𝟔 ) = 𝟏, 𝟎𝟒𝒙𝟏𝟎−𝟏𝟐 𝑻𝒆𝒔𝒍𝒂
𝑩 =𝝁𝑯

∆𝐁 = √|𝛍|𝟐 |∆𝐇|𝟐 = √|(4𝜋𝑥10−7 )|2 x0,072 = 0,08𝑥10−12 𝑇𝑒𝑠𝑙𝑎


Jadi, 𝐵̅ ± ∆𝐵̅ = (𝟏, 𝟎𝟒 ± 𝟎, 𝟎𝟖)10−12 𝑻𝒆𝒔𝒍𝒂

b). Untuk V= 7 volt


d= 15cm
̅ = (4𝜋𝑥10−7 )𝑥(𝟑, 𝟏𝟎𝒙𝟏𝟎−𝟔 ) = 𝟑, 𝟕𝟕𝒙𝟏𝟎−𝟏𝟐 𝑻𝒆𝒔𝒍𝒂
𝑩 =𝝁𝑯

∆𝐁 = √|𝛍|𝟐 |∆𝐇|𝟐 = √|(4𝜋𝑥10−7 )|2 x|0|2 = 0 𝑇𝑒𝑠𝑙𝑎

Jadi, 𝐵̅ ± ∆𝐵̅ = (𝟑, 𝟕𝟕 ± 𝟎)10−12 𝑻𝒆𝒔𝒍𝒂

d= 20cm
̅ = (4𝜋𝑥10−7 )𝑥(𝟏, 𝟓𝟔𝒙𝟏𝟎−𝟔 ) = 𝟏, 𝟗𝟔𝒙𝟏𝟎−𝟏𝟐 𝑻𝒆𝒔𝒍𝒂
𝑩 =𝝁𝑯

∆𝐁 = √|𝛍|𝟐 |∆𝐇|𝟐 = √|(4𝜋𝑥10−7 )|2 x|0,11x10−6 |2 = 0,13𝑥10−12 𝑇𝑒𝑠𝑙𝑎

Jadi, 𝐵̅ ± ∆𝐵̅ = (𝟏, 𝟗𝟔 ± 𝟎, 𝟏𝟑)10−12 𝑻𝒆𝒔𝒍𝒂

d= 25cm
̅ = (4𝜋𝑥10−7 )𝑥(𝟏, 𝟎𝟑𝒙𝟏𝟎−𝟔 ) = 𝟏, 𝟐𝟗𝒙𝟏𝟎−𝟏𝟐 𝑻𝒆𝒔𝒍𝒂
𝑩 =𝝁𝑯

∆𝐁 = √|𝛍|𝟐 |∆𝐇|𝟐 = √|(4𝜋𝑥10−7 )|2 x|0,11x10−6 |2 = 0,13𝑥10−12 𝑇𝑒𝑠𝑙𝑎

Jadi, 𝐵̅ ± ∆𝐵̅ = (𝟏, 𝟐𝟗 ± 𝟎, 𝟏𝟑)10−12 𝑻𝒆𝒔𝒍𝒂

4. Menentukan gaya Lorentz dan ketidakpastiannya

a). Untuk 5 volt


d =15 cm
𝑭 = 𝑩 ̅𝑰 𝑳 = 2,48𝑥10−12 𝑥 𝟒, 𝟓𝑥10−4 𝑥 15,5𝑥10−2 = 1,72𝑥10−16 𝑵𝒆𝒘𝒕𝒐𝒏

̅ |𝟐 |∆𝑩|𝟐 + |𝑩𝑳|𝟐|∆𝑰̅|𝟐=√| 𝟒, 𝟓𝑥10−4 . 15,5𝑥10−2 |2 |0,22|2 + |2,48x10−12 . 15,5|2 |0,1x10−4 |2 = 0


∆𝑭 = √|𝑰𝑳
𝑵𝒆𝒘𝒕𝒐𝒏

Jadi F±∆𝑭 = ±Newton

d =20 cm
𝑭 = 𝑩 ̅𝑰 𝑳 = 𝟏, 𝟑𝟖𝒙𝟏𝟎−𝟏𝟐 . 1,2 . 15,5 = 0,25𝑥10−16 𝑵𝒆𝒘𝒕𝒐𝒏
̅ |𝟐 |∆𝑩|𝟐 + |𝑩𝑳|𝟐|∆𝑰̅|𝟐=√|1,2.15,5|2 |0|2 + |1,381x10−12 . 15,5|2 |0,4|2 = 0 𝑵𝒆𝒘𝒕𝒐𝒏
∆𝑭 = √|𝑰𝑳

Jadi F±∆𝑭 = ± Newton


d =25 cm

𝑭 = 𝑩 ̅𝑰 𝑳 = 0,70𝑥10−12 .0,6 . 15,5 = 0,06𝑥10−16 𝑵𝒆𝒘𝒕𝒐𝒏

̅ |𝟐 |∆𝑩|𝟐 + |𝑩𝑳|𝟐|∆𝑰̅|𝟐=√|0,6.15,5|2 |0,13|2 + |0,70x10−12 . 15,5|2 |0,2|2 = 0 𝑵𝒆𝒘𝒕𝒐𝒏


∆𝑭 = √|𝑰𝑳

Jadi F±∆𝑭 = ±Newton

b). Untuk 6 volt


d =15 cm

𝑭 = 𝑩 𝑰̅ 𝑳 = 3,26𝑥10−12 . 6,5. 15,5 = 3,28𝑥10−16 𝑵𝒆𝒘𝒕𝒐𝒏


̅ |𝟐 |∆𝑩|𝟐 + |𝑩𝑳|𝟐|∆𝑰̅|𝟐=√|6,5.15,5|2 |0,21|2 + |3,26.15,5|2 |0,1| 2 = dianggap 0 𝑵𝒆𝒘𝒕𝒐𝒏 karena
∆𝑭 = √|𝑰𝑳
terlalu kecil
Jadi F±∆𝑭 = ±Newton

d =20 cm
𝑭 = 𝑩 𝑰̅ 𝑳 = 1,70𝑥10−12 . 3 . 15,5 = 0,79𝑥10−16 𝑵𝒆𝒘𝒕𝒐𝒏

∆𝑭√|𝑰𝑳̅|𝟐 |∆𝑩|𝟐 + |𝑩𝑳|𝟐 |∆𝑰̅|𝟐=√|3.15,5|2 |0,06|2 + |1,70.15,5|2 |0,1 |2 = 0 𝑵𝒆𝒘𝒕𝒐𝒏

Jadi F±∆𝑭 = ±Newton

d =25 cm

𝑭 = 𝑩 ̅𝑰 𝑳 = 1,04𝑥10−12 .7,9 . 15,5 = 0,25𝑥10−16 𝑵𝒆𝒘𝒕𝒐𝒏


̅ |𝟐 |∆𝑩|𝟐 + |𝑩𝑳|𝟐|∆𝑰̅|𝟐= Dianggap 0 𝑵𝒆𝒘𝒕𝒐𝒏 karena terlalu kecil
∆𝑭 = √|𝑰𝑳

Jadi F±∆𝑭 = ±0 Newton

c). Untuk 7 volt


d =20 cm
𝑭 = 𝑩 ̅𝑰 𝑳 = 1,96𝑥10−12 .3,1 . 15,5 = 0,94𝑥10−12 𝑵𝒆𝒘𝒕𝒐𝒏
̅ |𝟐|∆𝑩|𝟐 + |𝑩𝑳|𝟐 |∆𝑰̅|𝟐= Dianggap 0 𝑵𝒆𝒘𝒕𝒐𝒏 karena terlalu kecil
∆𝑭 √|𝑰𝑳

Jadi F±∆𝑭 = ±Newton


d =15 cm
𝑭 = 𝑩 𝑰̅ 𝑳 = 3,77𝑥10−12 . 7,9 . 15,5 = 4,610−12 𝑵𝒆𝒘𝒕𝒐𝒏
̅ |𝟐 |∆𝑩|𝟐 + |𝑩𝑳|𝟐|∆𝑰̅|𝟐= Dianggap 0 𝑵𝒆𝒘𝒕𝒐𝒏 karena terlalu kecil Jadi F±∆𝑭 = ±Newton
∆𝑭 = √|𝑰𝑳
d =25 cm
𝑭 = 𝑩 ̅𝑰 𝑳 = 1,29𝑥10−12 .2,1 . 15,5 = 0,41𝑥10−12 𝑵𝒆𝒘𝒕𝒐𝒏
̅ |𝟐 |∆𝑩|𝟐 + |𝑩𝑳|𝟐|∆𝑰̅|𝟐= Dianggap 0 𝑵𝒆𝒘𝒕𝒐𝒏 karena terlalu kecil
∆𝑭 = √|𝑰𝑳

Jadi F±∆𝑭 = ±Newton

5. Membuat Grafik hubungan antara H vs D DAN B vs D

H vs D
2.5

1.5

0.5

0
15 20 25

H #REF!
B vs d
45000

40000

35000

30000

25000

20000 B

15000

10000

5000

0
15 20 25

d) PEMBAHASAN

Medan magnet adalah suatu ruangan atausuatu daerah yang dipengaruhi oleh gaya magnetik.
Magnet memiliki garis-garis atau pola -pola medan magnet yang keluar dari kutub utara dan masuk ke
kutub selatan. Batang magnet ini memiliki dua kutub utara U dan Kutub Selatan S. Dua kutub sejenis
akan tolak-nenolak dan dua kutub yang tidak sejenis akan tarik-menarik.
Gelombang elektromagnetik merupakan interaksi antara medan listrik dan medan magnet.
Pada 1820, Hans Christian Oersted (1777-1851) menemukan bahwa ketika jarum kompas diletakkan di
dekat kawat berarus listrik, jarum mengalami penyimpangan. Apa yang ditemukan Oersted adalah
bahwa arus listrikmenghasilkan medan magnet (Giancoli, 2001: 136).
Kumparan solenoida adalah deretan seri lilitan yang melingkar kawat sewaktu dialiri arus
listrik akan menjadi sumber medan magnet seperti yang dihasilkan oleh batang magnet yang berbentuk
silinder mermanjang salah satu contoh medan magnet yang ditimbulkan oleh arus listrik adalah
selonoida. Selonoida adalah nama lain dari kumparan yang dipanjangkan.
Berdasarkan prinsip Gaya Lorentz, gaya magnet yang dialami penghantar berarus dalam
magnet dipengaruhi oleh 15, 20, 25 cm, H vs d 5 Volt 6 Volt 7 Volt 15, 20, 25 cm, B vs d 5 volt 6 volt
7 volt kuat arus dalam penghantar, panjang penghantar, dan kuat medan magnet.
Pada hasil analisis data yaitu menghitung menentukan rerata arus dan ketidakpastiannya
(𝐼̅± ∆̅̅̅̅𝐼̅ ), menghitung rerata kuat arus medan magnet dan ketidakpastiannya (𝐻̅ ± ∆̅̅𝐻̅),
menentukan nilai rapat medan magnet dan ketidakpastiannya (𝐵̅ ± ∆̅̅𝐵̅ ), menentukan Gaya Lorentz
dan ketidakpastiannya.
Hasil dari perhitungan data pada menentukan rerata nilai kuat arus dan ketidakpastiannya (𝐼̅± ∆̅̅𝐼̅)
diperoleh hasil dari V = 5 V dengan d = 15 cm yaitu (4,5 ± 0,1)10−4 𝐴, untuk d = 20 cm yaitu (𝟏, 𝟐 ±
𝟎, 𝟒) 10−4 𝐴, untuk d = 25 cm yaitu (0,6 ± 0,2) 𝐴, diperoleh hasil dari V = 6 Volt untuk d = 15 cm
yaitu (6,5 ± 0,1) 𝐴, untuk d 20 cm yaitu (3 ± 0,1) 𝐴, untuk d = 25 cm yaitu (1,60 ±0,07) 𝐴, diperoleh
hasil dari V = 7 Volt untuk d = 15 cm yaitu (7,9 ± 0,2) 𝐴, untuk d = 20 cm yaitu (3,1 ± 0,6)𝐴, untuk
d = 25 cm yaitu (2,1 ± 0,1) 𝐴.
e) KESIMPULAN

1. Hubungan antara arus listik dan magnet yaitu Ketika kumparan dilalui listik dan didekatkan antar
kedua solenoida akan terjadi reaksi yang dapat diukur pada magnetic field, berdasarkan hukum biot-
savart maka semakin jauh jarak pada solenoida maka semakin kecil medan magnetnya,pada hukum
ampere ala elektronik sering kita gunaan meneapkan hukum ampere yaitu geneator.
2. Pada jarak 15 cm daya magne yang dihasilkan juga tingi seagkan sketika semakin jauh 25 cm maka
medan magnet mengecil.
3. Pengauh arus listik pada solenoida kedua yaitu untuk membuat medan magnet bertambah aau idak
saat pada jarak tertentu dengan tegangan yang dihasilkan juga dianalisis.

DAFTAR PUSTAKA

J. Y. Mindara, L. K. Men, and S. H. Setianto, “Model Pencengkram Beban Pintar Metoda


Elektromagnetik,” Jurnal Ilmu dan Inovasi Fisika. Vol. 01, no. 01, hal. 24-36, 2017.
Putra, Ade. “Aplikasi Induksi Elekromagnetik sebaai wireless transfer energi listrik untuk kipas angin,”
Jurusan Teknik Elektro, rogram Studi Teknik Elektroika, Politeknik Negeri Sriwijaya. 2015.
Hariadi, Taufiq Nur. “Pengaruh Paparan Medan Elektromagnetik Terhadap Kadar Hemoglobin Mencit
(Mus Mulucus)”. Jurusan Kedokteran, Fakltas
Kedoktean, UNS. 2010.

Anda mungkin juga menyukai