Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM EKSPERIMEN FISIKA 1

IMPULS INDUKSI MENGGUNAKAN


COBRA3

Asisten : Shofia Rani

Disusun Oleh :

Nama : Diyah Ayu Dwi Lestari


NIM : 200604110080
Jurusan : Fisika
Kelas :C
Kelompok : 12
Tanggal : 19 September 2022

LABORATORIUM ELEKTROMAGNETIKA
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM

MALANG
2022
A. TUJUAN

Adapun tujuan pada praktikum kali ini yaitu :


1. Untuk mengukur impuls tegangan terinduksi Uss dan kecepatan dari magnet
jatuh.
2. Untuk mengevaluasi impuls tegangan terinduksi Uss sebagai fungsi
kecepatan dari magnet.
3. Untuk menghitung fluks magnet yang diinduksi oleh magnet jatuh
sebagai fungsi kecepatan darimagnet.

B. DASAR TEORI

Fluks magnetik adalah suatu peristiwa medan magnet yang dapat


menghasilkan medan listrik.Fluks magnetik ini berkaitan dengan jumlah garis
medan magnet yang melewati luas suatu permukaan bidang. Medan magnetik
tegak lurus terhadap suatu bidang yang dibatasi oleh rangkaian sederhana yang
terbuat dari satu lilitan kawat. Dalam hal ini, fluks magnetik ɸm didefinisikan
sebagai perkalian medan magnetik B dengan luasan A, seperti: (Tippler :1991).

ɸm = B.A.....................................................................................(1)
Metode induksi bekerja melalui pengukuran fluks magnetik yang
merangkum mengenai GayaGerak Listrik induksi (GGL induksi), dimana
kuat medan dapat diukur sepanjang lintasan elektrik dengan disertai adanya
perubahan fluks di dalamnya. Jika suatu kawat penghantar digerakkan
memotong arah suatu medan magnet maka akan timbul suatu GGL
induksi.(Buck:2006).
Hukum Faraday menyebutkan bahwa apabila suatu kumparan dengan
jumlah lilitan N ditempatkan di dalam medan magnet sehingga memotong garis
gaya magnet atau fluks yangberubah menurut waktu dØ/dt maka pada
kumparan tersebut akan timbul GGL induksi V. Sehingga GGL induksi tidak
hanya timbul karena penghantar yang digerakkan dalam medanmagnet saja,
melainkan dapat timbul asalkan ada perubahan fluks magnetik. Apabila
dituliskan dalam persamaan diperoleh bentuk: (Halliday:1989)
𝑉= .................................................................................................... (2)
Apabila A merupakan luasan tampang lintang kumparan dan N adalah
banyak lilitan suatukumparan, maka B =Ø/ A sehingga: (Halliday; 1989).

𝑉
↔ 𝑉 .......................................................................... (3)
B=∫ ∫𝑉 ................................................................... (4)
Persamaan (4) menunjukkan bahwa adanya medan magnet yang
berubah terhadap waktu dB/dt akan menghasilkan GGL induksi atau dapat
dikatakan GGL induksi muncul karenaadanya medan magnet yang berubah-
ubah (Buck dan Hayt, 2006).

Ketika kutub utara magnet digerakan memasuki kumparan, jarum


galvanometer menyimpang ke salah satu arah (misalnya ke kanan). Jarum
galvanometer segera kembali menunjuk ke nol (tidak menyimpang) ketika
dikeluarkan, maka jarum galvanometer akan menyimpang dengan arah
berlawanan (misalnya ke kiri) (Nurun Nayiroh, 2022 : 67-68).
Jarum galvanometer menyimpang di sebabkan adanya arus yang mengalir
dalam kumparan. Arus listrik timbul karena pada ujung-ujung kumparan
timbul beda potensial ketika magnet batang digerakkan masuk atau keluar dari
kumparan. Beda potensial yang timbul ini disebut gaya gerak listrik induksi
(ggl induksi) (Nurun Nayiroh, 2022 : 67-68).
Ketika dua buah kumparan didekatkan, maka akan menimbulkan medan
magnet induksi. Atau dapat didefinisikan bahwa ketika terjadi perubahan arus,
maka akan terjadi perubahan fluks magnetik di kumparan tersebut, sehingga
menyebabkan terjadinya perubahan induksi (tegangan kumparan). Berdasarkan
hukum Faraday maka solenoid menghasilkan ggl induksi.Dengan demikian,
ketika dialiri arus bolak-balik (AC) maka muncul tegangan antara dua ujung
solenoid. Tegangan ini tidak muncul ketika solenoid dialiri arus konstan
searah(DC).(Mikrojjudin:2006).
Jadi, akibat perubahan jumlah garis gaya magnetik yang memotong
kumparan, maka pada kedua ujung kumparan timbul beda potensial atau ggl
induksi. Arus listrik yang disebabkan oleh perubahan jumlah garis gaya
magnetik yang memotong kumparan disebut arus induksi. (Nurun Nayiroh,
2022 : 67-68).
Pada percobaan ini, magnet permanen dijatuhkan dengan kecepatan
berbeda yang melalui sebuah coil. Perubahan fluks magnetik Ф menghasilkan
impuls tegangan induksi. Impuls tegangan induksi Uss direkam dengan
menggunakan sistem interface komputer. Impuls tegangan induksi bernilai
negatif atau positif, Tergantung pada polaritas dari magnet permanen.
Rumus dari tegangan induksi U adalah:
U = -n dФ/dt
di mana
n = jumlah lilitan dalam coil
Ф = fluks magnetic
t = waktu
Sedangan bentuk integral dari fluks magnetiknya diberikan: Ф = -1/n ∫ U dt =
B.A (Nurun Nayiroh, 2022 : 67-68).
C. METODOLOGI
1. Alat Dan Bahan
Adapun alat dan bahan pada praktikum kali ini yaitu :
1. Cobra3 basic unit 12150.00 1 buah
2. Power supply, 12 V 12151.99 1 buah
3. Kabel data RS232, 9 pole 14602.00 1 buah
4. Software Cobra3 Universal Plotter 14504.61 1 buah
5. Cabang light barrier 11207.20 1 buah
6. Batang support, melingkar, l=600mm 02037.00 1 buah
7. Boss head 02043.00 3 buah
8. Kaki tiga-pass- 02002.55 1 buah
9. Pipa gelas, l=300 mm 45126.01 1 buah
10. Klem universal 37715.00 1 buah
11. Pegangan kumparan 06528.00 1 buah
12. Kumparan, 600 lilitan, pendek 06522.01 1 buah
13. Magnet, d=8 mm, l=60 mm 06317.00 1 buah
14. Kabel penghubung, l=50 cm, merah 07361.01 2 buah
15. Kabel penghubung, l=50 cm, biru 07361.04 2 buah
16. Kabel penghubung, l=50 cm, kuning 07361.02 1 buah
17. PC windows 95, atau lebih tinggi 1 buah
18. Software “Measure 4.0” 1 buah

2. Gambar Percobaan

Gambar 1. Rangkaian percobaan impuls induktansi.


Gambar 2. Diagram rangkaian.
3. Langkah Percobaan
Adapun langkah-langkah percobaan pada praktikum kali ini yaitu :
Pengaturan alat:
1. Rangkailah alat seperti pada Gambar 1 dan 2.
2. Atur sensor kecepatan (light barrier) pada tempat yang ditempatkan secara
langsung diatas kumparan. Magnet harus menggangu berkas cahaya
selama proses jatuhnya.
3. Pipa gelas memberikan magnet jatuh dengan arah yang tepat dan juga
memastikan putarannya stabil ketika magnet dijatuhkan dari ketinggian
yang lebih besar.

Pengambilan data:
1. Dimulai perekaman nilai yang terukur dengan
menggunakan parameter-parameter menurut Gambar 3.
2. Ditekan button “Start Measurement”.
3. Diletaetakkan magnet di atas pipa gelas, biarkan jatuh,
tangkap dengan satu tangan di bawah kumparan dan akhiri
prosedur rekaman pengukuran secara manual.
4. Diukurlah periode gangguan sinyal dari canel IN 1 (light
barrier) menggunakan icon “Survey”.
5. Juga menggunakan icon ”Survey” untuk mengukur
amplitudo total Uss (puncak ke puncak) dari tegangan
induksi.
6. Ditandai bagian dari kurva yang tidak diperlukan sebelum
dan sesudahpulsa induksi dan potong bagian itu dengan
menggunakan icon “Cut”.
7. Ditandai bagian kurva positif (F1) dan negatif (F2) secara
terpisah (contoh Gambar 4).
8. Dihitung daerah kurva dengan menggunakan icon “Show Integral”.
Akhirnya tambahkan nilai dari dua bagian daerah tersebut.
( Gambar 3. Parameter-parameter pengukuran.)
1. Buatlah plot Uss versus kecepatan magnet jatuh. Hal itu membuktikan
bahwa teganganinduksi setara dengan kecepatan:Uind ≈ dФ/dt
2. Integral dari tegangan terinduksi adalah konstanta yang mana bukan
fungsi dari kecepatanpada perubahan medan:Ф = B A.

(Gambar 4. Prinsip perhitungan induksi magnet.)


D. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
1. Data Hasil Percobaan
Jenis Δx(s) Δy(V) Φ(V.s) l V
Magnet 1 0,03 0,01 15,716 6 200
0,024 0,02 0,731 6 250
0,093 0,02 0,615 6 64,51
0,01 0,02 0,063 6 600
0,057 0,02 -0,441 6 105,2
Magnet 2 0,045 0,02 -6,990 6 133,3
0,053 0,02 -2,652 6 113,2
0,135 0,02 1,472 6 44,4
0,103 0,02 0,354 6 58,25
0,078 0,02 -1,895 6 76,92

2. Perhitungan
Magnet 1

V₁ = V₁ = = 200 m/s

V₂ = V₂ = = 250 m/s

V₃ = V₃= = 64,51 m/s

V₄ = V₄= = 600 m/s

V₅ = V₅= = 105,2 m/s

Magnet 2

V₁ = V₁ = = 133,3m/s

V₂ = V₂ = = 113,2 m/s

V₃ = V₃= = 44,4 m/s

V₄ = V₄= = 58,25 m/s

V₅ = V₅= = 76,92 m/s


3. Grafik

3.1 Hubungan aantara kecepatan (m/s) Dengan Tegangan Induksi (V)

3.2 Hubungan aantara kecepatan (m/s) Dengan Fluks Magnetik (V.s)


3.3 Hubungan antara kecepatan (m/s) Dengan Tegangan Induksi (V)

3.4 Hubungan Antara Kecepatan (m/s) Dengan Fluks Magnetik (V.s)


4. Pembahasan

Praktikum kali ini berjudul “Impuls induksi menggunakan cobra3”.


Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu pertama adalah utuk mengukur impuls
tegangan terinduksi Uss dan kecepatan dari magnet jatuh. Kedua untuk
mengevaluasi impuls tegangan terinduksi Uss sebagai fungsi kecepatan dari
magnet. Dan yang terakhir untuk menghitung fluks magnet yang diinduksi oleh
magnet jatuh sebagai fungsi kecepatan darimagnet.
Prinsip kerja dari praktikum ini iyalah dimana apabila magnet dilewatkan
atau dijatuhkan melalui pipa kaca, kemudian melewati ligt barrier dan akan di
baca oleh ligt barrier yang menjadi sensor kecepatan. Kemudian magnet akan
terinduksi oleh kumparan sehingga akan mengalir dan akan menemukan
induksi magnetiknya.
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum kali ini meliputi Cobra 3
yang berfungsi sebagai alat pengukur, power supply yang digunakan untuk
menghasilkan tegangan, kabel data RS232 yang berfungsi sebagai penghubung
antara cobra 3 dengan pc, software cobra 3, cabang light barrier yang
digunakan untuk sensor, batang support yang berfungsi sebagai penopang, boss
head yang berfungsi sebagai penjepit pada tabug kaca, kaki tiga yang berfungsi
sebagai penyanggga, kumparan 600 lilitan yang digunakan sebagai penghasil
ggl induksi pada magnet, kabel penghubung 3 warna yang berfungsi sebagai
penguhubung antara light barrier dengan cobra 3, pc windows 95 sebagai
pengolahan data, software measure 4.0 yang berfungsi sebagai aplikasi pada
praktikum kali ini.
Analisis data yang dihasilkan pada praktikum kali ini yaitu terjadinya
perbedaan signifikan yang terjadi pada kedua magnet, dimana magnet kecil
dengan 5 percobaannya menghasilkan fluks magnet lebih besar daripada
magnet yang lebih besar. Begitupun juga tegangan induksi, yang dimana
magnet kecil menghasilkan tegangan yang lebih besar daripada magnet besar.
Fluks magnet dipengaruhi oleh besarnya grafik dari puncak ke lembah, dengan
menggunakan integral dari besarnya kemiringan. Induksi magnetic dihasilkan
dari Panjang penampang atau lilitan dibagi dengan delta x atau kecepatan
magnet saat melalui sensor
Analisis grafik pada praktikum kali ini menunjukan hubungan antara
kecepatan (m/s) dengan fluks magnet, serta kecepatan (m/s) dengan Tegangan
Induksi (V). berdasarkan grafik yang terlihat dapat disimpulkan bahwa pada
setiap percobaan baik di magnet kecil ataupun magnet besar, keduanya
menghasilkan data yang berbeda-beda. Untuk grafik induksi magnetic pada
magnet kecil, pada setiap percobaannya menghasilkan data yang berbeda.
Sedangakan untuk fluks magnetnya dari percobaan pertamahingga kelima
mengalami penurunan. Untuk magnet besar, grafik induksi magnetiknya juga
disetiap percobaannya mengalami perbedaan, namun untuk fluks magnet
banyak menyentuh angka negatif, hal ini terjadi karenamagnet yang lebih besar
memerlukan lebih banyak induktansi atau tegangan daripada magnet kecil.

E. PENUTUP
1. Kesimpulan
Kesimpulan yang di dapat dalam mengukur impuls tegangan terinduksi Uss
dan kecepatan dari magnet jatuh di dapatkan data hampir 90% dari data yang
di dapatkan yaitu bernlai 0,02V. Dan untuk mengevaluasi impuls tegangan
terinduksi Uss sebagai fungsi kecepatan dari magnet di dapatkan grafik dan
Untuk menghitung fluks magnet yang diinduksi oleh magnet jatuh sebagai
fungsi kecepatan dari magnet bahwa impuls teganganterinduksi Uss
berbanding terbalik dengan kecepatan dari magnet jatuh.Impuls tegangan
terinduksi Uss sebagai fungsi kecepatan dari magnet.Fluks magnet dimana
yang diinduksi oleh magnet sebagai fungsi kecepatan dari magnet.

2. Saran

Sebaiknya dalam melakukan praktikum ini dilakukan dengan teliti agarbisa


mendapatkan data yang sesuai.
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Mikrajuddin. (2006). Diktat Kuliah Fisika Dasar II Tahap


Persiapan Bersama ITB.InstitutTeknologi Bandung

Buck, J. A. dan William. 2006. Elektromagnetika Edisi Ketujuh.


Erlangga.Jakarta. H. H

Halliday, D. Resnick, R. 1984 . Fisiska dasar edisi ketiga, jilid 2, Erlangga.


Jakarta pusat. hal341

Nayiroh,nurun.2021.Buku petunjuk praktikum eksperimen fisika 1. malang : uin


malang

Tipler, Paul. A. (1991). Fisika untuk Sains dan Teknik Jilid 2. (edisiketiga).
Jakarta:Erlangga. Hal: 280-283
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai