Disusun Oleh :
LABORATORIUM ELEKTROMAGNETIKA
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM
MALANG
2022
A. TUJUAN
B. DASAR TEORI
ɸm = B.A.....................................................................................(1)
Metode induksi bekerja melalui pengukuran fluks magnetik yang
merangkum mengenai GayaGerak Listrik induksi (GGL induksi), dimana
kuat medan dapat diukur sepanjang lintasan elektrik dengan disertai adanya
perubahan fluks di dalamnya. Jika suatu kawat penghantar digerakkan
memotong arah suatu medan magnet maka akan timbul suatu GGL
induksi.(Buck:2006).
Hukum Faraday menyebutkan bahwa apabila suatu kumparan dengan
jumlah lilitan N ditempatkan di dalam medan magnet sehingga memotong garis
gaya magnet atau fluks yangberubah menurut waktu dØ/dt maka pada
kumparan tersebut akan timbul GGL induksi V. Sehingga GGL induksi tidak
hanya timbul karena penghantar yang digerakkan dalam medanmagnet saja,
melainkan dapat timbul asalkan ada perubahan fluks magnetik. Apabila
dituliskan dalam persamaan diperoleh bentuk: (Halliday:1989)
𝑉= .................................................................................................... (2)
Apabila A merupakan luasan tampang lintang kumparan dan N adalah
banyak lilitan suatukumparan, maka B =Ø/ A sehingga: (Halliday; 1989).
𝑉
↔ 𝑉 .......................................................................... (3)
B=∫ ∫𝑉 ................................................................... (4)
Persamaan (4) menunjukkan bahwa adanya medan magnet yang
berubah terhadap waktu dB/dt akan menghasilkan GGL induksi atau dapat
dikatakan GGL induksi muncul karenaadanya medan magnet yang berubah-
ubah (Buck dan Hayt, 2006).
2. Gambar Percobaan
Pengambilan data:
1. Dimulai perekaman nilai yang terukur dengan
menggunakan parameter-parameter menurut Gambar 3.
2. Ditekan button “Start Measurement”.
3. Diletaetakkan magnet di atas pipa gelas, biarkan jatuh,
tangkap dengan satu tangan di bawah kumparan dan akhiri
prosedur rekaman pengukuran secara manual.
4. Diukurlah periode gangguan sinyal dari canel IN 1 (light
barrier) menggunakan icon “Survey”.
5. Juga menggunakan icon ”Survey” untuk mengukur
amplitudo total Uss (puncak ke puncak) dari tegangan
induksi.
6. Ditandai bagian dari kurva yang tidak diperlukan sebelum
dan sesudahpulsa induksi dan potong bagian itu dengan
menggunakan icon “Cut”.
7. Ditandai bagian kurva positif (F1) dan negatif (F2) secara
terpisah (contoh Gambar 4).
8. Dihitung daerah kurva dengan menggunakan icon “Show Integral”.
Akhirnya tambahkan nilai dari dua bagian daerah tersebut.
( Gambar 3. Parameter-parameter pengukuran.)
1. Buatlah plot Uss versus kecepatan magnet jatuh. Hal itu membuktikan
bahwa teganganinduksi setara dengan kecepatan:Uind ≈ dФ/dt
2. Integral dari tegangan terinduksi adalah konstanta yang mana bukan
fungsi dari kecepatanpada perubahan medan:Ф = B A.
2. Perhitungan
Magnet 1
V₁ = V₁ = = 200 m/s
V₂ = V₂ = = 250 m/s
Magnet 2
V₁ = V₁ = = 133,3m/s
V₂ = V₂ = = 113,2 m/s
E. PENUTUP
1. Kesimpulan
Kesimpulan yang di dapat dalam mengukur impuls tegangan terinduksi Uss
dan kecepatan dari magnet jatuh di dapatkan data hampir 90% dari data yang
di dapatkan yaitu bernlai 0,02V. Dan untuk mengevaluasi impuls tegangan
terinduksi Uss sebagai fungsi kecepatan dari magnet di dapatkan grafik dan
Untuk menghitung fluks magnet yang diinduksi oleh magnet jatuh sebagai
fungsi kecepatan dari magnet bahwa impuls teganganterinduksi Uss
berbanding terbalik dengan kecepatan dari magnet jatuh.Impuls tegangan
terinduksi Uss sebagai fungsi kecepatan dari magnet.Fluks magnet dimana
yang diinduksi oleh magnet sebagai fungsi kecepatan dari magnet.
2. Saran
Tipler, Paul. A. (1991). Fisika untuk Sains dan Teknik Jilid 2. (edisiketiga).
Jakarta:Erlangga. Hal: 280-283
LAMPIRAN