Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTIKUM EKSPERIMEN FISIKA I

HUKUM RADIASI LAMBERT


Asisten: Winda Aulia Dwiyanti …..

Disusun Oleh: …

Nama : Febri Idarosanti


NIM : 19640049
Tanggal : Jum’at, 24 September 2021

LABORATORIUM FISIKA
PROGRAM STUDI FISIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM
MALANG
2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Tujuan
Pada praktikum kali ini bertujuan:
1. Untuk menentukan fluks cahaya terpancar yang dipantulkan
oleh permukaan yang memantulkan secara difus sebagai
fungsi dari sudut pengamatan.
2. Untuk memverifikasi Hukum Lambert (hukum-cos)
menggunakan grafik nilai pengukuran.

BAB II
DASAR TEORI

Beer dan lambert menemukan hukum yang menerangkan interaksi bahan


kimia dengan gelombang cahaya (elektromagnetik), yang disimpulkan dalam
hukum BeerLambert menyebabkan berkembangnya analisis kimia dengan
menggunakan alat instrumentasi yakni spektrofotometer. Pengujian kimia sebelum
ditemukan spektrofotometer hanya mengandalkan gravimetri dan titrimetri yang
membutuhkan waktu lama dapat diganti pengujian yang lebih cepat dan akurat
dengan spektrofotometer. Hukum Beer-Lambert menjadi revolusi analitical
chemistry. Hukum Lambert menyatakan proporsi berkas cahaya datang yang
diserap oleh suatu bahan/medium tidak bergantung pada intensitas berkas cahaya
yang datang. Hukum Beer menyatakan absorbansi cahaya berbanding lurus dengan
dengan konsentrasi dan ketebalan bahan/medium. (Tippler,1991:235)
Hukum Lambert-Beer terjadi karena adanya peristiwa yang dinamakan
dengan transmitansi dan absorbansi. Banyak senyawa kimia yang mampu
menyerap sinar ultraviolet (UV) atau visible (vis). Peristiwa ini akhirnya digunakan
untuk mengetahui berapa konsentrasi dan senyawa kimia tersebut. Secara
sederhana instrument analisis kimia biasa digunakan untuk mengetahui berapa
konsentrasi dari senyawa menyerap radiasi uv-vis yang akan dikalkulasi
menggunakan hokum Lambert-Bert. (Mulya M dan Suharman, 1995:48)
Dalam mengamati hubungan transmitasi dan absorbansi terhadap ketebalan
penyerap digunakan bahan-bahan dengan variasi ketebalan. Berdasarkan hokum
Lambert-Beer, bahwa nilai absorbansi akan sebanding dengan ketebalan.
(Hendayana, 1994:118)
Karakteristik emisi dari permukaan yang memantulkan difusi O ditentukan
oleh fakta bahwa setiap permukaan elemen dO menyebarkan cahaya insiden secara
seragam di semua arah. Pada kasus ini, selembar kertas terdiri dari sejumlah besar
serat selulosa tipis dan transparan. Sebagai densitas sinar L dari permukaan yang
memantul secara difusi adalah konstan, bagi pengamat, total permukaan O
tampaknya memiliki cahaya yang sama dari arah mana pun pengamatan yang
dilakukan. Dalam Gambar 2.1 dapat dilihat bahwa permukaan tampak terlihat oleh
pengamat dengan variasi sudut pengamatan φ. Dalam kasus batas φ = 90 °
permukaan yang tampak menghilang dan dengan demikian juga iradiasi E yang
dirasakan oleh pengamat. Sebagai foto sel LD hanya bisa melihat sudut kecil
dengan lubang celahnya, dan karena permukaan penerima tetap konstan pada saat
jarak yang sama dan tegak lurus terhadap arah pengamatan selama seluruh
pengukuran, pengaruh karena permukaan penerimaan yang digunakan dapat
diabaikan dalam kasus ini (yaitu, intensitas radiasi fotosel E sebanding dengan
intensitas berkas I dari permukaan pantulan). Secara umum, hukum cosinus
Lambert berlaku untuk permukaan yang memantul: (Nurun, 2021:5)

I = cos 𝜑 . 0 (2.1)

Di mana I adalah intensitas cahaya dan L adalah densitas cahaya.


Dalam keadaan tertentu, seseorang kemudian mendapatkan hubungan
proporsionalitas berikut: (Nurun, 2021:5)

E(φ) ~ cos 𝜑 (2.2)

Intensitas irradiasi E sebanding dengan tegangan terukur dari foto sel.


Relasi berikut digunakan untuk evaluasi:
sudut terkecil yang diatur φ adalah 15 °. Menurut persamaan (2), sudut
terkecil dan sudut sembarang φ dihubungkan oleh fakta bahwa E (15 °) ~ cos (15
°) dan E (φ) ~ cosφ. Ini mengarah ke persamaan: (Nurun, 2021:5)

𝐸 (𝜑) cos 𝜑
= (2.3)
𝐸 (15°) cos 15°

Kemudian diplot
E (φ) U (φ) cos(φ)
atau ke (2.4)
E (15°) U (15°) cos(15°)

Gambar 2.1 Pengaturan percobaan untuk verivikasi kualitatif hukum


Radiasi Lambert

Ketika cahaya dengan panjang berbagai panjang gelombang (cahaya


polikromatis) mengenai suatu zat, maka cahaya dengan panjang gelombang tertentu
saja yang akan diserap. Di dalam suatu molekul yang memegang peranan penting
adalah elektron valensi dari setiap atom yang ada hingga terbentuk suatu materi.
Elektron-elektron yang dimiliki oleh suatu molekul dapat berpindah (eksitasi),
berputar (rotasi) dan bergetar (vibrasi) jika dikenai suatu energi. Cahaya yang
diserap diukur sebagai absorbansi sedangkan cahaya yang hamburkan diukur
sebagai transmitansi, dinyatakan dengan hukum lambert-beer atau Hukum Beer,
berbunyi: “jumlah radiasi cahaya tampak (ultraviolet, inframerah dan sebagainya)
yang diserap atau ditransmisikan oleh suatu larutan merupakan suatu fungsi
eksponen dari konsentrasi zat dan tebal larutan”. (Kusnanto, 2009:15)
BAB III .
METODOLOGI

3.1 Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum kali ini, yaitu:

1. Pelat alas dengan kaki karet 1 08700-00


2. He/Ne Laser, 5mW with holder 1 08701-00
3. Power supply for laser head 5 mW 1 08702-93
4. Adjusting support 35 x 35 mm 2 08711-00
5. Surface mirror 30 x 30 mm 2 08711-01
6. Magnet foot 5 08710-00
7. Lens support 2 08723-00
8. Mounted lens, f = +100 mm 1 08021-01
9. Diaphragm support 1 08724-00
10. Rotating guide rail with magnet 1 08717-00
11. Photocell, silicone 1 08734-00
12. Measurement amplifier, universal 1 13626-93
13. Voltmeter 0.3 ... 300 V/10 ... 300 V~ 1 07035-00
14. Connecting cable red, l = 500 mm 2 07361-01
15. Sheet of paper 1

3.2 Gambar Percobaan

Gambar 3.2.1 Rangkaian Alat Percobaan


3.3 Langkah Percobaan
Langkah-langkah untuk melakukan praktikum kali ini yaitu:
1. Diaturlah rangkain percobaan seperti yang ditunjukkan pada
Gambar 3.2.1 (tinggi bagian sinar) harus 130 mm.
2. Dimasukkan selembar kertas ke dalam pendukung diafragma
3. Disesuaikan sinar laser dengan cermin M1 dan M2
sedemikian rupa sehingga menimpa secara tegak lurus di
permukaan kertas dan pada sumbu rotasi rel berputar.
4. Diukurlah intensitas cahaya sebagai fungsi dari sudut
melalui LD fotosel pada putaran rel.
5. Disudut terkecil φ dimana terletak antara tegak lurus
terhadap permukaan kertas (yaitu, arah insiden sinar laser)
dan arah detektor adalah sebesar 15°.
6. Disaat laser memanas sekitar 30 menit, maka mulailah
percobaan di ruangan yang gelap, agar intensitas cahaya
tetap konstan.
7. Di awal pengukuran, sebuah amplifikasi yang memadai
dipilih pada universal amplifier (tegangan sebaiknya tidak
lebih tinggi dari tegangan keluaran maksimum 10 V).
8. Dimatikan sinar laser dan lakukan penyesuaian nol pada
universal amplifier.
9. Diaturlah sudut φ antara 15° dan 80° pada step 5° dengan
bantuan rotasi rel dan skala sudut. Lalu ukurlah intensitas
yang sesuai (atau masing-masing tegangan U (φ)).
10. Diperoleh hasil yang presisi, lakukan pengukuran beberapa
kali di bawah kondisi yang sama dan ambil rata-rata nilai
tegangan U(φ) nya.
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Hasil Percobaan


4.1.1 Tanpa Bahan
No Derajat Tegangan Tegangan Tegangan Rata-rata
(∅) (Volt) 1 (Volt) 2 (Volt) 3 tegangan (Volt)
1 15 0.103 0.097 0.096 0.098666667
2 20 0.095 0.096 0.093 0.094666667
3 25 0.096 0.094 0.093 0.094333333
4 30 0.092 0.09 0.09 0.090666667
5 35 0.09 0.088 0.087 0.088333333
6 40 0.089 0.09 0.088 0.089
7 45 0.088 0.087 0.085 0.086666667
8 50 0.084 0.084 0.083 0.083666667
9 55 0.081 0.078 0.076 0.078333333
10 60 0.08 0.076 0.075 0.077
11 65 0.076 0.074 0.074 0.074666667
12 70 0.069 0.065 0.066 0.066666667
13 75 0.062 0.058 0.062 0.060666667
14 80 0.056 0.048 0.054 0.052666667

4.1.2 Tisu
No Derajat Tegangan Tegangan Tegangan Rata-rata
(∅) (Volt) 1 (Volt) 2 (Volt) 3 tegangan (Volt)
1 15 0.095 0.095 0.094 0.094666667
2 20 0.093 0.093 0.092 0.092666667
3 25 0.092 0.092 0.092 0.092
4 30 0.09 0.09 0.09 0.09
5 35 0.087 0.087 0.087 0.087
6 40 0.086 0.086 0.086 0.086
7 45 0.085 0.085 0.083 0.084333333
8 50 0.082 0.082 0.081 0.081666667
9 55 0.077 0.077 0.077 0.077
10 60 0.073 0.073 0.073 0.073
11 65 0.069 0.069 0.068 0.068666667
12 70 0.062 0.062 0.061 0.061666667
13 75 0.06 0.06 0.059 0.059666667
14 80 0.54 0.054 0.053 0.215666667
4.1.3 Kertas Saring
No Derajat Tegangan Tegangan Tegangan Rata-rata
(∅) (Volt) 1 (Volt) 2 (Volt) 3 tegangan (Volt)
1 15 0.097 0.092 0.097 0.095333333
2 20 0.093 0.094 0.097 0.094666667
3 25 0.097 0.098 0.096 0.097
4 30 0.091 0.094 0.093 0.092666667
5 35 0.093 0.094 0.092 0.093
6 40 0.09 0.095 0.095 0.093333333
7 45 0.092 0.091 0.092 0.091666667
8 50 0.091 0.085 0.087 0.087666667
9 55 0.092 0.085 0.084 0.087
10 60 0.086 0.082 0.076 0.081333333
11 65 0.081 0.075 0.073 0.076333333
12 70 0.084 0.071 0.075 0.076666667
13 75 0.077 0.068 0.058 0.067666667
14 80 0.076 0.06 0.046 0.060666667

4.1.4 Kertas HVS


No Derajat Tegangan Tegangan Tegangan Rata-rata
(∅) (Volt) 1 (Volt) 2 (Volt) 3 tegangan (Volt)
1 15 0.094 0.098 0.095 0.095666667
2 20 0.095 0.094 0.096 0.095
3 25 0.094 0.093 0.093 0.093333333
4 30 0.085 0.09 0.094 0.089666667
5 35 0.09 0.096 0.089 0.091666667
6 40 0.087 0.088 0.087 0.087333333
7 45 0.081 0.08 0.088 0.083
8 50 0.077 0.079 0.083 0.079666667
9 55 0.078 0.073 0.076 0.075666667
10 60 0.072 0.072 0.074 0.072666667
11 65 0.065 0.055 0.067 0.062333333
12 70 0.062 0.053 0.062 0.059
13 75 0.055 0.048 0.052 0.051666667
14 80 0.039 0.047 0.047 0.044333333
4.2 Perhitungan

4.2.1 Tanpa Bahan


1. Deketahui: ∅ = 15° V1 =0.103 ̅?
Ditanya: V
V2 =0.097 V3 =0.096
V1 +V2 +V3 0.103+0.097+0.096
̅=
Jawab: V = = 0.098666667 Volt
3 3

2. Deketahui: ∅ = 20° V1 = 0.095 ̅?


Ditanya: V
V2 = 0.096 V3 = 0.093
V1 +V2 +V3 0.095+0.096+0.093
̅=
Jawab: V = = 0.094666667 Volt
3 3

3. Deketahui: ∅ = 25° V1 = 0.096 ̅?


Ditanya: V
V2 = 0.094 V3 = 0.093
V1 +V2 +V3 0.096+0.094+0.093
̅=
Jawab: V = = 0.094333333 Volt
3 3

4. Deketahui: ∅ = 30° V1 = 0.092 ̅?


Ditanya: V
V2 = 0.09 V3 = 0.09
V1 +V2 +V3 0.092+0.09+0.09
̅=
Jawab: V = = 0.090666667 Volt
3 3

5. Deketahui: ∅ = 35° V1 = 0.09 ̅?


Ditanya: V
V2 = 0.088 V3 = 0.087
V1 +V2 +V3 0.09+0.088+0.087
̅=
Jawab: V = = 0.088333333 Volt
3 3

6. Deketahui: ∅ = 40° V1 = 0.089 ̅?


Ditanya: V
V2 =0.09 V3 =0.088
V1 +V2 +V3 0.089+0.09+0.088
̅=
Jawab: V = = 0.089 Volt
3 3

7. Deketahui: ∅ = 45° V1 =0.088 ̅?


Ditanya: V
V2 =0.087 V3 =0.085
V1 +V2 +V3 0.088+0.087+0.085
̅=
Jawab: V = = 0.086666667Volt
3 3

8. Deketahui: ∅ = 50° V1 =0.084 ̅?


Ditanya: V
V2 =0.084 V3 =0.083
V1 +V2 +V3 0.084+0.084+0.083
̅=
Jawab: V = = 0.083666667 Volt
3 3
9. Deketahui: ∅ = 55° V1 =0.081 ̅?
Ditanya: V
V2 =0.078 V3 =0.076
V1 +V2 +V3 0.081+0.078+0.076
̅=
Jawab: V = = 0.078333333 Volt
3 3

10. Deketahui: ∅ = 60° V1 =0.08 ̅?


Ditanya: V
V2 =0.076 V3 =0.075
V1 +V2 +V3 0.08+0.076+0.075
̅=
Jawab: V = = 0.077 Volt
3 3

11. Deketahui: ∅ = 65° V1 =0.076 ̅?


Ditanya: V
V2 =0.074 V3 =0.074
V1 +V2 +V3 0.076+0.074+0.074
̅=
Jawab: V = = 0.074666667 Volt
3 3

12. Deketahui: ∅ = 70° V1 =0.069 ̅?


Ditanya: V
V2 =0.065 V3 =0.066
V1 +V2 +V3 0.069+0.065+0.066
̅=
Jawab: V = = 0.066666667 Volt
3 3

13. Deketahui: ∅ = 75° V1 =0.062 ̅?


Ditanya: V
V2 =0.058 V3 =0.062
V1 +V2 +V3 0.062+0.058+0.062
̅=
Jawab: V = = 0.060666667 Volt
3 3

14. Deketahui: ∅ = 80° V1 =0.56 ̅?


Ditanya: V
V2 =0.048 V3 =0.054
V1 +V2 +V3 0.056+0.048+0.054
̅=
Jawab: V = = 0.052666667 Volt
3 3

4.2.2 Tisu

1. Deketahui: ∅ = 15° V1 =0.095 ̅?


Ditanya: V
V2 =0.095 V3 =0.094
V1 +V2 +V3 0.095+0.095+0.094
̅=
Jawab: V = = 0.094666667 Volt
3 3

2. Deketahui: ∅ = 20° V1 = 0.093 ̅?


Ditanya: V
V2 = 0.093 V3 = 0.092
V1 +V2 +V3 0.093+0.093+0.092
̅=
Jawab: V = = 0.092666667 Volt
3 3
3. Deketahui: ∅ = 25° V1 = 0.092 ̅?
Ditanya: V
V2 = 0.092 V3 = 0.092
V1 +V2 +V3 0.092+0.092+0.092
̅=
Jawab: V = = 0.092 Volt
3 3

4. Deketahui: ∅ = 30° V1 = 0.09 ̅?


Ditanya: V
V2 = 0.09 V3 = 0.09
V1 +V2 +V3 0.09+0.09+0.09
̅=
Jawab: V = = 0.09 Volt
3 3

5. Deketahui: ∅ = 35° V1 = 0.087 ̅?


Ditanya: V
V2 = 0.087 V3 = 0.087
V1 +V2 +V3 0.087+0.087+0.087
̅=
Jawab: V = = 0.087 Volt
3 3

6. Deketahui: ∅ = 40° V1 = 0.086 ̅?


Ditanya: V
V2 =0.086 V3 =0.086
V1 +V2 +V3 0.086+0.06+0.086
̅=
Jawab: V = = 0.086 Volt
3 3

7. Deketahui: ∅ = 45° V1 =0.085 ̅?


Ditanya: V
V2 =0.085 V3 =0.083
V1 +V2 +V3 0.085+0.085+0.083
̅=
Jawab: V = = 0.084333333 Volt
3 3

8. Deketahui: ∅ = 50° V1 =0.082 ̅?


Ditanya: V
V2 =0.082 V3 =0.081
V1 +V2 +V3 0.082+0.082+0.081
̅=
Jawab: V = = 0.081666667 Volt
3 3

9. Deketahui: ∅ = 55° V1 =0.077 ̅?


Ditanya: V
V2 =0.077 V3 =0.077
V1 +V2 +V3 0.077+0.077+0.077
̅=
Jawab: V = = 0.077 Volt
3 3

10. Deketahui: ∅ = 60° V1 =0.073 ̅?


Ditanya: V
V2 =0.073 V3 =0.073
V1 +V2 +V3 0.073+0.073+0.073
̅=
Jawab: V = = 0.073 Volt
3 3

11. Deketahui: ∅ = 65° V1 =0.069 ̅?


Ditanya: V
V2 =0.069 V3 =0.068
V1 +V2 +V3 0.069+0.069+0.068
̅=
Jawab: V = = 0.068666667 Volt
3 3

12. Deketahui: ∅ = 70° V1 =0.062 ̅?


Ditanya: V
V2 =0.062 V3 =0.061
V1 +V2 +V3 0.062+0.062+0.061
̅=
Jawab: V = = 0.061666667 Volt
3 3

13. Deketahui: ∅ = 75° V1 =0.06 ̅?


Ditanya: V
V2 =0.06 V3 =0.059
V1 +V2 +V3 0.06+0.06+0.059
̅=
Jawab: V = = 0.059666667 Volt
3 3

14. Deketahui: ∅ = 80° V1 =0.54 ̅?


Ditanya: V
V2 =0.054 V3 =0.053
V1 +V2 +V3 0.054+0.054+0.053
̅=
Jawab: V = = 0.215666667 Volt
3 3

4.2.3 Kertas Saring


1. Deketahui: ∅ = 15° V1 =0.097 ̅?
Ditanya: V
V2 =0.092 V3 =0.097
V1 +V2 +V3 0.097+0.092+0.097
̅=
Jawab: V = = 0.095333333 Volt
3 3

2. Deketahui: ∅ = 20° V1 = 0.093 ̅?


Ditanya: V
V2 = 0.094 V3 = 0.097
V1 +V2 +V3 0.093+0.094+0.097
̅=
Jawab: V = = 0.094666667 Volt
3 3

3. Deketahui: ∅ = 25° V1 = 0.097 ̅?


Ditanya: V
V2 = 0.098 V3 = 0.096
V1 +V2 +V3 0.097+0.098+0.096
̅=
Jawab: V = = 0.097 Volt
3 3

4. Deketahui: ∅ = 30° V1 = 0.091 ̅?


Ditanya: V
V2 = 0.094 V3 = 0.093
V1 +V2 +V3 0.091+0.094+0.093
̅=
Jawab: V = = 0.092666667 Volt
3 3

5. Deketahui: ∅ = 35° V1 = 0.093 ̅?


Ditanya: V
V2 = 0.094 V3 = 0.092
V1 +V2 +V3 0.093+0.094+0.092
̅=
Jawab: V = = 0.093 Volt
3 3

6. Deketahui: ∅ = 40° V1 = 0.09 ̅?


Ditanya: V
V2 =0.095 V3 =0.095
V1 +V2 +V3 0.09+0.095+0.095
̅=
Jawab: V = = 0.093333333 Volt
3 3

7. Deketahui: ∅ = 45° V1 =0.092 ̅?


Ditanya: V
V2 =0.091 V3 =0.092
V1 +V2 +V3 0.092+0.091+0.092
̅=
Jawab: V = = 0.091666667Volt
3 3

8. Deketahui: ∅ = 50° V1 =0.091 ̅?


Ditanya: V
V2 =0.085 V3 =0.087
V1 +V2 +V3 0.091+0.085+0.087
̅=
Jawab: V = = 0.087666667 Volt
3 3

9. Deketahui: ∅ = 55° V1 =0.092 ̅?


Ditanya: V
V2 =0.085 V3 =0.084
V1 +V2 +V3 0.092+0.085+0.084
̅=
Jawab: V = = 0.087 Volt
3 3

10. Deketahui: ∅ = 60° V1 =0.086 ̅?


Ditanya: V
V2 =0.082 V3 =0.076
V1 +V2 +V3 0.086+0.082+0.076
̅=
Jawab: V = = 0.081333333 Volt
3 3

11. Deketahui: ∅ = 65° V1 =0.081 ̅?


Ditanya: V
V2 =0.075 V3 =0.073
V1 +V2 +V3 0.081+0.075+0.073
̅=
Jawab: V = = 0.076333333Volt
3 3

12. Deketahui: ∅ = 70° V1 =0.084 ̅?


Ditanya: V
V2 =0.071 V3 =0.075
V1 +V2 +V3 0.084+0.071+0.075
̅=
Jawab: V = = 0.076666667 Volt
3 3

13. Deketahui: ∅ = 75° V1 =0.077 ̅?


Ditanya: V
V2 =0.068 V3 =0.058
V1 +V2 +V3 0.077+0.068+0.058
̅=
Jawab: V = = 0.067666667 Volt
3 3

14. Deketahui: ∅ = 80° V1 =0.76 ̅?


Ditanya: V
V2 =0.06 V3 =0.046
V1 +V2 +V3 0.076+0.06+0.046
̅=
Jawab: V = = 0.060666667 Volt
3 3

4.2.3 Kertas HVS


1. Deketahui: ∅ = 15° V1 =0.094 ̅?
Ditanya: V
V2 =0.098 V3 =0.095
V1 +V2 +V3 0.094+0.098+0.095
̅=
Jawab: V = = 0.095666667Volt
3 3

2. Deketahui: ∅ = 20° V1 = 0.095 ̅?


Ditanya: V
V2 = 0.094 V3 = 0.096
V1 +V2 +V3 0.095+0.094+0.096
̅=
Jawab: V = = 0.095 Volt
3 3

3. Deketahui: ∅ = 25° V1 = 0.094 ̅?


Ditanya: V
V2 = 0.093 V3 = 0.093
V1 +V2 +V3 0.094+0.093+0.093
̅=
Jawab: V = = 0.093333333 Volt
3 3

4. Deketahui: ∅ = 30° V1 = 0.085 ̅?


Ditanya: V
V2 = 0.09 V3 = 0.094
V1 +V2 +V3 0.085+0.09+0.094
̅=
Jawab: V = = 0.089666667 Volt
3 3

5. Deketahui: ∅ = 35° V1 = 0.09 ̅?


Ditanya: V
V2 = 0.096 V3 = 0.089
V1 +V2 +V3 0.09+0.096+0.089
̅=
Jawab: V = = 0.091666667 Volt
3 3

6. Deketahui: ∅ = 40° V1 = 0.087 ̅?


Ditanya: V
V2 =0.88 V3 =0.087
V1 +V2 +V3 0.087+0.088+0.087
̅=
Jawab: V = = 0.087333333 Volt
3 3

7. Deketahui: ∅ = 45° V1 =0.081 ̅?


Ditanya: V
V2 =0.08 V3 =0.088
V1 +V2 +V3 0.081+0.08+0.088
̅=
Jawab: V = = 0.083Volt
3 3

8. Deketahui: ∅ = 50° V1 =0.077 ̅?


Ditanya: V
V2 =0.079 V3 =0.083
V1 +V2 +V3 0.077+0.079+0.083
̅=
Jawab: V = = 0.079666667 Volt
3 3

9. Deketahui: ∅ = 55° V1 =0.078 ̅?


Ditanya: V
V2 =0.073 V3 =0.076
V1 +V2 +V3 0.078+0.073+0.076
̅=
Jawab: V = = 0.075666667 Volt
3 3

10. Deketahui: ∅ = 60° V1 =0.72 ̅?


Ditanya: V
V2 =0.072 V3 =0.074
V1 +V2 +V3 0.072+0.072+0.074
̅=
Jawab: V = = 0.072666667 Volt
3 3

11. Deketahui: ∅ = 65° V1 =0.065 ̅?


Ditanya: V
V2 =0.055 V3 =0.067
V1 +V2 +V3 0.065+0.055+0.067
̅=
Jawab: V = = 0.062333333 Volt
3 3

12. Deketahui: ∅ = 70° V1 =0.062 ̅?


Ditanya: V
V2 =0.053 V3 =0.062
V1 +V2 +V3 0.062+0.053+0.062
̅=
Jawab: V = = 0.059 Volt
3 3

13. Deketahui: ∅ = 75° V1 =0.055 ̅?


Ditanya: V
V2 =0.048 V3 =0.052
V1 +V2 +V3 0.055+0.048+0.052
̅=
Jawab: V = = 0.051666667 Volt
3 3

14. Deketahui: ∅ = 80° V1 =0.39 ̅?


Ditanya: V
V2 =0.047 V3 =0.047
V1 +V2 +V3 0.039+0.047+0.047
̅=
Jawab: V = = 0.044333333 Volt
3 3

4.3 Grafik

4.3.1 Grafik hubungan fungsi derajat (𝜑) dengan fungsi tegangan U(𝜑)
4.4 Pembahasan

Praktikum kali ini berjudul “Hukum Radiasi Lambert” yang bertujuan untuk
menentukan fluks cahaya terpancar yang dipantulkan oleh permukaan yang
memantulkan secara difus sebagai fungsi dari sudut pengamatan dan ntuk
memverifikasi hukum lambert ( hukum –cos ) menggunakan grafik nilai
pengukuran.

Prinsip kerja yang dilakukan dalam praktikum ini adalah tegangan yang
berasal dari power supply dialirkan menuju laser He/Ne agar menyala, kemudian
sinar dari lasr He/Ne dipantulkan oleh cermin m1 dan m2, kemudian sinar tersebut
diteruskan menuju lensa , dimana didalam lensa akan divariasikan medium
penghalang berupa kertas tisu, kertas saring, dan kertas HVS yang mana sinarnya
akan tegak lurus dengan sumbu rotasi, kemudian diputar photocell sesuai sudut
yang ditentukan yang berfungsi untuk mengukur intensitas cahaya yang
diradiasikan lalu hasilnya akan ditampilkan pada voltmeter dalam bentuk tegangan.

Grafik diperoleh dari beberapa data v1,v2, dan v3 yang kemudian dirata-
rata pada setiap medium yang digunakan. Jika telah diketahui rata – rata dari
tegangan setiap medium maka dibuat grafik hubungan fungsi derajat (φ) dengan
fungsi tegangan U (φ). Sumbu y pada grafik adalah fungsi derajat, sedangkan
sumbu x adalah fungsi tegangan. Pada sumbu x diperoleh rata – rata tegangan setiap
medium lalu dibagi dengan jumlah medium. Dilihat dari grafik yang telah
didapatkan menunjukkan bahwa semakin besar sudut yang diberikan, maka
semakin kecil tegangan yang dihasilkan. Jenis medium juga mempengaruhi
tegangan yang dihasilkan. Hal ini sesuai dengan hukum lambert yang mana
absorpsi cahaya berbanding lurus dengan konsentrasi dengan ketebalan bahan atau
medium.

Hubungan antara sudut derajat dan fungsi tegangan yaitu tegangan


berbanding terbalik dengan variasi sudut. Saat sudut semakin besar maka tegangan
yang dihasilkan akan semakin menurun. Sedangkan fungsi tegangan sebanding
dengan cos θ yang mana hasilnya sebanding, hal tersebut sesuai dengan hukum
lambert.
Aplikasi dalam kehidupan sehari-hari dalam hukum lambert dapat dijumpai
pada spektrofotometri yang merupakan salah satu metode dalam kimia analisis
Peralatan yang digunakan dalam spektrofotometri disebut spektrofotometer.
Cahaya yang dimaksud dapat berupa cahaya visibel, UV dan inframerah, sedangkan
materi dapat berupa atom dan molekul namun yang lebih berperan adalah elektron
valensi. Cahaya yang diserap diukur sebagai absorbansi (A) sedangkan cahaya yang
hamburkan diukur sebagai transmitansi (T), dinyatakan dengan hukum lambert.

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Pada praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa fluks cahaya yang
dipantulkan dari pematulan permukaan secara difus dengan variasi sudut yaitu
berupa tegangan yang berbanding terbalik dengan variasi sudut. Saat sudut semakin
besar, maka tegangan yang dihasilkan semakin menurun. Dan pada plot grafik
hubungan antara fungsi tegangan dan sudut yang sama yang mana hasilnya
sebanding, hal tersebut sesuai dengan hukum lambert yaitu “absorbsi cahaya
berbanding lurus dengan konsentrasi ketebalan penyerap, jika suatu medium itu
tebal dan sudutnya besar maka nilainya kecil”.

5.2 Saran

Pada praktikum kali ini dalam video yang disampaikan praktikan saat
menyebutkan hasil tegangan terlalu terburu-buru sehingga sering terjadi kesalahan
penyebutan angka.
DAFTAR PUSTAKA

Hendayana,Semar,Asep Kadarohma dan AA Sumarna.1994. Kimia Analitik


Instrumen. Semarang:IKIP Semarang

Mukti W, Kusnanto.2009. Analisis Spektroskopi uv-vis. Surakarta:FMIPA


Universitas Sebelas Maret.

Mulya,M dan Suharman.1995. Analisis Instrumental. Surabaya:Airlangga


University.

Nayiroh, Nurun.2021. Petunjuk Praktikum Eksperimen Fisika I. Malang:Fakultas


Sains dan Teknologi UIN Maulana Malik Ibrahim.

P. Tippler, Paul.1991. Fisika untuk Sains dan Teknik Jilid I. Jakarta: Erlangga.
REVIW JURNAL

Judul Jurnal SPEKTROFOTOMETER ULTRA-VIOLET DAN


SINAR TAMPAK SERTA APLIKASINYA DALAM
OSEANOLOGI
Volume & Halaman Volume X, Nomor 1 Hal: 39 - 47
Tahun 1985
Penulis Etty Triyati
Reviewer Febri Idarosanti
Tanggal 23 September 2021
Tujuan Penelitian Memberikan sedikit gambaran mengenai metode
Spektrofotometri Ultra-Violet dan SinarTampak, serta
aplikasinya di dalam oseanologi.
Metodologi Alat susunan Spektrofometer Ultra-violet dan Sinar
Tampak, suatu sumber cahaya; dipancarkan melalui
monokromator. Monokromator menguraikan sinar yang
masuk dari sumber cahaya tersebut menjadi pita-pita
panjang gelombang yang diinginkan untuk pengukuran
suatu zat tertentu.
Hasil Penelitian Kegunaan Spektrofotometer Ultra-violet dan Sinar
Tampak dalam analisis kimia adalah untuk analisis
kualitatif dan kuantitatif. Alat ini dapat juga
dipergunakan untuk menentukan jumlah kecil senyawa
berkadar rendah yang dapat mengabsorpsi dalam media
non absorben.
Kelebihan Penjelasan dalam jurnal ini sangat detail dan dasar
teorinya pun sangat tepat.
Kekurangan Kurangnya analisis yang dilakukan peneliti.

Link Jurnal :

https://d1wqtxts1xzle7.cloudfront.net/58748599/DOC-20190329-WA0017-with-cover-
page-v2.pdf?Expires=1632378944&Signature=GVFvrlB521yiWoZPE~b~R-
gM~aIFMHyWGihObsg9CP-
td1gsdvKx8oi5D0pJ5JXmfqPnaSH4TCxSEEnUvVmaSqm2zaWEv7ORHMstiKcgWTO
XauirVprDd4a6MWig39urhrTiNSPMDwx0VC85FyXozlC422qH8SOqe8jpIaiwELJmA
Qrbj7hyd7g1sObEzIjhj81TFH86ieeIQiYGJrSJKQP1gIWqkgLb0t975zeEMZgZAxdqFA
WLZ1OFt~8f7Rsu~4buWfz-
Vg7ebd~EOMB1IsJiel9SMXB8Bu~J3Pr2TnfXMRT3DibD6Y3dpoWVnAZjgqFUKONn
7xcXRvni3kWLBA__&Key-Pair-Id=APKAJLOHF5GGSLRBV4ZA

Anda mungkin juga menyukai