Anda di halaman 1dari 3

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

B. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan ……..

C. Bahan dan Alat

1. Alat
Alat-alat yang digunakan antara lain adalah reaktor pirolisis, oven, desikator, crucible,
neraca digital, ph meter, hot plate, magnetic stirrer, beaker glass 100 ml, gelas teflon
600 ml, batang pengaduk, corong buchner, dan cawan keramik.
2. Bahan
Bahan yang digunakan adalah aquadest (H2O), asam phospat p.a (H3PO4) 5%, 10%
dan 15%, natrium karbonat (Na2CO3) 5%, 10% dan 15%, kalium hidroksida p.a
(KOH) 5%, 10% dan 15%, kertas saring, pipa dan tempurung kluwak.

C. Prosedur Penelitian
1. Preparasi sampel
Pada tahap persiapan, bahan baku dibersihkan dari pengotor dan dipotong-potong
sepanjang 2 cm, lalu bahan baku dipanaskan dalam oven pada suhu selama I jam hingga
bahan baku kering atau hilang kandungan kadar airnya. Bahan baku yang telah melalui tahap
persiapan kemudian dilakukan proses deashing untuk menghilangkan kadar abu.
Penghilangan kadar abu dilakukan untuk melihat pengaruhnya untuk proses karbonisasi.
Penghilangan kadar abu dapat membentuk pori sehingga luas permukaan menjadi lebih
tinggi. Selanjutnya tempurung kluwak yang telah dihilangkan kadar abunya dijadikan sampel
pada proses berikutnya.

Pada tahap karbonisasi bahan baku kering dibakar di dalam reaktor pirolisis selama 15
menit dengan suhu pembakarannya ditentukan 4000C, 5000C dan 6000C. Arang yang
dihasilkan tersebut digiling di kurs porselin. Kemudian arang yang dihasilkan dihaluskan
hingga ukuran -60+115 mesh untuk proses selanjutnya yakni aktivasi.
2. Aktivasi karbon aktif
Karbon tempurung kluwak (Pangium edule) yang telah dihaluskan di timbang
sebanyak 50 g kemudian direndam ke dalam 500 mL aktivator asam phosphat (H3PO4)
masing- masing 5%, 10% dan 15%, 50 g karbon aktif ke dalam 500 mL natrium karbonat
(Na2CO3) masing-masing 5%, 10 % dan 15%, 50 g karbon aktif ke dalam 500 mL kalium
hidroksida (KOH) masing-masing 5%, 10% dan 15% selama 24 jam kemudian dicuci dengan
aquadest (H2O) secara berulangulang hingga pH-nya mendekati netral. Kemudian
dikeringkan dengan pemanasan dalam oven pada suhu 150 ºC selama 2 jam dan karbon aktif
siap digunakan untuk proses adsorpsi.
3. Penentuan kadar air
Sebanyak 1 gram karbon ditimbang dan dimasukkan ke dalam cawan porselin yang
telah diketahui beratnya kemudian dipanaskan dalam oven pada suhu 105 ºC selama 1 jam.
Setelah itu, didinginkan dalam desikator dan selanjutnya ditimbang sampai berat konstan.
Dilakukan hal yang sama untuk karbon aktif dengan aktivator asam, basa dan garam (Esty
Rahmawati dan Leny Yuanita, 2013).
4. Karakterisasi Sampel
Karbon aktif yang diperoleh dari percobaan dikarakterisasi melalui beberapa uji untuk
mengetahui kinerjanya saat digunakan. Uji-uji yang dilakukan adalah :
l. Ultimate dan proximate analysis untuk mengetahui kandungan yang terdapat di dalam
bahan baku biomassa.
2. Uji BET untuk menghitung luas permukaan karbon aktif.
3. Uji FT-IR untuk mengetahui gugus fungsi dalam sampel
4. Uji SEM untuk mengetahui morfologi karbon aktif.
5. Uji XRD untuk mengidentifikasi struktur kristal karbon aktif yang terbentuk
6. Uji tegangan dan kuat arus

D. Analisa Data
1. Penentuan Kadar
a−b
Air 𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑎𝑖𝑟 = x 100 %
a
Keterangan: 𝑎 = (sampel + berat cawan kosong) − berat cawan kosong
𝑏 = (sampel + berat cawan kosong setelah pemanasan) − berat cawan
kosong
2. Kapasitas Adsorpsi KArbon Aktif
(Co−Ce)
𝑊= xV
mkarbon
Keterangan: 𝑊 = Kapasitas adsorpsi (mg/g)
𝐶𝑜 = Konsentrasi awal ( mg L )
𝐶𝑒 = Konsentrasi akhir ( mg L )
𝑚𝑘𝑎𝑟𝑏𝑜𝑛 = Kapasitas adsorpsi (g)
𝑉 = Volume adsorbat (L)

Diagram Alir Penelitian

Bahan Baku

Pre-Treatmeant

Tanpa Deashing Deashing

Karbonisasi,
variasi temperatur

Variasi aktivator
Aktivasi

Karbon Aktif

Karakterisasi : SEM, Uji pada Minyak Goreng


Adsopsi/Desorpsi Bekas
Isotermal, FT-IR, XRD

Anda mungkin juga menyukai