ABSTRAK
Saat ini minum kopi menjadi gaya hidup yang popular. Semakin banyak kebutuhan minum
kopi, mengakibatkan jumlah limbah ampas kopi yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan
memanfaatkan ampas kopi menjadi arang aktif, yang digunakan sebagai adsorben untuk
penjernihan minyak goreng bekas (jelantah). Ampas kopi mula-mula dilakukan karbonasi
pada suhu 400 °C selama 45 menit. Selanjutnya karbon diaktivasi menggunakan larutan KOH
0,2 M, 0,4 M, 0,6 M, sehingga dihasilkan adsorben arang aktif ampas kopi. Hasil uji
viskositas minyak jelantah menunjukan pada sampel direndam dalam larutan KOH 0,2 M;
0,4 M; dan 0,6 M selama 48 jam yaitu menunjukkan nilai viskositas masing-masing 0,068
Pa.s; 0,065 Pa.s; dan 0,064 Pa.s yang menurun seiring dengan bertambahnya konsentrasi
KOH yang digunakan. Pada data hasil uji dengan kandungan KOH 0,6 M memiliki nilai
viskositas yang paling mendekti minyak goreng baru. Dan untuk nilai adsorbansi tertinggi
didapat dari uji UV-Vis pada sampel dengan konsentrasi KOH sebesar 0,6 M dengan
kapasitas adsorpsi sebesar 0,353 pada panjang gelombang 276,9 nm.
Kata Kunci : Karbon aktif, Ampas Kopi, Aktivator KOH, Minyak Jelantah
PENDAHULUAN
Kopi adalah salah satu minuman secara berulang dapat meningkatkan nilai
paling populer di negara tropis, dingin, dan viskositas. Menurut penelitian M. Nasir
panas. Menurut data konvensional yang (2020), hasil percobaan yang
dikumpulkan dari beberapa toko dan kedai membandingkan kualitas parameter
kopi di Kota Malang (komunikasi pribadi), viskositas dan indeks bias antara minyak
mereka menggunakan rata-rata 0,75 kg kopi goreng bermerek dan minyak kelapa
bubuk per hari untuk pelanggan. Sementara menunjukkan bahwa minyak kelapa
itu, petani di seluruh dunia menghasilkan memiliki indeks bias dan viskositas yang
lebih dari 16 miliar pon kopi setiap tahunnya lebih rendah daripada minyak goreng
(Toni Rustamiji, 2009). bermerek. Viskositas dan indeks bias
meningkat setelah digunakan.
Kandungan karbohidrat biji kopi
cukup tinggi, 19,9%. (Wrigley, G., 1998). Permunian minyak jelantah dapat
Karena biji kopi dengan kandungan dilakukan dengan proses adsorpsi dengan
karbohidrat yang cukup tinggi dapat menggunakan adsorbwn. Adsorpsi dianggap
menghasilkan arang saat disangrai atau sebagai metode yanhg ekonomis dan efektif
dipanaskan, kopi bubuk yang direbus dapat karena biaya yang relatif mjurah, dapat
digunakan sebagai karbon aktif. Karena diregenerasi serta relatif sederhana. Proses
karbon aktif sangat aktif melawan partikel, adsorpsi dilakukan dengan menambahkan
maka dapat digunakan sebagai adsorben. adsorben dan dicampurkan kedalam minyak
(Sembiring, 2003). kemudian diaduk dan disaring (Fitriani et al.
20018).
Karbon aktif memiliki karakteristik
pori-pori yang melimpah dan luas Penelitian ini bertujuan untuk
permukaan yang besar, yang dapat mengetahui kekentalan pengaruh konsentrasi
digunakan sebagai penjernih air, penjernih KOH terhadap kualitas karbon aktif sebagai
gas, penetral limbah dan penjernih minyak penjernih minyak jelantah dengan parameter
jelantah. Karbon aktif yang diperoleh dari nilai viskositas dan nilai indeks bias dan
bahan tersebut dapat digunakan sebagai untuk mengetahui pengaruh konsentrasi
adsorben asam lemak bebas, bilangan asam, KOH terhadap luas permukaan karbon aktif
bilangan peroksida yang digunakan pada dari limbah ampas kopi yang dikrakterisasi
minyak goreng. Menurut (Rusdiana. 2017), menggunakan uji UV-Vis.
minyak goreng memiliki hubungan yang erat
dengan kesehatan tubuh. Minyak goreng
dapat dikenali dari sifat fisiknya dengan METODE
beberapa parameter seperti warna, bau, titik
Alur penelitian disini ada dua yaitu
beku, titik didih, berat jenis, kekentalan
proses persiapan karbon dan aktivasi kimia.
(viskositas) dan indeks bias (Warsito, 2015).
Pertama-tama untuk preprasi sampel yaitu
Nilai viskositas dan indeks bias tidak ampas kopi di letakan didalam cawan petri
stabil saat terjadi perubahan kualitas oli dan dikeringkan didalam oven (Kirin) selama
(Ramdja, 2015). Penggunaan minyak goreng 1 jam dalam suhu 100 ⁰C untuk
mempermudah penghalusan dengan mortar dengan alat spektrofotometer UV-Vis untuk
dan alu. Setelah itu, di ayak menggunakan mengetahui kuat adsorpsi karbon aktif
ayakan 100 mesh dan di siapkan ampas kopi terhadap minyak jelantah.
sebanyak 30gr, untuk 3 sampel masing-
a. Analisa Massa Yang Hilang Pada
masing 10 gr. Sejumlah 30gr ampas kopi
Sampel.
yang telah di ayak dilakukan peredaman
dalam larutan 50 ml KOH dengan masing- Sampel ( ) ( ) Yiels %
masing KOH 0,2 m ; 0,4 m ; 0,6 m dan
didiamkan selama 24 jam. Selanjutnya
dilakukan penyaringan dengan kertas saring 0,2 M 10 gr 2,73 72, 7%
dan ampas yang dihasilkan dari proses 0,4 M 10 gr 2, 27 77, 3 %
penyaringan di oven dengan suhu 100 0C 0,6 M 10 gr 2, 7 73 %
selama 1 jam untuk mengilangkan kadar air. Tabel 1. Yield massa karbon aktif setelah
Ampas kopi diletakkan pada cawan krusibel aktivasi
dan di furnice selama 45 menit dengan suhu Tabel 1 menunjukan bahwa nilai yield
400 0C. Karbon terbentuk pada suhu 400- masaa karbon setelah diaktivasi dengan
600 0C. karbon aktif kemudian ditimbang variasi konsentrasi KOH mengalami
untuk mengetahui nilai yield massa, dengan perubahan. Yield karbon mempengaruhi
menggunakan rumus (Haniffudin, 2013). kualitas karbon aktif memiliki karakteristik
yang baik.
(1)