Anda di halaman 1dari 2

Nama : Khoyrotunnisa

Nim : 2113353010

Kelas : T1 D4 R1

Matkul : kimia amami

REVIEW JURNAL

Judul Reduction of the acidity and peroxide numbers of tengkawang butter (shorea
stenoptera) using thermal and acid activated bentonites

Pengurangan bilangan keasaman dan peroksida mentega tengkawang (shorea


stenoptera) menggunakan bentonit teraktivasi termal dan asam
Nama jurnal Heliyon
Tahun 2020
Penulis Misri Gozan, dkk
Reviewer Khoyrotunnisa
Tanggal reviewer 01 juni 2022
Latar belakang Salah satu tanaman lokal indonesia yang digunakan sebagai alternatif lemak
nabati adalah tengkawang, lemak tengkawang yang dikenal dengan sebutan
lilipe butter memiliki potensi yang sangat baik sebagai alternatif sumber lemak
nabati karena memiliki komposisi asam lemak yang tinggi dan banyak
dimanfaatkan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan lemak nabati. Berbagai
cara pemanfaatan lemak tengkawang sebagai bahan konsumsi rumah tangga,
sebagai contoh untuk bahan pembuatan lipstik, mie basah, dan membuat nasi
mentega hitam. Mentega tengkawang dapat digunakan sebagai bahan
pencampur lemak coklat, margarin, dan cat bibir. Sifat lemak tengkawang mirip
dengan lemak kakao, diklasifikasikan sebagai pengganti cocoa butter dan dapat
digunakan dalam industri kosmetik dan makanan.
Tujuan Penelitian Menurunkan keasaman, bilangan peroksida dan mengidentifikasi sifat
fisikokimia ( komposisi asam lemak, nutrisi,dan termal)
Permasalahan Semakin tinggi nilai bilangan peroksida, maka semakin mudah untuk lemak
mengoksidasi atau menjadi tengik
Objek penelitian Pengurangan bilangan keasaman dan peroksida mentega tengkawang dengan
metode termal dan asam
Subjek penelitian Mentega tengkawang
Metodologi penelitian Lemak tengkawang dalam penelitian ini diperoleh dari kalimantan barat, Bahan
kimia tingkat analitik, seperti KI, KIO3, NaOH, H3PO4, dan ICl, diperoleh dari
Jerman. dan Bentonit diperoleh dari Kabupaten Lampung, Provinsi
Lampung. Proses pengolahan lemak tengkawang dalam penelitian ini
meliputi degumming, netralisasi, dan bleaching. Proses pemutihan
dilakukan dengan menggunakan bentonit yang diaktivasi dengan metode
termal dan asam. Proses pre-treatment dilakukan berdasarkan penelitian
sebelumnya menggunakan asam fosfat 20% untuk degumming dan NaOH
1 M dalam proses netralisasi. Namun, proses pemutihan menggunakan
metode aktivasi termal dan asam
Hasil penelitian Proses pemutihan dengan aktivasi termal dan aktivasi asam pemutihan dapat
secara signifikan mengurangi keasaman dan bilangan peroksida nilai lemak
mentega tengkawang . keasaman dapat dikurangi dari pukul 11.00 hingga 3,36
dengan pemutihan teraktivasi termal dan 3.61 dengan pemutihan teraktivasi
asam. Bilangan peroksida (meq 02/kg dapat dikurangi dari 9.45 hingga 4,84
dengan pemutihan teraktivasi termal dan 3.47 dengan pemutihan teraktivasi
asam. Nilai peroksida berkolerasi dengan kandungan karoten, Semakin kecil
kandungan karoten maka semakin kecil bilangan peroksidanya.
Nilai luas permukaan spesifik (m2/g) adalah 82,27 untuk alami bentonit
teraktivasi termal, dan 230,82 untuk bentonit teraktivasi asam. Hasil yang di
peroleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas hasil proses
tengkawang sesuai dengan standar SNI untuk pangan.
Kelebihan 1. Referensi yang digunakan pada penelitian ini cukup banyak, sehingga
penguatan secara teori untuk penelitian ini sudah cukup baik
2. Kata yang digunakan dalam jurnal ini bersifat baku dan mudah
dimengerti
3. Memberikan deskripsi yang disertai gambar
Kekurangan 1. Tidak memaparkan secara jelas latar belakang permasalahan mengapa
dibuatnya penelitian ini
2. Pembahasan dan hasil pada penelitian ini sulit dimengerti

Anda mungkin juga menyukai