Anda di halaman 1dari 25

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

CHEMICAL ENGINEERING
SEMINAR PROPOSAL SKRIPSI

KARAKTERISASI KARBON AKTIF DARI


AMPAS TAHU DAN APLIKASINYA DALAM
PEMURNIAN MINYAK JELANTAH

Oleh :
Gantry Faticha Sari NIM.5213413010
Candita Heidy Puspita NIM.5213413026

Dosen Pembimbing :
Dr. Dewi Selvia Fardhyanti, S.T., M.T.
Ria Wulansarie, S.T., M.T.

Dosen Penguji :
Dr. Ratna Dewi Kusumaningtyas, S.T., M.T.

13 Maret, 2016
LATAR BELAKANG TUJUAN PENELITIAN

BATASAN MASALAH TINJAUAN PUSTAKA

RUMUSAN MASALAH METODE PENELITIAN


LATAR BELAKANG
Kandungan air yang
serat
sebesar tinggi,
cukup 19,44%.sekitar
Kandungan
80-85%, protein
sehingga
ALTERNATIF??
Harga minyak goreng
Minyak jelantah dimurnikan dengan
yang adsorben
semakin mahal.
sebesar 34,9%.
mudah busuk. dari ampas tahu
Terkadang masih
-Suprapti,
Selama ini 2005-
hanya
terdapat fenomena
dimanfaatkan sebagai
krisis minyak goreng.
pakan ternak dan
+ bahan pembuatan
-Febrina, 2010-

tempe gembus.
Proses adsorpsi
-Suprapti, 2005- merupakan teknik pemurnian dan
pemisahan yang efektif dipakai karena dianggap lebih
ekonomis dan sering digunakan. Selain itu adsorben
dikatakan murah karena bahannya banyak tersedia dan
merupakan hasil samping atau limbah dari industri.
-Arifin, 2003-
BAB I BAB II BAB III
BATASAN MASALAH BATASAN MASALAH

1. Ampas tahu yang digunakan adalah ampas tahu segar


langsung dari pabrik tahu.
2. Variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah jenis
larutan aktivator pada pembuatan karbon aktif, suhu
karbonasi, dan massa adsorben dalam adsorpsi asam
lemak bebas (asam palmitat).
3. Konsentrasi larutan aktivator yang digunakan adalah 10%.
4. Minyak jelantah yang digunakan adalah minyak jelantah
yang minimal telah digunakan selama lima kali
penggorengan.
5. Penelitian ini akan mengkaji karakteristik adsorben ampas
tahu yang diperoleh, mengkaji isoterm adsorpsi yang
sesuai untuk adsorpsi asam lemak bebas, dan mengkaji
karakteristik minyak jelantah hasil pemurnian dengan
BAB I adsorben
BAB II ampas tahu. BAB III
RUMUSAN MASALAH

RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana kadar air dan kadar abu pada adsorben


ampas tahu?
2. Bagaimana luas permukaan karbon aktif berdasarkan
daya serapnya terhadap larutan iodin?
3. Bagaimana pengaruh jenis aktivator dan suhu
karbonisasi terhadap luas permukaan karbon aktif?
4. Bagaimana kadar air, asam lemak bebas dan
bilangan peroksida pada minyak jelantah hasil
pemurnian menggunakan adsorben ampas tahu?

BAB I BAB II BAB III


TUJUAN PENELITIAN
TUJUAN PENELITIAN

1. Mengetahui kadar air dan kadar abu pada


adsorben ampas tahu.
2. Mengetahui luas permukaan karbon aktif
berdasarkan daya serapnya terhadap larutan
iodin
3. Mengetahui pengaruh jenis aktivator dan suhu
karbonisasi terhadap luas permukaan karbon
aktif.
4. Mengetahui kadar air, asam lemak bebas dan
bilangan peroksida pada minyak jelantah hasil
pemurnian menggunakan adsorben ampas
tahu.
BAB I BAB II BAB III
TINJAUAN PUSTAKA

AMPAS TAHU

KARBON AKTIF

ADSORPSI
TINJAUAN ISOTERM ADSORPSI
PUSTAKA
MINYAK JELANTAH

MUTU KARBON AKTIF

MUTU MINYAK JELANTAH


AMPAS TAHU TINJAUAN PUSTAKA


Tabel 1. Kandungan pada Ampas Tahu
Material berpori dengan kandungan karbon 87-97% dan sisanya berupa
Komposisi Kandungan hidrogen, oksigen, sulfur dan material lain.
Protein(mg) 331

Lemak(g) 34,9
Selain mengandung protein, ampas tahu juga mengandung
Kalsium (mg) 227
Proses pembuatan karbon aktif selulosa sebanyak 42-49%.
Fosfor (mg) 587

Besi (mg) 8,0 -Haryono,2010-


Air 7,5

(Sumber : Daftar Komposisi Bahan Makanan, 1992)

Dehidrasi Aktivasi Karbonasi

BAB I BAB II BAB III


ADSORPSI TINJAUAN PUSTAKA

Berdasarkan besarnya interaksi antara adsorben dan


adsorbat :

Adsorpsi Kimia Adsorpsi Fisika

BAB I BAB II BAB III


FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAYA
TINJAUAN PUSTAKA
ADSORPSI

Ukuran Molekul Luas Permukaan


Molekul-molekul yang bisa
Semakin luas permukaan
diadsorpsi adalah molekul-
adsorben, maka jumlah
molekul yang berdiameter sama
adsorbat yang terserap akan
atau lebih kecil dari diameter
semakin banyak pula.
pori adsorben.

Kemurnian Adsorben Temperatur


Adsorben yang lebih murni Semakin tinggi temperatur
memiliki daya serap yang lebih jumlah zat yang diadsorpsi
baik. semakin berkurang.

Waktu Perendaman
Pada adsorpsi kimia, adsorbat
membutuhkan waktu yang singkat
untuk diserap dengan cepat pada
biosorben

BAB I BAB II BAB III


ISOTERM ADSORPSI TINJAUAN PUSTAKA

Kapasitas Fungsi konsentrasi zat terlarut yang terserap pada


Adsorpsi padatan terhadap konsentrasi larutan.
Q=( ) V
Isoterm Adsorpsi

Presentase Isote
rm
Adsorpsi Freu
Isote ndlic
%E=( ) h
rm
Lang
muir

BAB I BAB II BAB III


ISOTERM ADSORPSI TINJAUAN PUSTAKA
Isoterm
Langmuir

Konstanta dan dapat ditemukan dari kurva

hubungan terhadap c dengan persamaan


berikut :

BAB I BAB II BAB III


ISOTERM ADSORPSI TINJAUAN PUSTAKA
Isoterm
Freundlich

log x/m

Apabila dilogaritmakan,
persamaannya akan menjadi :
log C

BAB I BAB II BAB III


MINYAK JELANTAH TINJAUAN PUSTAKA

Minyak makan nabati yang telah


digunakan untuk menggoreng dan
biasanya dibuang setelah warna
minyak berubah menjadi coklat tua.
-Mahreni, 2010-

Menurut para ahli kesehatan, minyak


goreng hanya boleh digunakan dua
sampai empat kali untuk
menggoreng.
-Andarwulan, 2006-

BAB I BAB II BAB III


MUTU KARBON AKTIF TINJAUAN PUSTAKA

Tabel 3. Persyaratan Karbon Aktif Menurut SNI


06-3730-1995
Uraian Satuan Syarat
Air % Maks. 15
Abu % Maks. 10
Bagian yang tidak - Tidak terlihat nyata
terarangkan
Kadar zat menguap % Max.15
Kadar karbon terikat % Min. 80
Daya serap iodin mg/g Min. 750
Daya serap methylene blue mg/g Min. 120
(Sumber : Standar Nasional
Indonesia, 1995)

BAB I BAB II BAB III


MUTU KARBON AKTIF TINJAUAN PUSTAKA

Tabel 2.2 Standar Mutu Minyak Goreng


Indonesia
Kriteria Uji Satuan Syarat
Keadaan warna, rasa dan - Normal
bau
Air % b/b Maks. 0,3
Asam lemak bebas % b/b Maks. 0,3
(dihitung sebagai asam
larut)
Bahan makanan Sesuai SNI. 022-M dan Permenkes No.
tambahan 722/Menkes/Per/IX/88
Angka peroksida Mg O2 % Maks. 1
Catatan : * Dalam kemasan kaleng
Sumber : Standar Nasional Indonesia 01-3741-
2002

BAB I BAB II BAB III


MUTU MINYAK JELANTAH TINJAUAN PUSTAKA

Kadar Free
Fatty Acids
(FFA)
Angka
Kadar Air Peroksida

BAB I BAB II BAB III


METODOLOGI PENELITIAN

ALAT DAN BAHAN


METODOLOG
I VARIABEL PENELITIAN
PENELITIAN
PROSEDUR PENELITIAN
DESAIN PENELITIAN METODE PENELITIAN

BAB I BAB II BAB III


ALAT DAN BAHAN METODE PENELITIAN

Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi timbangan digital,


oven, desikator, loyang aluminium, spatula, beaker glass, ball filler,
pipet ukur, corong kaca, corong buchner, gelas ukur, pipet volume,
krus porselen, pipet tetes, kertas saring, gelas arloji, batang pengaduk,
ALAT labu takar, alumunium foil, erlenmeyer, dan seperangkat alat titrasi.
Instrumen untuk analisis meliputi Scanning Electron Microscope
Energy Dispersive Spectroscopy X-Ray (SEM-EDX) dan
Spektrofotometer Serapan Atom.

Bahan baku yang digunakan dalam penelitian ini berupa ampas tahu
dan minyak jelantah sebagai material utama dan bahan-bahan kimia
BAHAN meliputi AgNO3, H2SO4, KOH, aquades, alkohol, NaCl, HCl, amilum, asam
asetat glasial, asam palmitat, KI, Na2S2O3, KBrO3, C2H2O4.2H2O, I2,
indikator phenolptalein (PP), dan kloroform.

BAB I BAB II BAB III


VARIABEL PENELITIAN METODE PENELITIAN

Pada penelitian ini, variabel yang digunakan


adalah :
1. Variasi jenis aktivator : NaCl dan H2SO4
2. Suhu karbonasi : 300oC, 400oC dan
500oC
3. Massa adsorben : 0,25; 0,375; dan 0,5
gram

BAB I BAB II BAB III


VARIABEL PENELITIAN METODE PENELITIAN
Preparasi Pembuatan Karbon
sampel Aktif

Ampas Tahu kering


Ampas Tahu

Perendaman NaCl 10% dan H2SO4 10%


Pengeringan
T= 105oC

Penyaringan

Analisis Kadar Air


Pengeringan

Penghancuran dan Pengayakan


120 mesh

Karbonisasi
T = 300, 400, dan 500oC
Ampas Tahu t = 1 jam

Karbon aktif ampas tahu

BAB I BAB II BAB III


VARIABEL PENELITIAN METODE PENELITIAN
Pencucian dan Pengeringan Pembuatan Karbon
karbon aktif Aktif

Ampas Tahu kering


Karbon aktif ampas tahu

Perendaman NaCl 10% dan H2SO4 10%


Perendaman HCl 1 M 1:2
t=24 jam (ml/ml)

Penyaringan

Penyaringan

Pengeringan
Aquades
Pencucian hingga ph = 7 panas

Karbonisasi
Pengeringan T = 300, 400, dan 500oC
t = 1 jam

Karbon aktif ampas tahu

Karbon aktif ampas tahu

BAB I BAB II BAB III


PROSEDUR PENELITIAN METODE PENELITIAN
TERIMA KASIH

25

Anda mungkin juga menyukai