1, Tahun
* melysap27@gmail.com
ABSTRACT
Used cooking oil is oil obtained from repeated frying, so it is not healthy for
consumption. In addition, used cooking oil can also cause environmental pollution if
discharged directly into the environment. To overcome this problem, a used cooking
oil purification device with flow rate automation was made. This study aims to make
the used cooking oil purification process more effective. This used cooking oil
processing equipment consists of a holding tank, a flow rate control device, a flow
rate reader, an adsorption column containing cotton, activated charcoal, and zeolite.
Then, the performance of the tool was tested. Based on the research that has been
done, used cooking oil which was initially reddish brown and smelled rancid after
being processed, the color changed to brownish yellow and the smell was slightly
rancid. Therefore, it can be concluded that the used cooking oil purification
equipment with flow rate automation is effective for purifying used cooking oil.
ABSTRAK
Jurnal Teknologi 1
Vol. 11, No. 1, Tahun 2022
Submit:21 Maret 2022 * Revisi: 13 April 2022 * Accepted: 16 April 2022 * Publish: 29 Mei 2022
2 Jurnal Teknologi
Vol. 11, No. 1, Tahun
Jurnal Teknologi 3
Vol. 11, No. 1, Tahun 2022
minyak. Fitri dan kawan-kawan (2016) mengalir hingga bersih. Setelah arang
juga memurnikan minyak goreng dengan tersebut bersih, arang tersebut
arang dari tongkol jagung yang dimasukkan dan direndam dalam gelas
direkatkan dengan tepung kanji. Arang piala 1000 mL yang berisi larutan NaOH
dari tongkol jagung ini terbukti mampu 2% untuk diaktivasi. Setelah 24 jam,
menurunkan kadar asam lemak bebas arang tersebut dipindahkan ke dalam
dari 1,62 % menjadi 0,69 %. Alamsyah cawan porselen dan dikeringkan di oven
dan kawan-kawan (2017) menguji pada temperatur 105oC. Setelah semua
kemampuan zeolit dan biji kelor sebagai kering, arang aktif siap digunakan
adsorben dalam memurnikan minyak [11,12].
jelantah. Ternyata, zeolit dan biji kelor
mampu memurnikan minyak jelantah
dengan cukup baik [8, 10].
Berdasarkan uraian di atas, peneliti
membuat alat penjernihan minyak
jelantah dengan otomasi laju alir. Alat
ini dirancang dengan menggunakan dua
adsorben. Absorben yang digunakan
pada alat ini adalah arang aktif dan
zeolit. Otomasi laju alir dan penggunaan
dua adsorben yang digunakan pada
peralatan ini bertujuan agar proses
penjernihan minyak jelantah menjadi
lebih efektif.
METODOLOGI PENELITIAN
Gambar 1. Desain Alat Pengolahan
Peralatan ini dibuat dan diuji di
Minyak Jelantah
Laboratorium Proses Industri Kimia.
Minyak jelantah yang digunakan berasal
dari Bank Sampah Insan Oke Politeknik
Pembuatan Alat Penjernihan Minyak
ATI Padang. Adapun alat dan bahan
Jelantah Dengan Otomasi Laju Alir
yang digunakan pada penelitian ini
antara lain adalah spigot 2b, fitting
Alat penjernihan minyak jelantah
pneumatic, baut dan klem, relay module,
ini dirancang seperti Gambar 1. Setelah
board project, Arduino dan kabel,
alat dirangkai, sampel minyak jelantah
multimeter sheng, plat kuningan, sensor
dimasukkan ke dalam penampung
debit cairan, solenoid kuningan, kolom
minyak jelantah. Alat kontrol dan alat
adsorpsi, botol kaca bening, gelas piala
pembaca debit minyak dihidupkan.
500 mL, gelas piala 1000 mL. cawan
Minyak jelantah akan turun ke kolom
porselen, oven, piala, kapas, karbon
adsorpsi pertama yang berisi arang aktif,
aktif, zeolit, dan NaOH 2%.
setelah itu akan turun lagi ke kolom
Karbon aktif dibuat dengan
adsorpsi ke dua yang berisi zeolit.
menggunakan larutan NaOH 2% sebagai
Setelah itu minyak jelantah yang telah
aktivator. Sebelum proses aktivasi
diolah akan jatuh ke dalam awadah
dilakukan, arang yang akan diaktifkan
penampung,
dicuci terlebih dahulu dengan air
4 Jurnal Teknologi
Vol. 11, No. 1, Tahun
dimana wadah yang digunakan disini tercium bau asing maka hasil dinyatakan
adalah gelas piala 1000 mL. tidak normal [13].
Analisis Warna
HASIL DAN PEMBAHASAN
Sampel minyak jelantah sebelum
dan sesudah pengolahan, masing-masing Berdasarkan penelitian yang telah
ditempatkan dalam gelas piala. Warna dilakukan, dihasilkan alat pengolahan
diamati dengan mata. Jika tidak terdapat minyak jelantah dengan otomasi laju alir
warna lain atau kuning pucat, maka hasil seperti Gambar 2. Seperti yang terlihat
dinyatakan normal. Sebaliknya, jika pada Gambar 2, otomasi ditujukan untuk
terlihat warna lain, maka hasil mengatur laju alir minyak jelantah dari
dinyatakan tidak normal [13]. penampung minyak jelantah ke kolom
adsorpsi. Laju alir sangat penting untuk
Analisis Bau dikontrol, agar kontak antara minyak
jelantah dengan adsorben semakin lama
Sampel minyak jelantah yang sehingga proses adsorpsi semakin
belum diolah dan yang telah diolah efektif. Laju alir yang semakin tinggi
dimasukkan ke dalam masing-masing akan mempercepat waktu interaksi
botol kaca bening. Masing-masing botol antara adsorben dengan minyak jelantah.
tersebut dikocok. Kemudian tutup botol Selain itu, penggunaan kolom dalam
dibuka dan kebaskan tangan ke arah proses adsorpsi membuat sampel minyak
hidung untuk mengetahui bau dari jelantah tertahan lebih lama di dalam
sampel minyak jelantah. Jika tercium kolom, sehingga daya serapnya lebih
bau khas minyak segar dan tidak tengik besar [14], [15].
maka hasil dinyatakan normal,
sebaliknya jika
Jurnal Teknologi 5
Vol. 11, No. 1, Tahun 2022
6 Jurnal Teknologi
Vol. 11, No. 1, Tahun
Jurnal Teknologi 7
Vol. 11, No. 1, Tahun 2022
8 Jurnal Teknologi