Anda di halaman 1dari 12

PROSES PENJERNIHAN MINYAK JELANTAH

TUJUAN
Mahasiswa mampu menjernihkan minyak bekas gorengan (jelantah) dengan berbagai
absorben.

ALAT DAN BAHAN


1. Alat yang digunakan

Kertas saring
Saringan
Kaca arloji
Pipet ukur
Spatula
Corong pisah
Termometer
Magnetik stirrer
2. Bahan yang digunakan
Minyak goreng bekas
Bentonit, abu, arang, karbon aktif, zeolit
Soda api teknis (NaOH)
Air

DASAR TEORI
Minyak jelantah (bahasa Inggris: waste cooking oil) adalah minyak limbah yang bisa berasal
dari jenis-jenis minyak goreng seperti halnya minyak jagung, minyak sayur, minyak samin dan
sebagainya, minyak ini merupakan minyak bekas pemakaian kebutuhan rumah tangga umumnya,
dapat digunakan kembali untuk keperluaran kuliner, akan tetapi bila ditinjau dari komposisi kimianya,
minyak jelantah mengandung senyawa-senyawa yang bersifat karsinogenik, yang terjadi selama
proses penggorengan. Jadi jelas bahwa pemakaian minyak jelantah yang berkelanjutan dapat merusak
kesehatan manusia, menimbulkan penyakit kanker, dan akibat selanjutnya dapat mengurangi
kecerdasan generasi berikutnya. Untuk itu perlu penanganan yang tepat agar limbah minyak jelantah
ini dapat bermanfaat dan tidak menimbulkan kerugian dari aspek kesehatan manusia dan lingkungan,
kegunaan lain dari minyak jelantah adalah bahan bakar biodisel.
Praktikum yang dilakukan ini mencoba meningkatkan kualitas minyak goreng bekas
dengan adsorben karbon aktif. Minyak goreng bekas dipanaskan pada suhu 60 oC kemudian

dicampurkan dengan karbon aktif dengan berbagai variasi berat yaitu 2, 3, 4 gram dan waktu
pengadukan selama 30 menit.
Adsorpsi
Salah satu sifat penting dari permukaan zat adalah adsorpsi. Adsorpsi adalah suatu proses
yang terjadi ketika fluida terikatpada suatu padatan dan akhirnya membentuk suatu film (lapisan
tipis) pada permukaann padatan tersebut. Berbeda dengan adsopsi dimanafluida terserap oleh
fluida lainnya dengan membentuk suatu larutan.
Definisi lain menyatakan adsorpsi sebagai suatu peristiwa penyerapan pada lapisan
permukaan atau antar fasa.

Dimana molekul dan suatu materi terkumpul pada bahan

pengadsorps.
Advorpsi dibedakan menjadi dua jenis yaitu adsorpsi fisika yang di sebabkan oleh gaya
Van Der Waals (penyebab terjadnya kendensasi gas untuk membentuk cairan) yang ada pada
permukaan adsorben dan adsorpsi kimia yang terjadi reaksi antara zat yang diserap dengan
adsorben, banyaknya zat yang teradsorbsi tergantung pada sifat khas zat padatnya yang
merupakan fungsi tekanan dan suhu.
Faktor yang mempengaruhi adsorpsi:
1. Kecepatan pengadukan
Berpengaruh pada kecepatan proses adsorpsi dan kualitas bahan yang dihasilakan, jika
pengadukan terlalu lambat maka proses akan berjalan lambat pula, namun bial pengadukan
terlalu cepat aka nada kemungkinan struktur adsorban mengalami kerusakan
2. Luas permukaan
Semakin luas permukaan adsorben maka semakin banyak zat yang bisa teradsorpsi
3. Temperatur
Naik turunnya tingkat adsorpsi dipengaruhi oleh temperatur. Pemanasan adsorben akan
menyebabkan pori-pori adsorben terbuka dan menyebabkan daya serapnya meningkat.
Tetapi pemanasan yang terlalu tinggi juga dapat membuat struktur adsorben rusak.
4. pH
Tingkat keasaman juga berpengaruh, adsorbat yang bersifat asam atau asam organic
lebih mudah teradsorbsi pada pH rendah, sedangkan adsorbs basa organic efektif pada pH
tinggi.
5. Jenis dan Karakteristik adsorban
Jenis adsorban yang digunakan umumnya dalah karbon aktif. Karbon aktif adalah suatu
bahan pada berpori yang merupakan hasil pembakaran bahan yang mengandung karbon dan

dilakukan aktivitas dengan menggunakan gas CO 2, uap air atau bahan-bahan kimia sehingga
pori-porinya terbuka dan dengan demikian daya adsorpsinya lebih tinggi.
Karbon Aktif dan Pembuatannya
Karbon aktif berbentuk Kristal berukuran mikro, karbon non grafit yang pori-porinya telah
mengalami pengembangan sehingga kemampuan menyerap fluida yang dimiliknya meningkat.
Karbon aktif dapat di buat dari semua bahan yang mengandung karbon dengan syarat bahan
tersebut mempunyai struktur berpori. Bahan-bahan tersebut antara lain, kayu, batubara muda,
tulang, termpurung kelapa, tandan kelapa sawit, kulit buah kopi, sabut buah coklat, sekam padi
dan lainnya, pembuatan meliputi proses karbonisasi pada suhu tinggi dan proses aktivasi yang
dapat meningkatkan porositas karbon aktif.
Meski sebenarnya minyak jelantah dapat diolah kembali melalui proses filterisasi, sehingga
warnanya kembali jernih dan seolah seperti minyak goreng baru, namun kandungannya tetap
mengalami kerusakan sehingga tidak baik bagi tubuh. Ketika orang mengkonsumsi jenis minyak
ini, maka dapat berpengaruh pada munculnya asam lemak trans yang akan mempengaruhi HDL
kolesterol, LDL kolesterol serta total kolesterol yang merupakan sistem metabolisme darah dan
ini terjadi lewat sebuah proses tahapan berupa penumpukan yakni penyumbatan pembuluh darah
yang pada akhirnya berujung pada penyakit jantung. Minyak jelantah memiliki kandungan
peroksida yang tinggi, hal ini bisa terjadi salah satunya disebabkan oleh pemanasan yang
melebihi standar. Standar proses penggorengan normalnya berada dalam kisaran suhu 177 - 221
derajat celcius. Sedangkan kebanyakan orang justru menggunakan minyak goreng pada suhu
antara 200-300 derajat celcius. Pada suhu seperti ini, ikatan rangkap pada asam lemak tak jenuh
rusak kemudian akan teroksidasi, membentuk gugus peroksida dan monomer siklik, sehingga
yang tersisa adalah asam lemak jenuh saja. Dalam hal ini, resiko terhadap meningkatnya
kolesterol darah tentu akan semakin tinggi. Minyak goreng yang telah digunakan, akan
mengalami beberapa reaksi yang menurunkan kadar mutunya. Pada suhu pemanasan, akan
membentuk akrolein, yakni sejenis aldehid yang dapat menimbulkan rasa gatal pada
tenggorokan. Minyak goreng sisa atau lebih dikenal dengan minyak jelantah ini telah mengalami
penguraian molekul-molekul, sehingga titik asapnya turun drastis. Karena jelantah itu mudah
mengalami oksidasi, maka jika disimpan akan cepat berbau tengik. Selain itu, jelantah juga
disukai jamur aflatoksin sebagai tempat berkembangbiak. Jamur ini menghasilkan racun
aflatoksin yang dapat menyebabkan berbagai penyakit, terutama pada hati atau liver. Minyak
jelantah jika ditinjau dari komposisi kimianya, mengandung senyawa-senyawa yang bersifat
karsinogenik penyebab kanker.
Adapun cara yang efektif dalam menjernihkan minyak jelantah seperti berikut ini :

1. MENGGUNAKAN BUAH MENGKUDU


Yup, mengkudu memang multi fungsi selain banyak di gunakan untuk kecantikan dan
kesehatan kulit juga di percaya bisa menjernihkan minyak goreng bekas.
Caranya :
Ambil buah mengkudu yang telah masak secukupnya (takaran : 1 mengkudu bisa
menjernihkan kurang lebih 250ml) lalu tumbuk kemudian diambil sarinya, bisa di peras atau di
blender lalu saring hasil blendernya (kita sebut sari). Sari yang diperoleh dari blenderan tadi kita
tuangkan ke dalam minyak jelantah dan lalu diamkan kira-kira 5 10 menit. Selanjutnya panaskan
minyak yang sudah bercampur sari mengkudu tadi hingga benar2 panas, anggaplah pemanasan sekitar
suhu 50 derajat celcius dan pertahankan kondisi seperti ini hingga minyak berwarna jernih. Terakhir,
setelah terlihat jernih diamkan beberapa saat hingga dingin lalu lakukan penyaringan untuk
memisahkan bekas2 endapaan yang terbentuk dari pemanasan minyak tadi.
2. MENGGUNAKAN ARANG SEKAM
Selain buah mengkudu mungkin bisa mencoba menjernihkan minyak jelantah menggunakan
Arang sekam. Arang sekam adalah arang yang terbuat dari pembakaran bekas sekam padi. Jika
kesulitan anda bisa mendapatkannya di swalayan terdekat, atau bisa juga membuatnya sendiri
(Caranya : disini).
Ok kita anggap kita sudah mempunyai arang sekam, nah caranya yakni dengan menggoreng arang
sekam tadi. Mungkin anda akan terkejut karena saat menggoreng arang sekam dengan sendirinya
minyak bekas anda akan menjadi jernuh. Hasilnya telah diuji secara fisika dan kimia menunjukkan
bahwa penggunaan arang sekam dapat mendaur ulang minyak jelantah menjadi minyak baru yang
kualtiasnya mendekati minyak goreng segar dan benar saja mengingat arang sekam juga merupakan
salah satu bahan alami yang dapat mengikat cairan. Tentunya setelah yakin minyak menjadi jernih
lakukan penyaringan lagi agar lebih maksimal.
Petunjuk :
1 gram arang sekam bisa untuk menjernihkan 100 gram minyak jelantah.
3. MENGGUNAKAN ARANG KAYU
Selain Arang Sekam ada juga arang jenis lain yang bisa membantu menjernihkan minyak goreng
bekas anda, adalah Arang kayu yang merupakan hasil pembakaran kayu. Arang kayu lebih mudah di
dapat di toko kecil dan cara membuatnya pun lebih mudah. Dalam prakteknya, arang atau karbon
banyak di gunakan para alkemis sebagai bahan penyerap senyawa atau sering di sebut absorbent.
Cara Penggunaan :

Siapkan arang kayu dua kepal tangan atau kira-kira sebesar genggaman tangan orang dewasa lalu
tumbuk hingga halus seperti serbuk. Selanjutnya campurkan serbuk arang kayu tadi ke dalam minyak
bekas tanpa dilakukan pemanasan selama kurang lebih 5 menit, setelah jernih lakukan penyaringan
untuk endapan.
4. MENGGUNAKAN ARANG BIJI SALAK
Untuk cara yang ke-4 masih menggunakan bahan arang, kali ini giliran arang biji salah. Untuk
mendapatkan bahan ini cukup belilah salah lalu kumpulkan bijinya dan bakarlah hingga menjadi
arang.
Cara Penggunaan :
Untuk cara yang satu ini mungkin agak susah jika di lakukan di rumah hehe, biasanya orang
laboratorium yang jago urusan ini. Minyak goreng bekas dipanaskan pada suhu 40, 50, 60 dan 70
derajat Celcius, kemudian direaksikan dengan arang biji salak dengan variasi berat 10, 25, 50 gram
dan variasi waktu pengadukan 20, 40, 60, 80, 100 dan 120 menit. Campuran minyak goreng bekas
dengan arang biji salak kemudian dilakukan proses pemisahan dengan cara filltrasi/penyaringan.
5. MENGGUNAKAN AMPAS/SARI NANAS
Untuk cara kelima kita akan menggunakan ampas nanas, Ampas nanas sama halnya dengan arang
secara fungsi yakni memiliki kemampuan menyerap seperti karbon aktif sehingga dapat menjernihkan
minyak.
Cara Penggunaan:
Siapkan ampas/ sari nanas kira2 sebanyak 3 Kg lalu cuci hingga bersih. Selanjutnya dikeringkan
ampas nanas tadi menggunakan oven dengan suhu 160 derajat celcius selama 1 jam hingga berubah
bentuk menjadi karbon. Langkah selanjutnya yakni menghaluskan karbon ampas nanas menggunakan
blender hinga halus seperti serbuk. Sampai disini bisa di bilang serbuk sudah siap, masukkan serbuk
ampas nanas ke dalam minyak jelantah dengan takaran 3 liter ampas nanas untuk menjernihkan 20
liter minyak jelantah. Diamkan pencampuran serbuk dengan minyak jelantah selama kurang lebih 3
jam, dan terakhir saringlah menggunakan kain untuk memisahkan endapan serbuk dari minyak.
6. MENGGUNAKAN NASI
Cara ke-6 yakni menggunakan nasi, bukan untuk dimakan namun kita akan menggunakan nasi untuk
menyerap sisa remahan penggorengan sehingga minyak bekas menjadi jernih.
Cara Penggunaan :

Ambillah segenggam nasi lalu dipadatkan dengan cara di remas2, buatlah sedemikian rupa hingga
nasi tadi benar-benar keras. Setelah benar-benar keras masukkan nasi tadi kedalam penggorengan
yang masih panas, jadi sambil mengeraskan nasi minyak bekas bisa di panaskan diatas wajan. Nah
selanjutnya tekan tekanlah nasi yang kita goreng tadi, hingga remahan sisa penggorengan menempel
pada nasi.
7. MENGGUNAKAN FILTER SEDERHANA
Cara ke-7 atau terakhir dengan cara penyaringan secara langsung menggunakan bahan kimia dan
gabungan dari cara2 sebelumnya, tentunya bahan kimia disini sangat mudah di dapat di toko2 kimia.
Bahan yang harus disiapkan yakni Arang kayu, Zeolit, Air, dan Soda Api.
Cara Penggunaan :
Setelah semua bahan terkumpul siapkan sebanyak 3 botol kaca, jadi sekarng kita mempunya botol 1,
botol 2, dan botol 3. Selanjutnya isi botol 1 dengan arang kayu dan zeolit lalu diamkan, kemudian
ambil botol kedua dan isi dengan arang kayu dan zeolit juga namun dengan takaran yang lebih sedikit
di banding botol 1 tadi. Untuk botol ketiga biarkan dulu, jangan diisi dulu.
Tahap selanjutnya, masukkan minyak jelantah yang akan di jernihkan ke botol 1, diamkan beberapa
saat lalu saringlah kembali dan kemudian tuangkan ke botol kedua. Nah dari botol kedua ini kita
saring lagi dan masukkan ke dalam botol ketiga lalu campurkan air dan soda api di dalamnya.
Diamkan dulu beberapa menit hingga minyak mulai jernih lalu disaring kembali.
Zeolit adalah senyawa zat kimia alumino-silikat berhidrat dengan kation natrium, kalium dan
barium.Secara umum, Zeolit memiliki melekular sruktur yang unik, di mana atom silikon dikelilingi
oleh 4 atom oksigen sehingga membentuk semacam jaringan dengan pola yang teratur. Di beberapa
tempat di jaringan ini, atom Silicon digantikan degan atom Aluminium, yang hanya terkoordinasi
dengan 3 atom Oksigen. Atom Aluminium ini hanya memiliki muatan 3+, sedangkan Silicon sendiri
memiliki muatan 4+. Keberadaan atom Aluminium ini secara keseluruhan akan menyebababkan
Zeolit memiliki muatan negatif. Muatan negatif inilah yang menebabkan Zeolit mampu mengikat
kation.
Zeolit juga sering disebut sebagai 'molecular sieve' / 'molecular mesh' (saringan molekuler)karena
zeolit memiliki pori-pori berukuran melekuler sehingga mampu memisahkan/menyaring molekul
dengan ukuran tertentu. Zeolit mempunyai beberapa sifat antara lain : mudah melepas air akibat
pemanasan, tetapi juga mudah mengikat kembali molekul air dalam udara lembap. Oleh sebab
sifatnya tersebut maka zeolit banyak digunakan sebagai bahan pengering. Disamping itu zeolit juga
mudah melepas kation dan diganti dengan kation lainnya, misal zeolit melepas natrium dan digantikan
dengan mengikat kalsium atau magnesium. Sifat ini pula menyebabkan zeolit dimanfaatkan
untuk melunakkan air. Zeolit dengan ukuran rongga tertentu digunakan pula sebagai katalis untuk

mengubah alkohol menjadi hidrokarbon sehingga alkohol dapat digunakan sebagai bensin.Zeolit di
alam banyak ditemukan di India, Siprus, Jerman dan Amerika Serikat. Bagian Primary dari Zeolit
adalah TO4 di mana T adalah Si atau Al.
Kegunaan Zeolit
Batuan ini memiliki banyak fungsi dalam berbagai sektor usaha pada kehidupan manusia. Berbeda
dengan jenis batuan pada umumnya, Batu Zeolit ini memiliki kandungan alami yang bermanfaat.
Kegunaannya adalah sebagai berikut :
Peternakan
a)

penggemukan hewanPada umumnya zeolit yang digunakan adalah jenis klinoptilolit.

kesehatan kandang

penambah ketahanan terhadap penyakit

penyerap kontaminan

2)

Pertanian

sebagai media penambah pupuk

peningkatan produksi panen

penyerap logam dalam tanah

perantara herbisida, fungisida

3)

Kedokteran/Kesehatan

Kedokteran gigi : sebagai tapal gigi, resin gigi, semen gigi, mahkota gigi

Kesehatan : penghilang bau nafas, penanganan luka bakar

4)

Bahan Bangunan

Semen

Agregat ringan

Penyerap air/zat pengotor

5)

Lingkungan

Pengolahan air, penyerap kotoran

Penyerap limbah radioaktif

Penyerap polutan udara

Pengkayaan O2 untuk udara di ruangan

6)

Industri
Industri kertas : bahan pengisi, bahan penyerap tinta, meningkatkan ketahanan terhadap panas,

sinar dan asam

Industri ban : meningkatkan modulus elastisitas, mencegah polimerasi pada proses vulkanisasi

Industri sabun : penyusun detergen, penurun kesadaran air

Industri minyak bumi/gas alam : penyerap CO 2, H2O, H2S dalam gas alam, sebagai katalisator

alkilasi isomerasi pemecahan, pemisah/pengering

Lain-lain : pengering sayuran, buah-buahan, anti mikroba/bakteri, pelunak kain, penambah

daya kilap semir sepatu.

Sekam merupakan salah satu jenis limbah dari padi yang banyak dimanfaatkan oleh banyak orang,
terutama mereka yang tinggal di daerah pedesaan dan juga dekat dengan daerah lumbung padi.
Ternyata, sekam ini dapat dimanfaatkan untuk keperluan hidup kita sehari-hari, yaitu dengan cara
dibakar dan juga diambil abu hasil pembakarannya.Berikut ini adalah beberapa manfaat abu sekam
padi bagi kehidupan kita sehari-hari, yang mungkin belum di ketahui:
1.

Menggemburkan Tanah
Abu dari sekam padi ternyata memiliki berbagai jenis unsur-unsur kimia yang baik untuk kesuburan
dan juga dapat menggemburkan tanah. Dengan mencampurkan tanam dengan kompos, dan juga
pupuk yang berasal dari abu sekam padi, maka kondisi tanah tersebut akan menjadi lebih baik dan
juga dapat menjadi lebih gembur, terutama untk keperluan penyemaian biji dan juga penanaman dari
suatu tanaman produksi.
2.Menyuburkan Tanaman
Tanah yang sudah memiliki campuran dari abu sekam padi di dalamnya akan menyebabkan tingkat
kesuburan dari tanaman yang ditanam pada area tersebut akan menjadi lebih subur. Hal ini disebabkan
karena kondisi tanah tersebut dapat mengikat berbagai macam unsur hara yang dipelukan oleh
tumbuhan dalam bertumbuh, sehingga tanaman akan memperoleh asupan nutrisi dan unsur hara
secara optimal dan dapat tumbuh dengan subur.
3.Mengoptimalkan dan Memaksimalkan Pertumbuhan dari Tanaman
Masih dengan hubungannya terhadap kesuburan tanaman, abu dari sekam padi yang sudah bercampur
dengan tana dan juga pupuk, baik itu pupuk kompos maupun jenis pupuk lainnya, maka akan dapat
menyuburkan tanaman. Hal ini dapat tejadi karena unsur hara dan juga nutrisi yang ada pada tanah
akan langsung terserap oleh tumbuhan dan mampu untuk mengoptimalkan petumbuhan dan jga
perkembangan dari tanaman tersebut, yang ditanam pada daerah yang mengandung abu sekam padi.
4.Dapat Mengikat Logam Berat
Selain baik untuk kebutuhan bercocok tanam dan juga pertanian, abu sekam padi ternyata juga
memiliki manfaat yang sangat baik dalam bidang industry. Biasanya, jenis industri yang bisa dan juga
sering memanfaatkan abu dari sekam padi adalah industri besi dan logam. Industri besi dan logam
dapat memanfaatkan abu dari sekam padi sebagai salah satu bahan tambahan di dalam proses

produksinya, tidak lain disebabkan oleh fungsi alami dari abu sekam pada yang mampu mengikat besi
dengan baik, karena mengandung silica. Kerena itu, abu sekam padi juga sering dimanfaakan untuk
keperluan industri logam dan juga besi.
5.Mengandung Silica Bahan Utama Campuran Beton
Manfaat lainnya dari abu sekam padi yang perlu diketahui, selain menjadi salah satu bahan baku
untuk pembuatan logam dan juga besi dalam industri logam, abu sekam padi juga sering dimanfaatkan
untuk menjadi salah satu campuran dari pembuatan beton. Masih dari fungsi kandungan silika nya
yang cukup tinggi, abu sekam padi dicampur pada adonan semen dan juga abut untuk mengikat
campuran tersebut agar menjadi salah satu jenis beton yang kuat dan juga tahan lama.

PROSEDUR PERCOBAAN
1. Penjernihan Minyak Goreng Bekas
-

Sebanyak 50 ml minyak goreng bekas ditempatkan pada tiga Erlenmeyer yang masingmasing diberi label A, B, dan C.

Karbon aktif ditimbang sebanyak 2 gr, 4 gr dan 6 gr (vanasi berat) dan dimasukkan ke
dalam Erlenmeyer yang berbeda.

Erlenmeyer yang berisi minyak goreng bekas dan karbon aktif di panaskan pada hot
plate dengan suhu 60oC dan 700 rpm selama 30 menit

Setelah 30 menit dilakukan pengamatan terhadap sampel minyak goreng bekas tersebut
(pengamatan fisik seperti warna).

Percobaan diulangi untuk sampel pada Erlenmeyer no 2 (B) dan no 3 (C)

2. Penentuan ALB
-

Sebanyak 1 gr minyak goreng bekas ditempatkan pada Erlenmeyer

Tymol blue ditambahkan sebanyak 3 tetes

Dilakukan titrasi dengan KOH sampai terjadi perubahan warna menjadi putih kebirubiruan

Dilakukan perhitungan penentuan kadar ALB

3. Penentuan pH
-

pH paper dicelupkan pada masing-masing sampel yang ingin diketahui pHnya

dilakukan perbandingan warna yang didapat setelah pH paper dicelupkan kedalam sampel
dengan range pH yang telah tersedia.

ANALISA PERCOBAAN
Pada percobaan kali ini dilakukan bertujuan untuk menjernihkan minyak jelantah dengan
Menggunakan adsorben. Adapun adsorbenvyang digunakan yaitu zeolit, zeolit ini berfungsi sebagai
adsorben sehingga minyak jelantah yang tidak baik untuk dikonsumsi lagi dapat digunakan untuk
bahan pembuatan sabun atau biodisel. Penjernihan pada minyak jelantah pertama yang dilakukan
yaitu memanaskan minyak jelantah pertama yang dilakukan yaitu memanaskan minyak jelantah pada
suhu 65C hal ini dimaksudkan untuk membuka pori-pori adsorben sehingga dapat meningkatkan
daya serap dan untuk mempercepat reaksi serta bertujuan agar minyak jelantah tersebut tidak rusak.
Setelah itu dilakukan penambahan zeolit dengan konsentrasi yang berbeda-beda pada setiap sampel
minyak goreng agar diketahui perbandingan dan tingkat efisiensinya.
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan maka dianalisa bahwa semakin banyak jumlah
absorben dalam penjernihan minyak jelantah maka kualitas yang didapat semakin baik hal ini
dikarenakan semakin banyak adsorben sebagai daerah daya penyerap.

KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari perbocaan yang telah dilakukan yaitu :

Semakin banyak adsorben maka semakin banyak daya serap dan hasil minyak yang didapat

semakin jernih
Suhu juga dapat berpengaruh terhadap minyak apabila terlalu panas dapat mengurangi
penyerapan dari adsorbat dan apabila apabila terlalu dingin dapat mengurangi tingkat efisiensi

penyerapan dari minyak tersebut.


Minyak jelantah yang tidak baik digunakan dapat didaur ulang dengan menghasilkan
penjernihan minyak yang dapat digunakan lagi untuk bahan pembuatan sabun , selain itu
minyak tersebut dapat digunakan sebagai biodisel.

Gambar Alat

Magnetic Stirrer

Pipet Tetes

pH paper

Kertas Saring

Beaker gelas

Pipet Ukur

Gelas Ukur

Spatula

Hot plate

Labu Ukur

Erlenmeyer

Kaca

Arloji

DAFTAR PUSTAKA
Penuntun Praktikum.Teknologi Pengolahan Limbah.2016.Politeknik Negeri Sriwijaya.Palembang.
www.Wikipedia.com
www.ensiklopedia.com
Amang,B,P.Simatupang,dan R,Anas.1996.Ekonomi Minyak di Indonesia.IPB Press.Bogor

Ketaren,s.(1996) Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan, Penerbit Universitas Indonesia,Ja.
Djatmiko,B dan Ahcmad, B.1993.Proses Pengolahan dan Pengaruhnya Terhadap sifat Fisika Kimia
Minyak dan Lemak. Jurusan TI. Fakultas TP.IPB.Bogor

Anda mungkin juga menyukai