Anda di halaman 1dari 13

MODUL

ADSORBSI
LEMBAR PENGESAHAN

Kelompok :1

Praktikum : Operasi Teknik Kimia 3

Modul Percobaan : Adsorbsi

Tanggal Praktikum : 17 Mei 2022

Dosen Pembimbing : Miftahurrahmah, MT / Reni sutri M eng.,

Asisten : Devia, ST

No Nama Praktikan Buku Pokok/BP

1 Dian permata sari 2112008

2 Insyiah dinda najmi 2112012

3 Mahrizan alrizkie 2112021

4 Mitha fitriani caniagi 211223


5 Muhammad Taupik 2112024

Catatan Tanggal Paraf Dosen Pembimbing


LEMBAR PENUGASAN

Kelompok :1

Praktikum : Operasi Teknik Kimia 3

Modul Percobaan : Adsorbsi

Tanggal Praktikum : 17 Mei 2022

Dosen Pembimbing : Miftahurrahmah, MT / Resi sutri m eng.

Asisten : Devia, ST

No Nama Praktikan Buku Pokok/BP


1 Dian permata sari 2112008
2 Insyiah dinda najmi 2112012
3 Mahrizan al rizkie 2112021
4 Mitha fitriani caniago 2112023
5 Muhammad Taupik 2112024

Adapun penugasan yang perlu dilakukan pada praktikum ini adalah :

1.
2.
BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar belakang


Adsorbsi adalah gejala pengumpulan molekul-molekul suatu zat pada permukaan zat
lain, sebagai akibat dari ketidakjenuhan gaya-gaya pada permukaan zat tersebut. Dalam
adsorbsi digunakan istilah adsorbat dan adsorben, dimana adsorbat adalah substansi yang
terjerap atau substansi yang akan dipisahkan, sedangkan adsorben adalah suatu media
penyerap yang berupa senyawa karbon aktif.

Proses penjernihan air menggunakan karbon aktif sebagai pengadsorpsian atau


adsorben pada kotoran yang terdapat alam air penyebab kekeruhan pada air juga disebut
dengan proses koagulasi-flukolasi. Prinsip kerja deodoran merupakan salah satu contoh
proses adsorbsi yang mana deodorant akan mengadsorbsi keringat yang keluar dari tubuh
secara berlebihan.

I.2 Tujuan

Adapun tujuan dilakukannya praktikum ini adalah :

1. Mempelajari proses pemisahan zat padat terlarut dalam cairan dengan menggunakan
prinsip adsorbsi dalam kolom karbon aktif
2. Mengetahui proses konsentrasi pemisahan dan kurva di kolom
3. Menentukan zona perpindahan massa dalam kolom adsorbsi
4. Dapat menghitung neraca massa dan efisiensi adsorben
5. Mengetahui pengaruh lamanya waktu kontak dan jenis operasi proses adsorbsi

IV-1
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Teori Dasar


Adsorbsi adalah suatu proses melekatnya suatu zat dari fasa cair atau gas ke fase
padat. Padatan ini disebut juga adsorben dan zat yang melekat disebut adsorbat. Dalam
adsorbsi, dikenal dua pendekatan yaitu fisisorbsi dan kimiasorbsi.

Dalam fisisorbsi, pelekatan adsorben idasarkan pada gaya fisika (gaya van der
waals). Sebaliknya, selama kimiasorbsi, adsorbat masuk ke dalam ikatan kimia dengan
molekul adsorben. Dalam fisisorbsi, terdapat energi ikatan yang lebih rendah dibandingkan
pada kimiasorbsi. Oleh karena itu, proses adsorbsi pada fisisorbsi biasanya dapat dibalikkan.
Hal ini memungkinkan adanya proses desorbsi dari substansi yang telah diadsorbsikan.

II.2 Karbon Aktif

Karbon aktif sering digunangkan dalam pengolahan air sebagai adsorben. Pada
karbon aktif, proses adsorbsi terutama berdasarkan fisisorbsi.

a. Pembuatan

Bagian terbesarnya adalah mikrokristal sekitar sepertiganya terdiri dari karbon amore dan
kandungan mineral (abu). Bahan-bahan yang dijadikan sumber pembuatan karbon seperti
batu bara hitam, batu bara coklat (lignit), charcoal, dan tempurung kelapa. Proses produksi
yang paling umum digunakan adalah aktifasi dengan uap air.

IV-2
IV-3

b. Sifat-sifat

Permukaan karbon aktif bersifat hidrofobik sehingga karbon aktif sangat cocok untuk
adsorbsi zat organic yang bersifat polar. Diameter pori 0,4-100 nm, diklasifikasikan :

Mikropori = 0,4-100 nm

Mesopori = 1-25 nm

Makropori = 25-100 nm

Pada karbon aktif, terdapat permukaan bagian luar dan bagian dalam. Permukaan
bagian luar dari partikel karbon aktif sangat penting untuk perpindahan massa dari partikel.
Sedangkan permukaan bagian dalam adri partikel karbon aktif sebanding dengan permukaan
keseluruhan dari semua pori. Adsorbsi aktual dari adsorbat berlangsung pada permukaan
bagian dalam. Sekitar lebih dari 95% luas permukaan total dari karbon aktif disusun oleh
permukaan total dari karbon aktif disusun oleh permukaan bagian dalam.

II.3 Kinetika Adsorbsi

Perpindahan massa berlangsung pada lapisan keatas diantara karbon aktif dan cairan.
Perpindahan massa dapat dibagi menjadi 4 tahap, yaitu :

a. Konveksi

Perpindahan adsorbat terlarut dalam cairan pada lapisan batas partikel karbon aktif.

b. Difusi film

Menyebabkan adsorbat berpindah dari lapisan batas menuju permukaan partikel karbon
aktif. Jika kesetimbangan adsorbsi masih belum tercapai, konsentrasi adsorbat pada
permukaan partikel karbon aktif lebih rendah daripada didalam cairan. Perbedaan
konsentrasi inilah yang menhadi gaya dorong pada difusi film.
IV-4

c. Difusi bulir

Adsorbat kemudian dipindahkan dari permukaan partikel karbon aktif menuju pori-pori
partikel. Jika difusi berlangsung pada permukaan pori-pori, maka disebut dengan difusi
permukaan.

d. Penempelan

Adsorbat kemudian menempel dalam mikropori karbon aktif. Penempelan ini didasarkan
pada interaksi fisika atau kimia dengan karbon aktif.

Umumnya kecepatan adsorbsi ditentukan oleh difusi film dan difusi bulir. Kedua
mekansme perpindahan yang mempengaruhi kinetika adsorbsi ini tergantung pada berbagai
faktor, diantaranya : ukuran partikel karbon aktif. Struktur pori partikel karbon aktif, maka
jalur difusinya semakin pendek. Oleh karena itum proses adsorbsinya menjadi lebih cepat
pada ukuran partikel karbon aktif yang lebih kecil.

II.4 Kesetimbangan adorbsi

Didalam sistem tertutup, karbon aktif dikontakkan dengan air yang mengandung zat
yang diserap (adsorbat). Penurunan konsentrasi adsorbat dalam air dapat diamati sepanjang
waktu, untuk massa adsorbat m, yang dipisahkan dari pair pada waktu t adalah :

m1 = vw [Co – C(t)]

dimana :

vw : volume air (L)

Co : konsentrasi awal adsorbat (mg/L)

C(t) : konsentrasi akhir pada waktu t (mg/L)


IV-5

II.5 Isoterm Adsorbsi

Jika proses adsorbsi dilakukan secara berulang-ulang dan hanya massa karbon
aktifnya diubah, maka akan diperoleh pasangan nilai untuk Ceq dan qeq untuk masing-masing-
masing sistem. Jika keseluruhan nilai tersebut dipilot dalam sebuah grafik dan titik-titiknya
dihubungkan maka akan diperoleh isoterm adsorbsi.

Isoterm adsorbsi dapat ditentukan secara eksperimental dalam laboratorium. Profil


dari isoterm sebagian bergantung pada faktor-faktor berikut :

- Jenis dan konsentrasi adsorbat


- Sifat-sifat karbon aktif
- Temperatur
BAB III

METODOLOGI PERCOBAAN
III.1 Alat
Adapun alat-alat yang akan digunakan pada praktikum ini adalah :

1. Rangkaian adosrben
2. Fotometer
3. Gelas kimia ukuran 2 L 1 buah
4. Gelas kimia ukuran 500 ml 1 buah
5. Spatula 1 buah
6. Batang pengaduk 1 buah
7. Tabung reaksi 12 buah
8. Rak tabung reaksi

III.2 Bahan
Adapun bahan-bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah :

1. Aquades
2. Zat pewarna

III.3 Cara Kerja


Adapun tahap-tahap pengerjaan praktik ini adalah sebagai berikut :

1. Buatlah larutan zat pewarna sesuai penugasan lalu masukkan ke dalam tangka
konsentrat (B2) dan hubungkan dengan selang umpan masuk
2. Isilah tangka B1 dengan air pada level tertentu
3. Hubungkan stop kontak alat dengan daya listrik

IV-6
IV-7

4. Nyalakan tombol power pada alat utama


5. Nyalakan pompa konsentrat (P2) untuk mengalirkan konsentrat umpan ke dalam
kolom adsorber A1 dan A2
6. Aturlah nilai SLR (stroke length relative) pompa konsentrat sesuai penugasan pada
pompa P2 (tombol putih) untuk menentukan jumlah cairan yang dipompakan
perdetak. Jumlah SLR maksimum pada 100% adalah sekitar 0,3 mL.
7. Aturlah frekuensi (jumlah detak per menit) pompa konsentrat sesuai penugasan pada
tombol panah atas dan bawah bagian pompa P2
8. Nyalakan pompa sirkulasi air (P1) untuk proses recovery dan mempercepat aliran
proses pada kolom adsorber
9. Aturlah kecepatan pompa sirkulasi (P1) pada bagian potensiometer di lemari kontrol
10. Nyalakan heater pada lemari kontrol dan aturlah temperatur sesuai penugasan
11. Lakukan pengambilan sampel pada bagian katup V16, V5-V13, dan V14 setiap 30
menit sekali dan lakukan pengukuran kadaar warna sampel dengan menggunakan
fotometer
12. Lakukan proses selama waktu yang ditugaskan dan setelah selesai bersihkan selang
umpan dengan mengganti larutan umpan dengan aquadest dan proses dilakukan
seperti proses adsorbsi sehingga selang menjadi bersih
13. Matikan semua tombol kendali pada lemari kontrol dan cabut stop kontak dari
sumber daya listrik
IV-8

III.4 Skema Peralatan Adsorbsi


IV-10

DAFTAR PUSTAKA

Seader, J.D, and Henley, Ernest J. 1998. Separation Process Principles. John Wiley
& Sons, Inc.

Treybal, Robert E. 1981. Mass-Transfer Operation, 3rd ed. McGraw-Hill, Inc.

Coullson, J.M and Richardson, J.E. 1989. An Introduction to chemical Engineering


Design. 6th Edition
IV-16

Anda mungkin juga menyukai