Disusun Oleh:
Dosen Pengampu:
2019
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR........................................................................................................................................ii
BAB I. PENDAHULUAN.................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................................1
1.3 Tujuan................................................................................................................................................1
BAB II. PEMBAHASAN..................................................................................................................................2
2.1 Pengertian Adsorpsi...........................................................................................................................2
2.2 Jenis Jenis Adsorpsi............................................................................................................................2
2.3 Cara Kerja Adsopsi.............................................................................................................................2
2.4 Faktor Yang Mempengaruhi Adsorpsi................................................................................................2
2.5 Contoh Penggunaan prinsip Adsorpsi Pada Pengolahan Kualitas Udara...........................................2
BAB III. PENUTUP.........................................................................................................................................3
3.1 Kesimpulan........................................................................................................................................3
3.1 Saran..................................................................................................................................................3
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................................4
i
DAFTAR GAMBAR
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Tiap partikel adsorban dikelilingi oleh molekul yang diserap karena terjadi interaksi
Tarik-menarik. Jika gaya-gaya fisik lebih dominan, maka yang terjadi adalah adsorpsi
fisika, sedangkan jika yang terjadi adalah ikatan kimia antara adrosbat dan adsorben,
maka akan terjadi adsorpsi kimia. Aplikasi adsorpsi banyak digunakan dalam
pengendalian pencemaran udara (Perdanawati, U. 2010). Proses adsorpsi dapat
berlangsung jika suatu permukaan padatan dan molekul-molekul gas atau cair,
dikontakan dengan molekul-molekul tersebut, makan didalamnya terdapat gaya
kohesif termasuk termaksud gaya hidrostatik dan gaya ikatan hydrogen yang bekerja
diantara molekul seluruh material.
Pada adsorpsi, pemilihan adsoeben merupakan hal yang penting. Karena adsorben
yang dipilih selain diharapkan dapat mereduksi polutanm adsorben yang digunakan
juga hendaknya memiliki nilai ekonomis yang rendah, mudah didapatkan, dan tidak
membahayakan lingkungan pada kondisi jenuh. Dari pemaparan diatas maka
diperlukanya pembahasan lebih lanjut mengenai adsorpsi.
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian dan jenis-jenis adsorpsi.
2. Mengetahui prinsip kerja dari adsorpsi.
3. Mengetahui fakor yang dapat mempengaruhi saat proses adsorpsi.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Adapun bahan yang dapat digunakan sebagaia dsorbent. Antara lain activated
carbon, alumina, bauxite, silicagel,strontiumsulfate ,magnesia dan lain-lain.
Karakteristik penting dari adsorbent antara lain rasio luas permukaan terhadap
volume. Rasio luas permukaan terhadap volume dapat meningkatkan daya adsorpsi
beberapa jenis adsorbent.
2
Temperatur dan Tekanan
3
Gambar 5. Mekanisme Adsorpsi
4
der Waals dan yang ketiga disebut ion exchange (pertukaran ion), terjadi karena gaya
elektrostatis.
Adsorpsi fisik terjadi akibat adanya perbedaan energi atau gaya tarik
bermuatan listrik (gaya van der Wall’s). Molekul adsorbat mulai diikat secara fisik
menuju molekul adsorbent. Tipe adsorpsi ini multilayer, karena masing-masing
molekul membentuk lapisan diatas lapisan sebelumnya, dengan nomor lapisan sesuai
5
dengan konsentrasi kontaminan. Adsorpsi ini tidak spesifik dan mirip dengan proses
kondensasi. Adsorpsi Fisika ini terjadi pada zat-zat yang bersuhu rendah dengan
adsorpsi relatif rendah. Dalam hal ini perubahan panas adsorpsi mempunyai derajat
yang sama dengan panas kondensasi dari gas menjadi cair, sehinga gaya yang
menahan adsorpsi molekul-molekul fluida biasanya cepat tercapai dan bersifat
reversibel, karena kebutuhan energi yang sangat kecil.
Adsorpsi ini bersifat specifik dan terjadi berdasarkan ikatan kimia antara
adsorbent dengan zat yang teradsorpsi (adsorbat), sehingga dibandingkan dengan
adsorpsi fisik, kerja yang terjadi jauh lebih besar begitu juga dengan panas adsorpsi
dibanding dengan adsorpsi fisik, selain itu adsorpsi kimia terjadi pada suhu yang
tingi. Karena terjadinya ikatan kimia, maka pada permukaan adsorbent dapat
berbentuk suatu lapisan dan apabila hal ini berlanjut maka adsorbent tidak akan
mampu lagi menyerap zat lainnya. Dan proses adsorpsi secara kimia ini bersifat
irreversible.
Dari penjelasan diatas, dan menurut Noll,et al.(1992), maka adsorpsi fisik
dapat dibedakan dari adsorpsi kimia sebagai berikut :
6
Jenis-jenis adsorbent penting :
1. Karbon aktif
2. Activated alumina
3. Silica gel
4. Molecular sievas
7
Gambar 6. Properti Karbon Aktif
8
Gambar 9. Properti Molecular Sieves
Pengendalian suatu polutan/ pencemar gas dengan proses adsorpsi dibedakan menjadi
3 tahap, yaitu :
Tahap adsorpsi
Tahap desorpsi
Tahap recovery
1. Tahap Adsorpsi
9
Tahap dimana terjadi proses adsorpsi Adsorbate tertahan pada permukaan
adsorbent (tertahannya gas atau uap atau molekul pada permukaan padatan). Pada
proses adsorpsi umumnya dilakukan untuk senyawa organic dengan berat molekul
(BM) lebih besar dari 46 dan dengan konsentrasi yang kecil.. Semakin besar BM
maka proses adsorpsi akan semakin baik.
2. Tahap Desorpsi
Menurunkan tekanan
3. Tahap Recovery
Tahap ini merupakan tahap pengolahan dari gas, uap atau molekul yang telah
di desorpsi, dimana recovery dapat dilakukan dengan :
Kondensasi
Dibakar
Solidifikasi
10
Dual adsorber system dapat dioperasikan secara simultan
2. Moving bed
Continuous regeneration
11
Gambar 11. Continous Rotary Bed
3. Fluidizedbed
12
Gambar 12. Fluidized-bed Solvent Recovery System
Kelebihan:
Proses adsorpsi dapat digunakan untuk polutan dengan konsentrasi rendah dan
tinggi
Proses pelepasan polutan dari permukaan material solid lebih mudah yaitu
dengan penguapan.
•Kekurangan:
13
Biaya investasi tinggi
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
15
16
DAFTAR PUSTAKA
17