Limbah apabila tidak dikelola dengan baik dapat mengakibatkab bencana, yaitu :
1. Sumber penyakit
2. Pencemaran lingkungan
3. Kematian
Lokasi dan pengolahan limbah yang kurang memadai (pembuangan limbah yang tidak terkontrol)
merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme pembawa patogen seperti lalat dan tikus
yang dapat menjangkit penyakit, misalnya bahaya kesehatan pada manusia seperti : Penyakit diare,
tifus, bahkan demam berdarah karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolahan tidak
tepat dapat bercampur air minum.
Sistem pengelolaan limbah terpadu dinilai tepat dan dapat diterapkan untuk memecahkan
permasalahan limbah, penanganan limbah dari segi teknologi tidak akan pernah tuntas hanya
dengan menerapkan satu metode saja tetapi harus dengan kombinasi dari berbagai metode lainnya
yang kemudian dikenal sebagai Sistem Pengelolaan Limbah Terpadu. Sistem Pengelolaan Limbah
Terpadu tersebut setidaknya mengkombinasikan pendekatan pengurangan sumber sampah, daur
ulang & guna ulang, pengkomposan, insinerasi dan pembuangan akhir (landfilling).
Pengurangan sumber limbah industri berarti perlunya teknologi proses yang nirlimbah serta packing
produk yang ringkas/ minim serta ramah lingkungan.Sedangkan bagi rumah tangga berarti
menanamkan kebiasaan untuk tidak boros dalam penggunaan barang-barang keseharian. Untuk
pendekatan daur ulang dan guna ulang diterapkan khususnya pada limbah non organik seperti kertas,
plastik, alumunium, gelas, logam dan lain-lain. Sementara untuk limbah organic missal daun kering
dapat didaur ulang, salah satunya dengan pengkomposan.