Anda di halaman 1dari 12

ASITENSI TB PBPAM PROBLEM SET 5

Nama : Miranda Berliani

Nim : 25117018

5.4.4 Sedimentasi
Sedimentasi atau pengendapan adalah suatu unit operasi untuk menghilangkan
materi tersuspensi atau flok kimia secara gravitasi. Proses sedimentasi pada
pengolahan air bersih umumnya untuk menghilangkan padatan tersuspensi
sebelum dilakukan proses pengolahan selanjutnya. (Said.Nusa.Idaman,2005).
Jenis pengendapan partikel pada sedimentasi dapat dibedakan menjadi 2 jenis
pengendapan, yaitu :
a. Pengendapan partikel Discrete, pengendapan yang terjadi akibat gaya
gravitasi dan mempunyai kecepatan pengendapan yang relatif konstan tanpa
dipengaruhi oleh adanya perubahan partikel dan berat jenis.

b. Pengendapan partikel Flocculant, yaitu pengendapan yang terjadi akibat


gaya gravitasi dan mempunyai percepatan pengendap per satuan waktu
sesuai dengan pertambahan ukuran pertikel flocculant.

1. Perhitungan

 Diketahui :
 Nilai X : 2+5+1+1+7+0+1+8 = 25 maka, x = 5
 Nilai Y : 15+12+1998 = 2025 maka, y = 5
 Kebutuhan Air Rata-rata Tahun 2039 (Q rata-rata) = 0,55 m3/dtk
 Fluktuasi = 1,2
 Q maks = Q rata-rata x fluktuasi

= 0,55 m3/dtk x 1,2 = 0,66 m3/dtk

 Kriteria Desain (Laporan Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Minum


Universitas Pasundan, 2016) :
 Jarak antar plate (w) = (5 – 10) cm
 Bilangan Reynold (NRe) = < 2000
 Bilangan Froud (NFr) = > 10-5
 Efisiensi penyisihan = (90 – 95) %
 Kecepatan mengendap awal untuk mendapatkan flok (vo) = (0,2 –
0,9) mm/dtk = ( 0,002 – 0,009) m/dtk
 Sudut kemiringan plate settler (α) = (45 – 75)˚
 Ratio panjang : lebar = (4 – 6) : 1
 Ratio lebar : tinggi = (3 – 6) : 1
 Lebar zone inlet = 25% panjang zone pengendapan
 Beban pelimpah = (250 – 500) m3/m2/hari
 Waktu detensi (td) dalam plate settler = minimum 4 menit

 Direncanakan (Hasil pengukuran pada Laboratorium Unpas, 2011) :


 Debit pengolahan (Qmax) = 0,66 m3/dtk
 Kecepatan mengendap = 0,002 m/dtk
 Efisinsi bak = 95 % (0,95)
 Kondisi performance bak (n) = 1/3 (Good Performance)
 Panjang : Lebar (P : L) = 4:1
 Jarak antar plat (W) = 8 cm (0,08 m)
 Tebal plat = 0,5 cm (0,005 m)
 Lebar plat settler = 100 cm (1,0 m) plat w
 Jumlah bak = 4 buah bak
 Jarak antara plat settler dengan ruang lumpur adalah 1,2 meter (lps-RU)
 Panjang plat settler (Pplat) = Lebar Zona Pengendapan
(Lzonapengendapan)
 Perhitungan :
a. Dimensi Bak Sedimentasi
Direncanakan akan dibangun 4 buah bak sedimentasi, sehingga debit
tiap bak adalah :
Q
qbak = n → n = jumlah bak
bak

Maka ;
0,66 m3/dtk
qbak = = 0,165 m3 /dtk
4

 Kecepatan mengendap partikel desain (V1)


Hubungan antara Efisiensi pengendapan dengan kinerja (Good
Performance), dimana efisiensi pengendapan 95% dan n 1/3 maka
dapat dilihat pada grafik dibawah ini ;

Gambar 5.1 Grafik Hubungan Antara Efisiensi Penyisihan


Dengan Kinerja

Dari grafik pada Gambar 5.1 didapat :


𝑉𝑜
𝑄 = 4,8
(𝐴 )
𝑄 𝑄
vo = 4,8 x (𝐴 ) → 𝑣𝑥 = 𝐴

Maka,
vo = 4,8 x vs
𝑉𝑜
vs =
4,8
0,002 𝑚/𝑑𝑡𝑘
vs = 4,8

= 0,000417 m/dtk
 Luas Permukaan bak (As)
0,165 𝑚3/𝑑𝑡𝑘
As = 0,00417 𝑚/𝑑𝑡𝑘

= 35,106 m2
b. Dimensi Zona Pengendapan
 Tinggi plate settler dalam bak (H)
H = Wplat x sin 
= 100 cm x sin 60o
= 86 cm
 Tinggi Free board ( Hfreeboard)
Tinggi Free board direncanakan 20 % dari tinggi plate settler,
maka ;
Hfreeboard = H x 20%
= 86 cm x 20%
= 17,2 cm
 Tinggi zona pengendapan (Hzonapengendapan)
Hzonapengendapan = H + Hfreeboard
= 86 cm + 17,2 cm
= 103,2 cm
= 1,032 m

 Panjang diagonal antar plat (LAB)


𝐻 𝑤
LAB = [sin 𝛼 ] + [𝑡𝑎𝑛𝛼 ]
86 𝑐𝑚 8 𝑐𝑚
= [sin 60𝑜 ] + [𝑡𝑎𝑛60𝑜 ]

= 105 cm
 Jarak horizontal antar plat (WAE)
𝑤
WAE = sin 𝛼
8 𝑐𝑚
= sin 60𝑜
= 9,3 cm
 Zona Pengendapan
 Luas zona pengendapan (A)
𝑄 𝑤
vs = [𝐴 ] + [ℎ 𝑐𝑜𝑠𝛼+𝑤𝑐𝑜𝑠𝛼]
𝑧𝑝

0,165 𝑚3/𝑑𝑡𝑘 0,08 𝑚


0,000417 m/dtk =[ ] + [1,0𝑚 ]
𝐴𝑧𝑝 𝑐𝑜𝑠60𝑜 +0,08𝑐𝑜𝑠60𝑜

Azp = 54,57 m
≈ 55

 Dimensi zona pengendapan


1. Lebar zona pengendapan (Lzp)
Pzp : Lzp =4:1
Azp = Pzp x Lzp  A = 4 x Lzp2
maka ;

𝐴𝑧𝑝 0,5
Lzp =[ ]
4
55
= [ 4 ]0,5

= 3,7 m
2. Panjang Zona Pengendapan (Pzp)
Pzp = 4 x Lzp
= 4 x 3,7 m
= 14,8 m
 Tinggi jatuhnya partikel (LCD = h)
𝑤
h =
cos 𝛼
8 𝑐𝑚
= cos 60𝑜

= 16 cm
= 0,16 m
 Waktu detensi (td)

td =𝑣
𝑠

0,16 𝑚
= 𝑚
0,000417 𝑥 60 𝑑𝑡𝑘/𝑚𝑛𝑡
𝑑𝑡𝑘

= 6,4 mnt
 Jumlah plate settler ( nplat)
(Pzp x sin 𝛼)
nplat =[ ] + 1
𝑤
(14,8 m x sin 60𝑜 )
=[ ] + 1
0,08

= 161 buah
 Koreksi Terhadap Panjang (K)
t
plat
K = nplat x sin 𝛼
0,005
=161 x sin 60𝑜

= 0,92 m
 Panjang zona pengendapan sebenernya (Pzp)
Pzp = 14,8 m + 0,92 m
= 15,72 m
≈ 16 m

 Debit masing-masing plat settler (Qplat)


qplat
Qplat = (n
plat−1)

0,165 𝑚3/𝑑𝑡𝑘
= (161−1)

= 0,00103 m3/dtk
 Kecepatan aliran dalam plat (Va)
Panjang plat (Plat = Lzp) = 3,7 m
Q
plat
va = A sin → A = Pplat x w
𝛼

= 3,7 m x 0,08 m = 0,29 m2


0,00103 m3/dtk
va =
0,29 𝑚2 sin 60𝑜

= 0,0041 m/dtk
 Kontrol aliran
 Jari-jari hidrolis (R)
w xw
R = 2𝑥(wplat
plat + w)

1,0 m x 0,08 𝑚
= 2𝑥(1,0 m+ 0,08 m)

= 0,037 m
 Bilangan Reynold (Nre)
Viskositas kinematis pada 25oC (υ) = 0,9055 x 10-6 m2/dtk
Percepatan Gravitasi (g) = 9,81 m/dtk2
Va x R
Nre = υ
m
0,0041 x 0,037 𝑚
dtk
= m2
0,9055 x 10−6
dtk

= 167,53 < 2000 (memenuhi syarat)


 Bilangan Froude (Nfr)
V 2
Nfr = g xa R

(0,0041 m/dtk)2
= m
9,81 x 0,037 m
dtk

= 0,000046 < 10-5 (memenuhi syarat)


c. Sistem Inlet Bak Sedimentasi
Sistem inlet pada bak sedimentasi terdiri dari saluran inlet dan zona inlet.
Saluran inlet pada sedimentasi juga berfungsi sebagai outlet pada unit
flokulasi, maka saluran ini telah dibahas pada saluran outlet pada
perhitungan unit flokulasi yaitu d = 500mm.
d. Zona Inlet
 Direncanakan :
 Lebar zona inlet = Lebar zona pengendapan (Lzl = Lzp) = 3,7m
 Tinggi zona inlet = Tinggi zona pengendapan(hzI = hzp)
= 1,032 m
 Perhitungan :
Panjang zona inlet (Pzl) = (1/2 x hzp) + (hzp x cos 60)
= (1/2 x 1,032) + (1,032 x cos 60)
= 1,032 m
e. Zona Outlet
Perhitungan sistem outlet pada bak sedimentasi terdiri dari
perhitungan gutter dan pelimpah.
 Pelimpah
 Direncanakan (Laporan Perencanaan Instalasi Pengolahan Air
Minum Universitas Pasundan, 2016) :
1. Pelimpah pada gutter merupakan weir bergerigi (V-notch)
2. Sudut V-notch = 90o
3. Panjang pelimpah = Panjang zona pengendap = 14,8 m
4. Cd = 0,6
5. Beban maks pelimpah (hpelimpah) = (3,85-16)m3/m.jam
diambil (7m3/m.jam)
6. Lebar v-notch = 10 cm = 0,1 m
 Perhitungan :
1. Panjang pelimpah (Ppelimpah)
𝑄
Ppelimpah = (ℎ )
𝑝𝑒𝑙𝑖𝑚𝑝𝑎ℎ
0,165 𝑚3/𝑑𝑡𝑘
=( 7𝑚3 ) x 3600 dtk/jam
.𝑗𝑎𝑚
𝑚

= 84,85 m
2. Jumlah pelimpah ( npelimpah)
𝑃𝑝𝑒𝑙𝑖𝑚𝑝𝑎ℎ
npelimpah = ( )
𝑃𝑧𝑝

84,85 𝑚
= ( 14,8 𝑚 )

= 5,73
≈6 buah
3. Debit tiap pelimpah (qpelimpah)
𝑄𝑏𝑎𝑘
qpelimpah = (𝑛 )
𝑝𝑒𝑙𝑖𝑚𝑝𝑎ℎ

0,165 𝑚3/𝑑𝑡𝑘
=( 6
)

= 0,027 m3/dtk
4. Cek beban pelimpah (hpelimpah)
𝑄
hpelimpah = (𝑃𝑝𝑒𝑙𝑖𝑚𝑝𝑎ℎ )
𝑝𝑒𝑙𝑖𝑚𝑝𝑎ℎ

0,027 𝑚3/𝑑𝑡𝑘
=( ) 𝑥 3600 𝑑𝑡𝑘/𝑗𝑎𝑚
14,48 𝑚

= 7 m3/m.jam (memenuhi syarat)

5. Jumlah V-notch tiap saluran (Nv-notch)


𝑃
Nv-notch = ( 𝑁𝑝𝑒𝑙𝑖𝑚𝑝𝑎ℎ )- 2
𝑣−𝑛𝑜𝑡𝑐ℎ

14,48 𝑚
= (0,165 𝑚3/𝑑𝑡𝑘 ) − 2

= 86 buah
6. Debit yang melalui V-notch
𝑄
Qv-notch = ( 𝑁𝑝𝑒𝑙𝑖𝑚𝑝𝑎ℎ )
𝑣−𝑛𝑜𝑡𝑐ℎ

0,027 𝑚3/𝑑𝑡𝑘
=( )
86 𝑏𝑢𝑎ℎ

= 0,00313 m3/dtk
7. Ketinggian air pada V-notch (hair)
𝑄𝑣−𝑛𝑜𝑡𝑐ℎ
hair = (8 60𝑜 )2/5
𝑥 𝐶𝑑 𝑥 √2.𝑔 𝑥 𝑡𝑎𝑛
15 2
0,00313 𝑚3/𝑑𝑡𝑘
= (8 60𝑜 )2/5
𝑥 0,6𝑥 √2.9,81 𝑥 𝑡𝑎𝑛
15 2

= 0,0916 m

8. Tinggi freeboard pada V-notch (hfreeboard)


hfreeboard = hair x 20%
= 0,0916 m x 20%
= 0,018 m
9. Tinggi V-notch (hv-notch)
hv-notch = hair + hfreeboard
= 0,0916 m + 0,018 m
= 0,109 m
 Gutter
 Direncanakan :
1. Bentuk gutter = persegi panjang
2. Lebar gutter (Lgutter) = 0,3 m
3. Panjang gutter (Pgutter = Pzp) = 14,8 m
 Perhitungan :
1. Jumlah gutter (ngutter)
𝑛𝑝𝑒𝑙𝑖𝑚𝑝𝑎ℎ
ngutter =( )
2
6 𝑏𝑢𝑎ℎ
=( )
2

= 3 buah
2. Debit tiap gutter (qgutter)
𝑄𝑏𝑎𝑘
qgutter = (𝑁 )
𝑔𝑢𝑡𝑡𝑒𝑟/𝑏𝑎𝑘

0,165 𝑚3/𝑑𝑡𝑘
=( )
3

= 0,055 m3/dtk
3. Ketinggian air pada gutter ( hair)
𝑞𝑔𝑢𝑡𝑡𝑒𝑟
hair = (1,38 𝑥 𝐿 )2/3
𝑔𝑢𝑡𝑡𝑒𝑟

0,055 𝑚3/𝑑𝑡𝑘 2/3


=( )
1,38 𝑥 0,3 𝑚

= 0,26 m
4. Ketinggian freeboard (hfreeboard)
hfreeboard = 20% x hair
= 20% x 0,26 m
= 0,052 m

5. Tinggi gutter (hgutter)


hgutter = hair + hfreeboard
= 0,26 m + 0,052 m
= 0,312 m
6. Jari-jari hidrolis gutter (Rgutter)
ℎ 𝐿𝑔𝑢𝑡𝑡𝑒𝑟
Rgutter = ((2.𝑥ℎℎ𝑎𝑖𝑟 𝑥 )
ℎ𝑎𝑖𝑟 )+ 𝐿𝑔𝑢𝑡𝑡𝑒𝑟

0,26 𝑚𝑥 0,3 𝑚
= ((2 𝑥 0,26 𝑚)+ )
0,3 𝑚

= 0,095 m2
7. Luas bash gutter (Agutter)
Agutter = Lgutter x hhair
= 0,3 m x 0,26 m
= 0,078 m2
8. Slope gutter (Sgutter)
𝑄𝑔𝑢𝑡𝑡𝑒𝑟 𝑥 𝑛
Sgutter = (𝐴 )2
𝑔𝑢𝑡𝑡𝑒𝑟 𝑥 ( 𝑅
𝑔𝑢𝑡𝑡𝑒𝑟 )2/3

𝑚3
0,055 𝑥 0,013
= (0,078 𝑚2 𝑥𝑑𝑡𝑘 )2
(0,095 𝑚2)2/3

= 0,0019 m/m
9. Headloss pada gutter (Hlgutter)
Hlgutter = Pgutter x Sgutter
= 14,8 m x 0,0019 m/m
= 0,028 m

f. Zona Lumpur
 Direncanakan :
 Bentuk limas segitiga terpancung
 Debit bak sedimentasi (Qbak) = 0,165 m3/dtk
 Lumpur yang dihasilkan (Ss) = 5000 cm3/m3
(Laboratorium)
 Periode pengurasan (td) = 1 hari
 Jumlah kompartemen lumpur (PRL = PZP) = 14,8 m
 Lebar ruang lumpur (LRL = LZP) = 3,7 m
 Perhitungan :
 Debit tiap kompartemen (qkompartemen)
𝑄
qkompartemen = (𝑛 )
𝑘𝑜𝑚𝑝𝑎𝑟𝑡𝑒𝑚𝑒𝑛

0,165 𝑚3/𝑑𝑡𝑘
=( )
3

= 0,055 m3/dtk
 Volume lumpur untuk 1 hari tiap kompartemen (Vlumpur)
Vlumpur = qkompartemen x td x Ss
= 0,005 m3/dtk x ( 1 hari x 86400 dtk/1 hari) x 5000
cm3/m3
= 2,16 m3
 Tinggi ruang lumpur tiap kompartemen (hRL)
VRL = 1/3 (PRL x LRL x HRL)
3𝑉𝑅𝐿
hRL =𝑃
𝑅𝐿 𝑥 𝐿𝑅𝐿

3 𝑥 2,16 𝑚3
= 14,8 𝑚 3,7 𝑚
𝑥
2 2

= 0,473 m
g. Sistem Penguras
 Direncanakan :
 Lama pengurasan (tdpengurasan) = 1 hari
 Cd = 0,6
 Diameter pipa (øpengurasan) = 250 mm = ( 0,25 m)
=10” (inch)
 Volume lumpur (Vlumpur) = 2,16 m3
 Jarak antara plat settler dengan ruang lumpur adalah 1 meter
(lps-RL)
 Perhitungan :
 Tinggi total dalam bak (htotal air)
htotal air = hzonapengendapan + hzonalumpur + lPS-RL
= 103,2 cm + 47,3 cm + 100 cm
= 250,5 cm
= 2,5 m

 Luas penampang pipa penguras (Apenguras)


1
Apenguras = 4 πD2
1
= 4 x 3,14 x (0,25)2

= 0,049 m2
 Debit pengurasan (Qpengurasan)
Qpengurasan = Cd x Apenguras x ( 2g.htotalair)1/2
= 0,6 x 0,049 m2 x ( 2 x 9,81 m/dtk2 x 2,5 m)1/2
= 0,20 m3/dtk
 Lama bukaan pipa pembuangan tiap pengurasan (t)
𝑉𝑙𝑢𝑚𝑝𝑢𝑟
t = 𝑄𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑟𝑎𝑠
2,16 𝑚3
= 0,20 𝑚3/𝑑𝑡𝑘

= 10,8 dtk
= 0,18 menit

Anda mungkin juga menyukai