Nim : 25117028
Prodi : Teknik Lingkungan
Gaya horizontal yang bekerja sangat mempengaruhi faktor kemiringan lereng yang
direncanakan. Faktor kemiringan lereng menentukan seberapa lebar dasar sebuah
bendungan yang otomatis mempengaruhi gaya vertikal yang akan menahan gaya
horizontal yang bekerja. Pada bendungan beton yang sederhana dengan elementary
profile, faktor kemiringan memiliki range antara 0,612-0,73 sehingga kemiringan
lereng bendungan yang digunakan masih tergolong landai agar dapat memenuhi
kestabilan terhadap guling dan geser. Nilai kemiringan lereng bendungan bervariasi
untuk setiap tinggi bendungan yang akan direncanakan. Lebar jalan inspeksi,
kedalaman pondasi dan kemiringan lereng bendungan mempengaruhi kemampuan
bendungan menahan guling. Semakin lebar jalan inspeksi yang digunakan, semakin
tegak kemiringan lereng bendungan yang akan direncanakan. Akan tetapi, bendungan
tersebut dinilai tidak ekonomis karena membutuhkan volume yang lebih banyak. Oleh
karena itu, pada tahap awal perencanaan lebar jalan inspeksi sebaiknya sesuai
kebutuhan untuk menampung volume kendaraan rencana
SUMBER : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Hasil tes tarik belah benda uji silinder, beton dengan fiber polypropylene mengalami
peningkatan kuat tarik belah dibandingkan dengan beton tanpa fiber
Peningkatan kuat tarik belah fiber yang paling optimum untuk FAS 0,55 yaitu 2,60 Mpa
dengan kenaikan sebesar 3,17% dengan menggunakan variasi fiber 0,9 kg/cm2
dibandingkan beton dengan fiber. Dan peningkatan kuat tarik belah yang paling
optimum untuk FAS 0,35 yaitu 3,49 Mpa dengan kenaikan sebesar 5,76% dengan
menggunakan variasi fiber 0,9 kg/cm2 dibandingkan beton tanpa fiber.
Beton yang menggunakan polypropylene fiber sebagai bahan tambah dalam campuran
beton dapat digunakan karena memberikan hasil peningkatan kuat tarik belah yang
jauh lebih baik dibandingkan dengan beton yang tidak menggunakan polypropylene
1. Kuat Tekan
Nilai kuat beton didapatkan melalui tata cara pengujian standar menggunakan
mesin uji dengan cara memberikan beban tekan bertingkat pada bend uji silinder beton
(diameter 150mm, tinggi 300mm) sampai hancur. Kuat tekan beton umur 28 hari
berkisar antara 10 – 65 Mpa. Untuk beton bertulang umumnya menggunakan beton
dengan kuat tekan berkisar 17 – 30 Mpa
2. Kuat Tarik
Sifat tarik beton diukur dengan memakai modulus keruntuhan. Baru – baru ini
hasil dari percobaan split silinder beton, umumnya memberikan hasil yang lebih baik.
Hasil pengujian mencapai kekuatan0,50 √ fc ′ − 0,60 √ fc ′ , sehingga untuk beton
normal digunakan nilai 0,57√ fc ′
3. Kuat Geser
Ini merupakan salah satu sebab banyaknya variasi kekuatan geser yang
dituliskan dalam berbagai literature, mulai dari 20% sampai sebesar 85% dari kekuatan
tekan, dalam hal ini terjadi kombinasi tekan dan geser
4. Modulus Elastisitas
Merupakan kemiringan dari bagian awal grafik yang lurus dari diagram
regangan tegangan yang akan bertambah besar dengan bertambahnya kekuatan beton.
Modulus elastisitas dapat dihitung berdasarkan persamaan empiris yaitu :
EC = 0,043 WC1,50√ fc′
Dimana :
Ec = Modulus elastisitasbeton tekan (Mpa)
Wc = Berat isi beton (kg/m3)
Fc’ = Knnat tekan beton (Mpa)
Untuk beton normal (Wc= 23KN/m3), Ec = 4700√ fc ′
5. Rangkak
Sifat dimana beton mengalami perubahan bentuk akibat beban tetap yang
bekerja padanya
6. Susut
Perubahan volume betonyang tidak berhubungan dengan beban.
SIFAT MEKANIS BAJA
1. Kekuatan Baja
Sifat penting pada baja adalah kuat tarik. Pada saat baja diberi beban, maka baja
akan cenderung mengalami perubahan bentuk. Perubahan bentuk ini akan
menimbulkan regangan.
2. Keuletan baja
Kekuatan baja untuk berdeformasi sebelum baja putus. Keuletan ini
berhubungan dengan besarnya regangan yang permanen sebelum baja putus. Cara uji
keuletan dengan cara uji tarik
3. Kekerasan Baja
Yaitu ketahanan baja terhadap besarnyagaya yang dapat menembus permukaan
baja. Cara ujinya dengan kekerasan Brinell, Rockwell, Ultrasonic, dll
4. Ketangguhan baja
Yaitu hubungan antara jumlah energi yang dapat diserap oleh baja sampai baja
tersebut putus. Cara ujinya dengan cara memberi pukulan mendadakss