PENDAHULUAN
ketika suatu atom atau senyawa memasuki suatu fase limbak (bulk phase)..
Jenis kolom absorpsi digolongkan berdasarkan kegunaannya ke dalam
beberapa bagian,. dimana masing-masing memiliki klasifikasi dan pemakaian yang
di desain untuk kotak dua fase,. peralatan ini diklasifikasi ke dalam lima jenis utama
yang metodenya digunakan untuk menghasilkan kontak interfase yaitu packed
column,. wetted wall tower,. spray tower,. bubble tower, dan plate tower. Perpindahan
massa larutan antara gas dan liquid melalui sebuah aliran dapat dipelajari dengan
menggunakan kolom wetted wall..Wetted wall absorption column memiliki kontak
antara luas permukaan pipa dan aliran fluida, selain itu digunakan karena dengan kolom
ini perpindahan massa antara dua fase dapat lebih baik..
Proses absorpsi yang terjadi pada wetted wall absorption column dapat
menggambarkan adanya perpindahan suatu massa pada kolom tersebut,.karena ada
massa senyawa gas yang terserap oleh zat cair,. sehingga dengan adanya perpindahan
massa tersebut maka dapat diketahui jumlah senyawa gas yang terserap oleh zat
cair..Oleh karena itu,. sangat penting untuk memahami prinsip atau cara kerja dari
proses absorpsi pada wetted wall absorption column untuk mengetahui suatu bilangan
koefisien yang merupakan koefisien dari suatu perpindahan massa.
1) Bagaimana prinsip kerja dari rangkaian alat wetted wall absorption column ? .
2) Bagaimana menentukan Reynold Number (𝑅𝑒 ) dan Sherwood Number (𝑆ℎ )
serta menghitung koefisien perpindahan massa dalam liquid dari data
percobaan? .
1.3. Tujuan .
1) Memahami prinsip atau cara kerja wetted wall absorption column,.
4) Mengetahui aplikasi dari wetted wall absorption column .yang digunakan. pada
1.4. Manfaat .
1) Menambah wawasan dan kemapuan berpikir mengenai prinsip atau cara kerja
wetted wall absorption column, .
TINJAUAN PUSTAKA.
2.1. Absorpsi .
Absorpsi adalah proses perpindahan massa dari fase gas ke fase cair dimana gas
tersebut dapat larut dalam fase cairnya. Absorpsi akan terjadi jika campuran gas
dikontakkan dengan liquid yang kemudian satu atau lebih (Altway, 2008). Komponen
gas akan diserap oleh liquid,. dan kelarutan dari gas yang akan diserap dapat
disebabkan oleh gaya-gaya fisik yang terjadi pada absorpsi fisik dan selain gaya
tersebut juga dapat disebabkan oleh ikatan kimia yang terjadi pada absorpsi kimia. .
Komponen gas yang dapat menghasilkan ikatan-ikatan kimia akan dilarutkan
terlebih dahulu dan juga dengan kecepatan yang lebih tinggi. Absorpsi dapat dilakukan
pada fluida yang relatif berkonsentrasi rendah maupun fluida yang bersifat.konsentrat.
Proses absorpsi ini melibatkan difusi partikel gas ke dalam suatu cairan..Secara umum
faktor yang mempengaruhi proses absorpsi adalah kelarutan (solubility) .suatu gas
dalam pelarut kesetimbangan, tekanan operasi, serta temperatur (Sutrasno, 2007).
Terdapat dua jenis pembagian metode absorpsi yaitu absorpsi fisika dan absorpsi kimia.
Gas atau biasa disebut dengan absorbate.akan terlarut dalam suatu larutan
penyerap atau solvent,. tanpa disertai dengan adanya reaksi kimia terjadi..Penyerapan
tersebut terjadi karena adanya interaksi fisik,.difusi gas ke dalam air, atau pelarutan gas
ke fase cair..Absorpsi fisika disebabkan oleh gaya Van der Waals yang ada di
permukaan absorben lebih dari satu lapis..Mekanisme proses absorpsi fisika ini dapat
dijelaskan dengan beberapa model,. model-model tersebut,. yaitu teori dua lapisan
oleh Whiteman (1923),..teori penetrasi oleh Danckwerts dan teori lainnya. Dari
absorpsi fisik ini ada beberapa teori untuk menyatakan model mekanismenya.: .
Proses absorpsi .kimia adalah proses absorpsi gas terlarut oleh pelarut yang
disertai dengan reaksi kimia..Absorpsi kimia terjadi karena reaksi antara zat yang
diserap dengan absorben..Salah satu keuntungan metode absorpsi kimia ini adalah
dapat meningkatkan harga koefisien perpindahan massa (Kga),. dimana besar dari
harga Kga tersebut menentukan besaran-besaran lain seperti waktu operasi, ukuran alat,
kecepatan perpindahan massa..Contoh proses ini adalah absorpsi gas CO2 dengan
larutan MEA, K2CO3, NaOH pada industri natrium sulfat (Na2SO4),..dan pada industri
Aplikasi dari absorpsi kimia dapat dijumpai pada proses penyerapan gas CO2
yang biasanya dijumpai pada pabrik amonia serta proses penyerapan gas NO dan NO2..
Proses absorpsi dapat dilakukan dalam tangki berpengaduk yang telah dilengkapi
dengan sparger,. kolom gelembung (bubble column),.atau dengan kolom yang berisi
packing yang inert (packed column) atau piringan (tray column)..Terdapat 4 hal yang
dapat mempengaruhi suatu proses absorpsi :.
pembuatan formalin yang berfase cair berasal .dari formaldehida yang berfase gas
kadar formaldehida sekitar 37 hingga 40 persen..Bagian terbesar dari metanol, air, dan
formaldehida dikondensasi di bawah air pendingin bagian dari menara,. dan hampir
semua removal dari sisa metanol dan formaldehida.dari gas terjadi dibagian atas
2.2. Absorben
Absorben adalah cairan yang dapat melarutkan bahan yang akan diabsorpsi
pada permukaannya, baik secara fisik maupun secara reaksi kimia. Absorben sering
juga disebut sebagai cairan pencuci.. Absorben yang sering digunakan adalah air (untuk
gas-gas yang dapat larut, atau untuk pemisahan partikel debu dan tetesan cairan),
natrium hidroksida (untuk gas-gas yang dapat bereaksi seperti asam) dan asam sulfat
(untuk gas-gas yang dapat bereaksi seperti basa), pada proses absorpsi, kelarutan suatu
gas dalam absorben haruslah tinggi,.karena selain untuk meningkatkan laju absorpsi,
juga menurunkan jumlah absorben yang dibutuhkan. Absorben harus memenuhi
persyaratan yang sangat beragam. Berikut adalah beberapa persyaratan suatu bahan
dapat dikatakan sebagai absorben :.
1) Memiliki daya melarutkan bahan yang akan di absorpsi yang sebesar mungkin
(kebutuhan akan cairan lebih sedikit,volume alat lebih kecil),.
sebagian besar permukaan yang kering akan diliputi oleh film stagnant liquid,.dan film
ini tidak selalu merupakan stagnant film yang mempunyai suatu ketebalan tertentu..
Perpindahan massa dalam salah satu film dapat berlangsung melalui proses difusi pada
lapisan batas laminar.. Tebal dari film yang akan digunakan untuk massa pada
kecepatan aliran yang sebanding tidaklah sama, kecuali pada kondisi batas laminar.
2.3.2. Teori Penetrasi (Penetration Theory) .
Teori penetrasi yang dikembangkan oleh Higbie menunjukkan bahwa koefisien
perpindahan massa berbanding terbalik dengan akar kuadrat dari waktu kontak..Teori
film dan lapisan batas ini mengasumsikan bahwa transportasi terjadi secara steady,.dan
karenanya tidak dapat digunakan dalam situasi di mana material dikumpulkan dalam
suatu elemen volume,.sehingga menyebabkan terjadinya perubahan konsentrasi dari
cairan dengan transport dari molekul yang bersifat unsteady state.. Konsep yang
dikemukakan oleh Higbie ini menghasilkan suatu persamaan untuk fluks massa pada
suatu titik yang berada pada permukan cairan yang diekspos untuk absorpsi gas..
sama dengan waktu kontak dalam teori penetrasi,. karena itu walaupun kedua teori
tersebut berguna untuk memahami proses. perpindahan massa dan seringkali tidak
berlaku untuk perhitungan kuantitas yang terlibat dalam suatu perpindahan massa.
2.4. Tipe Kolom Absorpsi .
2.4.1. Spray Tower dan Spray Chambers .
Zat cair akan disemprotkan ke dalam gas stream melalui nozzle dimana zat cair
akan disebarkan ke dalam penurunan penyemprotan yang baik..Aliran mungkin
counter-current dalam tower vertikal dengan penyemprotan zat cair ke bawah, atau
paralel, jika tower horizontal dilakukan spray chambers..Alat ini menguntungkan pada
tekanan rendah untuk gas, tetapi juga mempunya jumlah yang tidak menguntungkan.
Biaya pemompaan yang relatif tinggi yang diberikan untuk penurunan tekanan dengan
spray nozzle dan kecenderungan untuk menaikkan zat cair oleh sisa gas dan kabut
pembersih akan hampir selalu dibutuhkan, kecuali jika diameter atau rasio panjang
sangat kecil, gas akan lebih baik dicampur sepenuhnya oleh spray dan keuntungan
aliran counter-current tidak akan didapatkan. Diameter atau rasio panjang tidak dapat
dibuat sangat kecil karena itu spray harus dengan cepat mencapai dinding tower.
Keterangan:
g = Gravitasi (m/s2)
z = Panjang kotak (m)
DAB = Massa difusivitas komponen A yang menjadi cair (gr)
Re = Reynold Number
Sc = Schmidt Number
Μ = Viskositas liquid B (Ns/m2)
KC . D'. ρB . IM
= 0,23 . Re0,83 . Sc0,44 (2.2)
DAB/ . ρ
Keterangan:.
Sc = Schmidt Number.
DAB = Massa difusivitas komponen A yang menjadi liquid (gr).
B = Densitas liquid B (gr/l).
Re = Reynold Number.
Untuk absorpsi liquid tentunya. terdapat perpindahan massa sehingga kita perlu
menentukan berapakah besar dari koefisien perpindahan massa pada fase liquid,. maka
kita juga harus mengetahui fluks massa dan besar konstanta yang terlarut. (McCabe,
1993). Semakin besar nilai. fluks massa maka koefisien perpindahan massa pada proses
juga akan semakin besar.. Persamaan untuk menghitung fluks massa yang dialami : .
Bernasconi, G., Gerster H., Hauser H., Stauble H., Schneiter E. 1995. Teknologi Kimia
Bagian 2, terjemahan Lienda Handojo. PT Pradnya Paramita. Jakarta.