Anda di halaman 1dari 15

Tugas Makalah

Operasi Teknik Kimia

( Absorpsi )

Kelompok 1 :

1.Agus Setiawan
2.Ahmad Asrofudin
3.Ahmad Khoirul Huda
4.Alifatul Mutmainah
SMK N 3 KENDAL

Jl.Boja - Limbangan Kilometer 1 Boja

Tahun Ajaran 2018/2019

BAB I

PENDAHULUAN
A. KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala atas segala karunia


nikmatnya sehingga makalah Operasi Teknik Kimia “ Absorpsi ” ini dapat
diselesaikan dengan maksimal, tanpa ada halangan yang berarti. Makalah
ini disusun untuk memenuhi tugas harian.
Makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya tidak lepas dari
bantuan dan dukungan dari berbagai pihak yang tidak bisa kami sebutkan
satu persatu. Untuk itu kami ucapkan terima kasih.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kesalahan dalam
penyusunan makalah ini, baik dari segi EYD, kosa kata, tata bahasa, etika
maupun isi.

B. LATAR BELAKANG

Penyerapan berlangsung hampir setiap proses kimia maupun proses-


proses lainnya. Salah satu proses penyerapan yaitu absoprsi yang
merupakan salah satu peristiwa perpindahan massa yang besar peranannya
dalam proses industri. Operasi ini dikendalikan oleh laju difusi dan kontak
antara dua fasa.
Pada dasarnya prinsip absorpsi adalah suatu proses penyerapan, yaitu
zat yang ingin diserap (absorbat) dapat larut dalam zat penyerap (absorbent).
Pada absorpsi ini terjadi pertemuan antara gas dan cairan dimana komponen
tertentu pada gas dapat larut dalam cairan akan terserap. Pada percobaan
ini, absorpsi dilakukan dengan mekanisme absorpsi cair dan gas.
Pada kolom absorpsi yang menggunakan packing rasching ring
sebagai tempat terjadi nya pengontakan cairan dan gas sehingga gas akan
terserap ke dalam cairan. Pada percobaan ini dimaksudkan agar praktikan
bisa memahami tentang menentukan diferensial udara yang melewati kolom
kering , dan berbagai hal yang menyangkut absorpsi.
C. RUMUSAN MASALAH

1.Menerapkan prinsip kerja dan fungsi proses absorpsi.


2.Peralatan proses absorpsi.
3.Pengoprasian peralatan absorpsi.

D. TUJUAN

1.Untuk mengetahui apa itu absorpsi.


2.Untuk mengetahui fungsi absorpsi.
3.Untuk mengetahui alat absorpsi.
4.Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi absorpsi dan hal-hal
lain yang ada dalam proses absorpsi.
BAB II

ISI
A. Absorpsi
Absorpsi adalah proses pemisahan bahan dari suatu campuran gas dengan cara
pengikatan bahan tersebut pada permukaan absorben cair yang diikuti dengan
pelarutan. Kelarutan gas yang akan diserap dapat disebabkan hanya oleh gaya-gaya
fisik (pada absorpsi fisik) atau selain gaya tersebut juga oleh ikatan kimia (pada
absorpsi kimia). Komponen gas yang dapat mengadakan ikatan kimia akan
dilarutkan lebih dahulu dan juga dengan kecepatan yang lebih tinggi. Karena itu
absorpsi kimia mengungguli absorpsi fisik.

B. Fungsi Absorbsi dalam industri


Meningkatkan nilai guna dari suatu zat dengan cara merubah fasenya.
Contoh :
Formalin yang berfase cair berasal dari formaldehid yang berfase gas dapat
dihasilkan melalui proses absorbsi.Teknologi proses pembuatan formalin
Formaldehid sebagai gas input dimasukkan ke dalam reaktor. Output dari reaktor
yang berupa gas yang mempunyai suhu 1820C didinginkan pada kondensor hingga
suhu 55 0C,dimasukkan ke dalam absorber.Keluaran dari absorber pada tingkat I
mengandung larutan formalin dengan kadar formaldehid sekitar 37 – 40%. Bagian
terbesar dari metanol, air,dan formaldehid dikondensasi di bawah air pendingin
bagian dari menara, dan hampir semua removal dari sisa metanol dan formaldehid
dari gas terjadi dibagian atas absorber dengan counter current contact dengan air
proses.
Pembuatan asam nitrat (absorpsi NO dan NO2).Proses pembuatan asam nitrat
Tahap akhir dari proses pembuatan asam nitrat berlangsung dalam kolom absorpsi.
Pada setiap tingkat kolom terjadi reaksi oksidasi NO menjadi NO2 dan reaksi
absorpsi NO2 oleh air menjadi asam nitrat. Kolom absorpsi mempunyai empat
fluks masuk dan dua fluks keluar. Empat fluks masuk yaitu air umpan absorber,
udara pemutih, gas proses, dan asam lemah. Dua fluks keluar yaitu asam nitrat
produk dan gas buang. Kolom absorpsi dirancang untuk menghasilkan asam nitrat
dengan konsentrasi 60 % berat dan kandungan NOx gas buang tidak lebih dari 200
ppm.

C. Absorben
Absorben adalah cairan yang dapat melarutkan bahan yang akan diabsorpsi
pada permukaannya, baik secara fisik maupun secara reaksi kimia.Absorben sering
juga disebut sebagai cairan pencuci.
 Persyaratan absorben :
 Memiliki daya melarutkan bahan yang akan diabsorpsi yang sebesar
mungkin (kebutuhan akan cairan lebih sedikit, volume alat lebih kecil),
 Selektif,
 Memiliki tekanan uap yang rendah,
 Tidak korosif,
 Mempunyai viskositas yang rendah,
 Stabil secara termis,dan
 Murah.
Jenis-jenis bahan yang dapat digunakan sebagai absorben:
air (untuk gas-gas yang dapat larut, atau untuk pemisahan partikel debu dan tetesan
cairan),
natrium hidroksida (untuk gas-gas yang dapat bereaksi seperti asam),dan
asam sulfat (untuk gas-gas yang dapat bereaksi seperti basa).
D. Kolom Absorpsi
Kolom absorpsi adalah suatu kolom atau tabung tempat terjadinya proses
pengabsorbsi (penyerapan/penggumpalan) dari zat yang dilewatkan di
kolom/tabung tersebut. Proses ini dilakukan dengan melewatkan zat yang
terkontaminasi oleh komponen lain dan zat tersebut dilewatkan ke kolom ini
dimana terdapat fase cair dari komponen tersebut.

Gambar 1 : Kolom Absorbsi

Gambar 2 : Alat Absorbsi


E. Struktur dalam Absorben

Bagian Gambar 3 : Alat Absorbsi Secara Skematis

Keterangan:
 Bagian atas: Spray untuk megubah gas input menjadi fase cair.
 Bagian tengah: Packed tower untuk memperluas permukaan sentuh
sehingga mudah untuk diabsorbsi
 Bagian bawah: Input gas sebagai tempat masuknya gas ke dalam reaktor.

F. Prinsip kerja kolom absorpsi


Kolom absorbsi adalah sebuah kolom, dimana ada zat yang berbeda fase
mengalir berlawanan arah yang dapat menyebabkan komponen kimia ditransfer
dari satu fase cairan ke fase lainnya, terjadi hampir pada setiap reaktor kimia. Proses
ini dapat berupa absorpsi gas, destilasi,pelarutan yang terjadi pada semua reaksi
kimia.
Campuran gas yang merupakan keluaran dari reaktor diumpankan kebawah
menara absorber. Didalam absorber terjadi kontak antar dua fasa yaitu fasa gas dan
fasa cair mengakibatkan perpindahan massa difusional dalam umpan gas dari
bawah menara ke dalam pelarut air sprayer yang diumpankan dari bagian atas
menara. Peristiwa absorbsi ini terjadi pada sebuah kolom yang berisi packing
dengan dua tingkat.
Keluaran dari absorber pada tingkat I mengandung larutan dari gas yang
dimasukkan tadi.

Gambar 4 : Prinsip Kerja Kolom Absorbsi

Keterangan :
Gas keluaran (a)
Gas input (b)
Pelarut (c)
Gas output (d).

Gambar 5 : Proses Kolom Absorbsi

Proses Pengolahan Kembali Pelarut Dalam Proses Kolom Absorber:


Konfigurasi reaktor akan berbeda dan disesuaikan dengan sifat alami dari pelarut
yang digunakan.
Aspek Thermodynamic (suhu dekomposisi dari pelarut),Volalitas pelarut,dan
aspek kimia/fisika seperti korosivitas, viskositas,toxisitas, juga termasuk biaya,
semuanya akan diperhitungkan ketika memilih pelarut untuk spesifik sesuai dengan
proses yang akan dilakukan.
Ketika volalitas pelarut sangat rendah, contohnya pelarut tidak muncul pada
aliran gas, proses untuk meregenerasinya cukup sederhana yakni dengan
memanaskannya.
Contoh pertama

Cairan absorber yang akan didaur ulang masuk kedalam kolom pengolahan
dari bagian atasnya dan akan dicampur /dikontakan dengan stripping vapor.Gas ini
bisa uap atau gas mulia, dengan kondisi
termodinamika yang telah disesuaikan.dengan pelarut yang terpolusi. Absorber
yang bersih lalu digunakan kembali di absorpsi kolom.
Contoh Kedua

Absorber yang akan didaur ulang masuk ke kolom pemanasan stripping


column.The stripping vapor dibuat dari cairan pelarut itu sendiri.Bagian yang telah
didaur ulang lalu digunakan lagi untuk menjadi absorber.
Contoh ketiga

Sebuah kolom destilasi juga dapat digunakan untuk mendaur ulang. Absorber yang
terpolusi dilewatkan kedalam destilasi kolom. Dibawahnya, pelarut dikumpulkan
dan dikirim kembali ke absorber.

VII. FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA OPERASI ABSORPSI


1) Laju alir air. Semakin besar,penyerapan semakin baik.
2) Komposisi dalam aliran air. Jika terdapat senyawa yang mampu beraksi dengan
CO2(misalnya NaOH) maka penyerapan lebih baik.
3) Suhu operasi.Semakin rendah suhu operasi,penyerapan semakin baik.
4) Tekanan operasi.Semakin tinggi tekanan operasi, penyerapan semakin baik
sampai pada batas tertentu. Diatas tekanan maksimum (untuk hidrokarbon biasanya
4000-5000 kPa), penyerapan lebih buruk.
5) Laju alir gas. Semakin besar laju alir gas,penyerapan semakin buruk.
BAB III
PENUTUP

Demikianlah isi makalah kami, atas kekurangan dan kesalahan kami dalam
penulisana makalah ini, kami mengucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Seumber:http://googleweblight.com/i?u=http://portal-
kimia.blogspot.com/2012/02/absorbsi.html&hl=id-ID
LAMPIRAN

Soal !!

1. Apa yang dimaksud fiskositas?

2. Apa yang dimaksud absorben?

3. Apa yang dimaksud cantercarent contack?

4. Apa fungsi dari absorben?

5. Apa saja persyaratan absorben?

6. Apa aja alat - alat dalam proses absorbsi dan apa saja fungsi dari alat tersebut!

7. Apa Persamaan dari absorbsi dan absorben?

Jawab:

1. Fiskositas→ Pengukuran dari ketahanan fluida yang menunjukan besar kecilnya


fluida.
2. Absorben→ Cairan yang melarutkan bahan yang akan di absorbsi pada
oermukaanya,
baik secara fisika maupun kimia.
3. Canter caren contac→ Alat penghubung antara absorber dengan air pproses
4. Fungsi absorber → Sebagai cairan pencuci karena absorben memiliki daya
melarutkan bahan yang akan di absorbsi yang sebesar mungkin.
5. Syarat absorber:
※ Memiliki daya melarutkan bahan yang akan di absorbsi
※ Selektif
※ Memiliki tekanan uap yang rendah
※ Tidak kkrosif,dll
6. Alat - alat absorbsi :
# Menara pencuci dan Menara linang
Dimenara ini terdiri benjana kosong yang berbentuk silinder.Air di
semprotkan ke dalamnya dengan alat penyembur bentuknya
disempurnakan,menara di isi dengan benda - benda packing benda ini di perciki air
dari atas.Sedang akan gas yang membawa debu mengalir kebawah.
# Pencuci pusaran
Di mana pencuci ini digunakan untuk memisahkan debu - debu berukuran
menengah dan kasar seperti debu,yang terdapat pada instalasi
penggilingan,pencampuran ,dan penveringan.
# Pencuci pancaran pencuci
Pencuci pancaran yaitu untuk memisahkan debu - debu yang berukuran
halus.
7. ★ Absorbsi
Proses pemisahan bahan dari suatu campuran vas dengan cara
pengikatan bahan tersebut pada permukaan absorben cair yang di ikuti dengan
pelarutan.
★Absorben
Cairan yang melarutkan bahan yang akan di absorbsi pada
permukaannya ,baik secara fisik maupaun secara reaksi kimia.

Anda mungkin juga menyukai