Anda di halaman 1dari 20

TUGAS PENGANTAR TEKNIK

KIMIA DAN INDUSTRI


UNIT-UNIT OPERASI
OLEH:
KELOMPOK 2
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU
2014

Absorbsi

Absorpsi adalah proses pemisahan bahan dari


suatu campuran gas dengan cara pengikatan
bahan tersebut pada permukaan absorben cair
yang diikuti dengan pelarutan. Kelarutan gas
yang akan diserap dapat disebabkan hanya
oleh gaya-gaya fisik (pada absorpsi fisik) atau
selain gaya tersebut juga oleh ikatan kimia
(pada absorpsi kimia). Komponen gas yang
dapat mengadakan ikatan kimia akan
dilarutkan lebih dahulu dan juga dengan
kecepatan yang lebih tinggi. Karena itu
absorpsi kimia mengungguli absorbsi fisik.

Fungsi Absorbsi dalam industri


Meningkatkan nilai guna dari suatu zat dengan cara
merubah fasenya.
Contoh :
1. Formalin yang berfase cair berasal dari formaldehid yang
berfase gas dapat dihasilkan melalui proses
absorbsi.Teknologi proses pembuatan formalin Formaldehid
sebagai gas input dimasukkan ke dalam reaktor. Output
dari reaktor yang berupa gas yang mempunyai suhu 1820C
didinginkan pada kondensor hingga suhu 55 0C,dimasukkan
ke dalam absorber.Keluaran dari absorber pada tingkat I
mengandung larutan formalin dengan kadar formaldehid
sekitar 37 40%. Bagian terbesar dari metanol, air,dan
formaldehid dikondensasi di bawah air pendingin bagian
dari menara, dan hampir semua removal dari sisa metanol
dan formaldehid dari gas terjadi dibagian atas absorber
dengan counter current contact dengan air proses.

2. Pembuatan asam nitrat (absorpsi NO dan


NO2).Proses pembuatan asam nitrat Tahap akhir
dari proses pembuatan asam nitrat berlangsung
dalam kolom absorpsi. Pada setiap tingkat kolom
terjadi reaksi oksidasi NO menjadi NO2 dan reaksi
absorpsi NO2 oleh air menjadi asam nitrat.
Kolom absorpsi mempunyai empat fluks masuk
dan dua fluks keluar. Empat fluks masuk yaitu air
umpan absorber, udara pemutih, gas proses, dan
asam lemah. Dua fluks keluar yaitu asam nitrat
produk dan gas buang. Kolom absorpsi dirancang
untuk menghasilkan asam nitrat dengan
konsentrasi 60 % berat dan kandungan NOx gas
buang tidak lebih dari 200 ppm.

Absorben
Absorben adalah cairan yang dapat melarutkan bahan
yang akan diabsorpsi pada permukaannya, baik secara
fisik maupun secara reaksi kimia.Absorben sering juga
disebut sebagai cairan pencuci.
Persyaratan absorben :
Memiliki daya melarutkan bahan yang akan diabsorpsi
yang sebesar mungkin (kebutuhan akan cairan lebih
sedikit, volume alat lebih kecil).
Selektif
Memiliki tekanan uap yang rendah
Tidak korosif.
Mempunyai viskositas yang rendah
Stabil secara termis.
Murah

Jenis-jenis bahan yang dapat


digunakan sebagai absorben adalah
air (untuk gas-gas yang dapat larut,
atau untuk pemisahan partikel debu
dan tetesan cairan), natrium
hidroksida (untuk gas-gas yang
dapat bereaksi seperti asam) dan
asam sulfat (untuk gas-gas yang
dapat bereaksi seperti basa).

Kolom Absorpsi

Adalah suatu kolom atau tabung tempat


terjadinya proses pengabsorbsi
(penyerapan/penggumpalan) dari zat yang
dilewatkan di kolom/tabung tersebut. Proses
ini dilakukan dengan melewatkan zat yang
terkontaminasi oleh komponen lain dan zat
tersebut dilewatkan ke kolom ini dimana
terdapat fase cair dari komponen tersebut.

Struktur dalam absorber

Bagian atas: Spray untuk megubah gas


input menjadi fase cair.
Bagian tengah: Packed tower untuk
memperluas permukaan sentuh sehingga
mudah untuk diabsorbsi
Bagian bawah: Input gas sebagai tempat
masuknya gas ke dalam reaktor.

Prinsip Kerja Kolom Absorbsi


1. Kolom absorbsi adalah sebuah kolom, dimana ada zat
yang berbeda fase mengalir berlawanan arah yang dapat
menyebabkan komponen kimia ditransfer dari satu fase
cairan ke fase lainnya, terjadi hampir pada setiap reaktor
kimia. Proses ini dapat berupa absorpsi gas,
destilasi,pelarutan yang terjadi pada semua reaksi kimia.
2. Campuran gas yang merupakan keluaran dari reaktor
diumpankan kebawah menara absorber. Didalam absorber
terjadi kontak antar dua fasa yaitu fasa gas dan fasa cair
mengakibatkan perpindahan massa difusional dalam umpan
gas dari bawah menara ke dalam pelarut air sprayer yang
diumpankan dari bagian atas menara. Peristiwa absorbsi ini
terjadi pada sebuah kolom yang berisi packing dengan dua
tingkat.
Keluaran dari absorber pada tingkat I mengandung larutan
dari gas yang dimasukkan tadi.

Proses Pengolahan Kembali Pelarut


dalam Proses Kolom Absorber

1. Konfigurasi reaktor akan berbeda dan disesuaikan


dengan sifat alami dari pelarut yang digunakan
2. Aspek Thermodynamic (suhu dekomposisi dari
pelarut),Volalitas pelarut,dan aspek kimia/fisika
seperti korosivitas, viskositas,toxisitas, juga
termasuk biaya, semuanya akan diperhitungkan
ketika memilih pelarut untuk spesifik sesuai dengan
proses yang akan dilakukan.
3. Ketika volalitas pelarut sangat rendah, contohnya
pelarut tidak muncul pada aliran gas, proses untuk
meregenerasinya cukup sederhana yakni dengan
memanaskannya.

Contoh pertama
Cairan absorber yang akan didaur ulang
masuk kedalam kolom pengolahan dari
bagian atasnya dan akan dicampur
/dikontakan dengan stripping vapor.Gas ini
bisa uap atau gas mulia, dengan kondisi
termodinamika yang telah
disesuaikan.dengan pelarut yang terpolusi.
Absorber yang bersih lalu digunakan
kembali di absorpsi kolom.

Contoh kedua
Absorber yang akan didaur ulang
masuk ke kolom pemanasan
stripping column.The stripping vapor
dibuat dari cairan pelarut itu
sendiri.Bagian yang telah didaur
ulang lalu digunakan lagi untuk
menjadi absorber.

Contoh ketiga
Sebuah kolom destilasi juga dapat
digunakan untuk mendaur ulang.
Absorber yang terpolusi dilewatkan
kedalam destilasi kolom.
Dibawahnya, pelarut dikumpulkan
dan dikirim kembali ke absorber.

Anda mungkin juga menyukai