Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

PROSES INDUSTRI KIMIA


ABSORPSI

Di susun oleh :
Dwi Ayuni Hardiana

21113078

Andi Raju Agustin

21113069

Wahyudin

21113103

Dahlani

21113075

FAKULTAS TEKNIK
TEKNIK KIMIA
Jalan Raya Serang, Cilegon KM. 5 Taman Drangong Serang, Kec.
Serang, Banten 42116, Indonesia
SOALPEMBAHASAN
Mengenai :
1. Pengertian Absorpsi
2. Prinsip kerja
3. Tipe atau jenis alat
4. Komponen utama alat dan fungsinya

PEMBAHASAN
ABSORPSI
II.1 ABSORPSI
Absorpsi adalah proses pemisahan bahan dari suatu campuran gas dengan cara
pengikatan bahan tersebut pada permukaan absorben cair yang diikuti dengan
pelarutan. Kelarutan gas yang akan diserap dapat disebabkan hanya oleh gayagaya fisik (pada absorpsi fisik) atau selain gaya tersebut juga oleh ikatan kimia
(pada absorpsi kimia). Komponen gas yang dapat mengadakan ikatan kimia akan
dilarutkan lebih dahulu dan juga dengan kecepatan yang lebih tinggi. Karena itu
absorpsi kimia mengungguli absorpsi fisik. Stripping adalah proses pemisahan
yang cara kerjanya sama dengan proses absorbsi hanya solute yang akan
dipisahkan berupa fase liquid sedangkan pelarutnya fase gas.
II.2 Fungsi dari Proses Absorpsi dari Dilute Mixtures
Absorpsi merupakan metode umum untuk :
gas (absorpsi) atau
Hal

ini

dilakukan

countercurrent

a) Menghilangkan impuritis dari

b) Menghilangkan impuritis dari liquid (stripping).


dengan

terhadap

mengalirkan

campuran

absorben

uap/gas

liquid

(absorpsi)

(pelarut)

atau

suatu

secara
vapor

countercurrent terhadap campuran liquid (stripping).


II.3 Fungsi Absorbsi dalam industri
Tujuan proses Absorpsi dalam dunia Industri adalah :
Meningkatkan nilai guna dari suatu zat dengan cara merubah fasenya
Contoh : Formalin yang berfase cair berasal dari formaldehid yang berfase gas
(Formalin adalah larutan formaldehida dalam air, dengan kadar antara 10%-40%)
dapat dihasilkan melalui proses absorbsi. Formaldehid sebagai gas input
dimasukkan ke dalam reaktor, dimana di dalam air formaldehid akan mengalami
proses polimerisasi.. Output dari reaktor yang berupa gas yang mempunyai suhu
1820C didinginkan pada kondensor hingga suhu 55 0C, dimasukkan ke dalam
absorber. Keluaran dari absorber pada tingkat I mengandung larutan formalin
dengan kadar formaldehid sekitar 37 40%. Bagian terbesar laiinnya terdiri dari
metanol, air, dan formaldehid dikondensasi di bawah air pendingin bagian dari
menara, dan hampir semua removal dari sisa metanol dan formaldehid dari gas
terjadi dibagian atas absorber dengan counter current contact dengan air proses.

Gambar 1. Contoh Penyerapan CO2


II.4 Kolom Absorpsi
Adalah

suatu

kolom

atau

tabung

tempat

terjadinya

proses

pengabsorbsi

(penyerapan/penggumpalan) dari zat yang dilewatkan di kolom/tabung tersebut.


Proses ini dilakukan dengan melewatkan zat yang terkontaminasi oleh komponen
lain dan zat tersebut dilewatkan ke kolom ini dimana terdapat fase cair dari
komponen tersebut.
II.4.1 Struktur dalam absorber (Kolom Absorpsi)

Gambar 2, Bagan kolom Absorpsi


Bagian a : Spray untuk megubah gas input menjadi fase cair.
Bagian b : out put gas keluar
Bagian c : in put pelarut masuk
Bagian d : out put pelarut dan gas terserap keluar
Bagian e : tempat pencampuran pelarut dan umpan
Bagian f : Packed tower untuk memperluas permukaan sentuh sehingga mudah untuk
diabsorbsi

II. 4.2 Prinsip Kerja Kolom Absorbsi


1. Kolom absorbsi adalah sebuah kolom, dimana ada zat yang berbeda fase
mengalir berlawanan arah yang dapat menyebabkan komponen kimia ditransfer
dari satu fase cairan ke fase lainnya, terjadi hampir pada setiap reaktor kimia.

Proses ini dapat berupa absorpsi gas, destilasi,pelarutan yang terjadi pada
semua reaksi kimia.
2. Campuran gas yang merupakan keluaran dari reaktor diumpankan kebawah
menara absorber. Didalam absorber terjadi kontak antar dua fasa yaitu fasa gas
dan fasa cair mengakibatkan perpindahan massa difusional dalam umpan gas
dari bawah menara ke dalam pelarut air sprayer yang diumpankan dari bagian
atas menara. Peristiwa absorbsi ini terjadi pada sebuah kolom yang berisi
packing atau plate dengan tingkat sesuai kebutuhan.
II.5

Peralatan Absorpsi

Gambar 3. Type-tipe Kolom Absorpsi


II.5.1 Tray Tower

Gambar 4. Tray Tower


II.5.2 Packed Tower
Dalam tower (menara) ini berisi packing, liquida didistribusi diatas packing dan
mengalir kebawah membentuk lapisan tipis di permukaan packing. Gas umunya

mengalir keatas berlawanan arah terhadap jatuhnya liquid. Kedua fasa (liquid & gas)
akan teraduk sempurna.
Tower/kolom berpacking ini digunakan bila perpindahan massa dikendalikan oleh
kedua tahanan baik gas maupun liquid

Gambar 5. Packed Tower


Ada beberapa bentuk packing yaitu : a). Rasching Ring, b).Berl saddle, c).Pull ring,
d).Intalox metal, e).Jaeger metal Tri-pack (lihat Geankoplis).
Berikut adalah bentuk packing yang dibuat dari keramik :

Gambar 6. a. ceramic support grid, b. ceramic ball, c.ceramic cascade ring,


d.ceramic berls-saddles

Gambar 7. e.ceramic dome, f.ceramic conjugate ring, g.ceramic saddle, h.ceramic


rashing ring
II.5.3 Spray Tower
Liquida masuk dispraykan dan jatuh karena gravitasi, aliran gas naik berlawanan
arah. Nozzle (lubang) spray berfungsi untuk memperkecil ukuran liquida. Jarak
jatuhnya liquid ditentukan berdasarkan waktu kontak dan pengaruh jumlah
massa yang dipindahkan

Spray Tower digunakan untuk perpindahan massa gas-gas yang sangat mudah
larut dimana tahanan fasa gas yang menjadi kendali dalam fenomena ini

Gambar 8. Spray Tower


II.5.4 Bubble Tower
Bubble Tower pada prinsipnya merupakan kebalikan dari spray tower. Dalam tower
ini gas terdispersi kedalam fasa liquid membentuk gelembung kecil. Gelembung yang
kecil ini menjadikan kontak antar fasa yang besar
Perpindahan massa yang terjadi selama gelembung naik melalui fasa liquid, gerakan
gelembung tersebut mengurangi tahanan fasa liquidnya
Bubble Tower digunakan bila laju perpindahan massa dikendalikan oleh tahanan fasa
gas.

Gambar 9. Bubble Tower


II.6 Phase Kontak pada Contacting Tray

Gambar 10. Phase Kontak pada Contacting Tray

Aliran Vapor (warna merah) bubble naik melalui froth. Aliran Liquid melalui froth dan
diatas weir. Kondisi froth bervariasi tergantung pada regim aliran vapor-liquid melibatkan :
spray, froth, emulsion bubble, dan cellular foam.
II.7 Spesifikasi
1. Laju alir gas dan liquid, komposisi, temperatur dan tekanan
2. Derajad pemisahan yang diharapkan (% recovery)
3. Pemilihan jenis pelarut

4. Tekanan dan temperatur operasi serta pressure drop yang diijinkan


5. Laju pelarut minimum
6. Jumlah stage ideal
7. Efek panas dan kebutuhan pendingin
8. Type alat Absorber / Stripper
9. Tinggi kolom Absorber / Stripper
10. Diameter kolom Absorber / Stripper
II.8 Absorben
Absorben atau pelarut ; adalah cairan yang dapat melarutkan bahan yang akan
diabsorpsi pada permukaannya, baik secara fisik maupun secara reaksi kimia.Absorben
sering juga disebut sebagai cairan pencuci.
II.9 Syarat2 Absorben/pelarut
1.) Pelarut minimum)
2.) Volatility yang rendah (meningkatkan recovery 7eacto dan menurunkan loses
pelarut)
3.) Stabil (mengurangi kebutuhan penggantian pelarut)
4.) Tidak korosif (mengurangi perawatan dan penggunaan alat anti korosi)
5.) Viscositas rendah (menurunkan

pressure drop dan kebutuhan pompa,

menaikkan aliran massa)


6.) Tidak berbusa bila berkontak dengan gas (mengurangi ukuran alat)
7.) Tidak beracun dan nonflammable (safety)
8.) Kelayakan proses (mengurangi cost, menurunkan kebutuhan untuk external
source)
II.10 Proses Pengolahan Kembali Pelarut Dalam Proses Kolom Absorber
1. Konfigurasi absorber akan berbeda dan disesuaikan dengan sifat alami dari
pelarut yang digunakan
2. Aspek Thermodynamic (suhu dekomposisi dari pelarut),Volalitas pelarut,dan
aspek kimia/fisika seperti korosivitas, viskositas,toxisitas, juga termasuk biaya,
semuanya akan diperhitungkan ketika memilih pelarut untuk spesifik sesuai
dengan proses yang akan dilakukan.

3. Ketika volalitas pelarut sangat rendah, contohnya pelarut tidak muncul pada
aliran gas, proses untuk meregenerasinya cukup sederhana yakni dengan
memanaskannya.
II.10.1 Contoh pertama
Cairan absorber yang akan didaur ulang masuk kedalam kolom pengolahan dari
bagian atasnya dan akan dicampur /dikontakan dengan stripping vapor.Gas ini bisa
uap atau gas mulia, dengan kondisi termodinamika yang telah disesuaikan.dengan
pelarut yang terpolusi. Absorber yang bersih lalu digunakan kembali di absorpsi
kolom.

Gambar 11. Contoh pertama


II.10.2 Contoh kedua
Absorber yang akan didaur ulang masuk ke kolom pemanasan stripping column. Uap
pada stripping dibuat dari cairan pelarut itu sendiri.Bagian yang telah didaur ulang
lalu digunakan lagi untuk menjadi absorber.

Gambar 12. Contoh kedua


II.10.3 Contoh ketiga
Sebuah kolom destilasi juga dapat digunakan untuk mendaur ulang. Absorber yang
terpolusi dilewatkan kedalam destilasi kolom. Dibawahnya, pelarut dikumpulkan dan
dikirim kembali ke absorber.

Gambar 13 Contoh ketiga


II.11 Hubungan Kesetimbangan diantara fase
a. Hukum Fase (Tingkatan) dan Kesetimbangan
Untuk memprediksi konsentrasi dari sebuah solute dalam setiap dari dua fase dalam
keadaan kesetimbangan, data kesetimbangan percobaan harus tersedia. Bila dua
fase tidak berada pada kesetimbangan, laju perpindahan massa proposional
terhadap driving force (gaya dorong), adalah bagian dari kesetimbangan. Dalam hal
kesetimbangan, dua fase adalah, seperti : gas-liquid atau liquid-liquid . Variabel yang
mempengaruhi kesetimbangan dari suatu solute adalah : temperatut, tekanan dan
konsentrasi.
Kesetimbangan diantara dua fase dalam suatu kondisi dibatasi oleh Hukum Fase :
F=C-P+2

(1)

Dengan : P = jumlah fase pada kesetimbangan


C = jumlah total komponen dalam dua fase bila tidak ada reaksi kimia,
F = derajad kebebasan system (jumlah dari variant)
Contoh : untuk sistem gas-liquid, dari C0 2-udara-air, berarti ada 2 fase dan tiga
komponen, dengan persamaan (1) :
F = 3 2 +2 = 3
II.12. Kesetimbangan Gas Liquid
1.

Dari data kesetimbangan gas-liquid dapat dilihat pada Appendix A (Geankoplis),


dari A.3-19 s/d A.3-25.

2.

Dari data kelarutan

Contoh : Data Kelarutan NH3 terhadap H 2O yang diukur pada temperatur 20 0C, P =
760 mmHg
lbm NH3 / 100 lbm H2O

7,5

10

15

20

25

Tekanan Parsial NH3, mmHg

50,0

69,6

114

166

227

a. Pembuatan Kurva didasarkan mol fraksi


x=

y=

MNH 3 / BMNH 3
7,5 / 17

MH 2 0 / BMH 2 0 92,5 / 18
p
=
P

(2)

50,0
760

(3)

Tabelkan x Vs y, dan buat grafiknya

b. Pembuatan Kurva didasarkan mol Ratio


x=

MNH 3 / BMNH 3
7,5 / 17

MH 2 0 / BMH 2 0 92,5 / 18

(4)
(5)

p
50

P p
760 50

Tabelkan x Vs y, dan buat grafiknya


3. Pembuatan Kurva berdasarkan hubungan kesetimbangan ,dengan menggunakan
Hukum Henry
Hukum Henry
Hubungan kesetimbangan antara pA pada fase gas dan xA dapat dinyatakan dengan
garis lurus persamaan Hukum Henry pada konsentrasi rendah ;
pA = H xA

(6)

Dengan : H = Konstanta Henry


= atm/mole fraksi
Bila persamaan diatas keduanya dibagi dengan tekanan total maka menjadi : yA =
H xA.

(7)

H = H/P = atm/mole fraksi/atm = 1/mole fraksi


Contoh soal 1 ;
Konsentrasi oksigen terlarut dalam air;
Berapa konsentrasi oksigen terlarut dalam air pada 298 0K bila larutan berada dalam
kesetimbangan dengan air pada tekanan total 1 atm? Konstanta Henry = 4,38 x 104
atm/mole fraksi.
Penyelesaian :
Tekanan Parsiil pA dari Oksigen (A) dalam udara = 0,21 atm
. Dengan menggunakan pers.11 ;
0,21 = HxA = 4,38 x 104 xA
xA = 4,80 x 10-6 mol fraksi

10

Artinya 4,80 x 10-6 mol O2 terlarut dalam 1,0 mol air + oksigen atau 0,000853 bagian
O2/100 bagian air.
II.13 Kesetimbangan kontak satu
1. Kontak kesetimbangan satu stage
Dalam beberapa operasi kimia dan proses2 industri lainnya, perpindahan massa dari
satu fase ke fase lainnya akan terjadi, biasanya diikuti dengan pemisahan dari
komponen2 suatu campuran, satu komponen akan di transfer ke suatu tingkatan
yang lebih besar dari component satunya.
V1

V2

L0

L1
Gambar 14. Proses kesetimbangan Satu stage

Kesetimbangan masa total : L 0

V2

L1

V1

(8)

L = kg(lbm), V = kg dan M = total kg


Misal komponent A,B, dan C berada pada aliran dan membuat kesetimbangan A dan C,
L0 XA0 + V2 YA2 = L1 XA1 + V1 YA1 = M XAM

(9)

L0 XC0 + V2 YC2 = L1 XC1 + V1 YC1 = M XCM

(10)

Persamaan untuk komponen B tdk diperlukan, karena :


xA+xB+C = 1
2. Kontak kesetimbangan satu stage untuk sistem gas-liquid

Pada sistem gas-liquid:

Gas masuk terdiri : A solute dan B inert

Liquid masuk terdiri : A solute dan C inert

Untuk komponent A diperoleh pers sbb:

x A0
1 x A0

L '

Untuk

y A2
1 y A2

V '

menyelesaikan

x A1
y A1
L '
V '

1 x A1
1 y A1
persamaan

diatas,

yA1

dan

(11)
x

A1

berada

pada

kesetimbangan, yang diberikan oleh pers.;yA1 = HxA1.


Contoh Soal 2 :

Suatu campuran gas pada 1 atm abs mengandung udara dan CO 2 di kontakkan
dalam suatu single stage pencampur secara kontinyu dengan air sebagai solven
pada 2930K. Gas dan liquid keluar berada pada kesetimbangan. Laju alir gas
masuk 100 kg.mol/jam, dengan fraksi mol CO 2 ;yA2=0,20. Liquid masuk 300

11

kg/jam. Hitung jumlah dan komposisi dari kedua fase aliran yang keluar. Asumsi
air tidak menguap ke fase gas.
Penyelesaian :
Diagram seperti gambar 1. aliran inert air adalah : L=Lo = 300 kg mol/j. Aliran udara
V : V = V(1 yA) (12)
Diperoleh : V = V2(1 yA2) = 100(1 0,20) = 80 kg mol/j
Substitus ke pers.11, untuk membuat kesetimbangan C0 2 (A),

x A1
y A1
0,20
0
80

300
300
80
1 0
1 0,20
1 x A1
1 y A1

(13)

Pada 2930K, konstanta Hukum Henrys A.3 , H = 0,142 x 104 atm/mol frak. H =H/P
H = 0,142 x 104 mol frak gas/mol frak liquid. Substitusi ke pers.7,
yA1 = 0,142 x 104 xA1, substitus ke pers.. 13, diperoleh : xA1 = 1,41 x 10-4 dan yA1 =
0,20.
Untuk kecepatan aliran yang meninggalkan absorber ;
L1 =

L'
300
300kgmol / j
=
1 x A1
1 1,41x10 4

V1 =

V'
800
=
= 100 kg mol/j
1 0,20
1 y A1

Dalam soal diatas bila, larutan liquid terlalu encer, L0 L1


II.14 Multiple Countercurrent-contact stages
1. Derivasi dari persamaan Umum :
V1

V2
1

L0

V3

Vn

2
L1

Vn+1

VN

n
L2

Ln-1

VN+1
N

Ln

LN-1

LN

Gambar 15.. Proses countercurrent stages


Kesetimbangan total untuk seluruh stage :
L0 + VN+1 = LN + V1 = M

(14)

Dengan : VN+1, LN, = mol/j bahan masuk dan keluar. Untuk kesetimbangan
komponent A,B,C,
L0x0 + VN+1 YN+1 = LNxN + V1Y1 = MxM

(15)

x dan y dalam mole fraksi


Kesetimbangan Total setelah stage pertama n;
L0 + Vn+1 = Ln + V1

(16)

12

Untuk suatu kesetimbangan komponent ;


L0X0 + Vn+1 Yn+1 = LnXn + V1Y1

(17)

Penyelesaian untuk Yn+1 dari persamaan diatas:

Ln xn V1 y1 L0 x0

Vn 1
Vn 1

yn 1

(18)

Ini merupakan suatu persamaan garis operasi dengan slope = Ln/Vn+1


2. Kontak countercurrent dengan aliran tidak saling larut
Solute A berpindah terjadi bila aliran V mengandung komponent A dan B tanpa C,
dan aliran L mengandung A dan C tanpa B. Kedua aliran L dan V tidak saling
larut satu sama lain hanya komponent A yang berpindah
Bila L dan V adalah aliran yang encer dengan komponent A, maka aliran
cenderung mengalir konstan dan slope Ln/Vn+1 mendekati konstan, sehingga
diperoleh garis operasi merupakan garis lurus (gambar 16).

3. Skema Kontak countercurrent dengan aliran tidak saling larut


y1

x0

yN+1
garis operasi

stage 1
y2

x1
2

y3

y4
x2

3
y4
yN+1

x3
xN

Mole Fraksi
y3

3 garis

y2
y1

kesetimbangan
1

Gambar 16. Jumlah stages pada suatu proses kontak Multipel Stage
Suatu persoalan penting dimana solute A akan terjadi perpindahan bila aliran V
mengandung komponen A dan B tanpa ada C, dan aliran solven L mengandung A dan C
tanpa ada B. Dua aliran L dan V adalah tidak saling larut , hanya A yang akan berpindah.
Bila pers.18 di plot pada x,y, maka terlihat seperti pada gambar .16. Pada gambar 16, y 1
dan x0 berada pada garis operasi dan y1 dan x1 berada pada garis kesetimbangan. Setiap
stage diwakili oleh sebuah garis pada gambar 16, langkah dilanjutkan ing titik y N+1,
dicapai.

13

Jika aliran L dan V encer dalam componen A, aliran mendekati keadaan constan dan
slope Ln/Vn+1 mendekati constan.
Contoh Soal 3.
Diinginkan mengabsorb 90% acetone dalam udara yang mengandung 1% aceton dlm
suatu menara countercurrent. Aliran gas masuk 30 kg.mol/j, dan total air murni masuk
sebagai absorbent adalah 90 kg.mol H20 /j. Proses di operasikan pada keadaan
isothermal 3000K dan tekanan total 101,3 kPa. Hubungan kesetimbangan aceton dalam
gas dan liquid : y A = 2,53 xA. Tentukan jumlah stage yang dibutuhkan secara teori untuk
proses operasi ini,
Penyelesaian :
Diagram proses seperti gambar 16. y AN+1 = 0,01, xA0 = 0, VN+1 = 30,0 kg mol/j dan L0= 90,0
kg mol/j. Kesetimbangan material Aceton,
Jumlah aceton masuk = yAN+1 VN+1 = 0,01(30,0)= 0,30 kg mol/j
Udara masuk = (1 yAN+1)VN+1 = (1 0,01)(30,0) = 29,7 kg mol udara/j
Aceton sisa di V1

= 0,10(0,30) = 0,030 kg mol/j

Aceton sisa di LN

= 0,90(0,30) = 0,27 kg mol/j

V1

= 29,7 + 0,03 = 29,73 kg mol udara + aceton/j

0,030
29,73

yA1

= 0,00101

LN

= 90,0 + 0,27 = 90,27 kg mol air + aceton/j

xAN

0,27
= 0,00300
90,27

Aliran liquid pada aliran masuk L 0 = 90,0 pada aliran keluar LN = 90,27 dan V dari 30,0
s/d 29,73, maka slope Ln/Vn+1 pada garis operasi adalah konstan. Garis operasi bersama
dengan garis kesetimbangan yA = 2,53 xA digambar sperti gambar 17. dimulai pada titik
yA1, xA0, maka diperoleh sekitar 5,2 stage.

0,012
YAN+!
0,008

garis operasi

Mole fraksi,
yA
0,004

4
3

14

Garis kesetimbangan
yA1

2
1
0
0
xA0

0,00 1

0,002

0,003
0,004
x AN
Mole fraksi acetone dalam air, xA

Gambar 17. Stage teoritikal untuk proses Absorpsi countercurrent


II.15 Metode Analitik untuk Trayed Towers
Metode grafik untuk menentukan jumlah stage memang lebih mudah dan umum
digunakan, namun kendalanya adalah :
1.)

Jumlah stage N menjadi besar

2.)

N is specified rather than the desired purity,

3.)

Lebih dari satu solut yang diabsorpsi

4.)

Kondisi operasi bisa dioptimasi

5.)

Untuk konsentrasi yang tinggi atau yang rendah memerlukan multiple diagrams

Persamaan Analitik untuk Countercurrent stage contact


Pers.kesetimbangan komponen;
L0x0 + VN+1yN+1 = LNxN + V1y1 atau,
LNxN - VN+1yN+1 = L0x0 - V1y1

(19)
(20)

Pers.kesetimbangan untuk stage n pertama:


L0x0 + Vn+1yn+1 = Lnxn + V1y1 atau,
Lnxn - V1y1 = Lnxn - Vn+1yn+1

(21)
(22)

Pers (22) ke pers (24) diperoleh :


Lnxn - Vn+1yn+1 = LNxN - VN+1yN+1

(23)

Selama aliran molar konstan, Ln=LN=konstan=L dan


Vn+1=VN+1=konstan=V, sehingga diperoleh:
L(xn xN) = V(yn+1 yN+1)

(24)

Selama yn+1 dan xn+1 berada pada kesetimbangan dan dalam bentuk garis lurus, y n+1 =
mxn+1 dan yN+1 = mxN+1. Substitusi mxn+1 untuk yn+1 dan A=L/mV, pers. (24) diatas menjadi ;

x n 1 Ax n

y N 1
Ax N
m

(25)

Dengan : A = faktor absorbsi


Dengan menggunakan kalkulus maka pers (25) diperoleh;

15

Untuk proses Absorbsi ;


Transfer solute A dari fase V ke L :
(26)

y N 1 y1
A N 1 A
N 1
y N 1 mx0
A
1

y mx0
1
1
log N 1
1
A
A
y1 mx0
N
log A
Bila A =1,

y N 1 y1
y1 mx0

(27)

(28)

Untuk proses Striping :


N 1

x0 x N
(1 / A)
(1 / A)

N 1
x0 ( y N 1 / m)
(1 / A)
1)

x ( y N 1 / m)

log 0
(1 A) A
x N ( y N 1 / m)

log(1 / A)
x0 x N
BilaA 1, N
x N ( y N 1 / m)

(29)

(30)

(31)

A = L/mV
Komponen

A = L/mV

m-value

Air

1,7

0,031

Aseton

1,38

2,0

Oksigen

0,00006

45.000

Nitrogen

0,00003

90.000

Argon

0,00008

35.000

Contoh soal 4. (sama seperti soal.3)


Penyelesaian :
Pada stage 1, V1 = 29,73 kg mol/j, yA1 = 0,00101, l0 = 90,0 dan

xA0 = 0.

Hubungan kesetimbangan yA = 2,53 xA, dimana m = 2,53


Kemudian : A2 =

L0
90,0
L
=
=
= 1,20
mV1 2,53 x 29,73
mV

16

Pada Stage N, VN+1 = 30,0, yAN+1 = 0,01, LN = 90,27 dan xAN = 0,00300
AN =

LN
90,27
=
= 1,19
mV N 1 2,53 x30,0
A1 AN =

Rata2 geometrik A =

1, 20 x1,19 = 1,195

Solut Aceton transfer dari V ke L (absorpsi)


Substitusi ke pers. 30, :

0,01 2,53(0)
1
1
1

1,195 1,195
0,00101 2,53(0)
ln(1,195)

ln

= 5,04 stage

II.16 Disain dari Menara Absorpsi Plate


1. Operasi Garis Derivasi
Sebuah Menara Absorpsi Plate mempunyai diagram alir proses yang sama seperti
proses multipel stage countercurrent yaitu seperti Menara Tray vertikal ((gambar 15)
dan seperti gambar 18 dibawah ini.

V1,y1
1

L0, x0
1
2

n
Vn+1, yn+1

L n , xn

n+1
N-1
N
VN+1, yN+1

L N, x N

Gambar 18. Neraca Massa dalam Menara Absorpsi Tray


Dalam persoalan ini, solut A berdiffusi melalui sebuah gas yang stagnant (B) dan
kemudian masuk ke fluida yang stagnant.
Jika V = kg mol inert udara/dt dan L=kg mol inert solvent air/dt m 2.units (lb mol
inert/j.ft2), maka Neraca Massa Over all adalah sbb:

17

x0
1 x0

L'

xN
y N 1
L'
1 y N 1
1 xN

V '

y1

1 y

V '

(32)

Sebuah Neraca Massa sekitar kotak yang diberi garis putus-putus sbb :

x0
1 x0

L'

xn
y n 1
L'
1 y n 1
1 xn

V '

y1

1 y

V '

(33)

Dengan : x=fraksi mole A dalam liquid, y=fraksi mole A dalam gas, L 0=total mole
liquid/dt dan VN+1 total mole gas/dt.
Persamaan 33, adalah kesetimbangan material atau garis operasi untuk proses
absorpsi dengan menara Plate (Tray).
2. Penentuan secara grafik jumlah plate dari Menara Tray (Menara Plate)
Pem-plot an persamaan 33 dalam koordinat x,y akan memberikan suatu garis kurva.
Jika x dan sangat encer, 1-y dan 1-x mendekati nilai 1, dan garis operasi mendekati
garis lurus, slopenya adalah :

L/V. Jumlah plate teoritis sama dengan gambar 16.

Contoh Soal 5 ;
Sebuah menara Tray akan didisain untuk mengabsorb SO 2 dari aliran udara dengan
menggunakan air murni sebagai pelarutnya pada 293 0K (680F). Gas masuk mengandung
20 mol% SO2 dan keluar Tower 2 mol % pada tekanan total 101,3 kPa. Laju aliran udara
inert adalah 150 kg udara/j.m 2 dan aliran air masuk 6000 kg air/j.m 2. Misalkan effisiensi
Menara Tray 25%, berapa banyak tray teoritikal dan dan sesungguhnya dibutuhkan pada
proses tersebut diatas. Asums bahwa proses berjalan pada 293 0K (200C).
Penyelesaian :
Dihitung dahulu aliran dalam molar :
V =

150
= 5,18 kg mol inert udara/j.m2
29

L =

6000
= 333 kg mol inert air/j.m2
180

Menggunakan gambar .18, yN+1 = 0,20, y1 = 0,02 dan x0 = 0.

yN+1 0,20
0,18 garis operasi
0,16

Mole fraksi, y

18

0,08
2
0,06
y1 0,02
1
0,002

0,004
0,006
Mole Fraksi, x

0,008

Gambar 19. Jumlah Plate teoritis proses absorpsi Contoh soal .


Substitusi ke pers.32, diperoleh :

0
300
1 0

5,18 0,20 333 x N


1 x

1 0,20
N

0,02
5,18

1 0,02

xN = 0,00355
Substitusi ke pers. 33,

0
333
1 0

5,18 y n 1 333 x n
1 y
1 x

n 1
n

0,02
5,18

1 0,02

Untuk menggambarkan garis operasi dibutuhkan beberapa titik lagi.


Diambil yn+1 = 0,07 dan substitusi ke pers 33, diperoleh x n =0,000855, yn=1 = 0,13, xn =
0,000201 dst. Data kesetimbangan dapat diperoleh dari App.A.3 ((Geankopls).
Sehingga diperoleh Plate teoritis = 2,4 dan jumlah tray sesungguhnya = 2,4/0,25 = 9,6
tray.
II.16 Disain dari Menara Packed untuk proses Absorpsi
1. Derivasi garis operasi :
Untuk solute A berdifusi melalui sebuah gas yang stagnan dan kemudian menuju ke
fluida yang stagnan, sebuah kesetimbangan material over all komponen A pada
gambar 20 untuk sebuah Menara Packing adalah :

x2
1 x2

L'

x1
y2
y1
L'
V '
1 y1
1 x1
1 y2

V '

(34)

Dimana : y1 dan x2 = bahan masuk


L = kg mol inert liquid/dt atau kg mol inert liquid/dt.m 2
V = kg mol inert gas/dt atau kg mol inert gas/dt.m 2
y1 dan x1 = molle fraksi A dalam gas dan liquid
Aliran L dan V constan melalui Menara, tetapi aliran total L dan V tidak constan.
Kesetimbangan sekitar daerah yang diberi garis titik-titik pada gambar

20.

memberikan garis operasi sbb ;

19

x
1 x

L'

x1
y1
y
L'
V '

1 y
1 y1
1 x1

V '

(35)

Persamaan diatas bila digambarkan akan memberikan garis lurus seperti pada
gambar 20.

V2, y2

L2, x2

dz
V, y

L,x

V1, y1

L1, x1

Gambar 20. Kesetimbangan Material untuk proses Absorpsi pada menara


Packing
Bottom menara
y1
Mole
Fraksi,y

garis kesetimbangan

Garis operasi
Y2
Top
0 x2
x1
Mole Fraksi, x
(a)
Gambar 21. Garis Operasi untuk (a).proses absorpsi dari A dari aliran V ke L,
Persamaan (35), bila di plot pada koordinat x y, akan memberikan garis kurva seperti
gambar 21.a. Persamaan (35) dapat dituliskan juga dalam bentuk tekanan partial p1 dari
A, dimana y1 /(1-y1) = p1 /(P p1) dan seterusnya. Jika x dan y sangat encer, (1-x) dan (1y) = 1, dan persamaan (35) menjadi :
Lx + Vy1 = Lx1 + Vy

(36)

20

Dan ini mempunyai slope L/V dan garis operasi biasanya garis lurus.
2. Ratio Limiting dan L/V/ optimum
Pada proses absorpsi, aliran gas masuk V 1 (gambar 21) dan komposisi y 1 biasanya satu
kesatuan. Konsentrasi y2 keluar biasanya yang diatur, dan konsentrasi x 2 dari aliran liquid
masuk yang ditetapkan. Oleh karenanya , jumlah aliran liquid masuk L 2 atau L terbuka
untuk ditentukan.
Pada gambar 22., aliran V1 dan konsentrasi y2, x2, dan y1 adalah suatu kesatuan. Bila
garis operasi mempunyai slope minimum dan menyinggung garis ekulibrium pada titik P,
aliran liquid L adalah minimum pada Lmin. Nilai dari x1 maksimum pada x1max bila L
minimum. Pada titik P driving force y-y *, y-yi, x*-x, dan xi-x semuanya = 0. Penyelesaian
untuk Lmin, nilai y1 dan ximax disubstitusi ke persamaan garis operasi. Pada beberapa
persoalan, jira garis kesetimbangan adalah kurva bersifat cekung menurun kebawah, nilai
minimum dari L diperoleh melalui garis operasi menjadi tangent ke garis kesetimbangan
menjadi memotongnya.
Pemilihan ratio L/V minimum untuk digunakan pada disain tergantung pada
kesetimbangan ekonomi. Pada proses absorpsi, semakin tinggi nilai semakin besar aliran
liquid dan karenanya diameter menara menjadi besar. Biaya untuk me-recover solute dari
liquid dengan distilasi akan menjadi tinggi. Suatu hasil aliran liquid yang sederhana pada
suatu menara yang tinggi, dimana juga sangat mahal. Suatu pendekatan, untuk proses
absorpsi kecepatan aliran liquid yang optimum dapat diambil biasanya sekitar 1,2-1,5 kali
Lmin.
Untuk proses Stripping, seperti gambar 22.b, dimana garis operasi mempunyai slope
maksimum dan menyinggung garis operasi pada titik P, selanjutnya aliran gas pada
keadaan minimum Vmin. Nilai y2 pada y2mak adalah keadaan maksimum. Sama seperti
proses absorpsi, V= 1,5 x Vmin.
Garis operasi untuk aliran
Liquid Sesungguhnya
P
y1

gariskesetimbangan
garis operasi untuk
aliran liquid minimum

y2

x2

x1

x1mak

21

(a)
Gambar 22. Garis Operasi untuk kondisi terbatas
(a).absorpsi.

3. Persamaan Analitik untuk menghitung jumlah plate teoritis dari

menara

packing.
Persamaan Analitik untuk menghitung jumlah plate teoritis N dalam suatu proses
absorpsi dengan menggunakan menara

packing sama dengan persamaan yang

digunakan pada menara plate.


Untuk perpindahan solote dari fase gas V ke fase liquid L (absorpsi),

y mx 2

1 1 / A 1 / A
ln 1
y 2 mx 2

N
ln A

(37)

Untuk perpindahan solute dari fase liquid L ke fase gas V (stripping) ,

x y1 / m

1 A A
ln 2
x1 y1 / m

N
ln(1 / A)

(38)

Dimana A = L/mV
Bila garis kesetimbangan dan garis operasi merupakan garis lurus, m dan A = L/mV akan
bermacam macam.
-Untuk proses Absorpsi pada konsentrat bottom di tray terakhir, slope m 1 pada titik x1
yang digunakan.
-Untuk larutan encer pada top tray, m 2 pada titik y2 pada garis keaetimbangan yang
digunakan.
Jadi, A1 = L1/m1V1, A2 = L2/m2V2, dan A =

A1 A2

(39)

Juga, untuk larutan encer m2 digunakan dari persamaan


-Untuk proses Stripping , pada bagian atas (top) atau konsentret stage, slope m 2 pada
titik y2 pada garis kesetimbangan yang digunakan.
- Pada daerah bottom atau larutan encer, slope m 1 pada titik x1 pada garis
kesetimbangan yang digunakan.
Jadi A1 = L1/m1V1, A2 = L2/m2V2, dan A =

A1 A2 .

Contoh Soal 6 ; Laju Alir minimum dan penentuan Jumlah Tray dengan cara
Analitik.

22

Sebuah Menara Tray mengabsorbsi ethyl alkohol dari aliran gas inert menggunakan air
murni pada 3030 K dan 101,3 kPa.. Laju aliran gas masuk 100 kg mol/j dan
mengandung 2,2 mol % alkohol. Diinginkan untuk mengambil 90% alkohol. Hubungan
garis kesetimbangan adalah ;y = mx = 0,68x untuk aliran cukup encer. Menggunakan
1,5 x laju alir minimum, tentukan jumlah Tray yang dibutuhkan. Gunakan penyelesaian
secara grafik dan pers analitik.
Penyelesaian :
Data yang diberikan : y1= 0,022, x2 = 0, V1 = 100 kg mol/j, m = 0,68. V = V1(1-y1)
=100(1-0,022) = 97,8 kg mol inert/j. Mole alkohol/j V 1 = 100 97,8 = 2,20.
Menghilangkan 90%, mole/j pada gas keluar V 2 = 0,10(2,20) = 0,220. V 2 = V + 0,22 =
97,8 + 0,22 = 98,02. y2 = 0,22/98,02 = 0,002244. Garis kesetimbangan di plot dalam
grafik x,y, dengan y2, x2, dan y1. Garis operasi untuk aliran liquid minimum L min adalah di
gambar dari y2 ,x2, ke titik P, menyinggung garis kesetimbangan dimana x 1mak = y1/m =
0,022/068 = 0,03235, substitus ke persamaan garis operasi (34) dan menyelesaikan
nilai Lmin.

x2
1 x2

L'

x1
y2
y1
L'
V '
1 y1
1 x1
1 y2

V '

0
0,022
0,03235
0,002244
L' min
97,8

97,8
1 0
1 0,022
1 0,03235
1 0,002244

L ' min

Lmin = 59,24 kg mol/j. Gunakan 1,5 x Lmin = 1,5(59,24) = 88,86. Dengan


menggunakan pers. 34, untuk Lmin=88,68 dan menyelesaikan konsentrasi keluar, x 1 =
0,002180. Garis operasi di plot sebagai garis lurus yang menyinggung titik y 2, x2, dan y1,
x1 pada gambar 23. Suatu titik intermedit dihitung dengan mengatur y = 0,012 pada pers.
34 dan diperoleh x = 0,01078. Plot titik ini terlihat bahwa garis operasi cenderung
berbentuk garis lurus. Ini terjadi karena larutan sangat encer.
Jumlah Tray diperoleh = 4,0. Total laju alir ;V 1 = 100, V2 = V/(1-y2) = 97,8(1-0,0022440 =
98,02, L2 = L = 88,68 dan L1 = L;/(1-x1) = 88,68/(1-0,02180) = 90,84.
Untuk menghitung jumlah tray secara Analitik, A1 = L1/mV1 = 90,84/(0,68)(100) = 1,336, A2
= L2/mV2 = 88,68/((0,68)(98,02) = 1,33. Dengan menggunakan rata2 geometrik, A =
1,335. Dengan menggunakan pers.38,

N
N

1
ln
ln A

y1 mx 2

1 1 / A 1 / A
y 2 mx 2

0,022 0

1
ln
( 1 / 1,335 1 / 1,335
ln 1,335 0,00224 0

N = 4,04, hampir sama dengan yang diperoleh secara grafik

23

y1
0,02

P
Garis operasi utk
1,5 Lmin

y
0,01
garis operasi utk Lmin
Garis operasi kesetimbangan
y2
0

0,01

x2

0,02
0,03
x1
x1maks
Gambar 23. Garis Operasi untuk minimum dan aliran liquid aktua l

DAFTAR PUSTAKA

24

25

Anda mungkin juga menyukai