solenoida”
Modul L6 – Medan Magnet Solenoida
Ryan Athar Rizqi Maulana/21525071
Asisten: Endah Malika
Tanggal praktikum: 24 maret 2022
Teknik Mesin – Fakultas Teknologi Industri
Universitas Islam Indonesia
utama U dan kutub selatan S , kedua kutub ini akan saling Mengukur jari jari solenoida menggunakan jangka sorong
2
tolak menolak apabila di pertemukan.
Medan magnet adalah suatu medan yang di bentuk 3
Mengukur tinggi solenoida menggunakan penggaris
prosedur dan keselamatan kerja, selain itu juga untuk 1. Mengatur jarak solenaida kedua sepanjang 15 cm kemudian memvariasikan menjadi 20
cm dan 25 cm.
mengimplementasikan hubungan antara arus listrik dan 6
√
5 20 0,89 0,99 1,10 1,21 1,32 1,48 2
6 20 0,85 0,01 1,11 1,26 1,31 1,45 |δI ( I −I )|
∆ I= =¿ ….mA
7 25 0,48 0,55 0,63 0,75 0,73 0,88 n−1
8 25 0,48 0,59 0,62 0,77 0,75 0,89
9 25 0,49 0,60 0,61 0,75
Diameter solenoida 1 = 8,5 mm
2 = 8,6 mm
0,74 0,87 ∆I =
√ 0,0006
3−1 = 0,01 mA
Jadi, I ± ∆ I = (2,12 ± 0,01) mA
Tinggi solenoida 1 =15,5 cm
2 = 15,4 cm c. Untuk V = 12 Volt dan L = 15 cm
I (mA) δI (I −I ) 2
|δI ( I −I )|
IV. ANALISIS DATA 2,58 0,01 0,0001
2,56 -0,01 0,0001
1. Menentukan rerata kuat arus dan 2,57 0 0
ketidakpastiannya ∑ 7,71 ∑ 0,0002
a. Untuk V = 8 Volt dan L = 15 cm
I (mA) δI ¿ 2 ∑ I =¿
|δI ( I−I )| I=
n …. mA
1,52 -0,03 0,0009
1,52 -0,03 0,0009 7,71
I=
1,62 0,04 0,0016 3 = 2,57 mA
∑ 4,66 ∑ 0,0034
√
2
|δI ( I −I )|
∆ I= =¿ … mA
n−1
∑ I =¿
√
I= 0,0002
n ∆I =
4 ,66 3−1 = 0,01 mA
I= Jadi, I ± ∆ I = (2,57 ± 0,01) mA
3 = 1,55 mA
√
2
|δI ( I−I )|
∆ I= =¿ d. Untuk V = 8 Volt dan L = 20 cm
n−1
I (mA) δI (I −I ) 2
|δI ( I −I )|
∆I =
√
0,0034
3−1 = 0,03 mA
Jadi, I ± ∆ I = (1,55 ± 0,03) mA
0,88
0,89
0,01
0,02
0,0001
0,0004
0,85 -0,02 0,0004
√
3 = 0,87 Ma 2
|δI ( I −I )|
√
2 ∆ I= =
|δI ( I−I )| n−1
∆ I= =¿
n−1
∆I =
√
0,0009
3−1 = 0,02 mA
Jadi, I ± ∆ I = (0,87 ± 0,02) mA
∆ I=
√ 0,000 2
3−1 = 0,01 mA
∑ 1,45 ∑ 0,0001
I=
∑I
n = ∑I
I=
3,01
=1,00mA n =
I=
3 1,45
I=
√
2 3 = 0,48 mA
|δI ( I−I )|
√
∆ I= = 2
n−1 |δI ( I −I )|
∆ I= =
n−1
∆ I=
√ 0,0003
3−1 = 0,04 mA
∆ I=
√ 0,0001
3−1 = 0,005 mA
I=
1, 86 ∑ 5,01 ∑ 0,0158
3 = 0,62 mA
∑H
√
2 H=
|δI ( I−I )| n =
∆ I= =
n−1 5,01
H=
√ 0,000 2 3 = 1,67 mA
∆ I=
√
3−1 = 0,01 mA |δ H ( H −H )|
2
∆ H= =
n−1
Jadi, I ± ∆ I = (0,62 ± 0,01) mA
∆ H=
√ 0,0 158
3−1 = 0,09 mA
√
2
|δ H ( H −H )|
√
2
|δI ( I−I )| ∆ H=
n−1 =
∆ I= =
n−1
∆ I=
√
0,0002
3−1 = 0,01 mA
∆ H=
√ 0,0 003
3−1 = 0,04 mA
Jadi, H ± ∆ H = (1 ± 0,04) Ma
Jadi, I ± ∆ I = (0,74 ± 0,01) mA
L = 25 cm
2. Menentukan rerata kuat medan magnet
H (Tesla) δH ( H−H ) 2
dan ketidakpastiannya |δH ( H−H )|
a. Untuk V = 8 Volt 0,55 -0,03 0,0009
L = 15 cm
0,59 0,01 0,0001
H (Tesla) δH ( H−H ) 2
|δH ( H−H )| 0,60 0,02 0,0004
1,64 -0,03 0,0009 ∑ 1,74 ∑ 0,0014
∑ 3,74 ∑ 0,0021
H=
∑H ∑H
n = H=
n =
1,74 3 ,74
H= H=
3 = 0,58 mA 3 = 1,25 mA
√ √
2
|δ H ( H −H )| 2
|δ H ( H −H )|
∆H= = ∆ H=
n−1 n−1 =
∆H=
√ 0,00 14
3−1 = 0,03 mA ∆ H=
√ 0,00 21
3−1 = 0,01 mA
b. Untuk V = 10 Volt
L = 15 cm
H (Tesla) δH ( H−H ) 2
|δH ( H−H )|
2,30 0 0
2,33 0,03 0,0009
V. PEMBAHASAN
2,27 -0,03 0,0009 Pembahasan memuat tentang membahas data
∑ 6,9 ∑ 0,0 018 percobaan, hasil error/ralat, prinsip kerja praktikum, dan
semua hal yang penting dan sangat mempengaruhi hasil
percobaan dapat ditambahkan dalam pembahasan.
Pembahasan grafik dan penerapan praktikum dalam
H=
∑H kehidupan sehari hari dapat dimasukkan dalam sub bab
n = pembahasan. Penulisan pembahasan minimal 400 kata.
6,9
H=
3 = 2,3 mA
VI. KESIMPULAN
√
2
|δ H ( H −H )| Kesimpulan adalah menjawab dari semua tujuan yang ada.
∆H= = Jika tujuan dalam percobaan diharuskan untuk
n−1
menunjukkan hasil praktikum, maka tunjukkan hasil
∆ H=
√ 0,001 8
3−1 = 0,03 mA
praktikum yang sesuai saja atau yang berkesinambungan
saja tidak semua ditunjukkan.
DAFTAR PUSTAKA
Jadi, H ± ∆ H = (6,9 ± 0,02) Ma
Bagian ini berisi referensi-referensi yang dijadikan acuan
L = 20 cm selama menyusun laporan praktikum. Daftar pustaka sesuai
dengan sitasi yang diambil dan minimal 3 sumber.
H (Tesla) δH ( H−H ) 2
|δH ( H−H )| Referensi yang diambil dapat berupa buku, modul, paper,
journal dll. Gunakan model sitasi IEEE. Penulisan nomor
1,27 0,02 0,0004 sitasi dilakukan secara urut dengan memasukkannya ke
1,21 -0,04 0,0016 dalam kurung siku (brackets) [1]. Tanda baca dituliskan
setelah nomor acuan [2]. Gunakan nomor referensi
1,26 0,01 0,0001 langsung di dalam kalimat, seperti [3] – tanpa
menggunakan “pustaka [3]” kecuali pada awal kalimat:
“Pustaka [3] menyatakan…” 678–700, 2013.
Penulis dapat menggunakan bantuan Mendeley
dalam memasukkan sitasi. Beberapa contoh format
daftar pustaka yang mengacu pada model sitasi
IEEE: