Anda di halaman 1dari 6

Laporan Praktikum “Medan magnet

solenoida”
Modul L6 – Medan Magnet Solenoida
Ryan Athar Rizqi Maulana/21525071
Asisten: Endah Malika
Tanggal praktikum: 24 maret 2022
Teknik Mesin – Fakultas Teknologi Industri
Universitas Islam Indonesia

melingkar dan ketika di aliri arus listrik akan menjadi suatu


Abstrak— Abstak berisi uraian singkat dari keseluruhan medan magnet.
laporan praktikum. Di dalam Abstrak harus termuat Hukum yang mendasari praktikum ini antara lain
informasi dari mulai pendahuluan sampai kesimpulan. Hukum Biot-Savart menemukan cara mendapatkan kuat
Penggunaan bahasa abstrak pada laporan praktikum fisika medan magnet (H), sebanding dengan (I) dan jari jari
dasar adalah Bahasa Indonesia. Abstrak tidak boleh lebih (r) ,berbanding terbalik dngan jarak kedua solenoida (d).
dari satu paragraf. Penulisan abstrak sebaiknya tidak Gaya lorentz menemukan adanya gaya (F) pada arus listrik
melebihi 150 kata. di dalam medan magnet (B) . Hukum Ampere
*PENTING: Jangan menggunakan simbol, karakter menggabungkan temuan bio-savart dan gaya lorentz yang
khusus, maupun rumus di dalam judul dan abstrak. Jangan mana besarnya rapat medan magnet B sebanding dengan
mengubah template yang telah ditetapkan. arus yang mengalir.
Di paktikum ini menggunakan mengunakan jarak
Kata kumci—dokumen; format; resmi; masukkan kata kunci sebagai variabel bebas kemudian mengukur nilai daya
kata kunci mencakupi hal – hal penting dan yang paling sering hantar listrik nya apakah semakin jauh jarak nya maka
muncul dalam jurnal. semakin sedikit nilai daya hantar listrik nya atau malah
sebaliknya
I. PENDAHULUAN
Kata magnet berasal dari nama daerah magnesia di
II. METODE PRAKTIKUM
Asia kecil di mana di temukan batu batu yang tarik
menarik. Magnet inilah yang dapat menimbulkan medan Langkah Percobaan
magnet, magnet ini ada yang berbentuk batang , jarum ,dan Menyiapkan alat dan bahan
ladam. Batang magnet ini memiliki dua kutub yaitu kutub 1

utama U dan kutub selatan S , kedua kutub ini akan saling Mengukur jari jari solenoida menggunakan jangka sorong
2
tolak menolak apabila di pertemukan.
Medan magnet adalah suatu medan yang di bentuk 3
Mengukur tinggi solenoida menggunakan penggaris

dengan menggerakan muatan listrik yang menyebabkan


munculnya gaya di muatan listrik yang bergerak. 4
Merangkai kabel jumper pada travo dan solenoida dan memvariasikan output nya

Praktikum medan magnet solenoida ini bertujuan


Mengukur tegangan travo pada kabel jumper menggunakan multimeter
agar mahasiswa dapat terampil dalam praktikum sesuai 5

prosedur dan keselamatan kerja, selain itu juga untuk 1. Mengatur jarak solenaida kedua sepanjang 15 cm kemudian memvariasikan menjadi 20
cm dan 25 cm.
mengimplementasikan hubungan antara arus listrik dan 6

tegangan berdasarkan hukum biot savat, gaya lorentz dan 7


Menghidupkan sumber tegangan, lalu amati dan mencatat besarnya arus pada
solenoida kedua di lakukan sebanyak 3 kali
hukum ampere. 2. Dapat mengukur dan mengamati medan
Mengukur medan magnet pada solenoida kedua menggunakan magnetic field sebanyak
magnet yang timbul dengan variasi jarak dua solenoidan . 8 3 kali
3. Mengamati pengaruh arus listrik pada solenoida kedua.
4. Patrikan di harapkan mampu mengimplementasikan
hubungan alus listrik , gaya lorentz pada solenoida
Metode praktikum yang di gunakan pada praktikum
kali ini yaitu arus listrik akan di alirkan pada solenoida lalu
menghitung arus serta kuat medan magnet pada solenoida
yang lainnya , kemudian memvariasikan dengan jarak 15
cm, 20cm , dan 25 cm.
Kumparan solenoida adalah kawat lilitan seri yang
I (mA) δI ¿ ) |δI ( I−I )|
2
III. DATA PERCOBAAN
2,14 0,02 0,0004
Tabel 1. Nama Tabel
2,13 0,01 0,0001
no Jarak V= 8 V V=10 V V=12 V 2,11 -0,01 0,0001
I=110 mA I = 130 mA I= 150 mA
l 2( H( μ l 2( H( μ l 2( H( μ ∑ 6,38 ∑ 0,0006
Ma) T) Ma) T) Ma) T) I=
∑ I =¿
1 15 1,52 1,64 2,14 2,30 2,58 2,77 n … mA
2 15 1,52 1,60 2,13 2,33 2,56 2,76
6,38
3 15 1,62 1,77 2,11 2,27 2,57 2,76 I=
4 20 0,88 0,01 1,12 1,27 1,33 1,53 3 = 2,12 mA


5 20 0,89 0,99 1,10 1,21 1,32 1,48 2
6 20 0,85 0,01 1,11 1,26 1,31 1,45 |δI ( I −I )|
∆ I= =¿ ….mA
7 25 0,48 0,55 0,63 0,75 0,73 0,88 n−1
8 25 0,48 0,59 0,62 0,77 0,75 0,89
9 25 0,49 0,60 0,61 0,75
Diameter solenoida 1 = 8,5 mm
2 = 8,6 mm
0,74 0,87 ∆I =
√ 0,0006
3−1 = 0,01 mA
Jadi, I ± ∆ I = (2,12 ± 0,01) mA
Tinggi solenoida 1 =15,5 cm
2 = 15,4 cm c. Untuk V = 12 Volt dan L = 15 cm
I (mA) δI (I −I ) 2
|δI ( I −I )|
IV. ANALISIS DATA 2,58 0,01 0,0001
2,56 -0,01 0,0001
1. Menentukan rerata kuat arus dan 2,57 0 0
ketidakpastiannya ∑ 7,71 ∑ 0,0002
a. Untuk V = 8 Volt dan L = 15 cm
I (mA) δI ¿ 2 ∑ I =¿
|δI ( I−I )| I=
n …. mA
1,52 -0,03 0,0009
1,52 -0,03 0,0009 7,71
I=
1,62 0,04 0,0016 3 = 2,57 mA
∑ 4,66 ∑ 0,0034

2
|δI ( I −I )|
∆ I= =¿ … mA
n−1
∑ I =¿

I= 0,0002
n ∆I =
4 ,66 3−1 = 0,01 mA
I= Jadi, I ± ∆ I = (2,57 ± 0,01) mA
3 = 1,55 mA


2
|δI ( I−I )|
∆ I= =¿ d. Untuk V = 8 Volt dan L = 20 cm
n−1
I (mA) δI (I −I ) 2
|δI ( I −I )|
∆I =

0,0034
3−1 = 0,03 mA
Jadi, I ± ∆ I = (1,55 ± 0,03) mA
0,88
0,89
0,01
0,02
0,0001
0,0004
0,85 -0,02 0,0004

b. Untuk V = 10 Volt dan L = 15 cm ∑ 2,62 ∑ 0,0009


I=
∑I
I=
∑ I =¿ n =
n 3 , 96
I= =1 ,32 mA
2,62 3
I=


3 = 0,87 Ma 2
|δI ( I −I )|


2 ∆ I= =
|δI ( I−I )| n−1
∆ I= =¿
n−1

∆I =

0,0009
3−1 = 0,02 mA
Jadi, I ± ∆ I = (0,87 ± 0,02) mA
∆ I=
√ 0,000 2
3−1 = 0,01 mA

Jadi, I ± ∆ I = (1,32 ± 0,01) mA


2. Untuk V = 10 Volt dan L = 20 cm
I (mA) δI (I −I ) 2 4. Untuk V = 8 Volt dan L = 25 cm
|δI ( I −I )|
I (mA) δI (I −I ) 2
1,01 0,01 0,0001 |δI ( I −I )|
0,99 -0,01 0,0001 0,48 0 0
1,01 0,01 0,0001 0,48 0 0

∑ 3,01 ∑ 0,0003 0,49 0,01 0,0001

∑ 1,45 ∑ 0,0001
I=
∑I
n = ∑I
I=
3,01
=1,00mA n =
I=
3 1,45
I=


2 3 = 0,48 mA
|δI ( I−I )|


∆ I= = 2
n−1 |δI ( I −I )|
∆ I= =
n−1

∆ I=
√ 0,0003
3−1 = 0,04 mA
∆ I=
√ 0,0001
3−1 = 0,005 mA

Jadi, I ± ∆ I = (1,00 ± 0,04) mA Jadi, I ± ∆ I = (0,48 ± 0,005) mA

3. Untuk V = 12 Volt dan L = 20 cm 5. Untuk V = 10 Volt dan L = 25 cm


I (mA) δI (I −I ) 2 I (mA)
|δI ( I −I )| δI (I −I ) 2
|δI ( I −I )|
1,33 0,01 0,0001 0,63 0,01 0,0001
1,32 0 0 0,62 0 0
1,31 -0,01 0,0001 0,61 -0,01 0,0001

∑ 3,96 ∑ 0 ,00 0 2 ∑ 1 , 86 ∑ 0,0002


I=
∑I 1,60 -0,07 0,0049
n = 1,77 0.1 0,01

I=
1, 86 ∑ 5,01 ∑ 0,0158
3 = 0,62 mA
∑H

2 H=
|δI ( I−I )| n =
∆ I= =
n−1 5,01
H=

√ 0,000 2 3 = 1,67 mA
∆ I=


3−1 = 0,01 mA |δ H ( H −H )|
2

∆ H= =
n−1
Jadi, I ± ∆ I = (0,62 ± 0,01) mA
∆ H=
√ 0,0 158
3−1 = 0,09 mA

Jadi, H ± ∆ H = (1,67 ± 0,09) Ma


6. Untuk V = 12 Volt dan L = 25 cm
L = 20 cm
I (mA) δI (I −I ) 2
|δI ( I −I )| H (Tesla) δH ( H−H ) |δH ( H−H )|
2

0,73 -0,01 0,0001


1,01 0,01 0,0001
0,75 0,01 0,0001
0,99 -0,01 0,0001
0,74 0 0
1,01 0,01 0,0001
∑ 2,22 ∑ 0,0002 ∑ 3,01 ∑ 0,0003
∑H
I=
∑I H=
n =
n =
3,01
2,22 H=
I= 3 = 1 mA
3 = 0,74 mA


2
|δ H ( H −H )|

2
|δI ( I−I )| ∆ H=
n−1 =
∆ I= =
n−1

∆ I=

0,0002
3−1 = 0,01 mA
∆ H=
√ 0,0 003
3−1 = 0,04 mA

Jadi, H ± ∆ H = (1 ± 0,04) Ma
Jadi, I ± ∆ I = (0,74 ± 0,01) mA

L = 25 cm
2. Menentukan rerata kuat medan magnet
H (Tesla) δH ( H−H ) 2
dan ketidakpastiannya |δH ( H−H )|
a. Untuk V = 8 Volt 0,55 -0,03 0,0009
L = 15 cm
0,59 0,01 0,0001
H (Tesla) δH ( H−H ) 2
|δH ( H−H )| 0,60 0,02 0,0004
1,64 -0,03 0,0009 ∑ 1,74 ∑ 0,0014
∑ 3,74 ∑ 0,0021

H=
∑H ∑H
n = H=
n =
1,74 3 ,74
H= H=
3 = 0,58 mA 3 = 1,25 mA

√ √
2
|δ H ( H −H )| 2
|δ H ( H −H )|
∆H= = ∆ H=
n−1 n−1 =

∆H=
√ 0,00 14
3−1 = 0,03 mA ∆ H=
√ 0,00 21
3−1 = 0,01 mA

Jadi, H ± ∆ H = (0,58 ± 0,02) Ma Jadi, H ± ∆ H = (1,25 ± 0,01) Ma

b. Untuk V = 10 Volt
L = 15 cm
H (Tesla) δH ( H−H ) 2
|δH ( H−H )|
2,30 0 0
2,33 0,03 0,0009
V. PEMBAHASAN
2,27 -0,03 0,0009 Pembahasan memuat tentang membahas data
∑ 6,9 ∑ 0,0 018 percobaan, hasil error/ralat, prinsip kerja praktikum, dan
semua hal yang penting dan sangat mempengaruhi hasil
percobaan dapat ditambahkan dalam pembahasan.
Pembahasan grafik dan penerapan praktikum dalam
H=
∑H kehidupan sehari hari dapat dimasukkan dalam sub bab
n = pembahasan. Penulisan pembahasan minimal 400 kata.
6,9
H=
3 = 2,3 mA
VI. KESIMPULAN


2
|δ H ( H −H )| Kesimpulan adalah menjawab dari semua tujuan yang ada.
∆H= = Jika tujuan dalam percobaan diharuskan untuk
n−1
menunjukkan hasil praktikum, maka tunjukkan hasil

∆ H=
√ 0,001 8
3−1 = 0,03 mA
praktikum yang sesuai saja atau yang berkesinambungan
saja tidak semua ditunjukkan.

DAFTAR PUSTAKA
Jadi, H ± ∆ H = (6,9 ± 0,02) Ma
Bagian ini berisi referensi-referensi yang dijadikan acuan
L = 20 cm selama menyusun laporan praktikum. Daftar pustaka sesuai
dengan sitasi yang diambil dan minimal 3 sumber.
H (Tesla) δH ( H−H ) 2
|δH ( H−H )| Referensi yang diambil dapat berupa buku, modul, paper,
journal dll. Gunakan model sitasi IEEE. Penulisan nomor
1,27 0,02 0,0004 sitasi dilakukan secara urut dengan memasukkannya ke
1,21 -0,04 0,0016 dalam kurung siku (brackets) [1]. Tanda baca dituliskan
setelah nomor acuan [2]. Gunakan nomor referensi
1,26 0,01 0,0001 langsung di dalam kalimat, seperti [3] – tanpa
menggunakan “pustaka [3]” kecuali pada awal kalimat:
“Pustaka [3] menyatakan…” 678–700, 2013.
Penulis dapat menggunakan bantuan Mendeley
dalam memasukkan sitasi. Beberapa contoh format
daftar pustaka yang mengacu pada model sitasi
IEEE:

[1] A. Ghosh, J. Zhang, J. G. Andrews, and R.


Muhamed, Fundamentals of LTE. Prentice Hall, 2010.

[2] F. Capozzi, G. Piro, L. A. Grieco, G. Boggia, and


P. Camarda, “Downlink Packet Scheduling in LTE
Cellular Networks: Key Design Issues and a Survey,”
IEEE Commun. Surv. Tutorials, vol. 15, no. 2, pp.

Anda mungkin juga menyukai