Anda di halaman 1dari 12

ELEKTROLISA

DISUSUN OLEH :
M. EKA FAIQ P (201871050073)
MAHDI AIDIL P (2019710450063)
NINDI PUTRI MARDIANA (2019710450059)
IZZA RAHMAT S (2019710250061)

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI


UNIVERSITAS JAYABAYA
2020
I. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mempelajari hubungan antara energi listrik dan reaksi kimia dengan
elektrolisa
2. Mengukur besar tara kimia listrik dan muatan elementer dengan
proses elektrolisa

II. DASAR TEORI


Elektrolisis adalah peristiwa penguraian atas suatu larutan
elektrolit yang telah dilaliri oleh arus listrik searah.Sedangkan sel di mana
terjadinya reaksi tersebut disebut sel elektrolisis.Sel elektrolisis terdiri dari
larutan yang dapat menghantarkan listrik yang disebut elektrolit, dan
sepasang elektroda yang dicelupkan dalam elektrolit (larutan atau
leburan). Pada sel elektrolisis, reaksi kimia akan terjadi jika arus listrik
dialirkan melalui larutan elektrolit, yaitu energi listrik (arus listrik) diubah
menjadi energi kimia (reaksi redoks). Reaksi-reaksi elektrolisis
bergantung pada potensial elektroda, konsentrasi, dan over potensial dari
spesi yang terdapat dalam sel elektrolisis.
Elektroda yang menerima elektron dari sumber arus listrik luar disebut
Katoda, sedangkan elektroda yang mengalirkan elektron kembali ke
sumber arus listrik luar disebut Anoda.Katoda adalah tempat terjadinya
reaksi reduksi dan anoda adalah tempat terjadinya reaksi oksidasi.Katoda
merupakan elektroda negatif karena menangkap elektron sedangkan
anoda merupakan elektroda positif karena melepas elektron. Reaksi yang
terjadi pada katoda dan anoda pada sel elektrolisis sama seperti pada sel
volta, yaitu di katoda adalah tempat terjadinya reaksi reduksi dan di
anoda adalah tempat terjadinya reaksi oksidasi. Akan tetapi, muatan
elektronnya berbeda. Pada sel volta katoda bermuatan positif dan anoda
bermuatan negatif, sedangkan pada sel elektrolisis katoda bermuatan
negatif dan anoda bermuatan positif.

Elektrolisis mempunyai banyak kegunaan di antaranya yaitu dapat


memperoleh unsur-unsur logam, halogen, gas hidrogen dan gas oksigen,
kemudian dapat menghitung konsentrasi ion logam dalam suatu larutan,
digunakan dalam pemurnian suatu logam, serta salah satu proses
elektrolisis yang popular adalah penyepuhan, yaitu melapisi permukaan
suatu logam dengan logam lain.
Sel elektrolisis memiliki 3 ciri utama, yaitu :
1. Larutan elektrolit yang mengandung ion bebas. Ion-ion ini dapat
memberikan atau menenerima elektron sehingga elektron dapat
mengalir melalui larutan.
2. Terdapat 2 elektroda dalam sel elektrolisis
3. Terdapat sumber arus listrik dari luar, seperti baterai yang
mengalirkan arus listrik searah (DaruC)

Faktor yang Mempengaruhi Proses Elektrolisis


a. Jenis elektroda yang digunakan
b. Kedudukan ion dalam elektrokimia
c. Kepekatan ion

Elektroda yang menerima elektron dari sumber arus listrik luar


disebut Katoda, sedangkan elektroda yang mengalirkan elektron kembali
ke sumber arus listrik luar disebut Anoda.Katoda adalah tempat terjadinya
reaksi reduksi sedangkan anoda adalah tempat terjadinya reaksi
oksidasi.Katoda merupakan elektroda negatif karena menangkap elektron
sedangkan anoda merupakan elektroda positif karena melepas
elektron.Sel elektrolisis juga memerlukan elektrode-elektrode. Ada 2
elektrode yang digunakan dalam elektrolisis, yaitu:
a. Elektrode inert yaitu elektrode yang tidak dapat bereaksi.
b. Elektrode tak inert yaitu elektrode yang dapat bereaksi.

Peristiwa elektrolisis banyak dimanfaatkan untuk melapisi logam


atau pemurnian logam. Bila suatu elektrolit (larutan dan leburan)
dielektrolisis, maka elektrolit tersebut akan terurai menjadi kation yang
akan menuju katoda/elektrode positif (+) dan anion yang akan menuju
anoda/elektode negatif (-)
Macam-macam elektrolisis:
1. Elektrolisis leburan elektrolit
Dapat digunakan untuk menghantar ion-ion pada sel elektrolisis.
Leburan elektrolit tanpa menggunakan air. Contohnya natrium klorida
2. Elektrolisis air
Jika arus listrik dilewatkan melalui 2 elektroda dalam air murni, tidak
terjadi elektrolisis. Tetapi, jika larutan tembaga sulfat ditambahkan air
murni dengan konsentrasi rendah, akan terjadi elektolisis dan dapat
meghantar arus listrik.
3. Elektrolisis larutan elektrolit
Reaksi yang terjadi tidak hanya melibatkan ion-ion dalam larutan saja,
tetapi jug air
4. Elektrolisis larutan non elektrolit.

III. PELAKSANAAN PERCOBAAN


A. Bahan
1. Larutan tembaga sulfat
B. Alat
1. Elektroda tembaga (8 buah)
2. Amperemeter
3. Catu daya variable
4. Pengering
5. Amplas
6. Timbangan

A saklar
anoda katoda

Elektroda Larutan
tembaga tembaga sulfat

Tembaga Deposit
terkikis tembaga

Gambar 1, susunan rangkain proses elektrolisa


C. Cara Percobaan
1. Bersihkan plat katoda tembaga (8 buah) dengan amplas, beri
tanda (A untuk anoda, K untuk katoda, dan sisanya dengan
angka 1-6) timbang dan catat massa setiap elektroda
2. Pasang anoda dan katoda seperti gambar 1 untuk
menentukan besar arus (sekitar 2A) dengan cara mengatur
catu daya variabel
3. Ganti katoda dengan elektroda lain (salah satu yang sudah
diberi nomor), lakukan proses elektrolisa selama 3 menit
4. Setelah proses selesai, celupkan elektroda tersebut ke dalam
air, supaya larutan tembaga sulfat yang menempel hilang
(jangan digosok supaya tembaga yang menempel pada
katoda tidak berkurang, kemudian keringkan di atas api/alat
pengering)
5. Timbang dan catat jumlah massa elektroda tersebut
6. Lakukan percobaan diatas untuk besar arus yang sama
dengan lama eletrolisa selama 6, 9, 12, 15 dan 18 menit

D. Analisis Data
𝑤
𝑧=
𝑖. 𝑡
0,026
 𝑧= = 2,17x10−4 g/As
1,120
0,036
 𝑧= = 2x10−4 g/As
1,5.120
0,049
 𝑧= = 2,04x10−4 g/As
2.120
0,06
 𝑧= = 2x10−4 g/As
2,5.120
0,124
 𝑧= = 3,44x10−4 g/As
3.120
𝐴.𝑖.𝑡
𝑒=
𝑧.𝑤.𝑁𝑜
63,5𝑥1𝑥120
 𝑒= = 2,43x10−19 C
2𝑥0,026𝑥1023
63,5𝑥1,5𝑥120
 𝑒= = 2,64x10−19 C
2𝑥0,036𝑥1023
63,5𝑥2𝑥120
 𝑒= = 2,58x10−19 C
2𝑥0,049𝑥1023
63,5𝑥2,𝑥120
 𝑒= = 2,64x10−19 C
2𝑥0,06𝑥1023
63,5𝑥3,𝑥120
 𝑒= = 1,67x10−19 C
2𝑥0,124𝑥1023

 Teori kesalahan Z
z z²
2,17x10−4 4,7x10−8
2x10−4 4,0x10−8
2,04x10−4 4,16x10−3
2,x10−14 4,0x10−8
3,4x10−4 1,16x10−7
X = 2,33x10−4 X² = 5,69x10−8

4)²
5(5,6908𝑥10−8)−(2,33𝑥10
Δ𝑍 = √ = 4,80x10−5
5²(5−1)

4,80𝑋10−5
I= X 100% = 20,69%
2,33𝑋10−4
K = 100% - 20,69% = 79,31%
 Teori kesalahan e

e e²
2,43x10−19 4,7x10−8
2,64x10−19 4,0x10−8
2,58x10−19 4,16x10−3
2,64x10−19 4,0x10−8
1,67x10−19 1,16x10−7
e = 2,36x10−19 e² = 5,7472x10−38

5(5,7472𝑥10−38 )−(2,36𝑥10−19 )²
∆𝑒 = √ = 1,2651
5²(5−1)

1,2651
I= X 100% = 22,01%
5,7472
K = 100% - 22,01% = 77,99%

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


Dari percobaan dan perhitungan yang telah dilakukan diperoleh hasil
sebagai berikut :

Massa sebelum Massa sesudah


Perobaan t (s) I (A) w z e
Anoda Katoda Anoda Katoda
1 120 1 17,73 14,502 13,67 14,528 0,026 2,17x 2,43x
2 120 1,5 11,792 12,642 11,732 12,708 0,036 2x 2,64x
3 120 2 12,872 13,27 12,878 13,2 0,049 2,04x 2,58x
4 120 2,5 12,804 14,03 12,694 14,09 0,06 2x 2,64x
5 120 3 13,026 13,61 12,9 13,724 0,124 3,4x 1,67x
W(massa)
Grafik massa dan arus listrilk
0,14

0,12

0,1

0,08

0,06

0,04

0,02

0
1 1,5 2 2,5 3

Grafik W dan I I(arus lisrik)

Perbandingan antara massa yang di endapkan pada tembaga


dengan arus listrik yang diterima sehingga semakin besar arus
listrik maka elektrolisis semakin cepat.

V. KESIMPULAN
Setelah dilakukan analisa didapat hasil, elektrolisa pada tembaga dengan
hasil z = 2,33x10−4 g/As dan e = 2,39x1014 C. Semakin besar arus listrik
maka elektrolisis berlangsung semakin cepat.

VI. DAFTAR PUSTAKA


http://handyrazie.blogspot.com/2014/10/laporan-praktikum-
kimiareaksi.html

Jakarta, 10 Agustus 2020

Asisten, Praktikan,
1. M. Eka Faiq
2. Mahdi Aidil
3. Nindi Putri Mardiana
4. Izza Rahmat
(Dilla Septiana D)
VII. LAMPIRAN
A. Identifikasi Hazard Proses
 Mengambil tembaga sulfat di Laboratorium Fisika Dasar
 CuSO4 dapat menyebabkan iritasi mata, kulit, dan luka bakar.
B. Penggunaan alat perlindungan diri
 Jas laboratorium panjang digunakan untuk menghindari bahaya
cipratan dan tumpahan bahan kimia
 Sarung tangan latex digunakan untuk melindungi tangan dari
cairan yang membahayakan tangan
 Masker digunakan untuk pencegahan penularan covid-19
 Faceshield digunakan untuk pelindung wajah meminimalisir
terjadinya penularan covid-19
 Sepatu safety digunakan untuk melindungi kaki dari benda tajam,
berbahaya dan melindungi dari cairan kimia berbahaya
C. Protokoler COVID-19
 Cek suhu sebelum memasuki Laboratorium Fisika
 Mencuci tangan sebelum memasuki ruang Laboratorium Fisika
 Selalu menggunakan masker saat dilingkungan kampus
 Menggunakan faceshield
 Menggunakan jas laboratorium lengan panjang/baju lengan
panjang
 Menggunakan sarung tangan latex
 Menerapkan physical distancing atau social distancing, jaga jarak
antar mahasiswa minimal 1 meter sewaktu pengamatan, dan
pengambilan data percobaan
 Sebelum dan sesudah menggunakan alat praktikum dibersihkan
terlebih dahulu.
D. Data Percobaan

Anda mungkin juga menyukai