Anda di halaman 1dari 12

MASSA JENIS ZAT CAIR

DISUSUN OLEH :
M. EKA FAIQ P (201871050073)
MAHDI AIDIL P (2019710450063)
NINDI PUTRI MARDIANA (2019710450059)
IZZA RAHMAT S (2019710250061)

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI


UNIVERSITAS JAYABAYA
2020
I. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mempelajari cara pengukuran massa jenis zat cair dengan prinsip
Archimedes
2. Mengukur massa jenis beberapa cairan

II. DASAR TEORI


Benda yang dicelupkan ke dalam cairan akan mendapat gaya
tekan ke atas. Gaya ke atas yang diberikan oleh cairan pada semua
benda yang dicelupkan disebut sebagai gaya apung (bouyant force).
Besar gaya ini sama dengan volume zat cair yang dipindahkan oleh
benda tersebut
𝐹 = 𝜌𝑔𝑉
dengan F adalah gaya tekanan ke atas [N], 𝜌 (kerapatan zat cair) [g/cmᶟ],
g (percepatan gravitasi) [m/s²] dan V volume benda yang dipindahkan
[cmᶟ]

Massa jenis zat cair diukur dengan metode pencelupan menggunakan


(Neraca Mohr). Pengukuran dilakukan pada sepuluh titik ukur pada
lengan neraca dimana belum diletakkan untuk menyeimbangkan gaya
apung seperti terlihat pada.

Apabila Neraca Mohr dalam keadaan setimbang maka berlaku


∑𝐹1 = 0 dan ∑𝒯𝒾 = 0
Dengan F adalah gaya yang bekerja pada lengan neraca dan 𝒯 adalah
momen gaya terhadap suatu titik pada lengan neraca [Nm].

Hukum Archimedes
Ketika suatu benda dimasukkan kedalam air, ternyata beratnya seolah-
olah berkurang. Hal ini terlihat dari penunjukkan neraca pegas yang lebih
kecil. Peristiwa ini tentu bukan hanya berarti ad massa benda yang
hilang, namun disebabkan oleh suatu gaya yang arahnya berlawanan
dengan arah berat benda. Apabila suatu benda dimasukkan kedalam zat
cair, maka benda tersebut akan mengalami gaya apung. Hal ini
diungkapkan oleh Archimedes dalam hukumnya yang berbunyi
“gaya apung yang bekerja pada sebuah benda yang dibenamkan sama
dengan berat fluida yang dipindahkan”. Gaya apung yang terjadi pada
benda adalah selisih gaya yang bekerja pada benda apabila dicelupkan
atau berada dalam fluida. Dari hukum Archimedes didapatkan
persamaan:
FA = ρf. V . g
Keterangan:
Fa = Gaya keatas yang dialami benda (N)
ρ= Massa Jenis zat cair (kg/m3)
V= Volume air yang terdesak (m3)
g = Percepatan Gravitasi (m/det2)

Pada peristiwa melayang, volum fluida yang dipindahkan (volum benda


yang tercelup) sama dengan volum total benda yang melayang.
∑F = 0
Fa = mbg = ρf . g .Vt = ρb . g . Vb
Karena Vt (volume benda yang tercelup) sama dengan Vb (volum benda
total), maka syarat benda melayang adalah:
Gaya apung Fa sama dengan berat benda w atau Fa = w
Massa jenis benda harus sama dengan massa jenis fluida ρb = ρf
Ketika benda ditimbang sambil dicelupkan kedalam zat cair, ternyata
berat benda itu berkurang dibanding ketika ditimbang di udara.
Sesungguhnya benda yang dicelupkan kedalam zat cair tidak berkurang
beratnya.
Gaya berat benda itu sebenarnya tetap, tetapi pada saat dicelupkan
kedalam zat cair, ada gaya keatas yang dikerjakan zat cair terhadap
benda, sehingga berat benda seolah-olah berkurang.

Archimedes (287-212 SM) seorang ilmuwan Yunani Kuno menemukan


cara dan rumus untuk menghitung volume benda yang tidak mempunyai
bentuk baku. Penemuannya terjadi saat mandi dalam bak yang airnya
tumpah akibat karena adanya gaya apung (buoyancy) dari zat cair dan
setelah diukur ternyata sebanding dengan besar tubuhnya. Gaya apung
yang terjadi karena tekanan pada tiap-tiap
bagian permukaan benda yang bersentuhan dengan fluida. Tekanan
tersebut lebih besar pada bagian benda yang tercelup lebih dalam
(Halliday dan Resnick, 1978).
Jika suatu benda berada dalam fluida maka ada volume zat cair yang
dipindahkan sebesar volume bagian benda yang berada dalam zat cair.
Jika volume fluida yang dipindahkan besarnya V dan kerapatan fluida
(massa per satuan volume) adalah ρ1

maka besarnya massa fluida yang dipindahkan adalah:


m = ρ.V
Dan besarnya berat fluida yang dipindahkan adalah
wf = m.g = ρ.V.g
Menurut prinsip Archimedes, besarnya gaya tekan keatas adalah :
Fa = wf = ρ.V.g
Dengan Fa adalah gaya tekan keatas atau gaya apung (buoyancy force).
Jika benda mempunyai kerapatan massa ρb dan fluida mempunyai
kerapatan ρf. Dari persamaan tersebut dapat dideskripsikan keadaan
benda didalam fluida,
yaitu:
Jika ρb > ρf, maka w > Fa → benda tenggelam
Jika ρb = ρf, maka w = Fa → benda melayang didalam fluida
Jika ρb < ρf, maka w < Fa → benda mengapung.

III. PELAKSANAAN PERCOBAAN


A. Bahan
1. Air
2. Gliserin
B. Alat
1. 1 Neraca Mohr
2. 2 Gelas ukur kaca 100 ml
3. 1 Silinder beban
4. 1 Set beban
x2
x1

m1g m2g

Gambar 1, pengukuran densitas cairan dengan menggunakan Neraca Mohr

C. Cara Percobaan
 Menentukan volume cairan yang dipindahkan
1. Siapkan neraca, beri silinder beban diujung lengan neraca.
Seimbangkan penyangga neraca dengan mengatur sekrup pada
dasar penyangga neraca serta kencangkan sekrup samping agar
neraca tidak berputar pada penyangga.
2. Seimbangkan kedua lengan neraca dengan memutar sekrup
diujung pemberat neraca. Jangan memutar sekrup kembali saat
percobaan telah dilakukan.
3. Siapkan gelas ukur berisi air bersih dan celupkan beban diujung
lengan neraca kedalam gelas ukur. Gaya ke atas cairan akan
menyebabkan lengan neraca menjadi tidak seimbang lagi.
4. Atur lengan neraca kembali horisontal dengan cara memberikan
beban-beban kecil pada sebuah titik ukur pada lengan neraca.
5. Catat jarak L (lengan) dari sumbu penyangga dan timbanglah
beban yang digunakan.
6. Ulangi langkah di atas untuk mendapatkan variasi beban dan
jarak L sebanyak 8 kali.
 Menentukan massa jenis cairan
1. Siapkan gelas ukur berisi larutan gliserin
2. Ulangi langkah percobaan A dengan 8 kali variasi data
3. Gantilah dengan gelas ukur yang berisi larutan pelumas dan
lakukan prosedur yang sama
D. Analisis Data
(𝑚1. 𝑥1) + (𝑚2. 𝑥2)
𝜌=
𝑉. 𝐿
𝜌 Air
(2𝑥0,546)+(6𝑥4,852)
 = 1,007 gr/cmᶟ
30
(5𝑥2,112)+(7𝑥2,718)
 = 0,9682 gr/cmᶟ
30
(5𝑥0,126)+(8𝑥3,572)
 = 0,9735 gr/cmᶟ
30
(4𝑥5,650)+(8𝑥0,860)
 = 0,9826 gr/cmᶟ
30
(3𝑥2,560)+(9𝑥2,518)
 = 1,0114 gr/cmᶟ
30
(3𝑥0,430)+(5𝑥5,650)
 = 0,9846 gr/cmᶟ
30
(4𝑥3,140)+(9𝑥1,982)
 = 1,0132 gr/cmᶟ
30
(3𝑥1,290)+(7𝑥3,786)
 = 1,0124 gr/cmᶟ
30
𝜌 Glycerin
(6𝑥6,506)
 = 1,300 gr/cmᶟ
30
(6𝑥1,314)+(8𝑥3,910)
 = 1,260 gr/cmᶟ
30
(2𝑥3,786)+(9𝑥3,576)
 = 1,271 gr/cmᶟ
30
(2𝑥1,416)+(6𝑥5,954)
 = 1,256 gr/cmᶟ
30
(3𝑥0,860)+(8𝑥4,504)
 = 1,258 gr/cmᶟ
30
(6𝑥6,306)
 = 1,261 gr/cmᶟ
30
(4𝑥2,586)+(8𝑥3,394)
 = 1,256 gr/cmᶟ
30
(3𝑥1,392)+(3𝑥4,238)
 = 1,269 gr/cmᶟ
30
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Tabel Massa Jenis Air
Beban Lengan
Percobaan ƿ Air (gr/cmᶟ)
M1 (gr) X1(gr) M2(gr) X2(gr)
1 0,546 4,852 2 6 1,007
2 2,112 2,718 5 7 0,9862
3 0,126 3,572 5 8 0,9735
4 5,65 0,86 4 8 0,9826
5 2,56 2,518 3 9 1,0114
6 0,43 5,65 3 5 0,9846
7 3,14 1,482 4 9 1,0132
8 1,29 3,786 3 7 1,0124

2. Tabel Massa Jenis Glycerin


Beban Lengan ƿ Glycerin
Percobaan
M1 (gr) X1(gr) M2(gr) X2(gr) (gr/cmᶟ)
1 6,506 0 6 0 1,3
2 1,314 3,91 6 8 1,26
3 3,786 3,576 2 9 1,271
4 1,416 5,954 2 6 1,256
5 0,86 4,504 3 8 1,258
6 6,306 0 6 0 1,261
7 2,586 3,394 4 8 1,269
8 1,392 4,238 3 8 1,269

V. KESIMPULAN
Dilakukan percobaan mencari massa jenis dengan menggunakan neraca
mohr dan didapat hasil 𝜌 Air = 0,9964 gr/cmᶟ dan 𝜌Glycerin = 1,266
gr/cmᶟ

VI. DAFTAR PUSTAKA


https://www.academia.edu/39069166/NERACA_MOHR
https://fisika.id/2017/06/05/massa-jenis-zat-cair/
Jakarta, 10 Agustus 2020

Asisten, Praktikan,
1. M. Eka Faiq
2. Mahdi Aidil
3. Nindi Putri Mardiana
4. Izza Rahmat
(Samuel Armawan)

I. LAMPIRAN
A. Identifikasi Hazard Proses
 Pada suhu tinggi gliserin dapat menganggu fungsi pernafasan.
B. Penggunaan alat perlindungan diri
 Jas laboratorium panjang digunakan untuk menghindari bahaya
cipratan dan tumpahan bahan kimia
 Sarung tangan latex digunakan untuk melindungi tangan dari
cairan yang membahayakan tangan
 Masker digunakan untuk pencegahan penularan covid-19
 Faceshield digunakan untuk pelindung wajah meminimalisir
terjadinya penularan covid-19
 Sepatu safety digunakan untuk melindungi kaki dari benda tajam,
berbahaya dan melindungi dari cairan kimia berbahaya
C. Protokoler COVID-19
 Cek suhu sebelum memasuki Laboratorium Fisika
 Mencuci tangan sebelum memasuki ruang Laboratorium Fisika
 Selalu menggunakan masker saat dilingkungan kampus
 Menggunakan faceshield
 Menggunakan jas laboratorium lengan panjang/baju lengan
panjang
 Menggunakan sarung tangan latex
 Menerapkan physical distancing atau social distancing, jaga jarak
antar mahasiswa minimal 1 meter sewaktu pengamatan, dan
pengambilan data percobaan
 Sebelum dan sesudah menggunakan alat praktikum dibersihkan
terlebih dahulu.

D. Data Percobaan

Anda mungkin juga menyukai