Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN SEMENTARA PRAKTIKUM

METODE GEOLISTRIK DAN ELEKTROMAGNET TG3108

MODUL KE-I
Vertical Electrical Sounding (VES)

Oleh :
Atika Amalia 121120090

Asisten :

Sarah Manurung 120120019


Ndiko Pradana Putra 120120023
Raihan Baitor Rahman 120120031
Azriel Bilhaq 120120064
Lidya Margareth Telaumbanua 120120086
Natal Hutajulu 120120121
Alfiando Nainggolan 120120131
Waldi Tambunan 120120175

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOFISIKA


JURUSAN TEKNOLOGI PRODUKSI DAN INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
2023
- Akuisisi Lapangan
I. Foto alat dan kondisi alat
No Foto Alat Nama Alat
. Alat Kon
disi
Sebelu Sesuda
m h
1 Palu, Baik Baik
elektrod
a arus
dan
beda
potensial

2 Meteran Baik Baik

3 Kabel Baik Baik


electrode
beda
potensial
dan arus
4 HT Baik Baik

5 Aki Baik Baik

II. Pengamatan Lapangan


Pada saat melakukan akusisi data yang dilakukan di dekat kebun raya
ITERA, kondisi lapangan cukup gersang dan tidak ditemukan daerah lembab.
Kemudian kondisi cuaca cerah, pengukuran dilakukan dengan menggunakan
konfigurasi schlumberger.
Untuk melakukan pengukuran, Langkah pertama adalah menyalakan
resistivitimeter yang sudah disambungkan elektroda arus menggunakan kabel
gulung dan konektor ke C1 dan C2 pada resistivitimeter. Hubungkan elektroda
potensial menggunakan kabel gulung dan konektor ke P1 dan P2 pada
resistivitimeter. Hubungkan baterai menggunakan kabel konektor ke jack
INPUT (+) dan (-) pada resistivitimeter. Lihat jarum indikator Batt hingga
menunjuk ke bagian merah di kanan. Hal ini menunjukkan baterai dalam
keadaan penuh (tegangan memadai). Jika tidak, baterai perlu diisi (dicharge)
hingga penuh, sebelum digunakan. Putar tombol Power ke kanan dari OFF
menjadi ON, maka resistivitimeter sudah dinyalakan. Lihat jarum indikator
Current Loop hingga menunjuk ke bagian merah di kanan. Hal ini menunjukkan
kontak elektroda arus dengan tanah (bumi) dan resistivitimeter sudah cukup
memadai. Jika tidak, perbaiki koneksinya, tancap elektroda arus lebih dalam
atau siram tanah di sekitar elektroda arus dengan air atau larutan elektrolit untuk
memperbaiki kontak. Injeksikan arus dengan menekan tombol START hingga
display arus I (mA) menunjukkan angka yang stabil. Tekan tombol HOLD dan
baca harga arus pada display arus I (mA) serta harga tegangan/potensial pada
display tegangan V (Autorange) sebagai data pengukuran. Lalu untuk
mengoprasikan nya, pastikan elektroda sudah tertanam yang di pukul
menggunakan palu dan dihubungkan ke kabel elektroda. Jika sudah dilakukan
Jika ada hambatan seperti konstruksi (terutama yang konduktif, seperti tiang
baja, penopang baja atau patok baja), menara baja dari saluran listrik, jalan dan
pagar ada di dekat titik pengukuran, maka kesalahan pengukuran akan sangat
terpengaruh. Orientasi penyebaran elektroda harus direncanakan untuk
menghindari rintangan seperti ini sebaik mungkin. Hal lain yang perlu dihindari
sperti, posisi elektroda yang sejajar dengan saluran listrik dan jalur kereta api.
Jika ada sungai atau aliran di area lokasi elektroda, maka kita bisa mengubah
orientasi penyebaran elektroda sehingga elektroda berada pada sungai dan aliran
air seperti pada Gambar 9 (Aizawa, 2014).
Vegetasi dalam lingkungan penelitian terdapat tumbuh-tumbuhan yang
sudah mati dan mengering, hal ini menandakan bahwa permukaan tanah tidak
terindikasi lembab. Namun resistivimeter dapat merekam tanah dengan
menggunakan elektroda yang tertancap. Jika tanah sudah sangat kering sampai
ke bawah permukaan, maka diperlukan bantuan air elektrolit untuk membantu
pembacaan data pada resistivimeter
Singkatnya, tahapan dari praktikum kali ini yaitu dimulai dari
menentukan titik koordinat awal, kemudian menentukan jarak yang ingin di
ukur. Adapun dalam pengamatan dari pengukuran ini perlu diperhatikan dalam
oengambilan data karena ketika elektroda tidak terlalu tertancap/tertanam, maka
hasil data yang dihasilkan menjadi tidak valid, jika data tidak valid maka perlu
pengulangan. Untuk meminimalisir kesalahan maka diperlukan komunikasi
yang baik antara main unit dan juga bagian range (elektroda).

III. Data yang didapat


-Excel
I(mA) V(m) ρa (Ω.m)
MN/2 AB/2 K
I II III I II III I II III Avg
0.5 1.5 6.28 10 13 13 124.5 169.3 167 78.186 81.7849 80.6738 80.2149
0.5 2.5 18.84 20 20 20 75.7 76.9 77 71.3094 72.4398 72.534 72.0944
0.5 4 49.455 29 29 29 39.7 39.6 38.3 67.70219 67.5317 65.3147 66.8495
0.5 6 112.255 46 46 45 24.2 24.4 23.9 59.055891 59.544 59.6199 59.4066
0.5 8 200.175 73 73 73 20.2 20 20.1 55.39089 54.8425 55.1167 55.1167
0.5 10 313.215 26 26 26 4.9 4.3 4.5 59.028981 51.8009 54.2103 55.0134
0.5 12 451.375 36 35 36 4.8 3.3 4 60.183333 42.5582 50.1528 50.9648
0.5 15 705.715 35 34 34 2.7 2.7 2.6 54.440871 56.0421 53.9664 54.8165
5 15 62.8 40 40 40 32.8 32.6 32.2 51.496 51.182 50.554 51.0773
5 20 117.75 59 60 59 22.5 23.3 22.5 44.904661 45.7263 44.9047 45.1785
5 25 188.4 39 39 39 8.4 8.3 8.3 40.578462 40.0954 40.0954 40.2564
5 30 274.75 35 35 36 4.2 4.7 4.9 32.97 36.895 37.3965 35.7538
5 40 494.55 32 32 32 2 2.1 1.9 30.909375 32.4548 29.3639 30.9094
5 50 777.15 36 36 35 1.3 1.1 1.1 28.06375 23.7463 24.4247 25.4116

- Kurva
-Peta geologi

-Desain Akuisisi
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai