JURUSAN TEKNOLOGI PRODUKSI DAN INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA 2023 - Akuisisi Lapangan I. Foto alat dan kondisi alat No Foto Alat Nama Alat . Alat Kon disi Sebelu Sesuda m h 1 Palu, Baik Baik elektrod a arus dan beda potensial
2 Meteran Baik Baik
3 Kabel Baik Baik
electrode beda potensial dan arus 4 HT Baik Baik
5 Aki Baik Baik
II. Pengamatan Lapangan
Pada saat melakukan akusisi data yang dilakukan di dekat kebun raya ITERA, kondisi lapangan cukup gersang dan tidak ditemukan daerah lembab. Kemudian kondisi cuaca cerah, pengukuran dilakukan dengan menggunakan konfigurasi schlumberger. Untuk melakukan pengukuran, Langkah pertama adalah menyalakan resistivitimeter yang sudah disambungkan elektroda arus menggunakan kabel gulung dan konektor ke C1 dan C2 pada resistivitimeter. Hubungkan elektroda potensial menggunakan kabel gulung dan konektor ke P1 dan P2 pada resistivitimeter. Hubungkan baterai menggunakan kabel konektor ke jack INPUT (+) dan (-) pada resistivitimeter. Lihat jarum indikator Batt hingga menunjuk ke bagian merah di kanan. Hal ini menunjukkan baterai dalam keadaan penuh (tegangan memadai). Jika tidak, baterai perlu diisi (dicharge) hingga penuh, sebelum digunakan. Putar tombol Power ke kanan dari OFF menjadi ON, maka resistivitimeter sudah dinyalakan. Lihat jarum indikator Current Loop hingga menunjuk ke bagian merah di kanan. Hal ini menunjukkan kontak elektroda arus dengan tanah (bumi) dan resistivitimeter sudah cukup memadai. Jika tidak, perbaiki koneksinya, tancap elektroda arus lebih dalam atau siram tanah di sekitar elektroda arus dengan air atau larutan elektrolit untuk memperbaiki kontak. Injeksikan arus dengan menekan tombol START hingga display arus I (mA) menunjukkan angka yang stabil. Tekan tombol HOLD dan baca harga arus pada display arus I (mA) serta harga tegangan/potensial pada display tegangan V (Autorange) sebagai data pengukuran. Lalu untuk mengoprasikan nya, pastikan elektroda sudah tertanam yang di pukul menggunakan palu dan dihubungkan ke kabel elektroda. Jika sudah dilakukan Jika ada hambatan seperti konstruksi (terutama yang konduktif, seperti tiang baja, penopang baja atau patok baja), menara baja dari saluran listrik, jalan dan pagar ada di dekat titik pengukuran, maka kesalahan pengukuran akan sangat terpengaruh. Orientasi penyebaran elektroda harus direncanakan untuk menghindari rintangan seperti ini sebaik mungkin. Hal lain yang perlu dihindari sperti, posisi elektroda yang sejajar dengan saluran listrik dan jalur kereta api. Jika ada sungai atau aliran di area lokasi elektroda, maka kita bisa mengubah orientasi penyebaran elektroda sehingga elektroda berada pada sungai dan aliran air seperti pada Gambar 9 (Aizawa, 2014). Vegetasi dalam lingkungan penelitian terdapat tumbuh-tumbuhan yang sudah mati dan mengering, hal ini menandakan bahwa permukaan tanah tidak terindikasi lembab. Namun resistivimeter dapat merekam tanah dengan menggunakan elektroda yang tertancap. Jika tanah sudah sangat kering sampai ke bawah permukaan, maka diperlukan bantuan air elektrolit untuk membantu pembacaan data pada resistivimeter Singkatnya, tahapan dari praktikum kali ini yaitu dimulai dari menentukan titik koordinat awal, kemudian menentukan jarak yang ingin di ukur. Adapun dalam pengamatan dari pengukuran ini perlu diperhatikan dalam oengambilan data karena ketika elektroda tidak terlalu tertancap/tertanam, maka hasil data yang dihasilkan menjadi tidak valid, jika data tidak valid maka perlu pengulangan. Untuk meminimalisir kesalahan maka diperlukan komunikasi yang baik antara main unit dan juga bagian range (elektroda).
Aplikasi Metode Geolistrik Resistivitas 2D Untuk Menentukan Letak Akuifer Dan Pendugaan Lapisan Geologi Bawah Permukaan (Studi Kasus Di Desa Tlagah Kabupaten Bangkalan) .