Juni 2020
TUJUAN PEMBELAJARAN
● Mengetahui alat dan perlengkapan yang dibutuhkan untuk Hand & Foot Spa
1. PENGERTIAN
Hand & Foot Spa adalah Perawatan khusus pada area tangan, kaki dan kuku yang
menggabungkan teknik pemijatan, perawatan tangan, kaki, dan kuku yang dikhususkan
bagi para wanita agar tangan, kaki dan kuku menjadi lebih segar dan sehat.
Jadi dalam ilmu kecantikan, manicure atau pedicure adalah salah satu usaha untuk
memperoleh kesehatan dan keindahan tangan atau kaki beserta kuku melalui perawatan
yang harus dilakukan secara teratur yang meliputi pembersihan, pembentukan kuku,
perawatan kutikula pada kuku, pengurutan serta rias kuku.
- Melalui pengurutan akan melancarkan peredaran darah dan getah bening, sehingga
meningkatkan sirkulasi pada nutrisi dalam sel-sel jaringan.
- Memberikan keindahan jari tangan dan kaki karena kuku yang terawat dan memiliki
bentuk kuku yang indah.
INDIKASI DAN KONTRAINDIKASI
1.
Kontraindikasi
Indikasi
● Kuku Kusam
● Kuku Kering
● Persiapan diri mulai dari rambut hingga alas kaki, terutama di era new
normal ini
● Menjaga kebersihan badan, mulut, kuku dan tangan
● Memiliki skill, knowledge, attitude yang kompeten di bidang Hand & Foot Spa
● Disiplin dan tanggung jawab dalam menjalankan tugas
CARANYA BAGAIMANA?
● Mencuci tangan hingga bersih setiap akan bekerja
● Mandi dan menggosok gigi secara teratur untuk menjaga kebersihan tubuh
● Menjaga kebersihan peralatan, produk dan perlengkapan
PRESSURE (MENEKAN)
ANATOMI KUKU
MASALAH-MASALAH PADA KUKU
Jamur kuku, juga disebut onikomikosis, adalah infeksi jamur umum pada kuku jari
kaki Anda. Gejala yang paling mencolok adalah perubahan warna putih, coklat, atau
kuning dari satu atau lebih kuku jari kaki Anda.Infeksi akibat jamur ini bisa menyebar
dan menyebabkan kuku menebal atau retak.
Jamur kuku bisa terjadi pada setiap tahapan usia, tetapi lebih sering ditemui pada
populasi lanjut usia. Seiring dengan bertambahnya usia, kuku memang menjadi lebih
kering dan rapuh. Hal ini menyebabkan jamur lebih mudah masuk ke kuku.
Faktor lainnya adalah berkurangnya sirkulasi darah ke area kaki atau tangan serta daya
tahan tubuh yang menurun juga berperan menumbuhkan jamur kuku.
Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan terjadinya jamur kuku adalah:
● Penebalan kuku
● Perubahan warna menjadi lebih putih atau kuning kecoklatan
● Kuku yang rapuh, bergerigi, dan potongan-potongan kuku yang mudah patah
● Perubahan bentuk kuku
● Warna gelap yang disebabkan oleh penumpukan kotoran di bawah kuku
● Bau yang tajam
● Rasa nyeri atau tidak nyaman, terutama saat terjadi tekanan pada jari yang
terinfeksi
Umumnya, obat dikonsumsi 6–12 minggu. Hasil dari pengobatan ini tidak dapat
langsung terlihat hingga kuku tumbuh kembali. Selain itu, dokter juga bisa
menyarankan penggunaan krim kuku atau obat oles kuku tertentu
Bila pengobatan terbukti tidak efektif, prosedur pengangkatan kuku bisa saja dilakukan
agar obat antijamur dapat langsung diberikan pada jaringan yang terinfeksi di bawah
kuku.
Paronikia adalah infeksi kulit di sekitar kuku tangan atau kuku kaki, yang umumnya
disebabkan oleh bakteri, namun bisa juga terjadi akibat infeksi jamur. Paronikia bisa
terjadi secara mendadak dan berkembang cepat (akut), atau bertahap dan berlangsung
dalam jangka panjang (kronis).
Kondisi ini dapat terjadi akibat adanya infeksi jamur, bakteri, atau virus tertentu. Selain
itu, risiko infeksi terjadi lebih tinggi apabila ada luka atau trauma, seperti menggigit
kuku, mengisap jari, sering mencuci piring, atau terpapar zat kimia tertentu.
Perlu diketahui bahwa paronikia berbeda dengan herpetic whitlow, yaitu munculnya
benjolan-benjolan kecil berisi nanah di jari tangan, dan biasanya disebabkan oleh virus.
Namun, benjolan tidak hanya terletak pada sekitar kuku jari.
Jika tidak ditangani, paronikia dapat menyebabkan infeksi yang jauh lebih serius.
Dalam kasus yang lebih parah, jaringan-jaringan jari Anda dapat mengalami kerusakan
dan harus diamputasi.
Paronikia lebih banyak terjadi pada pasien berjenis kelamin wanita dibanding dengan
pria, dengan rasio sekitar 3:1. Selain itu, penyakit paronikia memiliki angka kejadian
yang relatif tidak berbeda jauh pada pasien dari berbagai golongan usia.
Paronikia adalah kondisi yang dapat diatasi dan dihindari dengan cara mengendalikan
faktor-faktor risiko yang ada. Untuk mengetahui informasi lebih lanjut mengenai
penyakit ini, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter.
Infeksi pada kulit di sekitar kuku dapat dikategorikan menjadi dua jenis, tergantung
pada berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk sembuh, kapan gejala pertama kali
muncul, serta bakteri yang menjadi penyebab infeksi.
Paronikia akut
Infeksi yang akut umumnya terjadi di sekitar kuku dan berkembang dengan relatif
cepat. Jenis ini biasanya berawal dari kerusakan kulit yang disebabkan oleh menggigit
kuku, mencabut kutikula (kulit) kuku, adanya bintil kuku (hangnails), melakukan
manicure, atau trauma fisik lainnya.
Bakteri yang menjadi agen infeksi pada jenis akut umumnya adalah Staphylococcus
dan Enterococcus.
Paronikia kronis
Jenis paronikia yang satu ini dapat terjadi pada jari-jari tangan dan kaki Anda.
Perkembangan infeksi pada jenis ini relatif lebih lambat. Waktu yang diperlukan untuk
sembuh pun mencapai berminggu-minggu, dan infeksi berpotensi kembali muncul di
lain waktu.
Infeksi kuku yang kronis biasanya dipicu oleh bakteri Candida. Bakteri ini banyak
ditemukan pada lingkungan yang lembap dan berair. Maka dari itu, orang-orang yang
sering bekerja di area penuh air berisiko mengalaminya.
Paronikia umumnya menimbulkan tanda-tanda dan gejala yang bervariasi pada setiap
penderitanya. Tergantung pula pada jenis dan durasi infeksi, penyakit ini dapat
menunjukkan tanda-tanda yang berbeda.
Pada penderita paronikia akut, tanda-tanda dan gejala yang mungkin muncul adalah:
● Terdapat ruam kemerahan (erythema)
● Terjadi pembengkakan
● Pada kasus yang lebih parah, terdapat nanah di lipatan sisi kuku
● Infeksi dapat mencapai kulit di bawah kuku
● Kuku lebih rapuh dan rentan terlepas
Selain itu, gejala-gejala yang mungkin timbul pada orang yang punya paronikia kronis
adalah:
● Pembengkakan
● Ada ruam merah atau erythema
● Lipatan sisi kuku menjadi lunak
● Kuku berubah warna dan menebal
● Kutikula dan lipatan sisi kuku terpisah dari kuku
Tanda-tanda dan gejala lainnya yang mungkin muncul ketika seseorang alami
paronikia adalah:
Jika tidak ditangani, infeksi akibat paronikia dapat menyebar ke bagian kulit yang tebal
di sekitar kuku dan membuat kuku lepas.
Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda
memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter
Anda.
Penyebab
Apa penyebab paronikia?
Paronikia adalah infeksi yang dapat disebabkan oleh berbagai hal. Patogen utama yang
menyebabkan kondisi ini adalah bakteri, jamur, atau kondisi dari kedanya.
Pada kasus yang akut, infeksi terjadi akibat adanya trauma atau luka pada jari dan kuku.
Hal ini dapat disebabkan oleh kebiasaan menggigit kuku, mencabut kulit di sekitar
kuku, alat manicure yang kurang bersih, membersihkan kutikula kuku terlalu keras,
dan lain sebagainya.
Jika infeksi yang diderita bersifat kronis, kemungkinan infeksi disebabkan oleh jamur
Candida, meskipun tidak menutup kemungkinan infeksi kronis dapat dipicu oleh
bakteri.
Jamur tumbuh dengan baik di lingkungan yang lembap dan basah. Hal ini yang
menyebabkan infeksi lebih mudah terjadi pada orang-orang yang bekerja dan sering
terpapar dengan air.
Faktor-faktor risiko
Apa yang meningkatkan risiko saya untuk terkena paronikia?
Paronikia adalah jenis infeksi yang dapat terjadi pada hampir setiap orang, terlepas dari
berapa usianya dan apa kelompok rasnya. Namun, terdapat beberapa faktor yang dapat
meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami penyakit ini.
Penting untuk Anda ketahui bahwa memiliki salah satu atau beberapa faktor risiko
bukan berarti Anda pasti akan menderita suatu penyakit atau kondisi kesehatan
tertentu.
Dalam kasus yang jarang terjadi, tidak menutup kemungkinan seseorang dapat
menderita suatu penyakit tanpa adanya satu pun faktor risiko.
Berikut adalah faktor-faktor risiko yang dapat memicu terjadinya paronikia pada kuku:
1. Jenis kelamin
Penyakit paronikia ini lebih banyak ditemukan pada pasien berjenis kelamin wanita
dibanding dengan pria. Ini artinya, Anda berisiko lebih tinggi untuk mengalami infeksi
di sekitar kuku jika Anda adalah wanita.
Menggigit kuku berisiko menyebabkan kulit di sekitar jari tangan menjadi rusak,
sehingga peluang untuk terpapar dengan patogen penyebab infeksi pun jauh lebih
besar.
Memakai sarung tangan terlalu sering dapat menimbulkan kondisi yang lembap pada
bagian dalam tangan Anda. Hal ini tentunya berisiko karena jamur dan bakteri dapat
bertumbuh dengan baik di daerah yang lembap.
Jika jari Anda pernah terpapar zat kimia tertentu, sebaiknya berwaspada karena
peluang Anda untuk mengalami infeksi pada kulit di sekitar kuku akan jauh lebih besar.
Sampel ini akan diteliti di laboratorium untuk mengetahui adanya penyebab infeksi,
serta menentukan perawatan seperti apa yang tepat untuk penderita.
Merendam jari di air hangat dapat membantu mengurangi pembengkakan dan rasa
sakit. Penawar rasa sakit, seperti paracetamol atau ibuprofen, ampuh untuk meredakan
rasa sakit.
Setelah direndam, dokter akan mengeluarkan lendir terlebih dahulu dan memberi obat-
obatan antibiotik dalam bentuk diminum atau topikal (oles) apabila infeksi berkaitan
dengan bakteri.
Jika infeksi paronikia yang terjadi berasal dari jamur, dokter akan memberikan obat-
obatan antijamur topikal, seperti:
Anda harus menggunakan obat-obatan tersebut setiap hari selama beberapa minggu.
Pastikan Anda menggunakan obat tersebut ketika kulit sedang dalam keadaan kering
dan bersih.
Dalam kasus yang sangat jarang terjadi, dokter mungkin akan meresepkan obat
antijamur oral atau obat steroid yang diminum.
Pengobatan di rumah
Apa saja perubahan gaya hidup untuk mengatasi paronikia?
Berikut adalah gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda
mengatasi paronikia:
Dalam keadaan normal, kuku kaki maupun tangan tumbuh lurus. Namun ada kalanya,
bagian tepi kuku tumbuh ke dalam daging dan melukai jaringan lunak. Hal ini dapat
menyebabkan bengkak, nyeri, dan kemerahan. Cantengan adalah gangguan kuku yang
paling sering terjadi dan jempol kaki adalah yang paling sering terkena.
Jika Anda mengalami infeksi akibat kuku yang tumbuh ke dalam, salah satu cara
menanganinya adalah dengan merendam kaki di dalam air hangat yang dicampur cuka
atau garam Epsom (garam Inggris), kemudian kenakan plester dan antiseptik pada area
terkena infeksi. Berbaringlah dengan posisi kaki lebih tinggi, untuk mengurangi
pembengkakan. Hindari pemangkasan ujung kuku kecuali Anda dapat melihat ujung
kuku tersebut dengan mudah. Anda mungkin perlu memeriksakan diri ke dokter untuk
penanganan yang lebih tepat.
Sementara pada pengidap diabetes atau gangguan pembuluh darah kaki, sebaiknya
tidak menangani gangguan ini sendiri dan segera memeriksakan diri ke dokter.
Umumnya dokter akan memotong bagian kuku yang masuk ke dalam dan meresepkan
obat oles atau obat minum untuk menangani infeksi. Jika kondisi tersebut berulang
terus, maka dokter akan menerapkan prosedur untuk memotong tepi kuku beserta
sebagian daging kuku, agar cantengan tidak terjadi lagi.
Penyakit kuku ini ditandai dengan perubahan warna kuku kaki yang akan semakin
memburuk dari waktu ke waktu, sehingga mengakibatkan kuku menjadi kusam dan
terlihat buruk. Kondisi ini disebabkan adanya infeksi jamur di bawah kuku, yang
membuat kuku kaki menjadi berwarna lebih gelap dan berbau tidak sedap. Jika
dibiarkan, infeksi dapat menjalar ke kulit hingga ke keseluruhan jari.
Banyak penderita infeksi jamur kuku yang membiarkannya tanpa diobati, karena
awalnya tidak menimbulkan rasa sakit selama bertahun-tahun. Walaupun tidak
menimbulkan nyeri secara langsung, infeksi ini dapat menyebabkan kuku menebal
sehingga sulit untuk dipotong, dan menyebabkan kaki sakit saat mengenakan sepatu.
Infeksi jamur kuku sering terjadi di tempat-tempat umum, di mana orang sering
berjalan tanpa alas kaki, seperti kolam renang dan kamar mandi, terutama saat sedang
ada luka pada kuku. Penderita penyakit tertentu seperti diabetes, gangguan kekebalan
tubuh, dan penyakit pembuluh darah juga lebih berisiko terhadap penyakit kuku ini.
Kondisi ini menyebabkan kuku menjadi lebih tebal dan tidak tumbuh secepat biasanya.
Pada beberapa kasus, bisa jadi kuku kekurangan kutikula dan bahkan lepas dari jari.
Kondisi ini dapat disebabkan oleh keganasan organ-organ di dalam tubuh,
pembengkakan saluran getah bening, rheumatoid arthritis, gangguan pernapasan
seperti sinusitis dan bronkitis kronis, serta adanya cairan di antara selubung paru (efusi
pleura).
Kondisi saat kuku jari mengeras dan membulat di sekitar ujung jari, sehingga
menyerupai tabuh. Penyakit ini umumnya dapat terjadi akibat rendahnya kadar oksigen
dalam darah dalam jangka waktu lama, yang biasanya terkait kondisi-kondisi seperti
gangguan jantung, organ hati atau paru-paru, serta penyakit peradangan usus dan
HIV/AIDS.
Garis Mees’
Kondisi ini ditandai dengan adanya garis putih melintang pada kuku, yang umumnya
merupakan tanda keracunan arsenik. Untuk memastikannya dokter biasanya akan
mengambil sampel rambut atau jaringan tubuh lain untuk diperiksa.
Koilonikia
Adalah kondisi saat kuku menjadi melengkung keluar sehingga membentuk seperti
sendok. Penyakit kuku ini dapat menjadi gejala terjadinya beberapa penyakit lain
seperti: gangguan jantung, lupus, anemia kekurangan besi, dan hipotiroidisme.
Leukonikia
Garis atau titik putih tak beraturan pada kuku yang umumnya disebabkan benturan.
Hal ini tidak berbahaya.
Lekukan pada kuku umumnya dapat ditemui pada pengidap psoriasis. Psoriasis adalah
penyakit yang menyebabkan kulit menjadi kering, memerah, dan teriritasi.
Kuku Terry
Penyakit kuku ini terjadi ketika ujung tiap kuku berubah menjadi gelap. Selain akibat
penuaan, kondisi ini dapat disebabkan penyakit tertentu, seperti gangguan organ hati,
diabetes, dan penyakit jantung.
Mengalami salah satu penyakit kuku di atas tidak serta merta menandakan bahwa Anda
pasti memiliki penyakit serius. Meski demikian, ada baiknya memeriksakan diri ke
dokter jika terdapat perubahan warna, bentuk, atau ketebalan kuku. Waspadai bila kuku
menjadi rapuh atau berlubang, berdarah, bengkak, nyeri di sekitar kuku; atau kuku
yang terlepas dari kulit.
Sebagai salah satu bagian tubuh yang paling nampak, ada baiknya Anda menyediakan
waktu tersendiri untuk merawat kebersihan dan kesehatan kuku. Selain mempercantik
diri, perawatan ini berguna untuk melindungi diri dari risiko penyakit kuku.
PENUTUP
1. Mempersilahkan pelanggan mengganti baju
2. Menawarkan minum (wedang jahe)
3. Menawarkan perawatan lanjutan
4. Menawarkan prodak penjualan
5. Mengisi guest comment