Anda di halaman 1dari 13

KELOMPOK 4 :

1. Aulia Nisa
2. Didacus Sarce
3. Jahrotun Misbah
4. Mellynia Eka Pratiwy
5. Novi Susilawati
6. Sarah Juniarti
7. Wahida Rizqa Safitri
PENGERTIAN PERSONAL HYGIENE

Personal Hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal


yang artinya perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan
seseorang adalah suatu tindakan untuk memelihara
kebersihandan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik
dan psikis.
TUJUAN PERSONAL HYGIENE

 Meningkatkan derajat kesehatan sesorang.


 Memelihara integritas permukaan kulit.
 Menstimulasi sirkulasi / peredaran darah.
 Meningkatkan perasaan sembuh bagi klien.
 Memberikan kesempatan pada perawatan untuk mengkaji
kondisi kulit klien.
 Meningkatkan percaya diri seseorang.
Tipe personal hygiene

• Kesehatan gigi dan mulut.


• Kesehatan rambut dan kulit rambut.
• Kesehatan kuku.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
MENCUCI RAMBUT (KERAMAS) & MENYISIR RAMBUT
Pengertian Tindakan pada pasien dengan cara mencuci dan menyisir rambut yang dilakukan
pada pasien tidak mampu memenuhi kebutuhan perawatan diri dan pada pasien yang
akan menjalani operasi besar.
Tujuan 1. Untuk membersihkan kuman yang ada pada kulit kepala dan rambut.
2. Menambah rasa nyaman.
3. Membasmi kutu, ketombe yang melekat pada kulit.
4. Serta memperlancar system peredaran dara di bawah kulit dan menghilangkan
bau.
Persiapan alat 1) Handscoon.
2) Handuk secukupnya (Handuk besar 1 buha & handuk kecil 1 buah).
3) Talang/perlak & handuk kecil 2 buah (perlak besar+handuk digulung-gulung).
4) Selimut mandi.
5) Baskom bersisi air hangat & air dingin.
6) Sampo dan tempatnya.
7) Kassa & kapas.
8) Sisir 2 buah (sebelum & sesudah tindakan).
9) Bengkok 2 buah (berisi larutan disinfektan 2-3 %).
10) Gayung dan ember kosong.
11) Aparon/celemek.
12) Keset.
Prosedur pelaksanaan 1. Dekatkan peralatan ke tempat tidur klien.
2. Jelaskan tindakan yang akan dilakukan dan tujuannya.
3. Cuci tangan & mengenakan handscoon dan apron.
4. Tutup jendela atau pasang sampiran.
5. Mengganti selimut pasien dengan selimut mandi.
6. Atur posisi pasien dengan kepala di pinggir tempat tidur.
7. Letakkan ember di bawah tempat tidur tepat di bawah kepala pasien.
8. Letakkan perlak besar (talang atau pengalas) di bawah kepala pasien dan
diarahkan ke bawah dengan digulung bagian tepi menuju tempat penampung
(ember).
9. Tutup telingan pasien dengan kapas & tutup mata pasien dengan kassa.
10. Tutup dada pasien dengan handuk kecil.
11. Kemudian sisir rambut dan lakukan pencucian dengan air hangat,
selanjutnya menggunakan sampo daan bilas dengan air dingin sambil di
pijat.
12. Setelah selesai keringkan rambut dan sisir kembali rambut pasien.
13. Rapihkan pasien, ganti selimut mandi yang sudah dipakai dengan selimut
tidur.
14. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
15. Dokumentasikan tindakan.
Indikasi Keramas:
1. Pada klien yang tidak dapat menyisir sendiri.
2. Setiap selesai mandi dan bila mana perlu.

Kontra indikasi keramas : Pada klien yang mengalami luka


bakar lebar dibagian kepala dan sekitar rambut.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
ORAL HYGIENE (MENGOSOK GIGI)
Pengertian Merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan pada klien yang dihospitalisasi.
Tindakan ini dapat dilakukan oleh pasien yang sadar secara mandiri atau dengan
bantuan perawat. Untuk paien yang tidak mampu mempertahankan kebersihan
mulut & gig secara mandiri harus dibantu sepenuhnya dengan perawat.
Tujuan 1. Mencegah infeksi gusi & gigi.
2. Mempertahankan kenyamanan dan rongga mulut.
Persiapan alat 1. Handscoon.
2. Handuk & pengalas/perlak kecil.
3. Gelas kumur berisi bersih (matang) dan sedotan.
4. Bengkok 2 buah.
5. Sikat gigi dan pasta gigi.
6. Tissue.
Prosedur pelaksanaan 1. Dekatkan peralatan ke tempat tidur klien.
2. Jelaskan tindakan yang akan dilakukan & tujuannya.
3. Cuci tangan dan mengenakan handscoon.
4. Mengenakan apron & tutup jendela atau pasang sampiran.
5. Atur posisi pasien dengan duduk, kemudian pasang perlak/pengalas atau
handuk di bawah dagu pasien.
6. Letakkan bengkok di bawah dagu pasien agar air bekas kumur dapat
tertampung.
7. Berikan air untuk berkumur pada pasien.
8. Berikan pasien sikat gigi yang sudah dibasahi air terlebih dahulu dan
dioleskan pasta gigi secukupnya.
9. Berikan kesempatan pada pasien untuk menyikat gigi & anjurkan untuk
berkumur hingga mulut bersih. Tampung aiar bekas kumur di dalam bengkok.
10. Masukkan sikat gigi ke dalam bengkok yang kosong.
11. Angkat gelas & bengkok, kemudian diletakkan diatas troli/nampan.
12. Bersihkan area mulut menggunakan handuk atau tissue.
13. Angkat handuk/pengalas dan atur kembali posisi pasien hingga nyaman.
14. Kemudian lepaskan handscoon & buang ke dalam bengkok yang kosong.
15. Rapihkan peralatan dan kembalikan seperti semula.
16. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
17. Dokumentasikan tindakan.

Indikasi oral hygiene :


1. Semua pasien untuk memenuhi kebutuhannya.
2. Pada pasien sebelum pemberian obat.

Kontra indikasi oral hygiene :


3. Pada pasien yang mengalami muntah darah akibat suatu
penyakit.
4. Penggunaan alat-alat tertentu untuk melakukan personal
hygiene.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
MENGGUNTING KUKU
Pengertian Merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan pada klien yang tidak mampu
merawat kuku secara sendiri.
Tujuan 1. Menjaga kebersihan kuku & mencegah timbulnya luka atau infeksi akibat
kuku yang panjang.
2. Menjaga kerapian.
3. Menambah kenyamanan klien yang terganggu karena kuku yang panjang.
Persiapan alat 1. Handscoon.
2. Handuk dan perlak kecil.
3. Baskom berisi air hangat dan dingin.
4. Bengkok 2 buah (berisi desinfektan).
5. Sabun dan sikat kuku.
6. Kapas 2 biji bikin bulat-bulat kecil.
7. Tissue.
Prosedur pelaksanaan 1. Dekatkan peralatan ke tempat tidur klien.
2. Jelaskan tindakan yang akan dilakukan dan tujuannya.
3. Cuci tangan dan mengenakan handscoon.
4. Mengenakan apron & tutup jendela/pasang sampiran.
5. Atur posisi pasien duduk atau tidur.
6. Tentukan kuku yang akan dipotong.
7. Rendam kuku dalam air hangat < 2 menit & sikat dengan air sabun bila
kotor.
8. Keringkan tangan & kaki dengan handuk.
9. Letakkan tangan di atas bengkok & lakukan pemotongan kuku, selanjutnya
lakukan dengan sama kaki dan lakukan pemotongan kuku.
10. Bilas dengan air hangat dan keringkan tangan & kaki dengan handuk.
11. Angkat handuk atau pengalas, kemudian lepaskan handscoon dan buang ke
dalam bengkok kosong.
12. Atur kembali posisi pasien hingga nyaman, kemudian lepaskan handscoon &
buang ke dalam bengkok kosong).
13. Rapihkan peralatan & kembalikan seperti semula.
14. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
15. Dokumentasikan tindakan.

Indikasi menggunting kuku :


Pada pasien yang kukunya panjang tidak dapat melakukan
nya sendiri.

Kontra indikasi menggunting kuku :


1. Memotong kuku pasien tidak terlalu dalam.
2. Pada korban diabetes memotong kuku harus hati-hati
karena bisa berakibat fatal.
KASUS

Ny.E, 35 tahun dirawat di rumah sakit fatmawati, sejak 2 minggu yang lalu
dengan diagnosa medit DM dengan gangrene pada dorsal pedis. Dari hasil
pengkajian didapatkan data kesadaran kompos mentis, TD=120/90mmHg,
suhu 36,5 c˚, RR=20x/ menit. Klien mengeluh lemas, pusing, dan merasa sakit
pada daerah kaki yang ada lukaserta tidak dapat menggerakannya. Klien juga
mengatakan belum mencuci rambut dan menggosok gigi serta memotong kuku
selama berada diruangan. Mandi dilakukan setiap dua kali sehari dengan cara
dilap tanpa menggunakan sabun dengan di bantu keluarga. Klien mempunyai
pemahaman dan keyakinan bahwa selama sakit tidak boleh mandi dan mencuci
rambut. Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan data rambut klien kotor,
lengket dan berminyak, saat berbicara tercium bau, gigi terlihat kuning dan
kotor, kulit terlihat kotor dan tidak bercahaya, kuku panjang dan kotor.
Kebutuhan aktivitas sehari – hari dibantu seluruhnya oleh anggota keluarga
dan perawat. Klien juga terpasang dowe kateter dan infuse RL tetes/ menit.
Balutan luka diganti setiap satu kali sehari dengan menggunakan prinsip steril.
Nafsu makan klien baik dimana klien mampu menghabiskan makanan yang
telah disediakan dirumah sakit.
ARIGATOU GOZAIMASU

Anda mungkin juga menyukai